Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rusyda Maheswara
"ABSTRAK
Pemanfaatan kembali sampah organik untuk dijadikan kompos menggunakan mikroorganisme berpotensi menjadi solusi untuk mengurangi jumlah timbulan sampah domestik yang terus meningkat seiring dengan penambahan penduduk. Namun analisis risiko terhadap pemanfaatan tersebut menjadi krusial akibat adanya kandungan sampah B3 yang tercampur di dalam sampah domestik yang akan dijadikan sebagai bahan dasar kompos. Kompos yang terkontaminasi tersebut apabila digunakan dapat memicu risiko baik kanker dan non kanker apabila tanaman tersebut dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan mengkuantifikasi risiko kanker dan non kanker dari logam berat yang terkandung pada timbulan sampah di wilayah Cikini Kramat, Kecamatan Menteng dan wilayah Gedong Pompa, Kecamatan Penjaringan. Penelitian ini bersifat kualitatif dalam penentuan karakterisasi risiko dengan menggunakan analisis kuantitatif dengan metode analisis Monte Carlo. Untuk memperoleh data kuantitatif dilakukan pengukuran terhadap konsentrasi logam berat dari timbulan sampah organik pada kedua wilayah dan data sekunder IFLS 2014. Terdeteksi logam berat As dengan konsentrasi 1,37 mg/kg dan logam berat Pb dengan konsentrasi 4,49 mg/kg pada timbulan sampah organik wilayah Gedong Pompa, dan logam berat Hg dengan konsentrasi 0,46 mg/kg pada timbulan sampah organik wilayah Cikini Kramat. Dari 10.000 simulasi yang dilakukan hasil analisis risiko kanker menunjukan persentase terbesar risiko kanker tinggi oleh logam As sebesar 66,68% dan risiko kanker menengah oleh logam berat Pb sebesar 59,63%, sedangkan untuk risiko non kanker rendah oleh logam berat As sebesar 68,78%, risiko non kanker rendah oleh logam berat Pb sebesar 94,6% dan risiko non kanker tinggi oleh logam berat Hg sebesar 74,39%.

ABSTRACT
The reuse of organic waste to be composted using microorganisms has the potential to be a solution to reduce the amount of domestic waste generation that continues to increase with population growth. However, the risk analysis of the utilization becomes crucial due to the presence of hazardous waste content mixed in domestic waste which will be used as compost base material. Contaminated compost when used can trigger a risk of both cancer and non-cancer if the plant is consumed. This study aims to quantify the risk of cancer and non-cancer from heavy metals contained in waste generation in the Cikini Kramat area, Menteng District and Gedong Pompa, Penjaringan District. This research is qualitative in determining risk characterization using quantitative analysis with the Monte Carlo analysis method. To obtain quantitative data, measurements were made of heavy metal concentrations from organic waste generation in both regions and secondary data from 2014 IFSL. Detected heavy metal As with a concentration of 1.37 mg / kg and Pb heavy metal with a concentration of 4.49 mg / kg in organic waste generation. Gedong Pompa area, and heavy metal Hg with a concentration of 0.46 mg / kg in organic waste generation in the Cikini Kramat area. From 10,000 simulations carried out the results of cancer risk analysis showed the largest percentage of high cancer risk by As metals was 66.68% and medium cancer risk by heavy metals Pb was 59.63%, whereas for low non-cancer risk by heavy metals As was 68, 78%, the risk of non-cancer is low by Pb heavy metals by 94.6% and the risk of non-cancer is high by heavy metal Hg of 74.39%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, William Ishak
"Sampah yang dihasilkan oleh mal DETOS berasal dari gedung mal, gedung kantor, lahan parkir. Karakteristik sampah yang berasal dari ketiga sumber tersebut berbeda sehingga penanganan sampah yang dilakukan berbeda. Penelitian ini bertujuan dalam memberikan usulan aspek teknis operasional sampah. Pemilihan DETOS, salah satu mal besar di Depok, didasarkan atas TPS eksisting tidak memenuhi kriteria acuan dan sampah masih dapat terlihat oleh pengunjung. Pengukuran timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3694-1994. Timbulan sampah yang diperoleh dari sumber timbulan gedung mal, gedung kantor, dan lahan parkir berturut-turut sebesar 2.319,15 kg, 17,79 kg, dan 7,235 kg. Laju timbulan sampah dari sumber timbulan gedung mal, gedung kantor, dan lahan parkir berturut-turut sebesar 0,059 kg/orang/hari; 0,299 kg/orang/hari; dan 0,001 kg/m2/hari. Data-data yang diperolah akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan usulan perencanaan aspek teknis operasional dan mendapatkan nilai jual sampah. Usulan aspek teknis operasional yang diberikan berupa pemilahan, pewadahan, dan teknologi pengolahan sampah. Nilai jual sampah sampah organik Rp 295.9340/tahun dan anorganik Rp 322.562.878/tahun dari ketiga sumber.
