Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Nugroho Wicaksono
"ABSTRAK
Dalam Tesis ini Penulis akan membahas dan mengembangkan secara rinci yang
mengenai bagaiman perlindungan Tenaga Kerja Wanita di Malaysia yang dalam
hal sekarang-sekarang ini banyak terjadi polemic di dalam nya. Penulis juga ingin
meneliti apakah UU No 39 Tahun 2004 yang berisi tentang perlindungan terhadap
Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri sudah benar diterapkan oleh pihak yang
berwajib dalam hal penanganan Tenaga Kerja Indonesia khususnya Tenaga Kerja
Wanita."
2011
T38067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur`aeni Marta
"This research entitled Cirebon district`s Woman Workers worked in Saudi Arabia in 1983-1990. The beginning of 1983 is determined as the starting point of this researches. Since sending all Woman Workers officially to Saudi Arabia was coordinated by the government, it is effected the number of Woman Workers to Saudi Arabia, meanwhile in 1990 was become deadline of the research. When the Gulf War happened, it brought impact to the Indonesian`s Woman Workers included Cirebon district. The purpose of this research is to analyze the Cirebon`s Woman Workers have become workers in Saudi Arabia since 1983 - 1990 and explore the problems that emerged and faced by Cirebon`s. Therefore, which could be a useful input and information to the government for giving better attention to the fate of Woman Workers that working in informal sector overseas, in the Saudi Arabia in particular. The Cirebon district is known as one of producer of rice in northern shore of Java. Ironically, majority of its people are poor, it caused this district as one of the biggest source of Woman Workers is being sent to Saudi Arabia. Mostly, they are farmers. But, their activities in farming is less than before after implementation of intensification and modernization of farming sector. Especially, for the Woman Workers. The development program is purposed to increase the production quantity less attention to the social and economy impact. The plantation of International Rice (IR) and the use of huller machine have marginally the Woman Workers are dominant than men, particularly at the harvest time. But when the program implemented the Woman Workers were replaced by men. The limited skill and low education of the woman workers in Cirebon make them difficult to enroll the government and private institution, while the opportunity to work in the farming fields are also limited. The decision of Minister of Manpower No.149/Men/83 which make easier procedure of sending workers to Saudi Arabia without payment charges, is providing opportunities for their subsistence by going to Saudi Arabia particularly they are also Moslem in majority. So, the motive of Woman Workers from Cirebon to Saudi Arabia is not only for economic purpose but also for eschatological reasons. In fact, delivering Cirebon`s Woman Workers to work in Saudi Arabia is definitely different with hoped. According to them who work in Saudi Arabia, generally in informal sector. In this sector, their right and obligation is depended on the employer. Therefore, their position is vulnerable which at the end have created many problems in personally, family, and the neighborhood.

Penelitian ini berjudul Tenaga Kerja Wanita Kabupaten Cirebon Yang Bekerja di Arab Saudi Tahun 1983-1990. Tahun 1983 dijadikan batasan awal karena sejak saat itu pengiriman TKW ke Arab Saudi dilakukan secara resmi oleh pemerintah, yang berdampak pada peningkatan jumlah pengiriman TKW ke Arab Saudi, sedangkan tahun 1990 dijadikan batasan akhir penelitian ini karena pada tahun tersebut terjadi perang teluk yang kemudian berdampak pada TKW asal Indonesia, termasuk TKW asal Kabupaten Cirebon. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tenaga kerja wanita Kabupaten Cirebon bekerja menjadi TKW di Arab Saudi pada tahun 1983-1990 dan memaparkan permasalahan-permasalahan yang muncul dan dialami oleh TKW asal Kabupaten Cirebon pada tahun tersebut, sehingga dapat dijadikan rujukan oleh pemerintah agar dapat lebih memperhatikan nasib TKW yang bekerja pada sektor Informal di luar negeri khususnya di Arab Saudi. Kabupaten Cirebon merupakan salah satu penghasil beras di kawasan Pantura. Ironisnya, mayoritas penduduknya adalah miskin, akibatnya daerah ini merupakan salah satu kantong pengirim tenaga kerja ke Arab Saudi terbanyak dari kawasan Jawa Barat. Mata pencaharian penduduk daerah ini mayoritas adalah buruh tani. Namun aktivitas mereka pada bidang pertanian semakin tergeser setelah diterapkannya program intensifikasi dan modernisasi pertanian, terutama tenaga kerja wanita. Program peningkatan jumlah produksi secara kuantitatif ini kurang memperhatikan dampak sosial ekonomi. Penanaman bibit baru yang merupakan hasil penelitian berteknologi tinggi, dan penggunaan mesin huller ternyata telah memarjinalkan tenaga kerja wanita dari sektor pertanian. Sebelum penerapan program tersebut, aktivitas tenaga kerja wanita lebih dominan dibandingkan tenaga kerja laki-laki, terutama pada waktu panen dan pengolahan padi pasca panen. Namun setelah penerapan program tersebut, terutama penggunaan mesin huller, tenaga kerja wanita tidak lagi digunakan, dan digantikan oleh tenaga kerja laki-laki dan mesin. Terbatasnya keterampilan yang dimiliki dan rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja wanita Kabupaten Cirebon, menyebabkan mereka sulit memasuki lembaga-lembaga formal pemerintah maupun swasta. Sementara kesempatan tenaga kerja wanita bekerja di bidang pertanian terbatas. Adanya Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 149/Men/83 yang isinya mengatur tata cara pelaksanaan pengerahan tenaga kerja ke Arab Saudi, termasuk pembantu rumah tangga, dengan persyaratan yang mudah dan tanpa dipungut bayaran membuka kesempatan bagi wanita pedesaan Kabupaten Cirebon untuk dapat menyelamatkan dan memenuhi kebutuhan subsistensinya (push-factor). Selain itu pergi ke Arab Saudi merupakan dambaan masyarakat Kabupaten Cirebon yang mayoritas beragama Islam (pull-factor). Oleh karenanya motivasi wanita Kabupaten Cirebon menjadi TKW ke Arab Saudi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh faktor keyakinan agama yang bersifat eskatologis. Pengiriman tenaga kerja wanita ke Arab Saudi, kenyataannya jauh berbeda dengan apa yang diharapkan. Tenaga kerja wanita Kabupaten Cirebon yang bekerja di Arab Saudi, umumnya pada sektor informal. Pada sektor ini hak dan kewajiban TKW sepenuhnya tergantung majikan. Akibatnya posisi TKW lemah dalam hubungannya dengan majikan. Kondisi ini kemudian memunculkan berbagai masalah yang tidak hanya berdampak pada individu TKW, juga keluarga dan masyarakat sekitarnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T39661
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Nugroho Wicaksono
"ABSTRAK
Dalam Tesis ini Penulis akan membahas dan mengembangkan secara rinci yang mengenai bagaiman perlindungan Tenaga Kenja Wanita di Malaysia yang dalam hal sekarang-sekarang ini banyak terjadi polemic di dalam nya. Penulis juga ingin meneliti apakah UU No 39 Tahun 2004 yang berisi tentang perlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri sudah benar diterapkan oleh pihak yang berwajib dalam hal penanganan Tenaga Kenja Indonesia khususnya Tenaga Ke1ja
Wanita.

Abstract
In this thesis author will discuss and develop in detail about how the protection of Women Workers in Malaysia are in this now-now this happens a lot in his
polemic. The authors also wish to examine whether the Act No. 39 of 2004 which contains about the protection of Indonesian migrant workers abroad are properly applied by the authorities in the case of Indonesia, particularly the handling of Manpower Employment for Women."
