Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suherlan
"Realisasi ITS-90 di Puslit KIM-LIPI dilakukan pada rentang suhu 0°C-961,78°C dengan termometer standar SPRT. Titik tetap yang diukur yaitu titik tripel H2O, titik leleh Ga dengan plateau selama 7 jam, titik beku In selama 6 jam, Sn selama 24 jam, Zn selama 14 jam, Al selama 12 jam dan Ag selama 2,5 jam dengan ketidakstabilan suhu ± 0,25 mK ~ ± 0,5 mK. Titik tetap ini kemudian dijadikan standar suhu primer menurut definisi ITS-90. Tiga buah HTSPRT dan 4 buah SPRT diuji dan dikalibrasi dengan metode pengukuran langsung pada sejumlah titik tetap pada rentang W6 dan sub-rentang W7, W8, W9, W10 dan W11. Pengujian dilakukan pada titik leleh Ga dengan W(29,7646°C) ≥ 1,11807 dan pada titik beku Ag dengan W(961,78 °C) ≥ 4,2844.
Hasil ini menunjukan bahwa semua termometer memenuhi kriteria ITS-90 untuk dijadikan sebagai alat interpolasi pada skala suhu ini. Koefisien-koefisien persamaan ITS-90 yaitu a, b, c dan d diperoleh dari data kalibrasi dan dihitung menggunakan matrik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terutama dalam masalah kerataan suhu sel titik tetap, penetapan angka penting dan ketidakpastian pengukuran.
......Realization of ITS-90 at Puslit KIM-LIPI was performed in the temperature range of 0°C-961,78°C by standard thermometer SPRT. The number of fixed points which were measured are triple point of H2O, melting point of Ga with plateau for 7 hours, freezing point of In for 6 hours, Sn for 24 hours, Zn for 14 hours, Al for 12 hours and Ag for 2,5 hours with temperature instability is about ± 0,25 mK - ± 0,5 mK. These fixed point sells will be a primary standard of temperature defining on ITS-90. Three pieces of HTSPRTs and 4 pieces of SPRTs were tested and calibrated by direct measuring method on a number of fixed points in the range W6 and sub range W7, W8, W9, W10 and W11. The thermometers were tested on Ga melting point with W(29,7646°C) ≥ 1,11807 and Ag freezing point with W(961,78°C) ≥ 4,2844.
It is certified that the thermometers can be used as an instrument for interpolation in this temperature scale. The ITS-90 coefficients a, b, c and d are come from data calibration calculated by matrix method. The next important step should be performed to know the immersion profile of the cell, significant number and the uncertainty of measurement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T21631
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Sagita Charolina
"Set-valued function (fungsi bernilai himpunan) adalah salah satu jenis fungsi yang banyak diteliti oleh para ahli dewasa ini. Salah satu sifat pemetaan yang menjamin titik tetap pada set-valued function yang sudah dikenal adalah sifat kontraktif. Pada tesis ini, dikaji eksistensi titik tetap set-valued function dengan sifat pemetaan C-kontraktif menggunakan konsep metrik Hausorff. Dari hasil penelitian didapat bahwa eksistensi titik tetap set-valued function dengan sifat pemetaan C-kontraktif masih dapat dipertahankan.

