Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cristover Fernando
Abstrak :
Konversi karbon dioksida menjadi senyawa lain saat ini telah dilakukan secara luas. Namun, konversi CO2 menjadi senyawa lain masih sulit karena CO2 bersifat inert dan stabil pada suhu tinggi. Jadi, dibutuhkan bantuan dari katalis logam bervalensi rendah seperti Ni (0) dan Pd (0). Dalam hal ini, ZSM-5 dari mineral alam disintesis menggunakan zeolit alam Bayat-Klaten dan kaolin Belitung sebagai sumber silika dan alumina. Bahan ini digunakan sebagai katalis untuk reaksi hidrogenasi CO2 (sabatier reaction. Hasil modifikasi Ni (0) pada material yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan FTIR, SEM-EDX, BET dan XRD. Reaksi yang berlangsung dilakukan dengan variasi massa katalis (0,02 gram dan 0,03 gram), suhu katalis (673 K, 773 K, dan 873 K) dan variasi perbandingan gas H2 dan CO2 (1: 3, 1: 4, dan 1:5) untuk melihat kemampuan konversi CO2 menjadi CH4. Proses reaksi hidrogenasi menggunakan flow quartz reactor dan dianalisis dengan Instrumen GC-TCD. Hasil modifikasi Ni/ZSM-5 dan H/ZSM-5 karakterisasi dengan FTIR, SEM-EDX, BET dan XRD. Konversi terbesar yang didapat dari katalis 10% Ni/ZSM-5 sintetik dengan konversi dan yield berturut-turut 60,55% dan 23% pada suhu 773 K.
Conversion of carbon dioxide into other compounds nowadays have been widely carried out. However, the conversion is still difficult because CO2 is inert and stable at high temperatures. So it requires assistance from low-valence metal catalysts such as Ni (0) and Pd (0). In this work, ZSM-5 was synthesized using Bayat-Klaten natural zeolite and Belitung kaolin as its silica and alumina source. This material was used as support catalyst for CO2 hydrogenation reaction (sabatier reaction). The resulted for Ni (0) materials were characterized using FTIR, SEM-EDX, BET and XRD. The reaction was carried out with variations of catalyst mass (0.02 grams and 0.03 grams) temperature (673 K, 773 K, and 873 K) and mass flow ratio of CO2:H2 (1:3, 1: 4, and 1: 5). This reaction gave product only in the presence of Ni. The higher the Ni content the higher the conversion while the yield methane is unchanged. The highest conversion is shown by synthetic 10% Ni/ZSM-5 with conversion of 60.55% and yield of 23% at 773 K.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Thohari
Abstrak :
Zeolite Socony Mobil-5 (ZSM-5) merupakan salah satu jenis zeolit dengan struktur MFI yang banyak diaplikasikan sebagai katalis di industri adsorbsi dan proses katalisis, seperti proses hydrotreating fraksi berat minyak bumi. Telah dilakukan literature review mengenai pengaruh waktu kalsinasi terhadap sifat fisik katalis Zeolit ZSM-5 terimpregnasi logam Nikel (Ni/ZSM-5) dan Molibdenum (Mo/ZSM-5). Beberapa sifat fisik yang dipelajari di penelitian ini antara lain kristalinitas, luas permukaan serta volume pori, dan morfologi dari sampel Ni/ZSM-5 dan Mo/ZSM-5 setelah mengalami kalsinasi pada temperatur 550oC selama waktu 2, 3, 4, 5 jam. Karakterisasi XRD, BET, dan SEM telah dilakukan pada beberapa penelitian yang sudah ditinjau. Hasil dari beberapa penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh waktu kalsinasi terhadap luas permukaan serta volume pori sampel. Semakin bertambahnya waktu kalsinasi maka luas permukaan dan volume pori sampel Ni/ZSM-5 dan Mo/ZSM-5 akan semakin menurun. Penurunan tertinggi untuk sampel Ni/ZSM-5 terjadi pada waktu kalsinasi 5 jam, yaitu penurunan luas permukaan sebesar 48,10% dan volume pori sebesar 18,64%, serta untuk sampel Mo/ZSM-5 penurunan tertinggi juga terjadi pada waktu kalsinasi 5 jam, yaitu penurunan luas permukaan sebesar 24,93% dan volume pori sebesar 34,69%. Selain itu, waktu kalsinasi juga cukup berpengaruh terhadap morfologi sampel, dimana semakin lama waktu kalsinasi berlangsung, maka dispersi partikel akan lebih baik. Namun, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa waktu kalsinasi tidak mempengaruhi