Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Ivan Adwitiya
"DKI Jakarta mengalami hambatan ekonomi yang salah satu penyebabnya ialah kemacetan, hal ini mendorong pemerintah membangun TOD pertama di DKI Jakarta. TOD Dukuh Atas merupakan titik pertama yang sedang dikembangkan oleh pemerintah dimana pada keadaan eksisting terdapat 4 moda tranasportasi dan dalam masa pembangunan terdapat 1 moda yaitu LRT. Stasiun LRT Dukuh Atas terletak pada sebuah kawasan yang tidak terintegrasi dengan kawasan TOD Dukuh Atas eksisting, sehingga nantinya akan dibangun pula akses integrasi berupa Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM). Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti melakukan penelitian untuk menganalisis tingkat pelayanan pejalan kaki yang berada pada JPM Dukuh Atas. Penelitian ini menggunakan bantuan software PTV Viswalk dan didapatkan hasil simulasi LOS pejalan kaki akses transit pada Kawasan TOD Dukuh Atas berupa JPM Dukuh Atas, berdasarkan skenario 1 dan skenario 2 yaitu jumlah penumpang rangkaian LRT yang keluar dan masuk memiliki perbandingan 1:3 untuk skenario 1 dan banyaknya pejalan kaki yang keluar dan masuk memiliki perbandingan 1:1 untuk skenario 2 mendapatkan tingkat pelayanan yang sangat buruk pada beberapa area yaitu kelas F, sehingga memerlukan usulan perbaikan guna memperbaiki tingkat pelayanannya. Usulan 2 yang dianggap terbaik dimana hal ini dibuktikan dengan tingkat pelayanan pejalan kaki-nya mendapatkan kelas yang paling buruk kelas C dari seluruh akses yang ada pada JPM Dukuh Atas. Analisa tingkat pelayanan pejalan kaki menggunakan standar berdasarkan HCM yang diadaptasi dari penelitian John J Fruin.
DKI Jakarta is experiencing economic obstacles, one of which is congestion, this has prompted the government to build the first TOD in DKI Jakarta. TOD Dukuh Atas is the first area that is being developed by the government where in the current state there are 4 modes of transportation has been integrated and also the one in during construction is Dukuh Atas LRT Station. Dukuh Atas LRT Station is located in an area that has not been integrated with the existing Dukuh Atas TOD area, so that later integration access in the form of a Skybride that has multipurpose will be built. Based on these conditions, the researchers conducted a study to analyze the pedestrian level of service in the existing and ultimate areas. This study uses the help of software PTV Viswalk and the results of the LOS simulation for pedestrians transit access in the Dukuh Atas TOD Area in the form of the Dukuh Atas JPM, based on scenario 1 and scenario 2, namely the number of passengers on the LRT series that leaves and enters have a ratio of 1:3 for scenario 1 and scenario 2 the number of pedestrians going in and out has a ratio of 1:1 for scenario 2 getting a very bad level of service in several areas, that is LOS F, so that it requires a proposed improvement to improve the level of service. Proposal 2 which is considered the best, where this is evidenced by the level of pedestrian service, gets the worst LOS is LOS C from all existing accesses at JPM Dukuh Atas. The pedestrian service level analysis uses a standard based on HCM which is adapted from the research of John J Fruin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library