Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zikry Rezha Hakim
Abstrak :
ABSTRAK Faktor keselamatan atau crashworthiness adalah hal terpenting dalam merancang suatu kendaraan. Struktur rel depan yang terletak di zona benturan berguna untuk dapat menyerap energi saat terjadi tabrakan dari arah depan, dengan begitu energi yang tersalurkan ke dalam kabin penumpang akan lebih kecil dan diharapkan tidak membahayakan penumpang. Struktur berdinding tipis banyak digunakan dalam aplikasi crashworthiness karena mempunyai rasio kekuatan dan berat struktur yang tinggi, harganya relatif murah, dan mempunyai kemampuan menyerap energi yang baik. Pada penelitian ini, pengaruh struktur baja persegi bernodal stiffeners dengan variasi desain ketebalan, bentuk, dan posisi dari nodal akan diamati sehingga mendapatkan nilai kriteria crashworthiness berupa penyerapan energi spesifik SEA , gaya tumbukan puncak peak force , dan efisiensi gaya tumbukan CFE . Pemberian nodal diharapkan dapat meningkatkan SEA dan CFE, lalu menurunkan nilai peak force. Setelah itu, urutan kombinasi desain optimum akan diperoleh dengan metode Vikor. Spesimen uji dengan faktor desain berbeda akan dilakukan uji simulasi numerik dengan memodelkan pengujian beban impak menggunakan software PAM-Crash. Variasi desain bentuk nodal penuh memiliki pengaruh paling besar terhadap nilai kriteria crashworthiness terbaik. Spesimen 12 0.8 F 150 sebagai kombinasi desain optimum.
ABSTRACT Vehicle safety or crashworthiness is the most important factor to design a vehicle. The function of frontal rails which is located on crumple zone is to absorb energy when collision happens, so that the energy occur on passenger cell is minimized and less dangerous. Thin walled structures generally used in many applications of crashworthiness because it has high strength and weight ratio, inexpensive, and have a good energy absorber ability. In this study, the effect of nodal stiffeners with varied thickness, shape, and nodal position is observed to get a crashworthiness criterias, namely is specific energy absorption SEA , peak crushing force peak force , and crush force efficiency CFE . Nodal installations hopefully can increase SEA and CFE, then decrease peak force. After that, optimum design combinations obtained from Vikor method. Specimen with a different design factors will be done by modelling a numerical simulation based on real experimental case use PAM Crash software. The design variations that have a full nodal show a significant effect to crashworthiness criteria. Specimen 12 0.8 F 150 is the optimum design combinations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dasi Agung Ospaman
Abstrak :
Pemanfaatan kembali material granular alternatif dari limbah agrikultur, konstruksi maupun pembongkaran gedung berbahan beton sebagai pengganti agregat kasar alami merupakan salah satu solusi untuk mengatasi isu lingkungan di industri konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai beton yang paling ramah lingkungan dari tiga beton dengan agregat berbeda, yaitu beton agregat cangkang kelapa sawit, beton agregat alami, dan beton agregat daur ulang, yang diproduksi pada skala laboratorium dalam bentuk balok. Beton tersebut diurutkan berdasarkan dampak lingkungan, konsumsi mineral alami dan timbulan limbah dari produksi masing-masing beton. Penilaian daur hidup (life cycle assessment) dilakukan untuk menganalisis dampak lingkungannya, pengaruh transportasi agregat cangkang kelapa sawit, serta pengaruh alokasi antara produksi beton agregat alami dan produksi agregat daur ulang. Selanjutnya, dilakukan estimasi serapan karbon dioksida selama 25 tahun beton tersebut dipakai dan pengurutan peringkat beton berdasarkan kriteria lingkungan dengan metode VIKOR. Dari analisis tersebut, beton agregat daur ulang dapat dinyatakan sebagai beton paling ramah lingkungan yang memenuhi persyaratan-persyaratan solusi terkompromi. ......Reusing granular by-product materials from agricultural, construction and demolition waste of buildings as a substitute for natural coarse aggregate could alleviate environmental issues in the construction industry. This study aimed to determine the greenest concrete among three types of concrete: oil palm shell aggregate concrete, natural aggregate concrete, and recycled aggregate concrete, produced on a laboratory scale in a form of beam. These types of concrete were ranked according to environmental impacts, mineral resource depletion and waste generation from their production. A life cycle assessment (LCA) was conducted to analyse its environmental impacts, the effect of transporting oil palm shell aggregates and the allocation effect between the production of natural aggregate concrete and recycled concrete aggregate. Afterwards, the carbon dioxide uptake of the concretes was estimated for 25 years of use and ranked based on environmental criteria using the VIKOR method. Results have shown that recycled aggregate concrete can be presented as environmentally friendly concrete that meets the compromise solution requirements.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mizan Eryandhika Guntorozi
Abstrak :
