Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 456 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leila Ch. Budiman
Jakarta: Kompas, 1999, 2000
155.904 2 LEI b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, A. J. Ward
London: Butterworth, 1971
532.052 SMI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA275
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bowie Sangga Jaya B.
"ABSTRAK
Berbagai sensor tekanan dengan memanfaatkan defleksi pada diafragma, telah terdapat dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pada skirpsi ini, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa sensor tekanan kapasitif dengan menggunakan diafragma center boss memiliki non lineantas yang lebih baik dibandingkan dengan diafragma konvensional, yaitu diafragma lingkaran. Usaha untuk meningkatkan sensitivitas dilakukan dengan memperkecil nilai jarak antar pelat awal (do), sehingga didapatkan sensor tekanan cenrer boss memiliki sensitivitas dan non linearitas yang lebih optimal dibandingkan dengan sensor konvensional. Selain itu pada skripsi, dilakukan perancangan dan perencanaan fabri kasi sensor tekanan dengan diafragma center boss.
Pada penelitian ini, berbagai parameter sensor tekanan dengan menggunakan center boss disimulasikan memakai program MathCad. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa sensor tekanan center boss yang dirancang untuk tekanan 0-12000 Pa memiliki sensitivitas 2,52 E-14 F/kPa dan non Iinearitas 3,68 E-5.

"
2001
S39864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shendy Glenfano Salean
"Tekanan panas merupakan gabungan dari beberapa faktor seperti, suhu udara, kelembapan udara, kecepatan udara yang merupakan pembentuk tekanan panas. Pajanan dari tekanan panas yang tinggi dapat menyebabakan peningkatan detak jantung dan tekanan darah atau dikenal dengan hipertensi. Menurut WHO, hipertensi menyebabkan kematian sebanyak 8 juta kematian pertahun diseluruh dunia. Menurutu Riskesdas (2018) di Indonesia hipertensi memiliki prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8% pada tahun 2013 kemudian menjadi 34,1% pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tekanan panas dengan tekanan darah tinggi pada pekerje di unit casting dan pressing PT. X. Penelitian ini melibatakan 60 responden yang diambil menggunakan accidentaly sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan pekerja yang terkena tekanan darah tinggi pada unit casting dan pressing PT. X sebesar 33 (55%) orang. Berdasarkan analisis multivariat dapat diketahui faktor yang berhubungan signifikan dengan tekanan darah tinggi adalah tekanan panas (P value = 0,000; OR=19,640; 95% CI= 7,714-81,832) dan riwayat keturunan (P value = 0,011; OR=11,802; 95% CI= 1,760-79,112) dimana faktor yang paling berpengaruh adalah tekanan panas. Pekerja yang terpapar tekanan panas berisiko untuk mengalami tekanan darah tinggi. Resiko tersebut menjadi lebih besar jika memiliki riwayat keturunan.

