Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmah Bujang
Singapore: Local History and Memoirs Institut of Southeast Asian Studies , 1987
790.32 BUJ b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ninuk Irawati Kleden Probonegoro
"The assumption that theater functions as a document of the community falls under question. Such an assumption emerges, for example, from the ideas of Paul Ricoeur on theories of the text, which takes textual discourse as an inscription of oral discourse. Social reality is seen as oral discourse, allowing for the view that the narrative aspect of theater presents its textual discourse. The classic study of the ludruk theater by James Peacock demonstrates haw the ludruk holds within it the anxieties of members of the ludruk community in East Java over modernization. In Ricoeur's terms, such anxieties are inscribed in ludruk performances. Holding to the assumption of theater as document, one would expect to see performances related to the reformation movement of the present. However, the 'Gaya Baru' Lenong Theater, performed by the 'Sarkim' group at a wedding occasion on March 20, 1999 in the village of Jelabong, East Buaran, Serpong, displays no significant inclinations toward the reformation. During the performance that ran until 3.45 in the early morning, the author recorded only three pertinent words from the panjak's jokes: krisis, sembako and PHK. This leads to following question: should the assumption of the role of traditional theater in documenting the community be revised; or does the community see no importance in there formation that is occurring at the national level?"
2000
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Ruswanto
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutya Mustafa
"ABSTRAK
Penelitian ini mengambil objek Teater tradisional Minangkabau yang disajikan oleh Grup Randai Palimo Gaga dari Runge Tanjung-Tanah Datar. Adapun yang diamati dan diteliti dari objek penelitian tersebut adalah struktur cerita dalam bentuk teks naskah randai Palimo Gaga.
Penelitian bertujuan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan kesenian tradisional daerah, sehingga dapat memperoleh informasi tambahan mengenai randai sebagai teater tradisional. Dan mengenal struktur cerita terhadap teks naskah randai.
Ditemukan bahwa prinsip permainan randai dilakukan secara bersama, adanya seni sastra, seni tari, dan seni musik. Cerita-cerita dalam randai diambil dari kaba (sastra lisan) yang terdapat di Minangkabau. Gerak-gerak tari diangkat dari gerakan pencak silat. Dendang-dendang dalam randai mengikuti cerita randai.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kepustakaan, dan wawancara dengan mempedomani sejumlah daftar pertanyaan.
Hasil menunjukkan bahwa randai adalah sebuah teeter tradisional dari Minangkabau yang hidup dan bertolak dari tradisi-tradisi masyarakat Minangkabau.
Analisis struktur cerita ditekankan pada alur, tema, dan penokohan. Alur cerita Palimo Gaga tersusun dalam alur linear. Tema Palimo Gaga yaitu masalah perjudian dan akibatnya. Adapun dalam penokohan hanya menggunakan metode diskursif

"
1995
S11336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panakajaya Hidayatullah
"ABSTRAK
Artikel ini merupakan hasil penelitian antropologi seni dengan menggunakan metode etnografi. Secara komprehensif menyoroti persoalan mengenai pengalaman relijiusitas masyarakat Madura di Situbondo dalam pertunjukan teater tradisional: Drama Al Badar dan Tabbhuwân Wali Sanga. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengalaman relijiusitas masyarakat Madura melalui seni lebih bisa mendekatkan diri kepada Tuhan. Dibuktikan dari beberapa pengalaman pelaku seni dan penonton yang memaknai seni teater tradisional sebagai bagian dari laku spiritualnya. Internalisasi nilai nilai Islam kepada masyarakat Madura cenderung lebih mudah diterima melalui seni tradisi. Relijiusitas melalui teater tradisional ini menunjukkan kecenderungan Islam tradisional, bisa dikatakan juga Islam kultural, atau Islam yang bisa integral dengan budaya lokal (sinkretis). Pengalaman relijiusitas ini juga dapat dijelaskan melalui sifat seni tradisi yang mampu menghadirkan peristiwa ambang pada pelaku seni dan penontonnya. Peristiwa ambang memberikan pengalaman yang kompleks, ambigu, pelik, serta membuka kemungkinan alternatif dan cara pandang yang baru dalam memahami dunia dan kehidupan. Melalui pengalaman relijiusitas yang dihadirkan oleh peristiwa ambang inilah masyarakat Madura menemukan momen perjumpaannya dengan Tuhan."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2018
959 PATRA 19:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Yudistira
"Seni merupakan implementasi kreativitas dari cipta, rasa, dan karya sehingga menciptakan suatu estetika. Di sisi lain, kesenian telah masuk ke dalam klasifikasi jenis kebutuhan integratif, suatu kebutuhan yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan secara universal. Teater sebagai salah satu bentuk kesenian, juga telah menjadi kebutuhan integratif bagi kehidupan manusia.
