Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galih Ilham Mey Setiawan
"Pada saat pengoperasian transformator, permasalahan yang umum terjadi adalah timbulnya kegagalan, baik kegagalan termal maupun kegagalan elektris. Isolasi minyak memiliki peranan yang penting terhadap kinerja suatu transformator. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengontrolan terhadap kondisi minyak transformator agar keandalannya tetap terjaga. Pengontrolan kondisi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pengujian minyak transformator berdasarkan uji parameter utama, yaitu pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA), pengujian kandungan air (water content) dan pengujian tegangan tembus (breakdown voltage).
Dari keenam sampel minyak yang diujikan, indikasi awal yang terjadi adalah fenomena kegagalan dengan tingkat energi yang rendah, seperti korona, overheated cellulose dan permasalahan yang melibatkan logam panas. Selain itu, dengan menggunakan metode koefisien korelasi dapat disimpulkan bahwa parameter pengujian DGA merupakan parameter uji yang berdiri sendiri atau tidak berkaitan dengan parameter uji lain. Sementara pengujian tegangan tembus dan kandungan air memiliki korelasi yang tinggi yaitu berbanding terbalik, sehingga hasil dari pengujian salah satu parameter, dapat diprediksi apabila nilai dari hasil pengujian parameter lainnya telah diketahui.
Hal ini terlihat dari hasil pengujian bahwa sampel minyak ke-4 memiliki kandungan air tertinggi yaitu 14,525 ppm dan tegangan tembus terendah sebesar 43,2 kV. Sebaliknya, sampel minyak ke-6 memiliki kandungan air terendah, yaitu 6,332 ppm dan tegangan tembus tertinggi sebesar 71,9 k.
......
At the time operation of the transformer, a common problem that occur is the onset of failure, both thermal and electrical failure. Insulating oil has an important role on the performance of a transformer. Therefore, a control on the condition is needed in order to maintain its reliability. The control condition can be done by testing transformer oil based on the main parameters test, such as Dissolved Gas Analysis (DGA) test, water content test and breakdown voltage test.
From the six oil samples that tested, initial indications are failure phenomenon that occurs with low energy levels, such as corona, overheated cellulose and issues involving hot metal. Moreover, by using the correlation coefficient method can be concluded that DGA is a stand-alone test parameters or not related to the other test parameters. While the breakdown voltage and water content test have a high correlation, which is inversely proportional, so that the result of testing one of the parameters, can be predicted if the value of the other parameters of the test result are known.
This can be seen from the test results that the 4th oil samples has the highest water content with the value 14,525 ppm and also the lowest breakdown voltage of 43,2 kV. In contrast, the 6th oil sample has the lowest water content, i.e 6,332 ppm and the highest breakdown voltage of 71,9 kV."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syauqi Ibadah
"Petir merupakan suatu fenomena alam yang melibatkan suatu fenomena fisika listrik didalamnya. Petir dapat menewaskan makhluk hidup seperti manusia dan hewan dengan berbagai cara diantaranya melalui sambaran langsung dan tegangan langkah. Secara singkat, tegangan langkah terjadi karena adanya arus yang mengalir melalui petir menuju bumi dan mengenai permukaan tanah sehingga terjadi beda potensial antara suatu radius dalam suatu lingkup yang kecil. Beberapa faktor menentukan perambatan petir hingga permukaan tanah, dimana beberapa diantaranya adalah faktor suhu dan kelembapan iklim wilayah tersebut serta kondisi polusi udara sekitar. Suhu, kelembapan dan kadar polusi akan memengaruhi besar tegangan tembus minimal yang dapat merusak isolator udara. Dengan melakukan pengujian pengaruh suhu, kelembapan dan kadar polusi udara pada tegangan tembus menggunakan jenis tegangan impuls akan diketahui besar tegangan tembus dengan pengaruh tersebut. Dari hasil pengukuran pada kondisi acuan, didapat nilai jarak elektroda akan berbanding lurus dengan nilai tegangan tembus dimana semakin jauh jarak elektroda maka dibutuhkan tegangan tembus yang semakin tinggi dengan kenaikan jarak elektroda 0.1 – 0.70 cm maka nilai tegangan tembus meningkat 18.87 kV dengan nilai rentang kekuatan medan listrik sebesar 33.08 – 46.60 kV/cm. Pada faktor suhu, nilai suhu akan berbanding terbalik dengan nilai tegangan tembus, dimana setiap kenaikan suhu 30 – 60 oC, nilai tegangan tembus meningkat rata-rata dari seluruh jarak celah sebesar 1.85 kV. Untuk nilai kelembapan akan sebanding dengan nilai tegangan tembus dimana untuk kenaikan nilai kelembapan maka nilai tegangan tembus meningkat juga. Pada variasi nilai kelembapan yaitu 55 – 95 %RH, nilai tegangan tembus meningkat rata-rata 2.33 kV dari seluruh jarak. Pada variasi konsentrasi polusi udara menggunakan pembakaran arang, nilai konsentrasi polusi akan berbanding terbalik dengan nilai tegangan tembus, dimana dalam pengujian menggunakan pembakaran arang dengan massa 5 – 15 gram akan menurunkan tegangan tembus rata-rata 0.69 kV dari seluruh jarak celah.