......Waste generated by the DETOS derived from building mall, office building, and parking lots. Characteristics of solid waste that comes from these three are different so that the waste management is done differently. This research aims to determine the planning of solid waste operations technical aspects. The reason of seletion DETOS, one of the large malls in Depok, based on the existing TPS does not meet the criteria of reference and waste can still be seen by visitors. Measurement of generation and composition of solid waste refers to the SNI 19-3694-1994. Weight of waste that is obtained from mall building, office building, and parking lots in a row amounted to 2.319,15 kg, 17,79 kg, dan 7,235 kg. Waste generation that is obtained from mall building, office building, and parking lots in a row amounted to 0,059 kg/orang/hari; 0,299 kg/orang/hari; dan 0,001 kg/m2/hari. The data obtained used to determine the planning of operational technique aspect and getting the sale value of solid waste. Planning of operations technical aspects provided in the form of separation, storage, and processing technologies of solid waste. The sale value of organic waste is Rp 295.9340/year and inorganic Rp 322.562.878/year from the three sources. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kusuma Hidayati
"ABSTRAK
Pertumbuhan jumlah penduduk akan mengakibatkan timbulnya permasalahan-permasalahan lingkungan, salah satunya adalah masalah penanganan sampah. Menumpuknya jumlah sampah di TPA mengakibatkan berbagai permasalahan kesehatan maupun sosial. Penelitian ini membahas timbulan dan komposisi sampah di lingkungan SMA di kecamatan Pancoran Mas Depok, metode yang digunakan berupa modifikasi dari SNI 19-3964-1994. Hasil yang didapatkan Presentase daur ulang di SMA Negeri 1 Depok menunjukan bahwa SMA Negeri 1 Depok memiliki presentase sampah daur ulang yang paling besar yaitu sampah gedung sebesar 45% dan sampah kantin sebesar 48%. Sampah gedung SMA Sejahtera 1 Pancoran Mas sebagian besar berpotensi di daur ulang dengan presentase lebih dari 34% sedangkan sampah kantinnya sebagian besar tidak dapat didaur ulang (57%). Sampah di SMA Muhammadiyah 1 Pancoran Mas sebesar 42% dapat didaur ulang dan sampah kantinnya sebesar 65% berpotensi untuk didaur ulang. Selain itu menurut proyeksi yang dilakukan, sebesar 38% sampah yang dihasilkan oleh SMA di Kecamata Pancoran Mas, Depok dapat didaur ulang, dan sebesar 33% berpotensi untuk didaur ulang.