Pada awalnya, teater adalah suatu bentuk upacara tradisional yang bertujuan untuk memuja dewa-dewa. Seiring dengan perkembangan budaya, yang bersifat dinamis, teater pun mengalami perkembangan. Pada awalnya seni teater bersifat religius. Namun bersamaan dengan perkembangan budaya, terjadi pergeseran nilai seni teater dari ritual menjadi sebuah seni pertunjukan. Di Jepang seni pertunjukan teater juga mengalami perubahan, dari yang bersifat retigius menjadi sebuah seni pertunjukan..."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S13487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suripan Sadi Hutomo
1987
D1825
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Agustiana
"ABSTRAK
Sandiwara Sunda Miss Tjitjih sebagai kelompok seni pertunjukkan Indonesia sudah ada sejak pertengahan abad ke-20. Miss Tjitjih merupakan pengolahan kembali dari Komedi Stambul, Komedi Stambul didirikan oleh Agust Mahieu, seorang Indo-Perancis pada tahun 1891. Komedi Stambul mengambil idiom-idiom dari teater bangsawan. Teater bangsawan adalah teater berbahasa Melayu yang berkembang di masyarakat Melayu.
Kelompok sandiwara Sunda ini tiba di Jakarta pada tahun 1928. Namanya diubah dari Opera Valencia menjadi Sandiwara Miss Tjitjih. Sandiwara Sunda ini dipimpin seorang keturunan Arab, Abu Bakar Bafagih. Yang unik adalah penggunaan idiom tradisional Sunda pada setiap pertunjukannya. Bintang primadonanya bernama Nyi Tjitjih yang juga merupakan istri dari Abu Bakar Bafagih.
Setelah berkeliling Jakarta, pada saat kedaulatan RI kembali pada tahun 1951 Miss Tjitjih mendapat tempat di jalan Kramat Raya No. 43, Jakarta Pusat. Di sinilah Miss Tjitjih mendapat zaman keemasan. Hampir setiap hari mereka melakukan pertunjukan. Penontonnya pun datang dari luiar Jakarta, seperti Bekasi, Bogor dan Bandung. Meski begitu mereka tetap melakukan pertunjukkan di daerah seperti Bandung, Tasikmalaya dan Cirebon. Sebagai apresiasi terhadap kiprah mereka di seni tradisional, banyak pihak memberikan penghargaan pada mereka.
Sayangnya sepeninggal Abu Bakar Bafagih, keadaan menjadi terbalik. Gedung pertunjukkan Miss tjitjih di Kramat Raya No. 43 dijual oleh para ahli waris. Harun Bafagih, satu-satunya anak Abu Bakar Bafagih yang mempunyai jiwa seni memutuskan untuk meneruskan jejak ayahnya. Dia memulai dari awal sekali. Dengan jatah warisannya, is membangun sandiwara Sunda Miss Tjitjih di jalan Stasiun Angke No. 2, Jakarta Barat.
Di tempat ini, pengunjung yang datang untuk menonton sandiwara Sunda ini semakin berkurang. Seluruh awak sandiwara mengalami kesulitan. Mereka terpaksa melakukan pekerjaan sampingan seperti menjadi supir atau tukang cuci baju. Pemerintah DKI, mulai dari Ali Sadikin, Tjokropanolo sampai R. Suprapto memberikan subsidi bagi keberlangsungan nasib Miss Tjitjih. Mereka juga. mengusahakan sebuah gedung pertunjukan. Kisah pencarian lokasi gedung begitu panjang, hingga akhimya dibangun sebuah gedung pertunjukan Miss Tjitjih di jalan Label Pendek, Kemayoran, Jakarta pusat.

"
2001
S12378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library