Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Boydo Immanuel
Abstrak :
Daerah Jawa bagian barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang masih mengalami deformasi aktif sebagai akibat dari aktivitas lempeng tektonik di bawahnya. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan struktur bawah permukaan berdasarkan model kecepatan 3D. Memahami struktur di bawah permukaan menjadi sangat penting dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana gempa bumi dan meningkatkan upaya mitigasi di Indonesia. Sebelum melakukan pencitraan tomografi, penentuan lokasihiposenter gempa yang akuratdilakukan gunamendapatkan citra struktur kecepatan yang baik di bawah area penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tomografi seismik waktu tempuh double-difference, yang digunakan untuk merelokasi hiposenter gempa dan menghasilkan citra bawah permukaan di daerah Garut Selatan dan sekitarnya. Data yang digunakan berasal dari katalog gempa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) periode Januari 2018 - Desember 2022 hasil picking arrival time dengan kriteria magnitudo terendah M 1.6 hingga M 6 daerah Garut, Jawa Barat. Dalam penelitian ini, terdapat 117 kejadian gempa yang digunakan, dengan total 2639 fase tercatat, yang terdiri dari 1756 fase P dan 883 fase S. Algoritma TomoDD digunakan dalam penelitian ini untuk melakukan proses inversi guna mendapatkan gambaran struktur kecepatan di bawah permukaan, dengan memperhatikan variasi secara vertikal dan horizontal, di wilayah Garut Selatan dan sekitarnya. Dalam hasil penelitian, terdapat beberapa citra yang menunjukkan keberadaan sesar lokal serta fitur geologi lainnya, seperti Sesar Garsela, zona fluida, dan zona magma. ......The western part of Java is one of the regions in Indonesia that is still experiencing active deformation because of tectonic plate activity underneath. The study was conducted to obtain subsurface structures based on 3D velocity models. Understanding subsurface structures is critical in raising awareness of earthquakes and improving mitigation efforts in Indonesia. Before performing tomography imaging, accurate determination of the location of the earthquake hypocenter is carried out in order to obtain a good image of the velocity structure under the study area. The method used in this study was double-difference travel time seismic tomography, which was used to relocate the earthquake hypocenter and produce subsurface imagery in the South Garut area and its surroundings. The data used comes from the earthquake catalog of the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (BMKG) for the period January 2018-December 2022 the results of picking arrival time with the lowest magnitude criteria M 1.6 to M 6 in Garut, West Java. In this study, there were 117 earthquake events used, with a total of 2639 phases recorded, consisting of 1756 P phase and 883 S phase. The TomoDD algorithm was used in this study to carry out an inversion process to obtain an overview of the velocity structure below the surface, considering vertical and horizontal variations, in the South Garut region and its surroundings. In the study results, several images show the presence of local faults and other geological features, such as the Garsela Fault, fluid zones, and magma zones.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naraswari Probowati
Abstrak :
Menjadi suatu hal penting untuk melakukan manajemen monitoring lapangan panasbumi ldquo;H rdquo; yang telah produksi selama lebih dari 15 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi reservoir terutama zona uap selama tahun 2014 dan tahun 2015 menggunakan tomografi MEQ. Relokasi events menggunakan Hypoellipse terhadap data MEQ tahun 2014 dan 2015 menunjukkan bahwa events MEQ terdistribusi membentuk dua klaster yaitu klaster Utara dan Selatan. Events di klaster Utara berada pada elevasi 500m ASL hingga 2 km BSL dan di Selatan pada elevasi 2 - 4 km. Kedalaman events MEQ tahun 2015 ternyata lebih dangkal daripada events tahun 2014. Selanjutnya direlokasi melalui metode Double-Difference menggunakan TomoDD dengan proses inversi simultan dan re-modelling 3-D Vp, dan Vs menggunakan inputan 1-D velocity dari wilayah lokal yaitu 1.6. Hasil relokasi menunjukkan peningkatan kualitas data dengan nilai residual waktu tempuh mendekati 0 detik. Diketahui dari hasil inversi, terlihat adanya perubahan posisi kedalaman yang dihasilkan oleh tomoDD rata - rata berpindah secara horizontal dan lebih dalam 500m. Hasil tomogram menunjukkan bahwa dugaan zona uap mulai muncul pada kedalaman 1km ASL di bagian Utara sekitar Gunung Gambung yang kemudian meluas hingga kedalaman 2km BSL dengan nilai Rasio Vp /Vs yang rendah sekitar 1.2 - 1.4 km/s.
It is important to monitoring management of the H geothermal field which has been produced steam over 15 years. This study aims to identify reservoir, especially steam zones during 2014 and 2015 using MEQ tomography. The relocation of events using Hypoellipse shows that MEQ events are distributed to form two clusters of North and South. Events in the Northern cluster are at 500m ASL elevation to 2 km BSL and in the South at 2 ndash 4 km BSL elevation. The depth of events MEQ 2015 was shallower than events in 2014 then relocated through the Double Difference method using TomoDD with a simultaneous inversion and re modelling 3 D Vp, and Vs using 1 D seismic velocity from the local region of 1.6. The relocation result shows the improvement of data quality with residual value of travel time reach to 0 second. From the inversion result, there is a change of position of depth generated by tomoDD generally move horizontally and deeper 500m. The tomogram results show that alleged steam zones begin to appear at elevation of 1km ASL on the Northern part of Mount Gambung to a depth of 2 km bsl with a low Vp Vs ratio of 1.2 to 1.4 km s.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49200
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjorang, Radean Gogomora
Abstrak :
Kabupaten Lebak yang terletak di provinsi Banten merupakan daerah yang masih mengalami aktivitas geologi akibat pergerakan dua lempeng tektonik. Kejadian-kejadian gempabumi di daerah ini merupakan manifestasi dari keadaan geologi tersebut. Sangat penting untuk memiliki pemahaman yang lebih mengenai keberadaan struktur di bawah permukaan untuk kewaspadaan terhadap bencana gempabumi dan meningkatkan usaha mitigasi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode tomografi seismik waktu tempuh double-difference sebagai metode untuk menghasilkan citra di bawah permukaan provinsi Banten, khususnya Kabupaten Lebak, dan sekitarnya. Inversi yang dilakukan menggunakan algoritma TomoDD untuk mencitrakan model kecepatan seismik dengan variasi vertikal dan horizontal dari Provinsi Banten dan dari Jawa Barat. Data yang digunakan merupakan data rekaman 290 kejadian gempabumi yang memiliki total 2.895 fase berupa 2.072 fase gelombang P dan 823 fase gelombang S. Hasil akhir penelitian ini berupa beberapa citra yang diantaranya menunjukkan adanya sesar lokal serta fitur geologi lain seperti Sesar Cimandiri dan zona magmatik.
Lebak Regency, located in Banten province, is an area that is still experiencing geological activity due to the movement of two tectonic plates. Earthquake events in this area are manifestations of these geological conditions. It is important to have a deeper understanding of the existence of subsurface structures for alertness to earthquake disasters and to improve mitigation efforts in Indonesia. This study used the double-difference travel time seismic tomography method as a method to produce images below the surface of Banten, especially Lebak Regency, and its vicinity. Inversions were performed using the TomoDD algorithm to image seismic speed models with vertical and horizontal variations from Banten Province and from West Java. The data used are record data of 290 earthquake events which have a total of 2,895 phases in the form of 2,072 P-wave phases and 823 S-wave phases. The final results of this study are in the form of several images which shows the existence of local faults and also another geological features such as Cimandiri Fault and magmatic zone.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library