Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanda Imam Mulya
"A City of Sadness"《悲情城市》Bēiqíng Chéngshì merupakan sebuah film karya Sutradara Hou Hsiao-hsien yang dirilis pada tahun 1989. Film ini mengisahkan kondisi kehidupan keluarga Lin dan masyarakat Taiwan secara umum yang harus melalui masa-masa mencekam sejak meletusnya Insiden 228 dan munculnya berbagai aksi Teror Putih yang dilakukan oleh Pemerintah Guomindang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Penulis melakukan analisis setelah menonton film ini secara berulang-ulang, memperkaya bacaan dengan sumber pustaka dan mengunjungi beberapa museum yang berkaitan dengan Teror Putih di Taiwan. Penulis memulai proses penelitian dengan menganalisis struktur film secara intrinsik kemudian menganalisis film secara ekstrinsik dengan melakukan kajian terhadap peristiwa sejarah asli. Hasil penelitian ini mengungkapkan fakta bahwa film ini menyandarkan jalan ceritanya pada kejadian sejarah Insiden 228 dan Teror Putih yang pernah terjadi di Taiwan. Meski demikian, tokoh-tokoh penting di dalam film ini merupakan tokoh fiksi sehingga menjadikan film ini sebagai film imitasi realitas. Selain itu, film ini juga turut merepresentasikan kritik Hou Hsiao hsien terhadap pemerintah Guomindang atas isu-isu sosial yang terjadi seperti isu pelanggaran hak asasi manusia dan isu permasalahan identitas di Taiwan.

A City of Sadness"《悲情城市》Bēiqíng Chéngshì is a film directed by Hou Hsiao-hsien, released in 1989. This film depicts the life of the Lin family and the general Taiwanese society, who had to endure the terrifying period following the 228 Incident and the subsequent White Terror actions carried out by the Guomindang government. The research method employed in this study is a qualitative-descriptive method with intrinsic and extrinsic approaches. The author conducted the analysis after repeatedly watching the film, enriching the reading with library sources, and visiting several museums related to the White Terror in Taiwan. The research process began by analyzing the film’s structure intrinsically, followed by an extrinsic analysis through examining the actual historical events. The findings of this study reveal that the film’s storyline is based on the historical events of the 228 Incident and the White Terror that occurred in Taiwan. However, the main characters in the film are fictional, making the film a reality imitation. Additionally, this film represents Hou Hsiao-hsien’s critique of the Guomindang government regarding social issues such as human rights violations and identity issues in Taiwan. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library