Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Terjadinya penurunan tanah yang berlebihan akibat suatu konstruksi bangunan, harus dihindari sejak awal. Penurunan yang terjadi terdiri dari penurunan elastis dan konsolidasi. Konsolidasi merupakan proses pengecilan volume secara perlahan-lahan pada tanah jenuh sempurna dengan permeabilitas rendah akibat terdisipasinya air pori yang merupakan fungsi dari koefisien permeability, beban dan waktu. Tekanan air pori tersebut secara bertahap akan naik sesuai dengan kenaikan tegangan total yang ada dan kemudian air pori tersebut akan terdisipasi sampai mendekati nol yang disertai dengan bertambahnya tegangan efektif. Salah satu metode untuk mengurangi penurunan elastis dan konsolidasi yaitu dengan memberikan beban awal (preloading) yang bertujuan untuk mengurangi pemampatan pada tanah sebelum konstruksi yang sebenarnya dibangun sehingga penurunan lanjutan yang terjadi dapat lebih kecil. Pemberian preloading dapat dilakukan secara bertahap untuk menghindari kelongsoran tanah dasar yang ada jika beban preloading yang dipilih lebih besar dari daya dukung tanah dasamya. Besarnya pemberian preloading tergantung dari nilai overburden pressure (Po) dan tegangan prakonsolidasi (Pc). Pada tugas akhir ini, akan dilakukan penelitian mengenai pengaruh pembebanan awal (preloading) pada jenis tanah lempung di daerah Depok terhadap indeks kompresibilitasnya (Cc & Cr) dengan OCR > 2. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah FTUI yang meliputi uji karakteristik tanah lempung dan pengujian konsolidasi dengan alat Rowe Cell yang terdiri dari 2 (dua) tahap yaitu sebelum dan setelah preloading. Dari hasil pengujian didapat bahwa terdapat perubahan kompresibilitas tanah akibat pemberian preloading tersebut. Hal ini dapat terlihat dari perilaku pemampatan yang terjadi, perubahan tekanan air pori, regangan vertikal dan perubahan volume. Hal ini menunjukkan bahwa metode pemberian pembebanan awal (preloading) memberikan keuntungan dalam mengantisipasi penurunan konsolidasi lanjutan yang terjadi pada tanah.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Nurmayani
Abstrak :
Pengaruh Preloading Terhadap Parameter Tanah Lempung Lunak Bekasi Berdasarkan Pengujian Triaksial Terkonsolidasi Terdrainasi xviii + '72 halaman + daflar pustaka + lampiran Setiap konstruksi yang bekenja di atas tanah mengalami penurunan dan kemungkinan kemntuhan tanah Pada tanah berbutir halus yang jenuh atau jenuh sebagian yang mempunyai koeflsien permeabilitas relatif rendah, jenjs penurunan yang texjadi adalah penurunan konsolidasi yang tergantung pada waktu Lamanya penurunan ini pada setiap bangunan tidak sama karena tergantung pada bagaimana cepatnya tekanan air pori berlebih akibat beban yang bekelja dapat dihilangkan. Sedangkan keruntuhan tanah disebabkan karena suatu gerakan rotasi tanah di bawah areal yang mengalarni pernbebanan Karena keruntuhan tanah yang teljadi berupa geseran, maka kekuatan tanah yang perlu ditinjau adalah Icuat gesernya. Masalah yang teljacli pada kebanyakan tanah lempung Iunak adalah kuat gser yang kecil dan kemamplunampatan (kompresibilitas) yang tinggi, Sehingga Lmtuk mengatasi kedua masalah diatas, mal-ca dilakukan suatu usaha perbaikan tanall Berbagai metode perbaikan tanah telah dinyatakan berhasil dan banyak diterapkan, namun yang akan dibahas dalam laporan ini hanya meton prefoading (pemberian beban awal sebelum beban konstruksi bekerja diatasnya). Kegiatan penelitian tanah di laboratorium akan dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik tanah. Dari hasil penelitian tanah tersebut dapat ditentukan metode perbaikan tanah dan jenis pondasi yang tepat untuk dibangun. Penelitian sifat mekanik baru dapat dilaksanakan setelah penelitian sifat fisik selesai dilakukan. Penelitian sifat fisik tanah yang dilakukan terdiri dari: uji kadar air alamiah (ASTM D - 2216), berat jenis tanah (ASTM D - 854), Atterberg limits (ASTM D - 4318), analisa buliran (ASTM D - 422) dan klasifikasi tanah (ASTM D - 2488). Sedangkan penelitian sifat mel-:anis tanah terdiri dari uji konsolidasi oedomeler dan konsolidasi kondisi isotropik triaksial