.....Lightning is a natural phenomenon that involves an electrical physics phenomenon therein. Lightning can kill living things such as humans and animals in various ways including through direct strikes and voltage steps. In short, the step voltage occurs because of the current flowing through lightning to the earth and on the ground surface so that there is a potential difference between a radius in a small scope. Several factors determine the lightning propagation to the ground surface, where some of them are temperature and humidity factors of the region and the surrounding air pollution conditions. Temperature, humidity and pollution levels will affect the minimum breakdown voltage which can damage the air insulator. By testing the effect of temperature, humidity and levels of air pollution on the breakdown voltage using the type of impulse voltage, the breakdown voltage will be known by this effect. From the measurement results in the reference conditions, the electrode distance value will be directly proportional to the breakdown voltage value where the farther the electrode distance, the higher the breakdown voltage is needed with the increase in electrode distance 0.1 - 0.70 cm, the value of the breakdown voltage increases 18.87 kV with the value of the field strength range electricity is 33.08 - 46.60 kV / cm. On the temperature factor, the temperature value will be inversely proportional to the breakdown voltage value, where each increase in temperature of 30 - 60 oC, the breakdown voltage value increases on average from all gap distances of 1.85 kV. For the value of humidity will be proportional to the value of the breakdown voltage where for an increase in the value of humidity then the breakdown voltage value also increases. In the variation of humidity value that is 55 - 95% RH, the breakdown voltage value increases by an average of 2.33 kV from the entire distance. In the variation of air pollution concentration using charcoal combustion, the value of the pollution concentration will be inversely proportional to the breakdown voltage value, where in testing using charcoal combustion with a mass of 5-15 grams will reduce the breakdown voltage by an average of 0.69 kV from the entire gap distance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bedur Ma`Arif
"Kontaminasi khususnya air pada minyak transformer Sangat berpengaruh pada umur operasional pada transformer daya. Adanya kadar air pada minyak trafo memberikan kemungkinan menurunnya tingkat isolasi dan ketahanan minyak transformer sehingga berpotensi untuk terjadi tegangan tembus. Oleh karena itu, minyak transformer perlu diuji secara periodik untuk mengetahui tingkat kontaminan yang terkandung pada minyak transformer tersebut sebagai langkah pemeliharaan prediktif dan memperpanjang umur operasional dan kualitas dari transformer daya. Metodologi yang digunakan pada karya ilmiah adalah dengan melakukan analisis dan komputasi yang dibantu dengan simulasi untuk menentukan karakteristik-karakteristik utama antar tiap parameter berdasarkan dengan data pengujian lapangan pada objek studi yaitu Transformer generator Unit 4 pada PT. Pertamina Geothermal Energy area Kamojang. Analisis yang dilakukan adalah dengan membandingkan hasil pengujian dengan standard internasional IEC 60422:2005 sebagai dasar pengujian dan merumuskan hubungan dari masing-masing parameter. Hasil analisis yang didapatkan adalah antara parameter tegangan tembus dengan kandungan kadar air ditemukan hubungan berbanding terbalik yang sangat kuat dibuktikan oleh nilai koefisien korelasi sebesar -0.911. Selain itu, nilai perkiraan kadar air maksimum pada minyak transformer berdasarkan batas toleransi pada standar pengujian adalah 7.35 ppm dengan nilai tegangan tembus dielektrik berada pada batas standar yaitu senilai 30 kV. Adapun kurva karakteristik dari tegangan tembus dengan kadar air berbentuk cenderung linear dengan persamaan karakteristik yang didapatkan dari simulasi dan komputasi adalah y = -0.685x2 - 3.0005x + 89.094. Kemudian, antara kadar air dengan perkiraan temperatur didapatkan koefisien korelasi sebesar 0.949 dengan hubungan berbanding lurus yang sangat kuat.