Heat pressure is a combination of several factors such as air temperature, air humidity, air velocity which is a forming of heat pressure. Exposure to high heat pressure can cause an increase in heart rate and blood pressure, also known as hypertension. According to the WHO, hypertension causes the deaths of as many as 8 million deaths a year worldwide. According to Riskesdas (2018) in Indonesia hypertension has a high prevalence, which is equal to 25.8% in 2013 and then becomes 34.1% in 2018. This study used a cross-sectional study design. This study aims to see the relationship between heat pressure and high blood pressure on workers in the casting and pressing units of PT. X Works. This study included 60 respondents taken using accidentaly sampling. The results of this study indicate that workers exposed to high blood pressure in the casting and pressing units of PT. X is 33 (55%) people. Based on multivariate analysis, it can be seen that the factors that are significantly associated with high blood pressure are heat pressure (P value = 0,000; OR = 19,640; 95% CI = 7,714-81,832) and hereditary history (P value = 0,011; OR = 11,802; 95% CI = 1,760-79,112) where the most influential factor is heat pressure. Workers exposed to heat stress are at risk of developing high blood pressure. The risk becomes greater if you have a history of heredity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmala Dewi
"Indonesia telah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memiliki tren peningkatan suhu sekitar 0.03 °C setiap tahunnya sehingga diperkirakan akan meningkatkan risiko penyakit terkait panas di Indonesia. Peningkatan suhu diprediksi akan menimbulkan kerugian ekonomi karena penurunan kesehatan seperti meningkatnya tekanan darah atau penyakit terkait panas lainnya dan peningkatan angka kematian. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tekanan panas dan faktor individu terhadap tekanan darah pekerja sektor konstruksi proyek Depo Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Penelitian ini menggunakan analisis analitik dengan desain crosssectional dan menggunakan analisa data univariat, bivariat dan multivariat. Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus uji hipotesis proporsi dua populasi dan diambil dengan metode pengambilan sampel secara acak sederhana berjumlah 185 pekerja. Variabel dalam penelitian ini adalah tekanan darah, tekanan panas dan faktor individu. Tekanan panas diukur menggunakan alat Thermal Environment Monitor QuestTemp 34o dan anemometer. Sedangkan tekanan darah diukur menggunakan Spygmomanometer (Merk Omron tipe HEM-7130). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan panas (OR= 4,356; 95% CI: 2,003 – 9,474), usia (OR= 4,611; 95% CI: 1,598 – 13,304), status hidrasi (OR= 3,942; 95% CI: 1,031 – 15,077), riwayat keluarga mengalami hipertensi (OR= 4,038; 95% CI: 1,329 – 12,269) dan merokok (OR= 11,020; 95% CI: 3,593 – 33,801) berhubungan signifikan dengan tekanan darah pekerja. Untuk mencegah kejadian tekanan darah tinggi, perusahaan disarankan segera melakukan pengendalian lingkungan kerja dan meningkatkan program promosi kesehatan agar risiko penyakit terkait panas dapat diantisipasi khususnya kepada pekerja yang berisiko (mengalami tekanan panas, berusia ≥ 40 tahun, dehidrasi, memiliki riwayat keluarga mengalami hipertensi dan merokok).

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency predicted that Indonesia would have a trend of increasing temperatures of around 0.03 °C every year, so it is estimated that it will increase the risk of heat-related diseases in Indonesia. An increase in temperature is predicted to cause economic losses due to declining health, such as increased blood pressure or other heat-related diseases and increased mortality. The purpose of this study was to determine the relationship between heat stress and blood pressure of workers in the construction sector of the Depo project Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. This cross-sectional study analyses WBGT and blood pressure data from construction workers. The number of samples in this study was calculated using the hypothesis test formula for the proportion of two populations and was taken with a simple random sampling method totaling 185 workers. The variables in this study were blood pressure, heat pressure and individual factor. Thermal pressure was measured using a QuestTemp 34o Thermal Environment Monitor tool and an anemometer. While blood pressure is measured using a sphygmomanometer (Omron brand type HEM-7130). The results showed that heat stress (OR= 4,356; 95% CI: 2,003 – 9,474), age (OR= 4,611; 95% CI: 1,598 – 13,304), hydration status (OR= 3,942; 95% CI: 1,031 – 15,077), genetic factor (OR= 4,038; 95% CI: 1,329 – 12,269), and smoking (OR= 11,020; 95% CI: 3,593 – 33,801) relationship with blood pressure of workers. The company is suggested to immediately control the work environment and improving health promotion programs to anticipate the risk of heat-related diseases especially for workers who are at risk (heat stress, dehydration, age, family history of hypertension and smoking)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedict, Robert P.
New York: John Wiley & Sons, 1984
536.502 8 BEN f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Een Suhenda Achyani
"ABSTRAK
Upaya untuk suatu usaha yang tiba-tiba dengan beban fisik yang berat tanpa didahului oleh pemaaasan yang tepat me-rupakan komponen yang diperlukan. pada beberapa 'keadaan pe-nanggulangan darurat. Pada keadaan tersebut ? dibutuhkan pe-nyesuaian sistem kardiovaskuler dalam waktu yang sangat pen-dek / singkat, dan penyesuaian sistem kardiovaskuler ini da-pat dipantau melalui pemeriksaan frekuensi denyut jantung atau denyut nadi, tekanan darah dan elektrokardiogram (1,2).