terlconsolidasi terdrainasi (consolidaied drained/ CD). Uj i konsolidasi tdaksial CD clapat dilakukan setelah mengetahui nilai tekanan prakonsolidasi (Pc) yang didapat dari uji oedometer. Pengujian oedometer dilakukan secara normal tampa preloading sedangkan pada uji konsolidasi triaksial CD diberikan beban preloading 1,5 Pc dan 2 Pc. Pelaksanaan preloading pada uji triaksial prinsipnya sama dengan uji tanpa preloading. Perbedaannya adalah tegangan sel yang diberikan pada tahap konsolidasinya adalah sebesar beban preloading. Setelah dikonsolidasikan tegangan sel diturunkan sesuai keadaan awalnya dan didiamkan selama 24 jam sebelum dikompresi. Hasil yang ingin didapat dari penelitian ini adalah pembenaran hipotesa bahwa preloading berpengaruh pada peningkatan parameter kekuatan geser tanah yaitu pada nilai kohesi dan sudut geser terdrainasi (c‘ dan ¢’). Dengan adanya peningkatan tersebut, malta penumnan konsolidasi setelah pemberian beban preloading akan jauh Iebih kecil. Selain itu juga dapat mengetahui perilaku tanah melalui metode alur tegangan. ......Every construction worked on soil has problem on settlement and possibility in failure. The most ohen problem that happened on soft clay are high compressibiliy and not strong enough in shear strengh. For soft clay that ussually have low permeability coefficient will cause consolidation settlement that depends on time. To overcome both problems in soft clay (high compression and low in shear stregh), we can do some of soil stabilizations and one of them is by preloading or giving a load before the real construction load given. This pre load can be water loading, putting some concrete blocks or till it up with soil. Research activity at the laboratory will premaiily done to _know the index properties dan mechanics of the soil. From the result, then we can decide what suitable method forthe soil stabilization and the suitable foundation that must be used at the site. The mechanics properties research can be started after we have the result from index properties. Index properties research consists of natural water content test (ASTM D - 2216), spesific gravity test (ASTM D - 354), Atterberg Limits test (ASTM D - 4318), grain size analysis (ASTM D - 422) and soil clasification (ASTM D - 2488) and the research of mechanics properties consists of consolidation oedometer test and triaxial consolidated drained (triakxial CD) test. Triaxial CD test can be started after we know the pra consolidation pressure (Pc) from oedometer test. On normally oedometer test we do not give any preloacling but it is given on triaxial CD test and the load that given on triaxial test are 1,5 Pc and 2 Pc. The principle between giving and not giving the preloading basically are all the same_ The difference is cell pressure given in consolidation step the same with the preloading ( 1,5 P., and 2 Pc). After 24 hours the sample is being consolidated, we reduce the cell pressure fit with the pressure at the site also for 24 hours then we give a compression. The result that we hope to get from this research is preloading really gives effect to incerase solt soil clay shear strengh parameter including cohession (cr) and shear angle in drained condition (c’ and ¢’). With the effect of preloading on shear strengh parameter then the settlement after we put the preloading will be smaller. Besides, we also can find out the behaviour based on stress path method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam pekerjaan bangunan sipil tanah lempung dimanfaatkan untuk timbunan tanggul, bendung tipe urugan dan liner untuk bangunan penimbunan limbah. Tanah lempung pada umumnya mempunyai kuat geser rendah dan kemampatan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat geser beberapa jenis tanah tempung yang dipadatkan dalam beberapa kondisi kadar air. Hasil percobaan di laboratorium menunjukkan, bahwa kuat geser maksimum tanah lempung diperoleh dengan memadatkan pada sisi kering dari kadar optimum pada saat uji pemadatan. Semakin tinggi kandungan pasir pada tanah lempung, kuat geser maksimum yang dicapai semakin mendekati kadar air optimum pada saat uji coba pemadatan.