Set-valued function is a kind of function that has an improvement in research. One kind of a famous mapping that guarantee a fixed point in a setvalued function is contractive mapping. In this thesis an analyse of fixed point of set-valued function with C-contractive mapping using Hausdorff metric is done. From the research, the existence of fixed point in a set-valued function with Contractive mapping still be remained."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T40819
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. Syukur Imron
"ABSTRAK
Teorema titik tetap Banach adalah teorema mengenai pemetaan tertentu dari ruang metrik lengkap ke dalam dirinya sendiri. Teorema ini digunakan pada pembahasan teorema Picard untuk eksistensi penyelesaian persamaan difierensisi biasa linier order satu x'(t) + p(t) x(t) = q(t) dengan syarat awal x(t 0 ) = x0."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda
"ABSTRAK
Titik x disebut titik tetap dari pemetaan f jika dan hanya jika f(x) = x, sebagai
contoh jika pernetaan f didefinisikan dengan f(x) = x2 - 3x + 4, rnaka 2 adalah
titik tetap dari f karena f(2) = 2. Ruang Metrik-G adalah pasangan (X, G) dengan
X adalah hirnpunan tak kosong dan G adalah rnetrik (jarak) pada X (didefinisikan
pada X >< X >< X) dengan G: X >< X >< X -> RJ? sedemikian hingga untuk
setiap x, y, Z, a E X, rnernenuhi syarat berikut:
(GI) G(x,y,z) = Ojika x = y = Z, (GZ) 0 < G(x,x,y)dengar1 x i y,
(G3) G(x, x, y) 5 G(x, y, z) dengan z 42 y,(G4) G(x, y, Z) = G(x, z, y) =
G(y, z,x) = G(y,x, z) = G(z,x,y) = G(z, y, x), (GS) G(x, y,z) S G(x, a, a) +
G(a, y, Z). Ruang Metrik-G (X, G) adalah Ruang Metrik-G lengkap jika setiap
barisan G-Cauchy di (X, G)adalah G-konvergen di (X, G). Suatu pemetaan T: X ->
X pada Ruang Metrik-G lengkap disebut pernetaan kontraktifjika terdapat konstanta
lc, 0 S Fc < 1 sedernikian hingga G(T(x), T(y), T(z) S kG(x,y, Z). Tidak sernua
pemetaan memiliki titik tetap. Dari hasil penelitian diperoleh sifat-sifat dari Ruang
Metrik-G lengkap dan syarat cukup agar diperoleh ketunggalan titik tetap untuk
pemetaan kontraktif pada Ruang Metrik-G lengkap.

Abstract
Point x is called a fixed point ofthe mapping f if and only if f(x) = x, for example
ifthe mapping f defined by f(x) = x2 - 3x + 4, then 2 is a fixed point of f
because = 2. Metric-G Space is a pair (X, G) Where X is a nonempty set and
G is a metric (distance) onX (defined on X X X >< X) with G: X >< X X X -> R+
such that for every x, y, Z, a E X, satisfy the following requirement:(Gl) G (x, y, Z) =
0 ifx = y = z, (GZ) 0 < G(x,x,y) forx 92 y, (G3) G(x,x,y) 5 G(x,y,z)
for z ¢ y,(G4) G(x,y,z) = G(x,z,y) = G(y,z,x) = G(y,x,z) = G(z,x,y) =
G(z, y, x), (G5) G(x,y, Z) 5 G(x, a, a) + G(a,y, z). Metric-G Space (X, G) is a
complete Metric-G Space if every G-Cauchy sequence in
(X, G) is G-convergent in (X, G). A mapping T: X -> X on a complete Metric-G
Space is called contractive mapping if there are constants lc, 0 5 k < 1, such that
G (T(x), T(y), T(z)) S ICG (x, y, Z). Not every mapping has a fixed point, from the
research results obtained by the properties ofthe complete Metric-G Space and
sufficient condition in order to obtain uniqueness of fixed point for contractive
mapping in complete Metric-G Space."
Universitas Indonesia, 2012
T30119
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Elfapriano Susilo
"Salah satu perumuman dari ruang metrik adalah ruang metrik parsial. Ruang metrik parsial merupakan (X, p) dengan X merupakan himpunan tak kosong dan p : X × X → R merupakan metrik parsial pada X, yaitu pemetaan bernilai R pada X×X yang memenuhi beberapa aksioma. Nilai metrik parsial tersebut dapat diperumum menjadi aljabar-C* unital A, sehingga dibentuk ruang metrik parsial bernilai aljabar-C* (X, A, p) dengan X merupakan himpunan tak kosong dan p : X × X → A merupakan metrik parsial bernilai aljabar-C* pada X, yaitu pemetaan bernilai A pada X × X yang memenuhi beberapa aksioma. Titik tetap dari pemetaan pada suatu himpunan, khususnya ruang metrik, adalah titik yang dipetakan ke dirinya sendiri. Teorema titik tetap merupakan teorema mengenai eksistensi dan ketunggalan titik tetap dari pemetaan pada ruang metrik. Pada skripsi ini, ditentukan dan dibuktikan hubungan ruang metrik parsial bernilai aljabar-C* dengan ruang metrik bernilai aljabar-C*. Selain itu, dibuktikan teorema titik tetap dari pemetaan kontraktif bernilai aljabar-C* pada ruang metrik parsial bernilai aljabar-C*.