kristalinitas dari sampel, yaitu tetap mempertahankan struktur MFI seperti sampel awal ZSM-5 ......Zeolite Socony Mobil-5 (ZSM-5) is a type of zeolite with MFI structure which is widely applied as a catalyst in the industrial of adsorption and catalysis processes, such as the hydrotreating process of heavy petroleum fractions. A literature review has been carried out on the effect of calcination time on the physical properties of the ZSM-5 Zeolite catalyst impregnated by Nickel (Ni/ZSM-5) and Molybdenum (Mo/ZSM-5) catalysts. Some physical properties studied in this study include crystallinity, surface area and pore volume, and morphology of the Ni/ZSM-5 and Mo/ZSM-5 samples after calcining at 550oC for 2, 3, 4, 5 hours. Characterization of XRD, BET, and SEM has been carried out in several studies that have been reviewed. The results of several studies have shown the influence of calcination time on the surface area and pore volume of the sample. The more time of calcination increases the surface area and pore volume of Ni/ZSM-5 and Mo/ZSM-5 samples will decrease, where the highest decrease for Ni/ZSM-5 samples occurs at 5-hour calcination time, ie the surface area decreases by 48,10% and pore volume by 18,64%, and for Mo/ZSM-5 samples the highest decrease also occurred at 5 hour calcination time, ie the surface area decreases by 24.93% and pore volume by 34.69%. The calcination time is also quite influential on the morphology of the sample, where the longer the calcination time lasts, the better particle dispersion will be. However, the results of the study also showed that the calcination time did not affect the crystallinity of the sample, that is still maintained the structure of the MFI like the initial sample ZSM
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiansyah Marillio Pane
Abstrak :
Zeolit merupakan material aluminosilikat kristalin yang memiliki berbagai jenis struktur unik yang umumnya terdiri dari senyawa utama SiO2 dan Al2O3. Zeolite Socony Mobil-5 (ZSM-5) merupakan salah satu jenis zeolit dengan struktur MFI yang banyak digunakan sebagai katalis di dunia industri. Telah dilakukan literature review tentang pengaruh berbagai parameter dalam sintesis ZSM-5 terhadap kristalinitas produk ZSM-5 yang dihasilkan. Beberapa parameter sintesis yang dipelajari dalam penelitian ini diantaranya adalah pengaruh waktu kristalisasi, pengaruh rasio molar H2O/SiO2, dan pengaruh rasio molar SiO2/Al2O3. Waktu kristalisasi berpengaruh terhadap pertumbuhan kristal ZSM-5. Rasio molar H2O/SiO2 mempengaruhi kelarutan dan tingkat kebasaan larutan prekursor. Rasio molar SiO2/Al2O3 mempengaruhi fasa produk akhir yang terbentuk. Ketiga parameter sintesis ini sangat menentukan kristalinitas ZSM-5 yang dihasilkan. Formulasi dilakukan dari hasil literature review yang telah dilakukan untuk menentukan parameter-parameter terbaik dalam sintesis ZSM-5 dengan bahan dasar kaolin yang berasal dari Badau, Belitung, Indonesia. Berdasarkan hasil evaluasi, parameter terbaik untuk sintesis tersebut yaitu dengan aging selama 4 jam pada temperatur 80 0C, kristalisasi selama 24 jam pada temperatur 180 0C, rasio molar 0,1Na2O: 1SiO2: 0,025Al2O3: 10H2O, dan penggunaan ZSM-5 seed sebagai Surface Directing Agent (SDA). ......Zeolite is crystalline aluminosilicate material which has many kinds of unique structures, generally with SiO2 and Al2O3 as the main compounds. Zeolite Socony Mobil-5 (ZSM-5) is one species of zeolite which has MFI structure and used widely as catalyst in industry. Literature review about the effects of ZSM-5 synthesis parameters on crystallinity of ZSM-5 product has been conducted. Several parameters being studied on this research are the effects of crystallization temperatures, H2O/SiO2 molar ratio, and SiO2/Al2O3 molar ratio. Crystallization time affected the crystal growth of ZSM-5. Molar ratio of H2O/SiO2 affected the solubility and alkalinity of the precursor solutions. Molar ratio of SiO2/Al2O3 affected the phases of the final product. These three synthesis parameters have a really important role on the crystallinity of ZSM-5 synthesized. Formulation is conducted from the results of the literature review to decide the best parameters on ZSM-5 synthesis from kaolin Badau Belitung, Indonesia. From evaluated results, the best parameters for synthesis processes are aging time 4 hours at 80 0C, crystallization time 24 hours at 180 0C, molar ratio of 0,1Na2O: 1SiO2: 0,025Al2O3: 10H2O, and the usage of ZSM-5 seed as Surface Directing Agent (SDA).