Malang: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 2006
604 JT 13:1 2006
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Prihastuti
Abstrak :
Dalam rangka mendorong pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan yaitu pembangunan PLTN, yang menimbulkan limbah radioaktif Cs-137 dengan T1/2 = 30 tahun. Cs-137 harus ditempatkan pada fasilitas disposal limbah radioaktif dengan bahan penghalang alami yang cocok untuk menghambat transport radionuklida ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu kontak variasi 1-11 hari, konsentrasi Cs 10-8 ? 10-4 M, kekuatan ion yang diwakili NaCl dan KCl 0,1M, 0,5M dan 1 M pada sorpsi Cs-137 dengan tanah lempung formasi Karawang. Hasil sorpsi dengan metode batch, didapatkan waktu kesetimbangan pada hari ke-8 untuk TK-3 dan TK-5 dengan nilai koefisien distribusi (Kd) 21.714 ml/g dan 4.035 ml/g. Meningkatnya konsentrasi Cs-137 di larutan telah menurunkan nilai Kd. Keberadaan ion lain di larutan telah menurunkan nilai Kd Cs-137 dan kekuatan ion K+ lebih besar dibandingkan ion Na+ dalam menurunkan nilai Kd. Pada kedua jenis tanah lempung formasi Karawang menunjukkan kecocokan dengan isoterm Freundlich dan model kinetika orde dua semu. ......In order to encourage the utilization of new and renewable energy sources from construction of nuclear power plants, which generate radioactive waste Cs-137 with T1/2 = 30y. Cs-137 should be placed on radioactive waste disposal facility with a natural barrier (hostrock) that suitable for inhibiting the transport of radionuclides into the environment. The purpose of this research was to analyze the effects of contact time in variation of 1-11 days, the concentration of CsCl 10-8 ? 10-4 M, ionic strength represented NaCl and KCl 0,1M, 0,5M and 1M on Cs-137 sorption with clay of Karawang formation. Results of sorption with batch methods, obtained equilibrium time on 8 days for the TK-3 and TK-5 with the value of the distribution coefficient (Kd) 21,714 ml/g and 4035 ml/g. The increasing concentrations of Cs-137 in solution had reduced the value of Kd. The presence of existence of other ions in solution had reduced the Kd value Cs-137 and the ionic strength of K+ is greater than Na+ on decreased the value of Kd. In both types of clay of formation Karawang were closely fit to Freundlich isotherm and pseudo-order kinetic model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T45318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Bernhard F.M.
Abstrak :

ABSTRAK
Sifat tanah asli tanah dasar mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap konstruksi jalan untuk mendesain tebal perkerasan jalan raya. Tanah yang mempunyai plastisitas yang tinggi merupakan jenis tanah yang mempunyai perilaku mengembang pada saat kadar air tinggi (pada saat musim hujan) dan menyusut pada saat kadar air rendah (pada saat musim kemarau). Perilaku ini sangat tidak menguntungkan bagi kestabilan struktur yang dibangun diatasnya.

Akibat perubahan volume yang cukup besar mengakibatkan kerugian yang cukup besar sehingga diperlukan suatu usaha untuk menguranginya. Salah satu alternatif adalah stabilisasi tanah dengan menggunakan Semen Clean Set. Semen Clean Set merupakan suatu bahan campuran yang relatif baru di Indonesia dan baru digunakan pada beberapa proyek. Oleh sebab itu dilakukan studi evaluasi stabilisasi tanah lempung dengan stabilisator Semen Clean Set Tipe CS-10 yang merupakan hasil modiflkasi portland semen.

Studi evaluasi tersebut dilakukan melalui percobaan tingkat laboratorium dengan tanah lempung dari kawasan perumahan Cikarang Baru - Jawa Barat sebagai sampel tanah yang distabilisasikan, dengan percobaan yang meliputi: => Indeks Properties (ASTM D854-83 dan D2216-80) => Batas-batas Atterberg (ASTM D4318-83) => Pemadatan Standar (ASTM D 6978-78 dan D558-82) => CBR (California Bearing Ratio) (ASTM D 1883-73 (1978) dan D3668-78) => Kuat Tekan Bebas (ASTM D2166-66 (1979)) Dari percobaan-percobaan laboratorium diatas diharapkan dapat diketahui pengaruh pencampuran Semen Clean Set pada karakteristik tanah yang distabilisasi.