......One of the extension of metric spaces is partial metric spaces. A partial metric space is a pair (X, p) where X is a nonempty set and p : X × X → R is a partial metric on X, which is a real valued mapping on X × X that satisfy some axioms. The value of partial metrics can be generalized to a unital C*-algebra A, so that we can form a C*-algebra valued partial metric space (X, A, p) where X is a nonempty set and p : X × X → A is a C*-algebra valued partial metric on X, which is a A-valued mapping on X × X that satisfy some axioms. A fixed point of a mapping on a set, particularly metric space, is a point that is mapped to itself. Fixed point theorems are theorems regarding existence and uniqueness of a fixed point of a mapping on metric spaces. In this research, we establish and prove the relations between C*-algebra valued partial metric spaces and C*-algebra valued metric spaces. Furthermore, we prove a fixed point theorem of a C*-algebra valued contractive mapping on C*-algebra valued partial metric spaces."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Putrie Lestari
"ABSTRAK
Penyakit campak merupakan penyakit menular dan sangat berbahaya. Oleh karena
itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit ini.
Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi penyebaran penyakit ini adalah
vaksinasi campak. Strategi vaksinasi dibedakan menjadi dua, yaitu strategi constant
vaccination dan strategi pulse vaccination. Tesis ini membahas pengaruh strategi
pulse vaccination terhadap pencegahan penyebaran penyakit campak dengan
menggunakan model epidemik SIR (Susceptible, Infectious, Recovered).
Berdasarkan pembentukan model tersebut, diperoleh suatu nilai ambang batas
epidemik yang digunakan sebagai batasan untuk analisis selanjutnya. Analisa sistem
dinamik pada model dengan menentukan solusi periodik bebas infeksi, yang
menggunakan pemetaan stroboskopik dan titik tetap. Selain itu, ditentukan kestabilan
dari solusi periodik bebas infeksi dengan menggunakan metode linierisasi dan teori
Floquet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kestabilan solusi periodik bebas
infeksi bergantung pada pengambilan nilai dari periode pulse vaccination (T) yang
kestabilannya bersifat lokal. Berdasarkan kriteria kestabilan tersebut diperoleh bahwa
strategi pulse vaccination akan berhasil mencegah terjadinya penyebaran penyakit
campak jika nilai dari T < Tmax . Untuk mendukung pembahasan teori di dalam
penelitian ini, dilakukan simulasi dengan menggunakan software Matlab.

Abstract
Measles is a highly infectious and dangerous disease. Therefore, there should be an
attempt to prevent the spread of this disease. One effective way to tackle the spread
of this disease is measles vaccination. Vaccination strategies can be divide into two,
that are constant vaccination and pulse vaccination. In this thesis, it is discussed the
influence of pulse vaccination strategy against measles prevention of the spread of
disease by using the SIR (Susceptible, Infectious, Recovered) epidemic model. Based
on the model building, it is obtained an epidemic threshold values that are used as
constraints for further analysis. Analysis of dynamical systems on the model by
determining the infection-free periodic solution by using a stroboscopic map and
fixed point. Furthermore, we determine the stability of infection-free periodic
solution by using the linearization method and Floquet theory. The results of this
study showed that the stability of infection-free periodic solution depends on the
uptake values of pulse vaccination period (T) which is local stability. Based on the
stability criteria is obtained that the pulse vaccination strategy will successfully
prevent the spread of measles disease if the value of T < Tmax. To support the
discussion of the theory in this study, we perform simulations using the software
Matlab."
Universitas Indonesia, 2012
T30171
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library