Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herijanti Potri
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Hakim
"Sebuah Cinta Sekolah Rakyat adalah karya Totilawati Tjitrawasita yang berisikan sembilan buah cerpen, yaitu Sebuah Cinta Sekolah Rakyat, Interlude, Komisi, Di Luar Renca_na Humaniak Jakarta Semalam di Kuburan Fantastis, dan Lima Ratus Perak dari Mas Gonda. Selain itu pengarang wanita ini telah pula menghasilkan tiga buah buku yang berjudul Hadiah Ulang Tahun (1974), Sinta Sasanti (1975), dan Keti_ka Aku Sekecil Kamu (1976). Tinjauan terhadap tema dan amanat atas buku kumpulan cerpen Sebuah Cinta Sekolah Rakyat ini bertujuan untuk melihat gagasan dan pesan yang terdapat di dalam cerpen-cerpen pada buku tersebut. Pesan atau amanat cerita sebagai suatu ajaran moral yang ingin disampaikan pengarang ditelaah dari tema cerita yang didefinisikan sebagai gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra. Tinjauan seperti ini merupakan suatu pendekatan intrinsik, yaitu menelaah unsur suatu karya sastra. Akan tetapi, telaah ini juga dilengkapi dengan suatu pendekatan ekstninsik, yaitu upaya melihat hubungan antara misi pengarang dengan karya-karyanya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S54322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriah
"Skripsi ini membahas tenting penggunaan alat-alat kohesif yang terdapat dalam wacana Pak Belalang dan wacana Jakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kekohesifan kedua wacana tersebut, bagaimana penggunaan alat-alat kohesifnya, apa persamaan dan perbedaannya. Terakhir alat kohesif apa yang dominan dipergunakan pada kedua wacana tersebut. Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap, dan di dalam hierarki gramatikal berkedudukan sebagai satuan yang tertinggi. Wacana merupakan satuan bahasa yang tidak terbatas dalam jumlah kalimat dan kalimat-kalimat itulah yang merupakan komponen konstruksi wacana. Kalimat-kalimat dalam wacana itu tidak terlepas-lepas begitu saja, melainkan saling berpautan dengan kalimat-kalimat yang lain secara semantis tekstual membentuk kesatuan yang utuh sebagai suatu wacana. Kohesi adalah istilah yang menunjuk pada perpautan kalimat-kalimat itu, yang membatasi kumpulan kalimat itu sebagai suatu wacana. Dengan menghubungkan kalimat-kalimat itu secara kohesif. dapat diketahui tingkat kekohesifan wacana itu. Kohesi ditandai of eh pemarkah-pemarkah yang menghubungkan kalimat-kalimat yang terdapat di dalam wacana itu. Pemarkah-pemarkah itu berupa alat-alat kohesif, yang terdiri dari pengacuan (reference), penggantian (substitution), pelesapan (ellipsis), konjungsi (conjunction), dan leksikon (lexicon). Dilihat dari tingkat kekohesifannya, ternyata wacana Pak Belalang Iebih kohesif daripada wacana Jakarta. Dan berkaitan dengan penggunaan alat-alat kohesifnya, kedua wacana tersebut memperlihatkan penggunaan alat-alat kohesif yang tidak sebanding (tidak sama). Urutan intensitas pemakaian alat-alat kohesif pada Pak Belalang adalah leksikon, pengacuan, pelesapan, konjungsi, dan penggantian. Urutan intensitas pemakaian alat-alat kohesif pada wacana Jakarta adalah leksikon, pengacuan, konjungsi, penggantian, dan pelesapan. Untuk menyampaikan isi cerita, Pak Belalang dan Jakarta sama-sama membuat variasi-variasi. Variasi-variasi tersebut dapat berupa repetisi, pronomina, sinonim, atau penggantian. Alat kohesif yang dominan dipergunakan pada Pak Belalang dan Jakarta adalah leksikon, dan unsur leksikon yang paling dominan adalah repetisi"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library