......Contamination, especially water in transformer oil, greatly affects the operational life of the power transformer. The presence of water content in transformer oil provides the possibility of decreasing the level of insulation and resistance of transformer oil creating possibility for voltage breakdown to occur. Therefore, transformer oil needs to be tested periodically to determine the level of contaminants contained in the transformer oil as a predictive maintenance measure and extend the operational life and quality of power transformers. The methodology used in scientific work is to perform analysis and computation assisted by simulation to determine the main characteristics based on field test data on the object of study, namely Transformer generator Unit 4 at PT. Pertamina Geothermal Energy Kamojang area. The analysis is carried out by comparing the test results with the international standard IEC 60422:2005 as the basis for testing. The results of the analysis obtained are that between the breakdown voltage parameter and the water content, a very strong inverse relationship is found, evidenced by the correlation coefficient value of -0.911. In addition, the estimated maximum water content in transformer oil based on the tolerance limit in the test standard is 7.35 ppm with the dielectric breakdown voltage value being at the standard limit of 30 kV. The characteristic curve of breakdown voltage with water content tends to be linear with characteristic equations obtained from simulation and computation is y = -0.685x2 - 3.0005x + 89.094. Then, between the water content and the estimated temperature, a correlation coefficient of 0.949 was obtained with a very strong direct proportional relationship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Nugraha Bustami
"Tegangan tembus merupakan suatu indikator penting dalam menentukan baik buruknya kualitas isolasi transformator. Pada Transformator terdapat bahan isolasi berupa isolasi minyak dan isolasi kertas. Karena faktor pentingnya fungsi isolasi pada transformator baik isolasi kertas maupun isolasi minyak maka dilakukanlah penelitian tentang kedua isolasi tersebut yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik tegangan tembus isolasi minyak terhadap perubahan temperatur minyak itu sendiri dan mengetahui karakteristik tegangan tembus isolasi kertas yang direndam kedalam minyak terhadap pengaruh kenaikan suhu dan ketebalan lapisan isolasi.
Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa tegangan tembus isolasi minyak murni memiliki pola dimana pada suhu tinggi, nilai tegangan tembusnya turun. Sedangkan tegangan tembus untuk isolasi kertas di rendam minyak memiliki pola kenaikan nilai tegangan tembus bila berada di suhu tinggi. Dari penelitian juga diperoleh bahwa semakin tebal lapisan isolasi kertas, maka tegangan tembus akan semakin tinggi.

Breakdown voltage is an important indicator in determining whether the poor quality of the isolation transformer. At the transformer insulating materials are in the form of insulating oil and paper insulation. Because the factors essential functions of insulation on both isolation transformer insulating paper and oil we conducted research on both the isolation that aims to determine the characteristics of insulating oil breakdown voltage to temperature changes it's own oil and know the characteristics of the breakdown voltage of insulation oil soaks into the paper on the effect of temperature rise and the thickness of the insulating layer.
From the research that has been conducted shows that the breakdown voltage isolation of pure oil has a pattern in which at high temperatures , the value of breakdown voltage drops. While the breakdown voltage of insulating oil soaked paper has a pattern of increase in the value of breakdown voltage when at high temperature. From the study also found that the thicker the insulation layer of paper, then breakdown voltage will be higher."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Teja Kusuma
"Minyak transformator merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam operasi suatu transformator tenaga karena fungsinya sebagai pendingin dan isolator antar belitan di dalam transformator. Kualitas minyak transformator harus benar-benar diperhatikan. Terdapat parameter-parameter yang menunjukkan kondisi minyak transformator. Oleh karena itu diperlukan pengujian terhadap parameter-parameter tersebut untuk mengetahui besarnya nilai setiap parameter yang menunjukkan kondisi minyak transformator tersebut. Pengujian karakteristik minyak transformator melingkupi beberapa pengujian, yaitu pengujian tegangan tembus, tegangan antar muka, titik nyala, kandungan air, dan angka kenetralan.
Pada skripsi ini dilakukan analisis terhadap korelasi antar parameter pengujian minyak transformator sehingga dapat diprediksi kebutuhan pemeliharaannya. Perubahan nilai parameter tegangan tembus, tegangan antar muka, dan titik nyala dipengaruhi oleh sifat kimia dari minyak, yaitu kandungan air dan angka kenetralan. Kandungan air dan angka kenetralan mempunyai pengaruh yang rendah terhadap penurunan tegangan tembus dan tegangan antar muka. Nilai korelasi ganda antar parameter tersebut adalah 0,338270563 dan 0,029227344. Kandungan air dan angka kenetralan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap penurunan titik nyala dengan nilai korelasi ganda sebesar 0,776816579.

Transformer oil is one component that has an important role in the operation of a power transformer due to its function as a coolant and insulator between the windings on the transformer. Quality of transformer oil must be properly addressed. There are parameters that indicate the condition of the transformer oil. Therefore, it is necessary to test these parameters to determine the value of each parameter that indicates the condition of the transformer oil. Testing characteristics of transformer oil covers some testing, i.e. breakdown voltage, interfacial tension, flash point, water content, and neutralization number.