1997
S34544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soviany
Abstrak :

ABSTRAK
Penyelidikan tanah merupakan suatu pekerjaan pendahuluan yang penting dalam perencanaan suatu pondasi. Penyelidikan ini ditujukan untuk menentukan parameter-parameter tanah yang relevan untuk mendisain pondasi yang aman dan ekonomis.

Untuk mengetahui karakteristik tanah dilakukan serangkaian pengujian yang meliputi pengujian di lapangan dan pengujian di laboratorium. Penyelidikan di lapangan di batasi pada 4 titik uji primer dan 4 titik uji sekunder. Contoh tanah yang diperoleh dari pengujian Iapangan diteliti di laboratorium yang meliputi uji sifat fisik (index properties) dan uji sifat teknik (engineering properties). Dari hasil pengujian dibuat korelasi antar parameter terhadap elevasi dan korelasi yang ada dibandingkan dengan penyelidikan-penyelidikan sebelumnya.

Dari profil tanah dan parameter-parameter yang diperoleh dibuat suatu penyederhanaan profil dan parameter yang akan digunakan untuk mendisain pondasi dangkal yang aman dan ekonomis.

Dengan memperhatikan batasan-batasan yang diizinkan dalam suatu perhitungan pondasi dapat direkomendasikan jenis. ukuran telapak dan kedalaman pondasi dangkal yang dapat dibangun di daerah Depok sesuai dengan kontur tanah yang ada.
1997
S34651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Deldia Sari
Abstrak :
Tanah lunak merupakan tanah dengan daya dukung yang sangat kecil karena mempunyai tingkat kemampatan yang besar dan kuat geser yang kurang. Pembebanan yang berlebihan tidak mampu ditahan oleh tanah tersebut, sehingga kelebihan tegangan tanah akan menyebabkan runtuhnya tanah. Oleh karena itu penurunan tanah yang berlebihan harus segera dihindari sejak awal. Salah satu metode yang digunakan untuk mengurangi penurunan elastis dan konsolidasi adalah dengan memberikan beban awal (preloading) yang bertujuan untuk mengurangi kompresi tanah sebelum konstruksi yang sebenamya dibangun sehingga penurunan setelah bangunan konstruksi selesai, dapat direduksi menjadi lebih kecil. Metode preloading yang dilakukan pada penelitian ini adalah berupa siklik monotonik secara bertahap. Perbaikan tanah lunak dengan metode ini memakan waktu yang lama akan tetapi memiliki biaya pemeliharaan yang rendah, sehingga teknologinya dapat diterapkan di Indonesia. Analisis pelaksanaan metode ini perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat diaplikasikan di lapangan. Besarnya pemberian preloading sangat tergantung dari nilai overburden pressure (Po) dan tegangan prakonsolidasinya (Pc). Karakteristik penurunan konsolidasi tanah dapat dikatehui dari parameter konsolidasi Cc, Cr, Ca, dan Cv yang diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium. Parameter Cc, Cr, Ca, dan Cv dianalisis dalam hubungannya dengan pengaruh preloading. Dari hasil pengujian diketahui bahwa terdapat perubahan kompresibilitas tanah yang cukup signifikan terhadap pemberian preloading secara siklik. Kecenderungan nilai Cc bervariasi, tergantung pada besar pemberian beban pada akhir siklik. Pada beban yang sama, nilai Cr dan Ca cenderung menurun setelah mengalami preloading secara siklik. sedangkan nilai Cv cenderung meningkat. Kondisi ini menggambarkan terjadinya reduksi tingkat penurunan konsolidasi dan kompresi pada tanah setelah mengalami preloading secara silik. Dapat dikatakan, bahwa metode preloading secara siklik monotonik memberikan keuntungan dalam mengantisipasi penurunan konsolidasi lanjutan yang terjadi pada tanah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wibisono Adhi Pradana
Abstrak :
ABSTRACT
The phenomenon of lightning is the nature of natural electricity on earth. Lightning has a very large energy, so that lightning strikes the electrical protection system will make the surrounding location conductive and when it comes in direct contact with the installation can cause damage to equipment. The lightning protection installation system consists of the installation of the protection system and the earthing system. A good grounding system must have a low soil resistance value. Soil treatment by adding additives is one solution to reduce the value of soil resistance. In this experiment the additives used were bentonite and gypsum. In both experiments on clay and gravel soils, additives were The most efficient way to reduce soil resistance is that clay bentonite has decreased by 55.5% and has decreased in gravel by 48.08%. Then bentonite + gypsum with 50.42% has decreased in clay and 40.15% has decreased in gravel. Gypsum with a 45.52% reduction in clay, and 34.28% reduction in gravel soils, when the electrode depth is 120cm. additives are used to reduce the value of soil resistance because it can hold water. The most efficient additive for maintaining moisture is bentonite, in bentonite clay soils can maintain a moisture value of 10 for 3 days after rain.
