Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Haikal Milleza
"Sebagai salah satu titik dibangunnya MRT Tahap Dua di Jakarta, Glodok dirasa memiliki urgensi yang tinggi untuk dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai sebuah kawasan yang menerapkan Transit Oriented Development. Urgensi ini hadir karena beberapa hal yang salah satunya adalah karena populasi yang terus meningkat sehingga mengakibatkan tingginya jumlah lansia yang tentunya memiliki kondisi tubuh yang mengalami kekurangan kebugaran dan lebih rentan dalam terjangkit penyakit. Ditambah dengan kondisi banyaknya toko yang menjual obat tradisional cina disana membuat saya merasa bahwa kawasan Glodok ini memerlukan sebuah program berupa pusat pengobatan tradisional yang dapat menjaga kesehatan para lansia yang ada di kawasan Glodok serta menjadi pelengkap berupa pusat praktik pengobatan di tengah toko-toko eksisting yang menjual obat-obatan tradisional. Sehingga Glodok Traditional Chinese Healthcare (Shinse) ini pun hadir sebagai salah satu jawaban akan urgensi yang berkaitan dengan kesehatan para lansia yang ada disekitar. Dengan hadirnya Shinse ini diharapkan tidak hanya dapat menjadi naungan bagi kesehatan para lansia yang ada disekitar namun juga untuk memperkuat citra Glodok dari sebagai pusat kesehatan tradisional Cina di Jakarta.
......As one of the nodes for the construction of MRT Phase Two in Jakarta, Glodok is felt to have a high urgency to be developed further as an area that implements Transit Oriented Development. This urgency exists for several reasons, one of which is the ever-increasing population, resulting in a high number of elderly who of course have a body condition that is deficient in fitness and is more susceptible to disease. Coupled with the many shops selling traditional Chinese medicine there, it makes me feel that the Glodok area needs a program in the form of a traditional medicine center that can maintain the health of the elderly in the Glodok area as well as a complement in the form of a medical practice center amid existing shops that selling traditional medicines. So that Glodok Traditional Chinese Healthcare (Shinse) is also present as one of the answers to the urgency related to the health of the elderly around. With the presence of Shinse, it is hoped that it will not only serve as a shelter for the health of the elderly around but also strengthen Glodok's image as a traditional Chinese health center in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sifatu, Wa Ode
"Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis fenomena sosial-budaya masyarakat Muna yakni praktek perawatan tradisional anak balita dalam rangka mengungkapkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap relative tingginya tingkat kematian anak balita pada masyarakat Muna Sulawesi Tenggara. Tujuan studi tersebut dilandasi oleh fenomena masih luasnya praktek perawatan kesehatan tradisional anak balita di daerah tersebut.
Lokasi penelitian ini adalah di Kelurahan Wasolangka yang dipilih secara purposive dari Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Dari populasi keluarga di Kelurahan wasolangka, dipilih keluarga yang termasuk kategori PUS yang masih melahirkan anak dan masih mempunyai anak balita yang terlibat langsung dalam perawatan anak balita. Kategori keluarga PUS diperoleh melalui sensus, hasilnya distratifikasi menurut lamamnya PUS, masing-masing strata dipilih sebesar sepuluh persen secara acak sehingga diperoleh jumlah sebesar 28 responden keluarga. Selain itu ditambah empat orang tokoh masyarakat (dukun) beranak dan pengobat tradisional yang dianggap memahami permasalahan perawatan tradisional sehingga diperoleh total responden sebesar 32 keluarga.
Studi ini menggunakan pendekatan holistik dengan metode pengumpulan data adalah metode wawancara sebagai instrumen utama, disamping metode observasi partisipasi terhadap keluarga dan Puskesmas serta kuesioner sebagai instrumen pelengkap.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa masih relative tingginya tingkat kematian anak balita di Kelurahan Wasolangka lebih banyak disebabkan faktor sosial-budaya dari pada faktor eksternal/teknis medic. Menurut kepercayaan masyarakat bahwa semua penyakit harus diobati oleh pengobat tradisional sebelum diobati secara modern. Pengobat tradisional bukan hanya dukun, tetapi orang yang dipandang terhormat di dalam masyarakat.
Disarankan agar perlakuan, pengaturan, pemberian bantuan pembagunan kesehatan disesuaikan dengan faktor sosial budaya masyarakat Muna. Disamping itu perlu peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan di Puskesmas; (b) tingkat pengetahuan dan keterampilan para petugas kesehatan, yang berhubungan dengan peningkatan pola kerja lama antara pengobatan tradisional dan pengobatan di Puskesmas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mulyadi
"Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga menggunakan pengobatan tradisional herbalis dalam mengatasi masalah kesehatannya di desa Warujaya Parung Bogor. Populasi penelitian adalah 2.303 kepala keluarga dan merupakan penduduk asli daerah setempat. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 196 keluarga, yang diperoleh melalui kombinasi random sampling dan proporsional yang terdistribusi di 3 dusun (Jeletreng, Warukaum dan Cidokom di desa Warujaya Parsing Bogor). Untuk menguji hubungan faktor usia: jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, status ekonomi, biaya pengobatan, ketersediaan, kepercayaan dan persepsi kepala keluarga pengambil keputusan masalah kesehatan keluarga (variabel independen) dengan penggunaan pengobatan tradisional herbalis bagi keluarga (variabel dependen), digunakan analisis univariat, yang salah satunya distribusi frekuensi, bivariat yaitu chi square serta uji multivariat regresi logistik, dengan tingkat kepercayaan a = 0,05, hasil uji bivariat diperoleh hubungan yang signifikan antara penggunaan pengobatan tradisional herbalis dengan pengetahuan(p=0,003), ketersediaan(p=0,000) dan kepercayaan (p=0,002). Variabel jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi dan persepsi tidak mempunyai pengaruh terhadap penggunaan pengobatan tradisional herbalis bagi keluarga (p≥a0,05) sedangkan yang mempunyai pengaruh terhadap penggunaan pengobatan tradisional herbalis adalah usia, pengetahuan, biaya pengobatan, ketersediaan dan kepercayaan.