ABSTRACT
Population growth cause many environmental problems, one of the problem is waste management. Solid waste accumulation in the landfill cause many social and health impact. The focus of this study is solid waste generation and composition at Pancoran Mas Subdistrict High School. The methods which being used is modification of SNI 19-3964-1994. The result of this study are waste recycled percentage. SMAN 1 Depok has the highest precentage of waste recycled, waste from building is 45% and waste from canteen is 48%. Most of solid waste from SMA Sejahtera 1 Pancoran Mas building have potential to be recycled mre than 34%. However most of solid waste from canteen can not be recycled (57%). Solid waste from SMA Muhammadiyah 1 Pancoran Mas building that can be recycled is 42% and the solid waste from canteen wich is 65% have potential to be recycled. According to the projection that has been done, shows that 38% of solid waste that generated from SMA in Kecamatan Pancoran Mas can be recycled and 33% have potential to be recycled
"
2015
S60140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemal Hidayat Andrianto
"Volume sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia jumlahnya lebih banyak daripada jumlah sampah yang bisa terangkut ke tempat pembuangan akhir. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan volume timbulan sampah yang dihasilkan oleh SMP Negeri 230 Jakarta. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan The One Group Pre-Test and Post-Test Design. Intervensi yang diberikan berupa sosialisasi tentang sampah dan pembuatan lubang resapan biopori. Pengukuran data dilakukan sebanyak dua kali yaitu saat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan terhadap responden. Adapun responden di dalam penelitian ini ada sebanyak 101 orang siswa. Hasilnya menunjukkan terdapat kenaikan rata-rata tingkat pengetahuan siswa dari 8,01 (sebelum sosialisasi) menjadi 9,04 (setelah sosialisasi). Hasil uji statistik menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengetahuan yang signifikan (p<0,001) antara sebelum dan sesudah intervensi. Volume rata-rata timbulan sampah sekolah mengalami penurunan dari 395,275 Liter (sebelum sosialisasi dan pembuatan lubang biopori) menjadi 325,545 Liter (setelah sosialisasi dan pembuatan lubang biopori. Disimpulkan bahwa intervensi berupa sosialisasi dan pembuatan lubang biopori meningkatkan tingkat pengetahuan responden dan menurunkan volume timbulan sampah sekolah.

The volume of waste produced by human activities is higher than the amount of waste that can be transported to landfills. This study aims to determine the level of knowledge and volume of waste produced by SMP Negeri 230 Jakarta. The method of this research is a quasi-experiment using the design of The One Group Pre-Test and Post-Test Design. The intervention given was the socialization about waste and making biopori infiltration holes. Data measurements were carried out twice, namely before and after treatment of respondents. The respondents in this study were 101 students. The results indicate an increase in the average level of student knowledge from 8.01 (before socialization) to 9.04 (after socialization). Statistical test results showed a significant increase in the level of knowledge (p <0.001) between before and after the intervention. The average volume of school solid waste has decreased from 395.275 liters (before socialization and biopori hole making) to 325.545 liters (after socialization and biopori hole making) It was concluded that interventions in the form of socialization and making biopori holes increased respondents knowledge level and decreased the volume of school waste generation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ray Astoro
"Tebet sebagai salah satu wilayah dengan penduduk yang tinggi merupakan tempat yang mungkin banyak menghasilkan sampah masker 3 ply. Penelitian ini akan mencari tahu seberapakah besarnya timbulan masker 3 ply yang timbul di Tebet, dengan cara meneliti alur pengelolaan masker 3 ply dan menggunakan perhitungan timbulan sampah perkotaan sesuai standar nasional. Penelitian ini bertujuan untuk memahami alur pengelolaan dan mengalisis timbulan masker 3 ply yang mungkin dihasilkan di Tebet. Penelitian ini menggunakan kesesuaian SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan dan SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pangambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Analisis data menunjukan bahwa alur pengelolaan sampah masker 3 ply sudah sesuai dengan SNI 19-2454-2002 dan Pedoman Pengolahan Masker Bekas Pakai oleh Kemenkes RI dimana masker 3 ply termasuk sampah domestik. Hasil perhitungan timbulan menunjukan nilai timbulan masker 3 ply di Tebet adalah 2,422 gram/jiwa/hari yang berikutnya dikonversi menjadi 1 masker/jiwa/hari. Analisis nilai timbulan tersebut diikuti dengan jumlah masyarakat Tebet yang lebih dari 200.000 jiwa dapat menciptakan nilai timbulan 200.000 masker dalam sehari. Hasil perhitungan dihitung kembali dengan data literatur hasil tanggapan responden untuk mendapat nilai yang lebih representatif. Analisis perhitungan menghasilkan 111.603 masker per hari di Tebet dari pemakai masker yang membuang langsung masker setelah dipakai ke tempat sampah domestik. Perhitungan juga dilakukan dengan nilai timbulan rata-rata dari semua jenis perumahan menghasilkan nilai representatif sebesar 55.802 jiwa penduduk pemakai masker dan langsung membuang masker ke tempat sampah domestik, menciptakan 55.802 masker per harinya. Analisis perbandingan nilai tersebut dengan timbulan saat pandemi menunjukan terjadi penurunan jumlah timbulan yang mencapai kurang dari setengah nilai timbulan saat pandemi.