2011
T29389
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dhania Prabaningrum
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S8248
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S6161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morin Lestari Mandiri Harianto
"Tesis ini membahas pengaruh kebijakan womenomics terhadap tenaga kerja wanita Jepang di Prefektur Saitama. Dengan metodologi wawancara dan kajian pustaka, penelitian ini menemukan bahwa kebijakan womenomics yang dijalankan oleh pemerintah Prefektur Saitama mendapat respon positif dari perusahaan-perusahaan yang berada di Saitama dan bersama-sama, pemerintah dan perusahaan, bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang ramah wanita. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa dukungan dari keluarga, baik suami dan orang tua, memiliki peran penting dalam mendukung partisipasi aktif wanita sebagai tenaga kerja. Walaupun demikian, kebijakan womenomics mendapat kritikan karena dianggap tidak menyentuh inti permasalahan dari tenaga kerja wanita di Jepang, yaitu kesetaraan gender.
......This study examine the influence of womenomics policy towards women workers in Saitama Prefecture. With interviews and literature review as methodology, this study found that womenomics policy, that conducted by the Saitama Prefecture Government, received a positive response from companies that are in Saitama and government and companies work together to create women-friendly working environment. In addition, this study also found that support from family, both husband and parents, have important role in supporting the active participation of women workers in Japan. Nevertheless, womenomics policy criticized because they did not touch the core issue of women’s employment in Japan, which is gender equality."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasmini Soedjono
"Apabila ditelusuri segi-segi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Bali, maka tampak kenyataan akan adanya Wanita pencari pasir, penumbuk padi, penggarap pertanian, buruh bangunan, pedagang, penenun, pegawai negeri, karyawati swasta dan lain-lain. Kenyataan seperti ini cukup memberikan gambaran tentang profil Wanita Bali sebagai Wanita yang cinta bekerja. Kerja dan seni adalah merupakan suatu kharakter khas dari kehidupan Wanita Bali. Hal-hal tersebut diatas, dalam penelitian Penawaran Tenaga Kerja Wanita di Propinsi Bali, berdasarkan data SAKERNAS Tahun 1987 didapat temuan.
Bahwa antara jam kerja dan upah yang merupakan fungsi penawaran tenaga kerja mempunyai hubungan negatif, yaitu semakin tinggi upah, semakin rendah jam kerjanya baik di Perkotaan maupun di Perdesaan. Hanya untuk pendidikan SMTA+ di Pedesaan, hubungan jam kerja dan upah bersifat positif, semakin tinggi tingkat upah, jam kerjanya juga semakin tinggi.
Sama dengan penelitian di Daerah lain (Saleh, Penawaran Tenaga Kerja Wanita Berdasarkan Status Atau Peran Dalam Rumah Tangga di Sumatera Selatan, 1987), pengaruh pendidikan yang ditamatkan terhadap jam kerja dan upah, diketahui bahwa pengaruh pendidikan terhadap upah mempunyai pengaruh yang positif, dimana semakin tinggi pendidikan pekerja Wanita makin tinggi penghasilan yang diterimanya. Dan dari segi jam kerja, pekerja Wanita yang berpendidikan SD tamat menawarkan jam kerja yang lebih besar dari pada mereka yang tamat SMTA+.
Untuk daerah tempat tinggal sebagai latar belakang seseorang/tenaga kerja Wanita dalam berpartisipasi di pasar kerja dari hasil estimasi tersebut diketahui bahwa untuk masing-masing pekerja Wanita dengan kelompok pendidikan yang diperhatikan ternyata daerah tempat tinggal mempunyai pengaruh yang berbeda. Misalnya bagi Wanita yang bekerja dan bertempat tinggal di Perkotaan menawarkan jam kerja yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang bekerja dan bertempat tinggal di Pedesaan, walaupun mereka mempunyai kelompok pendidikan yang sama."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suliati Rachmat
"ABSTRAK
Perkembangan kegiatan wanita dalam masyarakat dewasa ini makin banyak menarik perhatian berbagai kalangan antara lain mengenai hal-hal seperti peranan wanita, peningkatan jumlah wanita pekerja, pertumbuhan industri dan masalah perburuhan (perlindungan kurang memadai).
