Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chicago: The University of Chicago Press, 1993
973.9 POW (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kalisch, Philip A.
Philadelphia: J.B. Lippincott , 1995
610.730 973 KAL a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sidik Jatmika
Yogyakarta: Bigraf Publishing, 2000
973 SID a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rand Mcnally & Company, 2006
973 Mcn a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: A Dell Book, 1974
361.61 WAS f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bukhair Al-Jauhari
Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia, 1966
899.28 BUK t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Sri Poerbasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara keterlibatan pemerintah federal Amerika dalam sistem hubungan industrial yang terwujud dalam The Sherman Anti Trust Act dengan tingkah laku politik AFL untuk melakukan amandemen terhadapnya.
Pentingnya penelitian ini menyangkut konsep pembatasan kekuasaan negara dalam sistem hubungan industrial yang bercorak liberal-voluntaris. Sistem kekuasan politik menurut model ini ditempatkan di luar sistem hubungan industrial, sehingga sangat menarik untuk mengkaji tingkah laku politik AFL ketika menghadapi kekuasan pemerintah federal yang berada dalam sistem hubungan industrial melalui undang-undang yang digunakan untuk mengatur pemogokan tersebut.
Craig (dalam Poole, 1981:31) yang menggunakan pendekatan sistem dalam membahas proses-proses dalam hubungan industrial menyebutkan bahwa faktor-faktor dalam sistem politik yang berpengaruh adalah:
- Tindakan legislatif
- Tindakan eksekutif
Sedang dari sistem hukum adalah:
- Statutory law (dibuat oleh lembaga legislatif) ?
- Common law (dibuat oleh lembag penngadilan)
- Administrative law.
Selanjutnya dimensi tingkah laku politik serikat pekerja difokuskan pada bentuk hubungan serikat pekerja dan partai yang dapat berupa:
- Serikat pekerja sebagai sekutu partai politik.
- Serikat pekerja sebgai partner partai politik.
- Serikat pekerja sebagai pengikut partai politik.
- Serikat pekerja sebagai pimpinan partai.
Pilihan terhadap salah satu bentuk hubungan tersebut merupakan cerminan dari fungsi, struktur, tindakan dan ideologi yang dimiliki oleh serikat pekerja.
Dari kedua pendekatan tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan: "Seberapa jauh pengaruh sikap Kongres, Presiden dan Mahkamah Agung dalam masalah penerapan The Sherman Anti Trust Act terhadap intensitas hubungan AFL dan partai politik 1900-1920"
Pembahasan masalah tersebut dilakukan dengan meneliti sikap 3 lembaga pemerintah federal yaitu Kongres, Mahkamah Agung dan Kepresidenan selama tahun 1900-1920, yang dibagi menjadi 3 periode: 1. periode kepemimpinan Theodore Roosevelt {1990-1909); 2. periode kepemimpinan Howard Taft (1909-1913) dan 3. periode kepemimpinan Woodrow Wilson (1913-1920). Bentuk-bentuk sikap dan kebijaksanaan ketiga lembaga ini dalam hubungan industrial, khususnya dalam masalah pemberlakuan The Sherman Anti Trust Act merupakan indikator yang digunakan untuk meneliti perubahan tingkah laku poltik AFL.
Dari hasil penelitian menunjukkan ketika ketiga lembaga federal itu berada dalam posisi mendukung pengusaha dengan menolak untuk mengamandemen The Sherman Anti Trust Act yang merugikan gerakan serikat pekerja itu, maka terjadilah pergeseran sikap politik AFL dari non partisan menuju partisan Partai Demokrat.
Hal ini menunjukkan bahwa kekuasaan negara yang muncul dalam lembaga-lembaga yang menyelenggarakan fungsinya, sangat berpengaruh terhadap tingkah laku politik serikat pekerja dan disisi lain juga memperlihatkan bahwa partai politik merupakan saluran yang penting bagi serikat pekerja untuk mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T5978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Leonard
"European nation-states have a great interest in integration to give up on the organization they have spent over half a century building. There is a Europe's growing need to ensure its own security that will call for more cooperation on the political level. European Union has reached a crossroad, where it must choose between liberalizing its economy or pursuing the dirigiste policies that have held back growth in some of its largest member and between enhancing,its historic alliance with the United States or attempting to play the role of a geopolitical "counterweight" to America. For more than half a century, the atlantic alliance has been the basis for European security and a cornerstone of global stability.Now Europe is beginning to develop a collective military identity of its own, without the participation of the United States.This article will discuss European power as hard and soft power, its common foreign and security policy, Euro-Gaullist versus Euroatlanticist as well as the future of the Atlantic partnership .What will be the dangers and opportunities arising from the European Union's growing authority in security and defense? Will Europe be the next superpower?"
2006
JKWE-II-2-2006-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saktya Wijaya
"Seiring dengan terjadinya krisis yang berkepanjangan di Indonesia sejak tahun 1997 dan menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, membuat usaha yang bergerak di bidang Rumah Sakit mulai menemukan kesulitan dalam hal penekanan biaya. Kesulitan yang dihadapi antara lain berupa meningkatnya biaya pengelolaan, yaitu karena meningkatnya biaya operasional dan investasi. Harga obat dan bahan habis pakai lainnya juga meningkat, yang pada akhirnya hal ini sangat berpengaruh terhadap pasien. Keadaan ini mengharuskan usaha Rumah Sakit tersebut melakukan peningkatan efisiensi di segala bidang. Agar dapat meningkatkan efisiensi, maka perlu dilakukan pengendalian dalam sistem manajemen rumah sakit. Karena rumah sakit merupakan suatu kegiatan yang multi kompleks, maka unsur pengendalian menjadi sangat strategis dan sangat penting dalam penyelenggaraannya. Pengendalian sendiri dapat dilakukan berupa pengendalian intern yang dilakukan oleh Pimpinan Satuan Kerja atau Satuan Pengawas Internal, dan pengendalian eksternal yang dilakukan oleh pihak Akuntan Publik Beberapa hal yang membedakan rumah sakit dengan institusi lain adalah motivasi, pendanaan, jenis produk dan kegiatannya, dorongan untuk menyediakan pelayanan medik yang baik adalah ciri rumah sakit sedangkan dorongan untuk mendapatkan keuntungan merupakan ciri suatu usaha bisnis murni. Dengan adanya restrukturisasi Pertamina, Pertamina kembali kepada core bussiness yaitu minyak sedangkan untuk dapat melaksanakan layanan kesehatan mandiri dibentuklah perseroan terbatas (PT) oleh karena itu dibentuklah PT. RSPP. Dengan telah menjadi PT, maka PT. RSPP memerlukan suatu bagian yang bersifat independen dan memiliki kewenangan dalam melakukan pengawasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendalami sejauh mana peranan SPI di PT. RSPP dalam melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan usaha dan memberikan informasi yang akurat dan tepat kepada manajemen puncak. Hal tersebut sangat penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, serta agar di dalam mengelola perusahaan dapat tercipta sistem pengendalian manajemen yang baik Dari hasil penelitian tersebut, dapat diungkapkan kelemahan-kelemahan yang masih terjadi dalam proses pengawasan internal dan lalu disesuaikan dengan teori yang ada sebagai saran untuk perbaikan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T24105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>