Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ihtiar Nur
"Skripsi ini menguji coba penerapan video streaming dengan menggunakan aplikasi VideoLAN Client (VLC) dan Helix Streaming Server pada jaringan testbed. Konfigurasi topologi jaringan yang diterapkan adalah jaringan Ipv6, jaringan IPv4, jaringan menggunakan metode tunneling 6to4. Jaringan lokal yang digunakan menggunakan perangkat dua buah mobile computer, router cisco 3800 dan 3700 series, dan sebuah layer 2 switch. Parameter ukur yang diamati dibatasi pada variabel yang mempengaruhi kualitas video streaming seperti bit rate dan frame rate.
Uji coba VLC dilakukan dengan melakukan streaming file berformat .mpg dan .mp4 yang masing-masing berdurasi 60 detik. Streaming dilakukan 10 kali untuk masing-masing file pada tiap konfigurasi jaringan. Dari hasil uji coba didapatkan bahwa terjadi penurunan bit rate pada sisi client jika dibandingkan dengan bit rate asli pada server. Penurunan bit rate di mana VLC berperan sebagai server adalah sebagai berikut: jaringan IPv4 (11.5%), jaringan IPv6 (9.98%), dan jaringan tunneling 6to4 (11.43%). Sementara frame rate file asli dan hasil streaming tidak mingindikasikan adanya penurunan di mana aslinya memiliki frame rate 29.97 fps dan hasil streaming rata-rata memiliki frame rate 30 fps.
Sementara streaming dengan menggunakan Helix Streaming Server dan Real Player pada client dengan file-file berformat .mp4 dan .rm yang divariasikan besar bit rate dan frame rate-nya. Hasilnya adalah tetap terjadi penurunan bit rate sebesar untuk file .rm (0.29 %) untuk tiap topologi, namun bit rate tetap stabil untuk file .mp4. Sementara untuk frame rate terjadi penurunan pada hasil streaming sebagai berikut: jaringan IPv4 (3%), jaringan IPv6 (4%), dan jaringan tunneling 6to4 (4%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40581
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Prayitno
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa dan membandingkan kualitas jaringan IPv4 murni, IPv6 murni, IPv6 dengan Tunneling 6to4 dan ISATAP, khususnya untuk aplikasi video streaming. Analisa didasarkan pada pengaruh bit rate terhadap delay dan packet loss dari video streaming. Rancangan jaringan lokal terdiri dari 2 buah mobile computer yang berfungsi sebagai client dan server dengan platform Windows XP, serta 2 buah Router Cisco 2600 Series sebagai intermediate device. Aplikasi yang akan diimplementasikan pada jaringan lokal adalah aplikasi VideoLAN Client pada sisi client dan server.
Pengujian dilakukan dengan melakukan streaming file berformat .mpg berdurasi 29 detik, berukuran 9285 KB dan frame rate 23,98 fps. Video streaming dilakukan sebanyak 10 kali dengan pengaturan bit rate yang bervariasi untuk video dan audio. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tunneling 6to4 dan ISATAP mempunyai delay lebih besar dibanding IPv4 dan lebih kecil dibanding IPv6, serta mempunyai packet loss lebih kecil dibanding IPv4 dan lebih besar dibanding IPv6. Tunneling ISATAP mempunyai keunggulan dibanding dengan tunneling 6to4 dimana delay pada ISATAP sebesar 0.9149-0.9523 detik dan 6to4 sebesar 0.9276-0.9549 detik, sedangkan persentase packet loss pada ISATAP sebesar 0.08-0.16% dan 6to4 sebesar 0.11-0.18%.

This thesis is purposed to analyze and compare the quality of network on IPv4, IPv6, IPv6 with 6to4 and ISATAP tunneling, especially for video streaming application. Analysis is focused on bit rate influence for delay and packet loss on video streaming. The local network design included 2 mobile computers as client and server with Windows XP platform, and also 2 Router Cisco 2600 Series as intermediate device. The application that implemented is VideoLAN Client at client and server.
