Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faiza Riesqia Husna Latifunnisa
"Konsep likuiditas menjelaskan bahwa likuiditas berkaitan dengan seberapa cepat aset keuangan dapat ditransaksikan dalam jumlah besar tanpa menimbulkan biaya transaksi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik sukuk seperti volume transaksi, sisa tenor, yield-to-maturity, dan peringkat sukuk korporasi terhadap likuiditas pasarnya. Selain itu, faktor makroekonomi seperti inflasi, JIBOR, consumer confidence index, dan Jakarta Islamic Index juga digunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap likuiditas pasar sukuk di Indonesia. Analisis penelitian ini menggunakan sukuk negara serta sukuk korporasi sebagai sampel penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas sukuk negara dipengaruhi oleh karakteristiknya serta beberapa faktor makroekonomi lainnya. Sedangkan faktor makroekonomi tidak terbukti berpengaruh terhadap sampel sukuk korporasi. Akan tetapi, faktor seperti Jakarta Islamic Index menunjukkan bahwa sukuk korporasi merupakan aset keuangan yang cukup subtitutif dengan aset lain seperti saham syariah.
......Liquidity emphasizes the ease with which financial assets can be transacted in large quantities without incurring significant transaction costs. This study aims to determine the influence of sukuk characteristics such as transaction volume, time-to-maturity, yield-to-maturity, and credit rating of corporate sukuk on their market liquidity. Additionally, macroeconomic factors like inflation, JIBOR, consumer confidence index, and the Jakarta Islamic Index are used to examine their impact on sukuk market liquidity in Indonesia. The analysis utilizes both government sukuk and corporate sukuk as research samples. The findings reveal that the liquidity of government sukuk is influenced by its characteristics and other macroeconomic factors. However, macroeconomic factors do not significantly impact the corporate sukuk sample. Nevertheless, factors like the Jakarta Islamic Index suggest that corporate sukuk are relatively substitutable financial assets with other assets like Shariah stocks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianingsih
"Penulisan karya akhir ini mempunyai beberapa tujuan yaitu: [1] meneliti pola intrahari rerata return, rerata volatilitas return dan rerata volume transaksi; [2] meneliti efek akhir hari; [3] meneliti secara deskriplif rerata return hari Benin; serta [4] meneliti perbedaan rerata return, rerata volatilitas return dan rerata volume transaksi antar kelompok dalam interval pengamatan 15 menit.
Pengujian dengan menggunakan data BEI sebanyak 40 saham dari 02 Januari 2006 sampai dengan 31 Juli 2006. Saham yang digunakan sebagai sampel mengikuti Ekaputra (2003) dan menggunakan interval pengamatan 15 menu.
Rerata return intrahari tertinggi terjadi pada interval 20 yang menunjukkan adanya efek akhir hari untuk semua kelompok (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), rerata return pada awal hari Senin bernilai negatif untuk kelompok I, II, V (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), rerata return pada awal hari Senin bernilai positif untuk kelompok III, IV (tidak sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata return antara interval 20 dengan interval yang lainnya signifikan terjadi pada interval 20 untuk semua kelompok berdasarkan pengujian dengan menggunakan GLM.
Rerata volatilitas return intrahari tertinggi terjadi pada interval 14 untuk kelompok 1 (tidak sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003) dan interval 20 untuk kelompok II, III, IV, V (sesuai dengan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata volatilitas return antara interval 20 dan interval lainnya signifikan untuk semua kelompok berdasarkan pengujian dengan menggunakan GLM.
Rerata volume transaksi intrahari tcrtinggi tcrjadi pada interval 1 dan interval 20 untuk kelompok I, li, IIi (sesuai dengan hasil penclilian Ekaputra ,2003), interval 1 dan interval 14 untuk kelompok IV (tidak sesuai dengan basil penclitian Ekaputra ,2003), interval 3 untuk kelompok V (tidak sesuai dcngan hasil penelitian Ekaputra ,2003), perbedaan rerata volume transaksi antara interval 20 dan interval lainnya signifikan untuk scmua kelornpok berdasarkan pengujian dengan mcnggunakan GLM.

The objectives of this final paper are : [I] to study intraday pattern of return, volatility of return and transaction volume, [2] to observe the existence of day end effect, [3] to research descriptively averages of stocks return on Monday, [4] to test mean statistically differences of return, volatility of return and transaction volume among observation intervals.
The research uses Jakarta Stock Exchange (JSX) data for 40 stocks from January 02, 2006 to July 31, 2006. Stocks' samples for this research are as same as stocks' samples of Ekaputra (2003) and using 15 minutes of observation intervals.
The highest intraday of return happened in interval 20 that shown day-end effect for all groups ( matched with Ekaputra,2003), return in the beginning of Monday is negative for group I, II, V (matched with Ekaputra, 2003), return in the beginning of Monday is positive for group III, IV (unmatched with Ekaputra , 2003), differences of return between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing.
The highest intraday of volatility of return happened in interval 14 for group I (unmatched with Ekaputra, 2003) and interval 20 for group II, III, IV, V (matched with Ekaputra, 2003), differences of volatility of return between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing.
The highest intraday of transaction volume happened in interval 1 and interval 20 for group I, II, III (matched with Ekaputra, 2003), interval I and interval 14 for group IV (unmatched with Ekaputra, 2003), interval 3 for group V (unmatched with Ekaputra, 2003), differences of transaction volume between interval 20 and other intervals are significant for all groups based on GLM testing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audri Muhammad Fajar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi volume transaksi SUN di pasar sekunder. Hasil penelitian membuktikan bahwa on-the-run-status benchmark status dan nominal oustanding SUN berkorelasi positif terhadap volume transaksi SUN di pasar sekunder, sementara tenor dan usia seasonedness / age memiliki korelasi negatif terhadap volume transaksi SUN di pasar sekunder.Penelitian juga menemukan bahwa SUN benchmark memiliki volume transaksi 1.72 kali lebih tinggi dibandingkan dengan volume obligasi non-benchmark, koefisien tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Obligasi Pemerintah Jerman dan Perancis yang masing-masing memiliki koefisien sebesar 0.69 dan 0.59 Ejsing dan Sihvonen, 2009 . Tingginya koefisien tersebut terindikasi disebabkan oleh 2 hal: 1 Pemerintah Indonesia hanya menetapkan 1 set seri SUN Benchmark dalam satu tahun, berbeda halnya dengan obligasi pemerintah Perancis / Jerman yang dapat mengganti set obligasi benchmark beberapa kali dalam satu tahun sehingga mengurangi konsentrasi penerbitan pada satu obligasi, dan 2 Dampak dari kebijakan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134 / PMK.08 / 2013 mengenai dealer utama, dimana dealer utama diwajibkan untuk melaksanakan perdagangan jual atau beli SUN paling kurang 2,00 dua perseratus dari total volume perdagangan transaksi SUN.