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnia Putri Pratama
Abstrak :
ZSM-5 (Zeolite Socony Mobil-5) merupakan salah satu tipe zeolit yang memiliki framework MFI dan banyak digunakan dalam industri sebagai katalis heterogen. ZSM-5 dalam penelitian ini disintesis dari bahan kimia sintetik pro analis dan mineral alam. Sintesis dari bahan aluminasilikat alam telah dilakukan menggunakan kaolin alam Bangka Belitung (kaolin) sebagai sumber silika dan zeolit alam Bayat Klaten (ZAB) sebagai sumber alumina dan silika. Pre-treatment pada mineral alam diperlukan melalui proses aktivasi, pemurnian, dan kalsinasi. Pada penelitian ini ZSM-5 digunakan secara murni sebagai zeolit dan juga ditambahkan impregnasi oksida logam CuO dan NiO, dilengkapi dengan karakterisasi katalis dengan FTIR, XRD, SEM-EDX, BET. Lignin yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari limbah biomassa kayu yang direaksikan dengan asam hingga terbentuk endapan yang mengandung lignin sebesar 61.07%. Reaksi konversi lignin menghasilkan senyawa aromatik seperti fenol dan vanilin yang merupakan bahan kimia bernilai tambah dan memiliki kegunaan yang baik dibidang industri. Reaksi pada endapan lignin dengan beberapa variasi kondisi seperti jenis katalis yaitu ZSM-5, CuO/ZSM-5 dan NiO/ZSM-5 dan suhu reaksi untuk mengetahui kondisi optimum terbentuknya % yield produk yang paling baik. Disimpulkan bahwa sintesis ZSM-5 menggunakan aluminasilika alam sebagai sumber silika dan alumina cukup berhasil karna menghasilkan produk katalisis yang mendekati hasil ZSM-5 yang disintesis dari bahan sintetik kimia pro-analis. Hasil uji katalitik depolimerisasi menunjukkan bahwa katalis dengan material ZSM-5 yang termodifikasi CuO dan NiO memiliki persen yield yang lebih tinggi dibandingkan dengan katalis tanpa modifikasi. Namun, setiap katalis memiliki persen yield yang lebih tinggi terhadap produk tanpa katalis.
ZSM-5 (Zeolite Socony Mobil-5) is a type of MFI framework zeolite and is widely used in industry as heterogeneous catalyst. In this work, synthesis of hierarchical ZSM-5 zeolite using natural sources and synthetic chemical analysts sources. Natural sources has been carried out using Bangka Belitung natural kaolin (kaolin) as a source of silica Bayat Klaten natural zeolite (ZAB) as a source of alumina and silica. Pretreatment on kaolin and ZAB were needed through the process of activation, purification, and calcination. In this study, hierarchical ZSM-5 was used purely as zeolite and the impregnation of CuO and NiO metal oxides were also added respectively. All catalysts then were characterized using XRD, FTIR, BET and SEM-EDX. Lignin was obtained from wood biomass waste reacted with acid to form isolated lignin of 61.07%. The lignin conversion reaction produces aromatic compounds of phenolic groups such as phenol and vanillin as value-added chemicals. Reaction on isolated lignin with variation of conditions such as hierarchical ZSM-5, CuO/ZSM-5 and NiO/ZSM-5 and the reaction temperature to determine the optimum conditions for the formation of the best % yield product. To conclude, synthesis of ZSM-5 zeolite using natural aluminasilicates as alumina and silica source is considerably successful because it produces catalysis products that are close to the results of ZSM-5 synthesized from synthetic chemical pro-analysts. Depolymerization catalytic test results showed that the catalyst with ZSM-5 material modified with CuO and NiO had a higher percent yield compared to the catalyst without modification. However, each catalyst has a higher percent yield on products without catalysts.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmernesia Siti Nurul Ayu Septi