The test is done by streaming the .mpg format file with 29 seconds duration, sized 9285 KB, and frame rate 23,98 fps. Video streaming is done 10 times with variation of bit rate for video and audio. The examination result indicate that 6to4 and ISATAP have delay more higher than IPv4 and less than IPV6. And also have packet loss less than IPv4 and more than IPv6. ISATAP tunneling more excellence rather than 6to4 tunneling which delay ISATAP equal to 0.9149-0.9523 seconds and delay 6to4 0.9276-0.9549 seconds. Meanwhile the ISATAP packet loss equal to 0.08-0.16% and 6to4 packet loss 0.11-0.18%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51427
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Astharini
"Implementasi non-orthogonal multiple access (NOMA) pada komunikasi cahaya tampak atau visible light communication (VLC) memberikan akses jamak dengan membagi daya sinyal tanpa pemisahan frekuensi ataupun spektrum warna LED pemancar. Dengan konsep umum fair power, alokasi daya perlu dirancang dengan baik agar semua pengakses memiliki probabilitas kesalahan rendah dalam penerimaan sinyal. Penelitian ini memberikan kebaruan secara khusus yaitu model alokasi daya optimal dan adaptif untuk transmisi multi level downlink sistem NOMA VLC. Kontribusi keseluruhan dibagi atas tiga kategori yaitu formulasi batasan, model alokasi daya optimal, dan model dinamik untuk daya adaptif. Digunakan unilateral M-ary pulse amplitude modulation (PAM) untuk memberikan modulasi orde tinggi dengan sinyal non riil non imajiner yang cocok bagi VLC. Pada kelompok kontribusi pertama, penelitian mendefinisikan batasan penerimaan sinyal dan kapasitas sistem berbasis successive interference cancellation (SIC), menggunakan sensitivitas komponen dan orde PAM. Batasan error diberikan untuk deteksi bertahap SIC sebagai fungsi pengkode konvolusi, modulasi, dan rasio daya. Batasan dasar berbasis orde modulasi diberikan untuk alokasi daya akses jamak SIC. Selanjutnya penelitian mengajukan kontribusi penentuan daya optimal melalui optimasi rasio daya berbasis throughput dengan model Lagrange. Secara analitik solusi optimal diperoleh melalui kondisi Karush-kuhn-Tucker (KKT) untuk dua tipe sistem, yaitu pada best-effort-service, dan quality of service (QoS), dalam bentuk persamaan tertutup dengan kompleksitas rendah. Dalam kontribusi ketiga, penelitian mengajukan model dinamik berbasis sudut dan jarak pengakses sesuai model kanal VLC Lambertian. Model dinamik ini menjadi dasar untuk alokasi daya adaptif dengan estimasi kanal menggunakan extended Kalman filter (EKF). Kinerja setiap skenario dan strategi dianalisis dengan parameter observasi utama adalah error rate (ER) pada simulasi Monte Carlo. Simulasi akhir dilakukan untuk 2, 4, dan 8-PAM, dengan 2-5 pengakses. ER rata-rata 3 pengakses di bawah 10-6 dicapai oleh skema 2-PAM pada SNR di atas 35, oleh skema 4-PAM pada SNR di atas 60, dan oleh skema 8-PAM pada SNR 84. Alokasi dinamik menggunakan EKF dengan parameter sudut membutuhkan waktu proses 1:5 dibandingkan model EKF referensi.

Implementation of non-orthogonal multiple access (NOMA) on visible light communication (VLC) permits multiple access by rationing power among the signals for multiple users without splitting frequency or color spectrum on the LED transmitter. On regards to the fair power concept, power allocation needs to be carefully designed so that all users have a low probability of error. This research contributes specifically in proposing models optimal and adaptive power allocation in downlink VLC NOMA with higher order modulation. Contributions are categorized in three, the bounds of VLC NOMA, optimal power model, and dynamic model for adaptive power. Unilateral M-ary pulse amplitude modulation (PAM) is used to produce real and nonnegative signals which suits the system. On the first cathegory, the research defined the bounds of signal discernibility on receiver and system capacity based on successive interference cancellation (SIC), containing components sensitivity and PAM order. Error bounds were defined for the system based on SIC, containing the convolutional code design, modulation order, and the power ratio. The bounds of power ratio allocation based on PAM order is defined. Secondly the research contributed the proposed the optimal power allocation, using Lagrangian optimization on the power ratio of throughput. Solutions are defined by using Karush-kuhn-Tucker (KKT) condition in closed form low-complexity solutions for two cases, that of best effort service and that of quality of service (QoS). For the third contribution, the research proposed a dynamic model based on user angle and distance, which were parameters of Lambertian VLC channel model. The model served as the core for adaptive power allocation with channel estimation using extended Kalman filter (EKF). Completing the discussion, the research also provided an adaptive power allocation scheme by channel estimation using extended Kalman filter (EKF), based on parameters of user’s angle and distance. With error rate (ER) as the main observed parameter, Monte Carlo simulation was conducted for each observation. End simulations involved systems with 2-, 4-, and 8-PAM, serving 2-5 users. On 3 users, average ER below 10-6 was reached on 2-PAM at SNR above 35, on 4-PAM at SNR above 60, and on 8-PAM at SNR 84. Dynamic allocation using EKF with angle parameters has reduced the calculating time of 1:5 in comparison to the refered EKF."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library