ABSTRAK
Fenomena petir adalah sifat kelistrikan alami di bumi. Petir memiliki energi yang sangat besar, sehingga petir yang menyambar system proteksi listrik akan membuat lokasi sekitarnya menjadi konduktif dan ketika terjadi kontak langsung dengan instalasi dapat mengakibatkan kerusakan peralatan. Sistem instalasi proteksi petir terdiri dari pemasangan sistem proteksi dan sistem pembumian. Sistem grounding yang baik harus memiliki nilai resistansi tanah yang kecil. Perlakuan tanah dengan menambahkan zat additif merupakan salah satu solusi untuk mereduksi nilai resistansi tanah. Pada percobaan ini aditif yang digunakan adalah bentonit dan gypsum. Dalam kedua percobaan di tanah lempung dan tanah berkrikil, additif yang paling effisien dalam menurunkan resistansi tanah adalah bentonite tanah lempung mengalami penurunan 55.5% dan mengalami penurunan pada tanah kerikil sebesar 48.08% Kemudian bentonit+gypsum dengan 50,42% penurunan di tanah lempung dan 40,15% penurunan di tanah kerikil. Gypsum dengan penurunan 45,52% di tanah liat, dan 34,28% penurunan tanah kerikil, saat kedalaman elektroda adalah 120cm. zat aditif digunakan untuk menurunkan nilai resistansi tanah karena mampu menampung air. Aditif yang paling efisien dalam menjaga kelembaban adalah bentonite, pada tanah lempung bentonite dapat menjaga nilai kelembaban bernilai 10 selama 3 hari setelah hujan.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Aulia Andari
Abstrak :
Konstruksi yang dibangun di atas tanah lunak dapat mengalami masalah akibat karakteristiknya, di mana tanah lunak memiliki kompresibilitas tinggi, permeabilitas kecil dan kuat geser yang rendah. Salah satu metode perbaikan tanah lunak adalah menggunakan prefabricated vertical drain (PVD) dengan vakum, di mana metode ini memperpendek jalur drainase dan berpengaruh pada percepatan konsolidasi. Studi pemodelan finite element model (FEM) dilakukan untuk melihat efek jangka panjang dari metode perbaikan tanah menggunakan vacuum consolidation method. Analisis dilakukan terhadap penurunan tanah, pergerakan lateral dan tekanan air pori selama proses konstruksi dan setelahnya. Berdasarkan hasil analisis, rebound terjadi setelah vakum dimatikan dan dilanjutkan oleh penurunan tanah sekunder. Tanah bergerak secara lateral ke arah vakum ketika perbaikan berlangsung, dan setelahnya secara perlahan bergerak ke arah luar area perbaikan. Pemberian tekanan vakum yang lebih lama berpengaruh pada penurunan tanah dan pergerakan lateral yang lebih besar. ......Structures constructed above soft clay could face problems due to it’s characteristics, where soft clay has high compressibility, low permeability, and low shear strength. One of the soil treatments for soft clay is using prefabricated vertical drain (PVD) with vacuum, where this combined method shortens drainage path and increases consolidation rate. A finite element method (FEM) study was conducted to see the long-term effect of vacuum consolidation method. Analysis was carried out on soil settlement, lateral displacement and pore pressure changes during construction and long after. The final result shows that a rebound happened after the vacuum stopped, and was continued by secondary settlement. Soil moved laterally inward to the vacuumed area during treatment, and moving outward slowly after the treatment is done. The longer duration of vacuum affecting settlement and lateral displacement increase.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ma`mun
