Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Waloni, Rulyani
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian menentukan waktu, henti sulfadiazin pada ayam pedaging yang diberi kombinasi sulfadiazin dan trimetoprim dengan dosis 100 mg/kg BB dan 20 mg/kg BB peroral setiap hari selama lima hari. Setelah pengobatan, kadar sulfadiazin dalam daging, hati dan plasma ditentukan dengan kromatografi cair kinerja tinggi. Sebagai hasil penelitian diperoleh kadar sulfadiazin pada hari kelinia dalain daging 0,0054 ug/g, dalam hati tidak terdeteksi, dan dalam plasma 0,04141 ug/mi. Berdasarkan peraturan FDA, batas toleransi sulfadiazin adalah 0,1 ug/g, maka waktu henti sulfadiazin adalah pada ayam pedaging adalah lima hari."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmimar Binu
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fairus
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian waktu henti (withdrawal time) trimetoprim dalam ayam pedaging . Pengujian menggunakan sampel 60 ekor ayam pedaging dengan berat badan 1 - 1,2 kg. Ayam mendapat pengobatan secara peroral dengan doeje trimetoprim 20 mg/kg BB dan eulfadiazin 100 mg./kg BB per hari selama lima hari berturut-turut. Analisie dilakukan dengan cara eketrakei menggunakan metanol dan dimurnikan pada kolom alumina. Selanjutnya tnimetoprim ditentukan dengan metoda kromatografi cain kinerja tinggi dengan kolom faea terbalik C18 , pada panjang gelombang 240 run, fasa gerak metanol-larutan dapar fosfat pH 4 (25 : 75). Batas detekel alat 0,05 ug/g. Hasil analisis menunjukkan waktu henti tnimetoprim dalam ayam pedaging adalah pada hari kelima setelah pengobatan. Konsentrasi trimetopnim pada hari kelirna 0,0181 ug/g dalam daging dan 0,0705 ug/g dalam hati, ini berada di bawah batas toleransi residu yang diperbolehkan oleh FDA, yaltu 0,1 ug/g."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathimah Umar
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai adsorpsi karbon aktif dengan berbagai kadar dan suhu, terhadap Natrium - chlorida, Glukosa dan Sulfadiazin Natrium dalam larutan obat Suntik. Kadar bahan obat dalam larutan ditetapkan sebelum dan sesudah ditambahkan karbon aktif konsentrasi 0,1%, 0,2%, 0,3% 0 0 0 pada suhu 50 C, 60 C, 70 C dan dikocok selama 15 menit. Kadar Natrium chlorida ditetapkan secara Argentometri ( USP XVIII ), Glukosa secara lodometri dan Sulfadiazin Natrium secara Nitrimetri menurut cara Farmakope Indonesia II. Hasil yang ditetapkan adalah Adsorpsi karbon aktif dengan berbagai kadar dan suhu terhadap masing-masing bahan obat tidak sama. Penyerapan maximum terjadi pada suhu 50°C. Penurunan kadar bahan obat disebabkan karena proses penyerapan karbon aktif.
ABSTRACT
An. experiment has been carried out about the adsorption of active carbon in various concentrations and temperatures against Sodium chloride, Glucose and Suiphadiazin Sodium in injection. The concentration of solution was determined before and after addition of active carbon 0,1%, 0,2%, 0,3% at 50°C, 60°C, 70°C and shaicen for 15 minutes. The assay of Sodium chloride was determined by rgentometry ( USP XVI1I ), Glucose by jodometry and Sulphadiazin- Sodium by nitrime±ry according to Farmakope Indonesia II. The result was : - The adsorption of active carbon in various concentrations and temperatures to each substance was different. - Maximum adsorption occured at temperature 50°C. - The decrease concentration of substance was caused by adsorption of active carbon."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Sa`adah
"Sulfadiazin, salah satu terapi infeksi saluran kemih pilihan, berpotensi mengakibatkan kristaluria ataupun gangguan ginjal lainnya karena bersifat sukar larut dalam urin. Hal itu dapat dicegah dengan alkalinisasi urin karena ekskresi sulfadiazin meningkat pada pH urin basa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH urin terhadap waktu paruh sulfadiazin pada tikus putih jantan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 25 ekor tikus putih jantan galur Sprague-Dawleyyang terbagi dalam lima kelompok, yaitu kontrol normal yang hanya diberi larutan CMC 0,5%; kontrol sulfadiazin (285,7 mg/kg BB); dan tiga kelompok yang diberi sulfadiazin serta larutan NaHCO3 10% tiap 6 jam dengan variasi dosis yang telah dipilih (dosis 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 0,9; 1,8; dan 2,7 mg/g BB). Pemberian seluruhnya dilakukan secara oral. Pemberian larutan NaHCO3 10% pada kelompok 3, 4, dan 5 dimulai dari satu jam sebelum pemberian sulfadiazin. Serapan yang diberikan oleh sulfadiazin dalam urin diukur pada jam ke-1,5; 3,5; 6,5; 10,5; 13,5; dan 18 menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin basa pH urin, maka makin banyak jumlah kumulatif sulfadiazin yang diekskresi dan makin singkat waktu paruh rata-ratanya pada tikus putih jantan.
......Sulfadiazine, one of the chosen therapy for urinary tract infection, potentially causing crystalluria or other kidney disorders because it?s difficult dissolve in urine. It can be prevented by alkalinization of urine due to increased excretion of sulfadiazine in alkaline urine. This research was carried out to know the impact of urinary pH on sulfadiazine?s half-time on male albino rats. This study was conducted by using 25 male Sprague-Dawley rats which is divided into 5 groups: normal control that was given only CMC 0,5% solution; control sulfadiazine (285,7 mg/kg BW); and three groups were given sulfadiazine and NaHCO3 10% solution every 6 hours with variation doses which was selected (dose 1, 2, and 3 successively is 0,9; 1,8; and 2,7 mg/g BW). Giving all done orally. Solution of NaHCO3 10% given to group 3, 4, and 5 starting from one hour before giving sulfadiazine. Absorbance by sulfadiazine in urine was measured at hours-1,5; 3,5; 6,5; 10,5; 13,5; and 18 using UV-Vis spectrophotometer. The results showed that the more alkaline pH of urine, then the greater number of sulfadiazine was excreted and the average half-time was sooner on male albino rats. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S868
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library