Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas RI, 2009
418 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pluymaekers, Mark
Bussum: Coutinho, 2011
BLD 302.224 PLU o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Radhiyah Diyana Puspitasari
Abstrak :
Verbal order merupakan segala instruksi lisan yang diberikan, bisa melalui telepon, tatap muka atau sarana komunikasi lain, oleh dokter atau petugas kesehatan lain yang memiliki wewenang dan diterima oleh perawat atau petugas kesehatan lain yang memiliki wewenang. Verbal order yang diterima harus segera didokumentasikan untuk menghindari kesalahan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelengkapan dokumentasi verbal order pasien rawat inap di RSIA SamMarie Basra Tahun 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif untuk melihat gambaran output yaitu besar kelengkapan dokumentasi verbal order pasien rawat inap bulan Mei 2017 dan kualitatif untuk melihat gambaran dari input sumber daya manusia, sarana, dan biaya serta proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian yang mungkin berpengaruh dalam kelengkapan dokumentasi verbal order. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa dari 174 verbal order yang terdokumentasi yang terisi lengkap hanya 1.7, menunjukkan bahwa masih banyak verbal order yang belum terdokumentasi lengkap. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa fungsi perencanaan dan penggerakan telah terlaksana dengan baik, namun pada fungsi pengorganisasian belum optimal. Hal ini dikarenakan pada pelaksanaan kegiatan dokumentasi verbal order banyak dokter yang tidak visit lagi ke Instalasai Rawat Inap dalam 1X24 jam dan perawat yang lupa melengkapi dokumentasi verbal order. Fungsi pengawasan juga diakui belum efektif karena supervisi hanya dilakukan pada perawat shift pagi dan umpan balik yang belum diterima oleh dokter. Hambatan lain ditemukan dalam input yaitu terdapat dokter yang belum mendapat pelatihan dan tinta stempel verbal order yang kurang jelas terlihat. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah mengoptimalkan kegiatan pengawasan melalui penunjukkan manager on duty dan internalisasi nilai saat rapat mingguan, pemberian umpan balik yang menyeluruh pada perawat dan dokter, serta menjadikan dokumentasi verbal order sebagai kinerja individu dokter dan perawat. ...... Verbal order is an order, which are provided face to face, by phone, or another communications, given by physician and received by nurse. Verbal orders should be written directly by the prescriber to avoid any medication errors. The purpose of this research is to analyze the completeness of Inpatients Verbal Order Documentation at SamMarie Hospital. The research method is descriptive observational with quantitative and also supproted by qualitative approach. The quantitative approach was used to know about the output which is the number of completeness of inpatients verbal order documentation meanwhile the qualitative approach was helping to describe the input man, material, money and process planning, organizing, actuating, controlling which might be affect in completeness of inpatients verbal order documentation.The results shown from 174 verbal orders documentation only 1.7 were complete, means the incompleteness is higher than the completeness. The results from qualitative approach shown that planning and actuating function is well implemented while the organizing function isn't running optimally. That happened because in a implementation of verbal order documentation, the physicians didn't visit the Inward Room in 24 hour also the nurses tend to forgot to complete the documentation. The controlling function also wasn't effective because the supervision held only in a morning shift and the feedback didn't given to the physician. Another problem found in input are the training has not received by some physician and the ink stamp of verbal order isn't quite visible. The research suggests to optimize the controlling through manager on duty and values on weekly meeting, providing comprehensive feedback to physicians and nurses, also make the verbal order documentation as an individual physician performance.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernstein, Albert J
New York: McGraw-Hill, 2001
158.2 BER e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bestie Fania Rakhmita N.A.
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tema penerjemahan yang difokuskan kepada idiom verbal yang memiliki konstituen nama anggota tubuh. Penelitian dilakukan dengan membandingkan novel Madogiwa no Totto-chan dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami metode serta teknik yang digunakan dalam menerjemahkan idiom dalam bentuk frase verbal dan mengetahui sejauh mana pergeseran yang dilakukan demi menjaga pesan dari bahasa sumber (BSu). Penelitian ini dilakukan secara kualitatif berupa studi pustaka dengan metode penulisan deskriptif analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa idiom yang ditemukan pada BSu tidak diterjemahkan ke dalam bentuk idiom. Selain itu, hasil terjemahan dalam Bsa tetap mempertahankan konsep inti ungkapan tersebut meskipun terjadi pergeseran makna.
ABSTRACT
The focus of this study is translation focused on verbal idiom that has constituent name of body parts. This research compares Madogiwa no Totto -chan and its translation in Indonesia. The purpose of this study is analyzing and understanding method and technic which is used for translating idiom in verbal phrase form, and also understanding how far the translator do frictions to keep the message of Source Language (SL). This study is qualitative and written in descriptive analysis. The results show that idiom found in SL is not translated to the same form. Besides, the results in recipient language is keeping the main concept eventhough friction of meaning is occured.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S263
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mitt port, Miranda Bruce
Gyongido: Book21, 2010
R KOR 302.295 7 MIT g (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas RI, 2008
418 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1993
418 IND p (2);418 IND p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1996
499.221 5 FRA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Romulus
Abstrak :
Keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) di kelas tidak dapat dilepaskan dari penerapan komunikasi yang efektif dan efisen. Oleh karena itu guru sebagai manajer pengambil keputusan dikelas harus mampu memilih dan menerapkan bentuk komunikasi yang tepat agar PBM di kelas berjalan baik dan berhasil guna maksimal. Umumnya guru dikelas menggunakan tiga stimulus dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, yaitu Stimulus lisan,tertulis dan Campuran Lisan dan Tertulis. Ketiga bentuk stimulus diatas sama-sama memiliki keunggulan tersendiri.Oleh karena itu peneliti mengadakan penelitian di SMUN 65 Jakarta, TP.1995/1995 untuk mengetahui bentuk stimulus manakah diantara ketiga stimulus tersebut yang lebih efektif dalam PBM . Peneliti menggunakan teori komunikasi Stimulus-Response (S-R) dan teori Perbedaan individu oleh Marvin DeFleur. Peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan efektifitas diantara ketiga stimulus tersebut,dengan menggunakan metode eksperimental, kuantitative-eksplanative. Ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa stimulus Campuran hasilnya tidak berbeda dengan stimulus Tertulis Stimuli Campuran dan Tertulis lebih unggul dari Stimulus Lisan tatap muka.Hal ini dapat diterangkan, karena campuran menggunakan dua pancaindera utama sekaligus sebagai indera penerima sehingga saling melengkapi (Edgar Dale).Sedangkan Stimuli tertulis memungkinkan seseorang untuk mengulangi kembali(redundancy)serta keterlibatannya lebih tinggi daripada Lisan (kecuali terjadi komunikasi dua arah).Disarankan agar guru memperhatikan kecenderungan kepekaan siswa dalam menerima pelajaran. Kalau menggunakan stimuli Lisan tatap muka perlu membangkitkan partisipasi siswa sehingga terjadi komunikasi dua arah.Dalam PBM (Proses Belajar Mengajar) peran guru sangat menentukan keberhasilan pembelajaran siswa.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>