......Tebet as an area with a high population is a place that may generate a lot of 3 ply mask waste. This study will find out how much 3 ply mask waste is generated in Tebet, by examining the flow of 3 ply mask management and using the calculation of urban waste generation according to national standards. This study aims to understand the management flow and analyze the generation of 3 ply masks that may be generated in Tebet. This research uses the suitability of SNI 19-2454-2002 concerning Procedures for Operational Techniques for Urban Waste Management and SNI 19-3964-1994 concerning Methods of Taking and Measuring Examples of Urban Waste Generation and Composition. Data analysis shows that the waste management flow of 3 ply masks is in accordance with SNI 19-2454-2002 and the Guidelines for Processing Used Masks by the Indonesian Ministry of Health where 3 ply masks are included in domestic waste. The results of the waste calculation show that the waste value of 3 ply masks in Tebet is 2.422 grams / person / day which is then converted to 1 mask / person / day. The analysis of the generation value followed by the number of Tebet residents of more than 200,000 people can create a generation value of 200,000 masks a day. The calculation results were recalculated with literature data from respondents' responses to get a more representative value. The calculation analysis resulted in 111,603 masks per day in Tebet from mask wearers who directly dispose of masks in domestic waste bins. Calculations were also carried out with the average generation value of all types of housing resulting in a representative value of 55,802 residents who wear masks and directly dispose of masks in domestic waste bins, creating 55,802 masks per day. Comparative analysis of this value with the generation during the pandemic shows a decrease in the amount of generation that reaches less than half the value of the generation during the pandemic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Syafiya Putri
"Timbulan sampah yang dihasilkan dari bahan buangan aktivitas masyarakat menjadi masalah yang nyata. Waktu sampling sebagai salah satu faktor yang terlibat dalam perhitungan timbulan sampah perlu diteliti lebih lanjut pengaruhnya terhadap nilai timbulan sampah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penelitian sampah kedepannya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu sampling terhadap timbulan dan komposisi sampah rumah tangga yang dihasilkan. Perhitungan timbulan dan komposisi sampah diukur menggunakan metode SNI 19-3964-1994 dengan waktu sampling selama 16 hari berturut-turut. Timbulan sampah rumah tangga yang dihasilkan dari lokasi objek studi adalah sebesar 7,997 kg/orang dengan rata-rata perorangan adalah sebesar 0,500 kg/orang/hari. Adapun komposisi sampah rumah tangga adalah 49% pada sampah sisa makanan dan daun-daunan, 16% pada kategori sampah plastik, 13% pada kertas/kardus, 12% pada kategori sampah lain-lain, 5% pada sampah gelas/kaca, 3% pada logam, 1% pada kain/tekstil, dan 0% pada kategori sampah kayu serta karet/kulit. Pengujian statistik dengan model Independent T-test mendapatkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 untuk seluruh komponen data. Pada hasil perhitungan timbulan sampah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan jika dilakukan sesuai dengan SNI 19 – 3964 – 1994 selama 8 hari berturut-turut maupun jika dilakukan sesuai variasi yang telah dibuat. Hasil analisis data menunjukkan bahwa perhitungan timbulan sampah rumah tangga memiliki kemungkinan dapat dilakukan selama 8 hari berturut-turut, 4 hari berturut-turut, 6 hari berturut-turut, maupun selama 8 hari secara acak tanpa adanya perbedaan yang signifikan.