Abstrak :
Ketahanan tanah terhadap keruntuhan geser (shear failure) merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh suatu pondasi sebagai bagian akhir dari struktur yang menahan beban bangunan di atasnya. Perubahan kekuatan tanah yang terjadi di lapangan dapat dipengaruhi akibat adanya perubahan tekanan air pori dan tekanan air pori mempengaruhi besarnya tegangan efektf tanah, karena tegangan geser hanya dapat ditahan oleh tegangan-tegangan partikel padatnya maka perlu adanya suatu perlakuan khusus agar kekuatan tanah akibat perubahan tekanan air pori ini dapat ditingkatkan. Secara umum tanah lempung lunak adalah suatu jenis tanah kohesif yang memiliki daya dukung yang rendah dan banyak terdapat pada daerah kota yang dipengaruhi pasang surut-air laut seperti daerah Ancol-Jakarta Utara. Peningkatan kestabilan tanah lempung lunak sebagai pendukung suatu konstruksi bangunan sipil khususnya konstruksi jalan raya {subgrade) dapat dilakukan dengan berbagai metode misalnya dengan compaction (pemadatan) atau pencampuran dengan bahan lain seperti semen, kapur , dan zat kimia lainya. Mempercepat proses konsolidasi adalah salah satu metode untuk mempercepat peningkatan kekuatan geser tanah, kemudian dengan mengkondisikan tanah dalam kondisi terdrainasi diharapkan terdapat peningkatan kekuatan geser tanah. Pada penelitian ini digunakan metode pemberian pembebanan tambahan (pre loading) sebesar 2x (dua kali) beban yang akan bekeija dilapangan yang diberikan pada saat test konsolidasi, dilanjutkan dengan test triaxial menggunakan Instrumen manual mesin triaxial type 1496 LA - 100V dalam kondisi consolidated drained (CD) yaitu kondisi terkonsolidasi dan terdrainasi dimana tanah dikonsolidasikan teriebih dahulu kemudian pada saat kompresi diberikan tegangan aksial dengan kontrol kecepatan pembebanan ,pemberian tegangan axial dilakukan dengan kecepatan pembebanan yang sangat lambat agar tekanan pori tetap (? ? 0) dan air dalam sampel dibiarkan mengalir keluar. Pada setiap contoh tanah ketika kompresi diberikan tekanan isotropis yang berbeda-beda (?3_ = 50 ,75 dan 100 kPa). Contoh tanah yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanah lempung lunak daerah Ancol-Jakarta Utara tepatnya jalan R.E Martadinata, jenis tanah seperti ini banyak kita jumpai pada daerah yang dipengamhi oleh pasang surut air laut dimana pada dareah ini konstruksi jalan raya mengalami kegagalan pondasi akibat keruntuhan geser dan penurunan badan jalan setelah dioperasikan. Analisa yang digunakan pada penelitian ini yaitu pertama menggunakan kriteria keruntuhan Mohr- Coulumb, akan didapat parameter kekuatan geser tanah yaitu : c (cohesi ) dan ? (sudut geser dalam) yang dibandingkan dengan data test UU , yang kedua menggunakan metode analisa lintasan tegangan untuk menganalisa kekuatan tanah yang terjadi dimasa lalu , sekarang dan masa yang akan datang. Dari hasil uji triaxial yang dilakukan akan didapat gambaran mengenai hubungan antara regangan, tegangan dan volume spesifik. Selanjutnya dari parameter-parameter yang didapat, dianalisa apakah sudah menunjukan perubahan kekuatan geser yang menguntungkan atau mungkin terdapat keanehan yang perlu diteliti lebih lanjut dengan mengacu pada referensi yang ada sehingga interpretasi yang dilakukan tidak keluar dari kontek yang ada.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>