Namun dari hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor biaya pengobatan (p =0,023 dan Odds ratio 4.147) pengaruhnya 4.147 kali lebih tinggi dari variabel lainnya, implikasi dari temuan ini adalah dengan harga pengobatan tradisional herbalis yang murah dan terjangkau menyebabkan keluarga memutuskan menggunakannya dalam mengatasi masalah kesehatannya. Untuk itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar menggunakan tanaman herbalis karena harganya relatif terjangkau namun efektif, mudah dan aman, melalui peran perawat komunitas, kerjasama petugas kesehatan dan aparat setempat. Sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

This study was a descriptive correlation with cross sectional design that aims to examine the influencing factors to the family in using traditional herbal therapy in dealing with health problem in Warujaya village Parung district Bogor. The population was 2.303 families as the native citizen. The sample size were 196 families were determined by combining simple random and proportional sampling which is distributed in 3 small villages (Jeletreng, Warukaum and Cidokom in Warujaya village Parung Bogor). To examine the relationship of the age, sex, educational background, jobs, knowledge, economic status, medication expenses, availability, trust and family 1 decision maker perception on the family health problem (independent variable) in using traditional herbal therapy for the family (dependent variable), it was used the univariate analyze (frequency distribution), the bivariate analyze (chi-square) and the multivariate analyze (logistic regression) with the level of confidence (a = 0,05). The variable were are ages, sex, education background, jobs and economic status haven't related with using traditional herbal therapy to the family (p≥=005) but the significant correlation between the utilize of traditional herbal therapy are knowledge (p=0,003), medication cost (p=0,053), the availability (p~,000) and trust (p=0,042).
Based on the multivariate analyzed illustrates that age, knowledge, medication expenses, availability and trust can influenced with using traditional herbal therapy but the medication expenses variable (p0,023 and Odds ratio 4.147) influenced with 4.147 times higher than other variables, were the most influenced factors to the utilization of the traditional herbal therapy. The implication from this study was that the less expensive cost and the availability of traditional herbal therapy influence the family in using the traditional herbal therapy to overcome the family health problem. Therefore, it is important to socialize the utilization of herbal plant to the people to their health problem, considering the cost effectiveness, easiness, and safeties, through the community nurse role, collaborate with the health worker and other correlated person this issue. It is hoped that the traditional herbal therapy could be beneficial in improving level of health and of the people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Resti Ayu
"Dewasa ini jamu kembali populer di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kemunculan wabah covid-19 yang sejak awal Maret 2020 menjangkit di Indonesia. Himbauan untuk selalu menjaga kesehatan dan meningkatkan imun tubuh terus digaungkan. Ahli farmakologi memaparkan bahwa ramuan tradisional yang terbuat dari berbagai rempah dapat meningkatkan sistem imun. Pengetahuan mengenai ramuan tradisional dapat ditemukan dalam naskah pengobatan, salah satunya yaitu naskah Panji mawi Jajanturan Wayang. Naskah ini berisi berbagai jenis penyakit dan ramuan obat. Berkenaan dengan ini pertanyaan yang muncul adalah apa saja jenis penyakit dan ramuan obat yang terdapat pada naskah tersebut. Penelitian ini bertujuan memaparkan jenis penyakit dan ramuan yang digunakan untuk pengobatan penyakit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode filologi, untuk menganalisis kandungan isi teksnya diterapkan teori etnomedisin. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua jenis penyakit yang tertulis dalam naskah Panji mawi Jajanturan Wayang, yaitu personalistik dan naturalistik. Selain itu, berdasarkan studi literatur diketahui bahwa sebagian ramuan yang digunakan dalam pengobatan memiliki khasiat yang sesuai dengan penggunaannya.
......In this era, herbal medicine becomes popular among Indonesian citizens. This matter was caused by the emergence of COVID-19 outbreaks that have infected Indonesian citizens since the beginning of March 2020. The suggestion for always maintaining health and improving the body's immune continue to be promoted. Pharmacologists explained that traditional herbs made from various spices can enhance the immune system. Knowledge about traditional herbs can be found in medical manuscripts, one of them is the Javanese manuscripts entitled Panji mawi Jajanturan Wayang (abbreviated PJW). The manuscript contains various types of diseases and drugs. In this regard, the question that arises is what medicinal ingredients and types of the diseases contained in the PJW text. This study aims to inform herbs that are useful in the treatment of diseases in PJW text. Philology method uses in this research. Meanwhile, to examine the contents of the text applied ethnomedicine theory. The result showed that there are two types of diseases contained in PJW manuscript, namely personalistic and naturalistic. In addition, based on the study’s literature its known that herbs used in PJW medical treatment have the efficacy that match with its usability.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library