......The generation of waste generated from the waste materials of community activities is a real problem. Sampling time as one of the factors involved in calculating waste generation needs to be further investigated for its effect on the value of waste generation to increase efficiency and effectiveness in future waste research in Indonesia. This study aims to determine the effect of sampling time on the generation and composition of generated household waste. Waste generation and composition were calculated using the SNI 19-3964-1994 method with a sampling time of 16 consecutive days. The generation of household waste generated from the location of the study object is 7.997 kg/person, with an individual average of 0.500 kg/person/day. The composition of household waste is 49% for food waste and leaves, 16% for plastic waste, 13% for paper/cardboard, 12% for other waste, 5% for glass/glass waste, 3 % in metals, 1% in fabrics/textiles, and 0% in the categories of wood and rubber/leather waste. Statistical testing with the Independent T-test model obtained a significance value of more than 0.05 for all data components. In the calculation of waste generation, there is no significant difference between the calculation results if it is carried out according to SNI 19 – 3964 – 1994 for eight consecutive days or if it is carried out according to the variations made. The results of the data analysis show that it is possible to calculate household waste generation for eight consecutive days, four consecutive days, six consecutive days, or eight consecutive days without any significant differences."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arthami Bunga Dewanti
"Pada tahun 2022, timbulan sampah Kota Tangerang telah mencapai 600,474 ton. Sementara, fasilitas pengelola sampah di Kota Tangerang masih terbatas. TPS 3R Widatama 12 melayani 4 RW di Kelurahan Nusa Jaya, melebihi cakupan layanan seharusnya yaitu 1 RW. TPS 3R Widatama 12 mengolah sampah organik menjadi kompos. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah, menghitung timbulan dan komposisi sampah, menganalisis potensi reduksi, serta menganalisis kualitas kompos TPS 3R Widatama 12. Metode penelitian untuk pengukuran timbulan dan komposisi sampah menggunakan metode load-count analysis dan metode quartering, serta mengacu pada SNI 19-3964-1994. Parameter kompos yang diuji adalah karbon, nitrogen, C/N-rasio, kadar air, pH, phosfor, dan kalium. Berdasarkan hasil penelitian, sistem pengelolaan sampah di TPS 3R Widatama 12 adalah pengangkutan sampah, pemilahan sampah, pengelompokkan sampah anorganik, dan pengomposan. Volume rata-rata timbulan sampah yang masuk adalah 6,5 m3/hari dengan berat sampah rata-rata 944,87 kg/hari atau 0,46 kg/orang/hari. Komposisi sampah terdiri dari sisa makanan 43,78%; kayu-ranting 3,5%; kertas-karton 8,28%; plastik 20,85%; logam 0,35%; kain 2,92%; karet-kulit 0,59%; kaca 2,16%; dan lainnya 0,83%. Nilai potensi reduksi sampah adalah sebesar 71,72%. Berdasarkan parameter kompos yang diuji, parameter yang belum terpenuhi adalah pH dengan nilai 7,8.
......Pada tahun 2022, timbulan sampah Kota Tangerang telah mencapai 600,474 ton. Sementara, fasilitas pengelola sampah di Kota Tangerang masih terbatas. TPS 3R Widatama 12 melayani 4 RW di Kelurahan Nusa Jaya, melebihi cakupan layanan seharusnya yaitu 1 RW. TPS 3R Widatama 12 mengolah sampah organik menjadi kompos. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah, menghitung timbulan dan komposisi sampah, menganalisis potensi reduksi, serta menganalisis kualitas kompos TPS 3R Widatama 12. Metode penelitian untuk pengukuran timbulan dan komposisi sampah menggunakan metode load-count analysis dan metode quartering, serta mengacu pada SNI 19-3964-1994. Parameter kompos yang diuji adalah karbon, nitrogen, C/N-rasio, kadar air, pH, phosfor, dan kalium. Berdasarkan hasil penelitian, sistem pengelolaan sampah di TPS 3R Widatama 12 adalah pengangkutan sampah, pemilahan sampah, pengelompokkan sampah anorganik, dan pengomposan. Volume rata-rata timbulan sampah yang masuk adalah 6,5 m3/hari dengan berat sampah rata-rata 944,87 kg/hari atau 0,46 kg/orang/hari. Komposisi sampah terdiri dari sisa makanan 43,78%; kayu-ranting 3,5%; kertas-karton 8,28%; plastik 20,85%; logam 0,35%; kain 2,92%; karet-kulit 0,59%; kaca 2,16%; dan lainnya 0,83%. Nilai potensi reduksi sampah adalah sebesar 71,72%. Berdasarkan parameter kompos yang diuji, parameter yang belum terpenuhi adalah pH dengan nilai 7,8."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiyyu Tsaqib