This research examined factors affecting transaction volume of Indonesian Government Bonds SUN . This paper demonstrated that transaction volume of particular SUN series at the secondary market has positive correlation with on the run status benchmark status and outstanding, while in the other hand, transaction volume has negative correlation with Age and Tenor of SUN.In particular, this research discovered that benchmark status has a significant impact to transaction volume, which in SUN, benchmark status increased transaction volume by 1.72 times higher than the non benchmark SUN. This coefficient is greatly higher than German France Government Bonds with only 0.69 and 0.59 Ejsing dan Sihvonen, 2009 . The possible causes of such difference are 1 Indonesian Government only issue 1 set of benchmark bonds series year, while German France Government Bonds might change the set of benchmark bonds series more than 1 times a year. 2 Particular implication of regulation implemented by Indonesian Government PMK no.134 PMK.08 2013 which oblige primary dealers to trade benchmark series SUN with a minimum transaction volume of 2 from the total SUN benchmark series transaction volume in the secondary market."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T48286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mahmudah
"ABSTRAK
Nama : MahmudahProgram Studi : Magister ManajemenJudul : Manipulasi Harga Penutupan di Bursa Efek IndonesiaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui manipulasi harga penutupan di Bursa Efek Indonesia dengan data sampel periode September 2016 hingga Februari 2017. Dari dua puluh saham dengan kapitalisasi pasar terbesar, ditemukan delapan saham yang terindikasi mengalami manipulasi harga penutupan. Penelitian ini dilengkapi dengan wawancara dealer, fundamental perusahaan, peristiwa internal dan eksternal yang mempengaruhi imbal hasil dan price reversal. Ditemukan 31 keterbukaan informasi yang dilaporkan setelah jam perdagangan memiliki efek price reversal pada keesokan pagi. Terdapat pergeseran volume transaksi yang signifikan ke sesi pre-closing, mengindikasikan pentingnya nilai ekonomi pada sesi penutupan, dan peningkatan volatilitas yang menunjukkan bahwa harga penutupan bersifat sementara.Kata kunci:Manipulasi harga penutupan, keterbukaan informasi, pre-closing, price reversal, volatilitas, volume transaksi.

ABSTRACT
Name MahmudahStudy Program Master of ManagementTittle Closing Price Manipulation in Indonesia Stock ExchangeThis study examined closing price manipulation in Indonesia Stock Exchange. We use the data sample during September 2016 to February 2017. From twenty biggest market capitalizations, there are eight stocks that were indicated having closing price manipulation. This study also featured deep interview with equity dealers, fundamental, internal external events and found that 31 of information disclosures reported to IDX after market close has effect on price reversal. There is significant proportion of volume shifts to pre closing indicates the economic importance of the last minutes of trading, and the heightened volatility suggests that closing price contains transitory component.Keywords Closing price manipulation, information disclosure, pre closing, price reversal, transaction volume, volatility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wijatmoko
"Tesis ini membahas pengaruh volume transaksi dan variannya pada perdagangan valuta asing (pasangan mata uang GBPUSD) terhadap probabilitas sinyal beli dan sinyal jual pada indikator Relative Strenght Index (RSI) dengan menggunakan indikator RSI periode 14 dengan tingkat overbought 70, oversold 30 serta cut loss 20 pip, take profit 20 pip. Dari sinyal beli dan sinyal jual yang terjadi diketahui berapa jumlah sinyal yang profit (n) dari total terjadinya peristiwa tersebut (N). Untuk masing-masing kesepuluh varian volume pada terjadinya sinyal tersebut dicatat pada poin berapa dan diklasifikasikan dalam kelas tertentu untuk kemudian dicari persamaan logitnya dan juga rerata tingkat kemungkinannya.

Focus of this study is to investigate about the influence of transaction volume and its alternate indicators in forex trading GBPUSD concerning about buy signal?s probability and sell signal?s probability in Relative Strenght Index (RSI) indicator with overbought 70, oversold 30 and cut loss 20 pips, take profit 20 pips. Based on the occurrence of buy signal?s and sell signal?s, we can identify the correct (value=1) buy signal?s frequency and sell signal?s frequency (n) comparing to total buy or sell signal?s frequency (N). From 10 each varians of volume at the occurrence of signal, we determine it in what point and classify at the particular class point then calculate the logit equation and average probability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26538
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library