Barnard dkk., dalam penelitiannya menyatakan bahwa pem-berian kerja fisik yang berat secara tiba-tiba tanpa didahului oleh pemanasan, dapat menimbulkan respon yang bervariaai pada tekanan darah sistolik, akan tetapi ;selalu. menuriinkan tekanan darah diastolik segera setelah pemberian kerja fisik yang berat dihentikan. Apabila kerja fisik itu diberikan setelah raelakukan peraanasan, maka kenaikan tekanan darah sis-toliknya akan lebih rendah dari pada tanpa pemaiiasah, tekan-r an diastoliknya senantiasa tetap menurun. Freknensi" denyut jantung baik pada kerja fisik yang didahului ? tnaupun tanpa didahului oleh pemanasan akan memperlihatkan kenaikan. Penelitiannya memperlihatkan kenaikan denyut jantung yang didahului pemanasan ( 16? 1 2 per menit ), ternyata lebih tinggi
2.
Dari ke 16 orang percobaan yang berusia antara 21 - 52 tahun tanpa melihat apakah orang percobaan itu olah-ragawa-H atau bukan, didapat hasil 11 orang percobaan memperlihatkan peningkatan tekanan darah sistolik, 3 orang memperlihatkan penurunan tekanan darah sistolik dan 2 orang percobaan tidak memperlihatkan perubahan tekanan darah sistoliknya (33i -
I.2. PERMASALAHAN.
Apakah hal yang sama seperti pada peaelitian Barnard ini, dapat terjadi pada kelorapok umur tertentu dan pada olah-ragawan maupun bukan olah-ragawan, karena pada ' :kenyataannya baik tekanan darah maupun denyut jantung '"dapat " dipengaruhi oleh usia maupun kegiatan jasmanij seseorang (1,2,4,5,6,7,8,
II,13,16,18,19,23,24,25,28).
1.3. TDJUAN PEN.ELIT1AN.
a. Tujuan Khusus.
Untuk mengetahui pengaruh pemanasan terhadap perbedaan perubahan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah, pada olahragawan dan bukan olah-ragawan, setelah penghenti-an pemberian kerja fisik.
b. Tujuan Umum.
Dengan pemanasan diharapkan dapat mengurangi bahkan mencegah kemungkinan terjadinya ketidak-mampuan adaptasi dari sistem kardiovaskuler terhadap kerja fisik."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhyidin Dimyati
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang PENGARUH GERAK BADAN PEMULIHAN (COOL-DOWN) SETELAH MELAKUKRN KERJA FISIK TERHADAP TEKANAN DARAH DAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG, pada 30 orang percobaan, 1ak1-iakl umur 20-30 tahun, bukan atlit.
Penelitian I dengan gerak badan pemulihan. penelitian II tanpa gerak badan pemulihan. Seminggu setelah penelitian I. Tekanan darah dan frekuensi denyut jantung diperiksa perubahannya dari saat segera sampai dengan 30 menit setelah kerja fisik dihentikan.
Terdapa perbedaan tekanan darah sistolik yang sangat bermakna pada 1/2 menit pertama setelah kerja fisik dihentikan. Terdapat perbedaan frekuensi denyut jantung yang bermakna pada menit ke 1/2, 1, 2, dan 3 dan perbedaan yang sangat bermakna pada menit ke 30 setelah kerja fisik dihentikan.
Keluhan subjektif berupa pusing dan lemas terdapat pada yang tidak melakukan gerak badan pemulihan (23.33%), yang timbul pada 1/2 menit pertama setelah kerja fisik dihentikan. Pada yang melakukan gerak badan pemulihan tidak terjadi keluhan subjektif."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Aziza Bawazier
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia , 2007
616.132 LUC h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>