Tujuan dalam penelitian ini adalah 1). menempatkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum dari peraturan-peraturan pelaksanaan perlin=dungan hukum wanita pekerja harian di perusahaan industri swasta. 2). Memperoleh gambaran yang jelas mengenai efektivitas pelaksanaan peraturan-peraturan perlindungan hukum wanita pekerja harian tersebut di atas mengenai kedudukan/statusnya, upah minimum serta waktu kerja dan istirahat. 3). Menyempurnakan peraturan pelaksanaan tersebut diatas agar sesuai dengan amanat Pasal 27 ayat (1) dan (2) sebagai upaya peningkatan perlindungan hukum wanita pekerja harian di perusahaan swasta umumnya dan khususnya industri.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dan empiris. Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitis dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara analisis dokumen, sumber penelitian sebelumnya yang berkaitan, wawancara mendalam dengan responden, wawancara lisan dengan informan kunci dan pengamatan terbatas."
1995
D1116
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julianty Pradono
"ABSTRAK
Ruang lingkup penelitian ialah gizi kerja dalam hubunggannya dengan produktivitas kerja. Makan pagi merupakan salah satu faktor yang diasumsikan berhubungan dengan produktivitas kerja sedangkan kadar gula darah secara kualitatif dapat mengukur masukan kalori makan pagi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan masukan kalori makan pagi dengan kadar gula darah dan produktivitas kerja terhadap 81 tenaga kerja wanita (TKW) bagian jahit perusahaan tenun di Jakarta pada bulan Nopember 1994 dengan alasan rendahnya pencapaian target produksi {40 %) di perusahaan ini. Penelitian ini menggunaan desain pendekatan kros seksional, data dikumpulkan dengan melakukan wawancara, "recall" 2x24 jam, pemeriksaan fisik, pemeriksaan hemoglobin dan kadar gula darah, pencatatan hasil produksi mulai jam 7.00 sampai jam 12.00 pada hari penelitian. Hasil penelitian menunjukkan, 9 (11,1 %) TKW tidak makan pagi, 30 (37 %) TKW makan pagi dengan kalori kurang, 42 (51,9 %) TKW makan pagi dengan kalori cukup. Masukan makanan harian secara kualitatif 91,4 % kurang bervariasi. Secara kuantitatif menunjukkan protein {56,52 %), vitamin C dan besi belum mencukupi AKG yang dianjurkan WNPG V tahun 1993. Status gizi TKW 11,1 a kurang, 70,4 % normal dan 18,5 % lebih. Uji statistik mendapatkan adanya perbedaan yang bermakna antara TKW makan pagi dan TKW tidak makan pagi dengan hasil produksi (p=0.004), dengan kadar gula darah jam 6.30 (p = 0.02).
A Study On The Relationship Between Breakfast Calory Intake, Blood Glucose And Productivity Among Women Workers At Weaving Factory In Jakarta, 1994The scope of study is the women workers nutrition in relation to their work productivity. Breakfast is one of the factors which was assumed related to work productivity while blood glucose is one of the objective parameters to measure breakfast calory intake. The objective of this study is to identify the relationship between breakfast calory intake, blood glucose and productivity. A sample of 81 women workers at sewing department a weaving factory in Jakarta had be-come the population of study due to the low productivity record (40 %) of the factory, on November 1994. The design of study is cross-sectional and data were collected through interviews, questionaire, recall 2x24 hour, physical examination, haemoglobin and blood glucose test and one day women workers productivity measured by recording her work productivity performed from 7.00 AM until 12.00 AN. Study result showed that 9 {11.1 %) workers did not have breakfast, 30 (37 %) had breakfast with less calories, 24 (51.9 %) had breakfast with sufficient calories. The one day recall calory intake showed qualitatively that about 91.4'% of their food compositions did not vary. The quantitative food analysis showed that 56.52 0 of protein, vitamin C and iron had not met recommended daily allowance based on WNPG V,1993. About 11.1 % of women workers were undernutrition, 70.4 % normal, 18.5 % overnutrition. Statistical analysis, there were significant relation between works productivity (p = 0.004), blood glucose at 6.30 AM (p=0.02) and women workers who had breakfast compared to those who did not have.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>