"Pengelolaan sampah yang ada di masyarakat saat ini saat ini belum sepenuhnya tepat dari pemilahan, pengumpulan, hingga pengolahan. Kondisi ini terjadi juga di Kelurahan Pancoran Mas Kota Depok. Pengelolaan sampah yang tidak tepat akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Sehingga dibutuhkan adanya penelitian untuk mengukur timbulan dan komposisi sampah, serta mengevaluasi kondisi pengelolaan sampah di Kelurahan Pancoran Mas, Depok. Timbulan dan komposisi sampah didapatkan dengan sampling sampah di 68 rumah tangga selama delapan hari berturut-turut di Kelurahan Pancoran Mas. Selain itu, evaluasi kondisi eksisting pengelolaan sampah dilakukan dengan observasi, wawancara, dan kuesioner. Berdasarkan sampling didapatkan bahwa timbulan sampah rata-rata di Kelurahan Pancoran Mas adalah sebesar 0,24 kg/orang/hari dan 2,43 l/orang/hari. Komposisi sampah terdiri atas sisa makanan 51%, plastik 18%, kertas/karton 12%, kain 4%, kayu/ranting 3%, kaca 2%, logam 1%, karet/kulit 1%, serta residu 8%. Dari hasil pengamatan didapatkan evaluasi pengelolaan sampah aspek teknis operasional yang disesuikan dengan Permen PU No. 3/PRT/M/2013 meliputi pemilahan sampah berdasarkan jenisnya dan teknologi pengolahan sampah yang belum sesuai standar. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang dapat ditingkatkan di Kelurahan Pancoran Mas meliputi sosialisasi mengenai pemilahan sampah di rumah tangga dan penyediaan sarana pemilahan sampah yang memadai. Selain itu, diperlukan adanya partisipasi masyarakat dalam kegiatan bank sampah dan penerapan teknologi kompos Takakura yang dapat dilakukan di masing-masing rumah tangga.
......Waste management in the community is currently not fully appropriate, from sorting, collecting, and processing. This condition also occurs in Pancoran Mas Urban Village, Depok City. Improper waste management will have a negative impact on the environment and human health. So research is needed to measure waste generation and composition and evaluate the condition of waste management in Pancoran Mas Urban Village, Depok. Waste generation and composition were obtained by sampling waste in 68 households for eight consecutive days in Pancoran Mas Urban Village. In addition, an evaluation of the existing conditions of waste management was conducted through observation, interviews, and questionnaires. Based on the sampling, it was found that the average waste generation in Pancoran Mas Urban Village was 0,24 kg/person/day and 2,43 l/person/day. The composition of waste consists of 51% food waste, 18% plastic, 12% paper or cardboard, 4% fabric, 3% wood or ranting, 2% glass, 1% metal, 1% rubber or leather, and 8% residue. From the observation, it was found that the evaluation of waste management in the technical aspect of operations in accordance with Permen PU No. 3/PRT/M/2013 includes sorting waste based on its type and waste processing technology that is not up to standard. Therefore, waste management that can be improved in Pancoran Mas Urban Village includes the socialization of waste sorting in households and the provision of adequate waste sorting facilities. In addition, there is a need for community participation in waste bank activities and the application of Takakura composting technology that can be carried out in each household."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Mulia
"Perubahan pola konsumsi dan pertumbuhan jumlah penduduk akan mengakibatkan makin beragamnya jenis sampah maupun peningkatan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan. TPA merupakan tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah menuju lingkungan. TPA Galuga merupakan TPA yang masih menggunakan metode open dumping dan dikelola oleh 2 pemerintah daerah yang berbeda yaitu Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Pada penelitian ini lebih berfokus kepada TPA yang dikelola oleh Kabupaten Bogor yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan sampah, mengetahui komposisi sampah, dan mengetahui sistem pengelolaan sampah yang ada di TPA Galuga Kabupaten Bogor. Sampel pada penelitian ini adalah sampah perumahan yang terdapat pada angkutan dan sistem pengelolaan sampah. Pengumpulan data dilakukan dengan survey dan studi litelatur. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis Load-count analysis. Pada penelitian ini didapatkan hasil dari karakteristik komposisi sampah TPA Galuga Kabupaten Bogor sebesar plastik 14%, logam 0,003%, kertas/karton 13%, sampah makanan 65%, kain 0,69%, dan kaca 0,078 % dan lainnya 5,79% lalu untuk rata-rata volume timbulan sampah sebesar 899,34 m3/hari. Sistem pengelolaan sampah pada Kabupaten Bogor terdapat penerimaan sampah, pembongkaran sampah, perataan/pemadatan sampah, dan belum terdapat pengelolaan sampah setelah itu
