Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
"Buku ini menceritakan pengalaman Kwee Thiam Tjing, orang yang sohor dengan julukan Tjamboek Berdoeri. Himpunan ini semacam memoar Tjamboek Berdoeri alias Kwee Thiam Tjing di Indonesia Raya. Ditulis dari 22 Juli 1971 sampai 28 Juli 1973, himpunan ini menggambarkan kenangan Tjamboek Berdoeri terhadap dunia sekelilingnya selama periode pemerintahan kolonial Hindia Belanda, zaman Jepang sampai awal kemerdekaan Indonesia Karya ini merupakan semacam "kelanjutan" dari memoar penulisnya dalam Indonesia dalem Api dan Bara. Di sana-sini, para pembaca akan lebih mengetahui lagi dinamika yang berlangsung pada zaman-zaman genting Indonesia dengan lebih terbuka. Nama-nama yang disembunyikan di dalam Indonesia dalem Api dan Bara, kebanyakan dibuka dalam kolom-kolom ini."
Jakarta: Komunitas Bambu, 2010
920 MEN
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Galuh Sakti Bandini
"Skripsi ini membahas identitas dan pandangan tokoh Aku, sebagai orang Tionghoa, terhadap masyarakat Tionghoa dalam Indonesia Dalem Api dan Bara karya Tjamboek Berdoeri alias Kwee Thiam Tjing. Berdasarkan penelitian, tokoh Aku mengkritik sikap masyarakat Tionghoa yang tidak tegas sehingga berakibat buruk pada diri mereka sendiri. Akan tetapi, tokoh Aku membela sikap masyarakat Tionghoa yang lebih giat bekerja dan mampu beradaptasi dengan berbagai keadaan yang menyebabkan kedudukan ekonomi masyarakat Tionghoa lebih stabil dibandingkan dengan keadaan ekonomi pribumi. Pandangan tokoh Aku terhadap masyarakat Tionghoa tidak lepas dari pengaruh Tjamboek Berdoeri sebagai pengarang.
This study discusses the identity and the insight of the character Aku, as a Chinese, towards the Chinese society in Indonesia Dalem Api dan Bara by Tjamboek Berdoeri, as known as Kwee Thiam Thjing. Based on this study, Aku criticizes the Chinese society that is indecisive that could cause bad things to themselves. However, Aku defends the habit of the Chinese society that is more diligent in working and could adapt to many circumstances that make their economic position is more stable than the natives. The insight of Aku towards the Chinese society can not be separated from the influence of Tjamboek Berdoeri as the writer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56319
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library