Correlation between the transformer oil testing parameters is analyzed in this paper so that its maintenance needs can be predicted. Changes of the breakdown voltage, interfacial tension, and flash point are affected by chemical characteristics of the transformer oil, i.e. water content and neutralization number. Water content and neutralization number have low influence on the degradation of breakdown voltage and interfacial tension. The Multiple Correlation Coefficient values between that parameters are 0,338270563 and 0,029227344. Water content and neutralization number have the highest influence on the degradation of flash point with the Multiple Correlation Coefficient value equal to 0,776816579."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Jonathan Fritz
"Tegangan tembus merupakan suatu indikator penting dalam menentukan baik buruknya kualitas isolasi dari suatu isolator, termasuk dalam isolasi cair. Tegangan tembus dari isolasi cair berbeda-beda untuk setiap jenis minyak yang berbeda pula. Ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap penurunan nilai tegangan tembus dan kualitas isolasi dari isolator cair ini, dan beberapa diantaranya merupakan kenaikan temperatur dan umur minyak transformator tersebut. Kenaikan temperatur minyak terjadi akibat transformator tersebut dipakai dalam kondisi beban yang tinggi secara terus menerus.
Umur minyak transformator sendiri dihitung berdasarkan lamanya minyak tersebut dipakai di dalam transformator tersebut. Pengujian pengaruh kenaikan temperatur dan umur minyak terhadap tegangan tembus perlu dilakukan untuk mengetahui degradasi dari tegangan tembus minyak transformator tersebut sebagai salah satu indikator baik buruknya isolasi cair suatu transformator daya.
......Breakdown voltage is an important indicator in determining whether the quality of the isolation of an insulator is good or bad, including liquid insulation. Breakdown voltage of liquid insulation is different for each different type of oil. There are several things that influences the decline in value of breakdown voltage and insulation qualities of this liquid insulator and some of which are the temperature rise and age of the transformer oil. The rising temperatures of the transformer oil is happened because the transformer was used in high load conditions continuously.
The age of transformer oil is calculated based on the length of the oil itself is used in the transformer. Testing the effect of temperature rise and the transformer oil?s age to breakdown voltage is necessary to know the degradation of transformer oil breakdown voltage as one indicator of the merits of a power transformer liquid insulation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1049
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Triswantoro
"Isolasi merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dengan peralatan tegangan tinggi. Transformator merupakan alat yang berperan besar dalam penyaluran tenaga listrik. Dalam hal ini minyak transformator berfungsi sebagai pemisah atau isolasi antara kumparan dengan peralatan yang berada di sekitarnya. Namun tingginya beban akan mengakibatkan pemanasan pada transformator yang dapat menyebabkan terdegradasinya minyak isolasi transformator dimana berakibat pada meningkatnya potensi terjadinya tegangan tembus.
Oleh sebab itu minyak isolasi memerlukan uji tegangan tembus yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar ia mampu menahan tegangan tinggi sampai mengalami kegagalan. Pengujian yang dilakukan adalah dengan membuat simulasi tegangan tembus menggunakan tiga jenis elektroda, elektroda runcing-runcing, kotak-kotak dan bola-bola serta menggunakan variasi temperatur dengan menggunakan minyak isolasi baru dan minyak isolasi lama. Selain itu pengujian tegangan tembus juga membuat variasi jarak antar elektroda dengan jarak 3 mm, 5 mm, dan 7 mm.
Setelah dilakukan pengujian diperoleh hasil bahwa dengan bertambahnya temperatur pada minyak isolasi maka tegangan tembus yang terjadi semakin menurun. Jenis elektroda runcing-runcing mempunyai tegangan tembus yang paling rendah, dan semakin jauh jarak antar elektroda maka tegangan tembus juga semakin besar. Minyak isolasi yang baru mempunyai tegangan tembus yang lebih besar dibanding dengan minyak isolasi lama.

Insulation is a very important and cannot be separated by high voltage equipment . The transformer is a tool that plays a major role in the distribution of electric power. In this case the function of transformer oil as a separator between the coil with the equipment located in the transformer. However, the high load on the transformer will result in heating which can lead to degradation of insulating oil which results in increased potential for breakdown voltage.
Therefore insulating oil require breakdown voltage test to find how much it is able to hold high voltages until fail. Testing is done by making simulated breakdown voltage using three types of electrodes , sharps, boxes and balls as well as the use of temperature variation using the new insulating oil and old insulation oil.
Besides testing the breakdown voltage also make variations of the distance between the electrodes with a distance of 3 mm , 5 mm , and 7 mm. After testing the results showed that with increasing temperature the insulating oil breakdown voltage occurs is decreased. Sharps type of electrode has the lowest breakdown voltage, and the greater the distance between the electrodes the breakdown voltage also increases. New insulating oil has a breakdown voltage greater compared with the old insulating oil."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library