......Changes in consumption patterns and population growth will result in more diverse types of waste and an increase in the amount of waste generated. TPA is a place to process and return waste to the environment. TPA Galuga is a landfill that still uses the open dumping method and is managed by 2 different local governments, namely Bogor City and Bogor Regency. This study focuses more on the TPA managed by Bogor Regency which has a fairly large population. Therefore, this study aims to determine the generation of waste, to determine the composition of the waste, and to know the waste management system in TPA Galuga, Bogor Regency. The sample in this study is residential waste contained in the transportation and waste management system. Data was collected by means of surveys and literature studies. The data analysis technique used is load-count analysis. In this study, the results obtained from the characteristics of the composition of waste at the Galuga TPA, Bogor Regency, amounting to 14% plastic, 0.003% metal, 13% paper/cardboard, 65% food waste, 0.69% cloth, and 0.078 % glass and 5.79% others. for the average volume of waste generation is 899.34 m3/day. The waste management system in Bogor Regency includes receiving waste, disposing of waste, compacting waste, and there is no waste processing after that."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Nurafriandi Putra
"Salah satu bentuk penyediaan makanan yang banyak digeluti oleh masyarakat Indonesia adalah restoran. Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi adalah salah satu jaringan restoran yang menjual ayam goreng tradisional khas Kalasan, Yogyakarta. Lokasi yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian adalah Mbok Berek Ny. Umi di Tebet, Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar timbulan serta komposisi sampah makanan yang ditimbulkan untuk kemudian melakukan kajian sistem penanganan dan pengelolaan yang tepat agar sampah makanan yang ditimbulkan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitar lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan berdasarkan pada SNI 19-3964-1994 mengenai metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah dan komposisi sampah perkotaan. Pengambilan dan pengukuran timbulan sampah dilakukan selama 8 hari berturut-turut pada area makan, dapur, dan bar minuman. Hasil dari penelitian menunjukkan timbulan sampah yang dihasilkan pada Restoran Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi Tebet dari sisa kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi adalah sebesar 0,49 Kg/Orang/Hari atau 1,92 Liter/Orang/Hari dengan tingkat timbulan sampah tertinggi terjadi pada akhir pekan atau weekend. Komposisi sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah makanan (80,6%) dengan komposisi: nasi (4,9%), lauk (14,1%), tulang ayam (17,4%), sayur (25,3%), dan buah (38,3%). Penanganan dan pengelolaan sampah makanan dapat ditingkatkan dengan melakukan penambahan divisi K3L, penambahan alokasi pembiayaan, pembuatan aturan baru, edukasi kepada karyawan, evaluasi sistem suplai, serta revitalisasi sarana dan prasarana pengelolaan sampah makanan dengan mempertimbangkan alternatif pengolahan sampah makanan metode BSF dan fermentasi nasi basi.
......One of the most preferable food provider in Indonesia is restaurants. Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi is one of the restaurant chains that sells traditional fried chicken from Kalasan, Yogyakarta. The research location will be at Mbok Berek Ny. Umi in Tebet, South Jakarta. This research aims to identify the generation and composition of food waste to then analyze the right handling and management so the generated food waste doesn’t give any negative effect to the environment around the research location. This research is done based on SNI 19-3964-1994 about method of collection and measurement sample of waste generation and composition of urban waste. Collection and measurement of the waste generation is done for 8 straight days at eating area, kitchen, and drink bar. The result of this research showed that waste generated in Mbok Berek Ny. Umi Tebet restaurant from the production, distribution, and consumption activities is 0,49 Kg/Person/Day or 1,92 Litre/Person/Day with the highest generation on the weekend. The composition of the generated waste is dominated by food waste (80,6%) with composition of rice (4,9%), side dish (14,1%), chicken bones (17,4%), vegetables (25,3%), and fruits (38,3%). The food waste handling and management can be upgraded by forming HSE division, increasing budget, making new rules, educating the employees, evaluating the supply system, and revitalizating the facilities and infratsructures of food waste management with considering BSF and fermented rice as alternative methods of food waste processing"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>