Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dengan memakai historical data two line element dari 117 satelit telah dibuat pengolahan data menggunakan program yang dikembangkan menggunakan model SGP4. Hasil pengolahan menunjukkan bahwa duplikasi elset seringkali terjadi dalam sebuah historical data TLE. Selain itu, diketahui bahwa perbedaan nilai elemen orbit yang diproses memakai model SGP4 dengan yang tidak diproses memakai model SGP4 terutama tampak pada eksentrisitas, argument of perigee, dan mean anomaly. Diketahui pula bahwa prediksi menggunakan model SGP4 sangat sensitif terhadap masukan data TLE-nya."
620 DIR 2:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Randika Caesario
"HIV adalah virus yang menginfeksi sel darah putih dan melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. faktanya ODHIV 30 kali lebih mungkin terjangkit TB dibandingkan orang tanpa HIV. Tahun 2021 jumlah ODHIV di Indonesia 540.000. Sedangkan Kabupaten Bogor dan RSUD Cibinong menempati posisi 3 besar dengan kunjungan HIV tertinggi. oleh karena itu terapi TLD dan TLE adalah terapi terbanyak yang digunakan di wilayah tersebut. Desain penelitian menggunakan survei dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Pengambilan data melalui retrospektif dengan studi crossectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah pasien rawat inap sebanyak 45 pasien. Analisis data melalui univariat untuk melihat sebarapa besar persentase dan rata-rata perhitungan biaya rumah sakit, serta analisis bivariat menggunakan uji T-Independent Test untuk membuktikan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan biaya yang digunakan kasus TB HIV dengan terapi TLD dan TLEHasil penelitian membuktikan bahwa dengan banyaknya pasien TLD dari pada TLE menyebabkan biaya yang dikeluarkan rumah sakit juga lebih besar. Tarif klaim INACBGs pada terapi TLD juga mempunyai tarif yang lebih tinggi dari pada TLE. Selisih yang dihasilkan dari kedua obat tersebut adalah Rp. 543.286. Lama rawat inap terapi TLD juga lebih rendah dari pada TLE yaitu selesih 0,2 hariBiaya yang dikeluarkan pasien yang menggunakan terapi TLD lebih besar, namun profit yang dihasilkan lebih besar pula dari pada terapi TLE. Analisis statistik membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dari biaya rumah sakit dan lama rawat. Saran dalam penelitian ini pihak rumah sakit dapat mensosilisasikan kembali terkait kebermanfaat terapi tersebut menimbang dari segi efek samping dan profit yang dihasilkan.
......HIV is a virus that infects white blood cells and overcomes the human immune system. in fact people living with HIV are 30 times more likely to contract TB than people without HIV. In 2021 the number of PLHIV in Indonesia will be 540,000. Meanwhile, Bogor District and Cibinong Hospital occupy the top 3 positions with the most HIV visits. therefore TLD and TLE therapy is the most used therapy in the region. The research design uses a survey with a descriptive quantitative approach. Retrieval of data through retrospective with cross-sectional studies. The sample in this study used total sampling with a total of 45 inpatients. Data analysis was done using univariate to see how big the proportion and average hospital costs were, as well as bivariate analysis using the T-Independent Test to prove that there was a significant average difference in the costs used for TB HIV cases with TLD and TLE therapy. The results of the study proved that with the large number of TLD patients compared to TLE, the costs incurred by the hospital are also greater. INACBGs claim rates for TLD therapy also have higher rates than TLE. The resulting difference from the two drugs is Rp. 543,286. The length of stay for TLD therapy is also lower than TLE, which is 0.2 days difference. The costs incurred by patients using TLD therapy are greater, but the profit generated is also greater than TLE therapy. Statistical analysis proves that there is no significant average difference in hospital costs and length of stay. Suggestions in this study the hospital can re-socialize regarding the benefits of this therapy considering the side effects and the resulting of the profit."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Ayuningdyah
"Penulisan ini membahas mengenai penerapan dari E-Tilang dan E-TLE sebagai
bentuk perkembangan dari tilang. Adanya pemanfaatan teknologi bertujuan untuk mempermudah proses tilang itu sendiri serta meningkatkan pengawasan yang dilakukan oleh polisi dalam mencegah serta mengurangi pelanggaran lalu lintas. Selain itu, adanya E-Tilang dan E-TLE juga dinilai dapat mengurangi permasalahan yang terjadi pada proses tilang konvensional seperti pungutan liar dan pemberian uang suap yang menimbulkan adanya kerugian sosial. Berdasarkan hal tersebut, dalam penulisan ini menggunakan panopticism untuk menjelaskan bahwa pengawasan bisa dilakukan secara tidak langsung. Pengawasan secara tidak langsung ini menciptakan efek kepada subjek yang diawasi perasaan selalu diawasi sehingga menimbulkan suatu keteraturan. Dengan menggunakan konsep tersebut maka penerapan dari E-Tilang dan E-TLE menciptakan suatu efek dalam masyarakat bahwa mereka selalu diawasi saat berkendara di jalan raya, adanya efek
tersebut diharapkan masyarakat dapat berkendara sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Penulisan ini dikaji dengan pendekatan kriminologi visual untuk menginterpretasi perwujudan dalam gambar/video terkait penerapan E-Tilang dan E-TLE dan social harm.
......This paper discusses the application of E-Tilang and E-TLE as a form of development of ticketing. The use of technology aims to simplify the ticketing process itself as well as improve supervision carried out by the police in preventing and reducing traffic violations. In addition, the existence of E-Tilang and E-TLE is also considered to reduce the problems that occur in the conventional ticketing process such as illegal fees and granting bribes that cause social losses. Based on this, in this paper using panopticism to explain that supervision can be done indirectly. This indirect supervision creates an effect on the subject that is monitored by the feeling of being watched so that it creates an
order. By using this concept, the application of E-Tilang and E-TLE creates an effect in society that they are always supervised when driving on the highway, the effect is expected that people can drive in accordance with established regulations. This writing was studied with a visual criminology approach to interpret the manifestations in images /
videos related to the application of E-Tilang and E-TLE and social harm."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library