Ilmu umum crashworthiness, digambarkan dengan gaya tabrakan yang kecil untuk mengurangi deselerasi dan meminimalisir kecelakaan berat yang terjadi pada penumpang pada saat terjadi tabrakan. Untuk itu, diperlukan pengembangan struktur yang idealnya menyerap energi tinggi, dengan Initial Peak Force (IPF) yang rendah. Menurut jurnal yang telah diteliti, kemampuan penyerapan energi dapat dipengaruhi dari geometri struktur dan material yang digunakan. Struktur berdinding tipis berbentuk tabung lebih memiliki kemampuan Energy Absorption (EA), Specific Energy Absorption (SEA) yang lebih tinggi daripada struktur penampang bentuk lain. Masalah utama pada struktur tabung adalah nilai IPF yang sangat tinggi yang berpotensi menyebabkan kecelakaan berat. Oleh karena itu, optimalisasi struktur pada penelitian ini adalah dengan melakukan simulasi impact velocity test pada tabung terbuka dan tertutup untuk mengetahui geometri yang lebih baik dalam memenuhi kriteria crashworthiness. Setelah itu dilakukan simulasi pada struktur tabung terbuka tanpa crush initiator lubang, dengan tambahan crush initiator lubang berjumlah N-1, N-2, N-3, N-4 dan N-5. Tujuannya adalah untuk menurunkan nilai IPF, dan menentukan mode deformasi yang paling optimal beserta dengan kombinasi geometri struktur dan penggunaan material yang paling optimal, dengan tetap mempertahankan nilai EA, SEA dan Crush Force Efficiency (CFE). Metode simulasi dilanjutkan dengan validasi simulasi jurnal terkait. Hasil simulasi struktur diambil dengan metode pengambilan keputusan VIKOR dan didapatkan bahwa struktur tabung berdinding tipis material AA6061-T6 dengan penambahan crush initiator lubang sebanyak 3 level merupakan alternatif struktur yang paling optimal. ......The general science of crashworthiness, described by a small collision force to reduce deceleration and minimize serious accidents that occur to passengers in the event of a collision. For this reason, it is necessary to develop a structure that ideally absorbs high energy, with a low Initial Peak Force (IPF). According to the journal that has been researched, the ability to absorb energy can be influenced by the geometric structure and the materials used. The thin-walled tube structure has higher Energy Absorption (EA) and Specific Energy Absorption (SEA) capabilities than other cross-sectional structures. The main problem with the tube structure is the very high IPF value which causes serious accidents. Therefore, the optimization of the structure in this study is to perform a simulation of the impact velocity test on an open and closed tube to find out a better geometry in meeting the crashworthiness criteria. After that, simulations were carried out on an open tube structure without a hole crush initiator, with also additional crush initiators opening holes N-1, N-2, N-3, N-4 and N-5. The goal is to reduce the IPF value, and determine the most optimal deformation mode along with the most optimal combination of structural geometry and material use, while maintaining the EA, SEA and Crush Force Efficiency (CFE) values. The simulation method was followed by simulation validation journal. The results of the structural simulation were taken using the VIKOR decision-making method and it was found that the thin-walled tube structure of AA6061- T6 material with the addition of 3 levels of hole crush initiator is the most optimal alternative structure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitta Adinda Sarasati
Abstrak :
Industri farmasi di Indonesia tumbuh signifikan akibat pandemi COVID-19. Industri ini sekarang menjadi salah satu sektor prioritas nasional, dengan salah satu praktik pembangunan utama adalah mencapai Standar Industri Hijau. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Model Pemilihan Pemasok Hijau dengan memasukkan karakteristik ekonomi dan ramah lingkungan untuk Pemasok Bahan Aktif Farmasi (API). Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menimbang kriteria dengan pendekatan Fuzzy dan Metode VIKOR untuk menentukan peringkat pemasok berdasarkan kriteria ekonomi dan ramah lingkungan. Penelitian ini menghasilkan pemeringkatan 6 pemasok untuk 2 API yang berbeda. Dengan model yang diusulkan, produsen farmasi dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kemampuan yang harus dimiliki pemasok ramah lingkungan untuk tujuan memilih pemasok ramah lingkungan yang paling sesuai. ......Pharmaceutical Industry in Indonesia has grown significantly due to the COVID-19 pandemic. The industry is now becoming one of the country’s priority sectors, with one of the key development practices is to achieve Green Industry Standards. This study aims to design a Green Supplier Selection Model by incorporating the economic and green characteristics for Active Pharmaceutical Ingredients (API) Suppliers. Analytic Hierarchy Process (AHP) Method is used to weigh the criteria with a Fuzzy approach and VIKOR Method to rank the suppliers based on the weighted economic and green criteria. This research results in the ranking of 6 suppliers for 2 different APIs. With the proposed model, pharmaceutical manufacturers can have a better understanding of the capabilities that a green supplier must possess for the purpose of selecting the most suitable green supplier.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library