Abstrak :
ABSTRAK ZSM-5 merupakan zeolit yang sangat penting untuk industri karena memiliki struktur pori dan susunan kristal yang memungkinkan dapat digunakan sebagai katalis, adsorben, penukar ion, dan penyaring molekul. ZSM-5 disintesis dari larutan hidrogel dengan komposisi mol 33 Na2O : 44 R : Al2O3 : 100 SiO2 : 4000 H2O : 25 H2SO4, dengan membandingkan efektivitas 2 macam zat pengarah, yaitu tetrapropilamonium bromida (TPA-Br) dan 1,2-etanadiamina (ED). Sintesis dilakukan dengan sistem hidrotermal pada suhu 1800C selama 120 jam untuk zat pengarah ED, dan 240 jam untuk zat pengarah TPA-Br. Zeolit yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan difraktometer sinar-X dan spektrofotometer FT-IR. Zeolit ZSM-5 digunakan sebagai katalis, dengan mengubah Na-ZSM-5 menjadi H-ZSM-5, pada reaksi konversi metanol menjadi hidrokarbon cair yang dilakukan dengan variasi suhu 2000, 2250, 2500, 2750, dan 3000C, dengan menggunakan 2 gram katalis. Hasil analisis kromatografi gas menunjukkan hasil konversi yang diperoleh menggunakan zeolit dengan zat pengarah TPA-Br adalah senyawa sikloheksan dan xilena; sedangkan dengan pengarah ED hanya diperoleh senyawa sikloheksan. Suhu optimum konversi dicapai pada suhu 250oC dengan persen konversi 20,18% untuk H-ZSM-5 dengan TPA-Br dan 0,69% untuk H-ZSM-5 dengan ED. Kata kunci : Sintesis zeolit, ZSM-5, katalis heterogen, konversi metanol. ix + 74 hlm ; gbr. ; tab.; lamp. Bibliografi : 25 (1981-2004)
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qodri Febrilian Erahman
Abstrak :
Xilena dapat disintesis melalui reaksi katalisis alkilasi toluena dengan metanol. Xilena berguna dalam sintesis asam terepthalat yaitu sebagai bahan dasar pembentuk polyester, dan dapat juga digunakan sebagai pelarut pada industri. Penelitian ini melakukan uji katalitik reaksi alkilasi toluena dengan metanol yang dicampurkan pada komposisi azeotrop yaitu pada fraksi toluena 0,134 dengan menggunakan 3 gr katalis zeolit H-ZSM-5 dan 1 gr ??-Al2O3-TiO2. Kombinasi kedua katalis ini berperan dalam reaksi alkilasi dimana katalis ??-Al2O3-TiO2 berfungsi untuk katalisis reaksi dehidrasi metanol menjadi dimetil eter (DME) sedangkan H-ZSM-5 berperan dalam proses alkilasi yang merupakan reaksi substitusi nukleofilik. Sintesis zeolit Na-ZSM-5 dilakukan pada kondisi hydrothermal pada suhu 200oC selama 120 jam dengan menggunakan TPA-Br sebagai zat pengarah, sedangkan sintesis katalis ??-Al2O3-TiO2 dilakukan dengan metode kopresipitasi dimana TiO2 dicampurkan dengan larutan Al2(SO4)3 sebelum terbentuk gel boehmite pada penambahan NH4OH. Hasil keduanya dikarakterisasi dengan difraksi sinar-X dan FTIR, selain itu dilakukan pula uji keasaman katalis dengan adsorpsi ammonia. Uji katalitik dilakukan dengan memvariasikan suhu katalisis ,yaitu pada 260°C, 280°C, dan 300°C, memakai reaktor berdiameter 1,5 cm, dan mencampurkan toluena dan metanol pada labu reaksi dengan suhu 65oC, kemudian hasil yang didapatkan ditampung dan dianalisis dengan kromatografi gas (GC) dan GCMS. Produk hasil reaksi pada tiap suhu katalis menghasilkan 2 fasa, yakni cairan yang tidak bercampur, kemudian dengan analisis GC dapat diketahui fasa bagian atas merupakan fasa non-polar (fraksi xilena), sedangkan fasa bagian bawah adalah campuran air dan metanol, hasil analisis lebih lanjut dengan GCMS dilakukan hanya pada fasa non polar (fraksi xilena). Hasil yang diperoleh pada uji katalitik mengandung berbagai macam senyawa organik diantaranya : xilena, 1,2,4,-trimetil benzene, 1,2,3,4,-tetrametil benzene, etilbenzen, sikloheksana, dll, dengan % konversi terbaik didapatkan pada suhu katalis 300oC yaitu, sebesar 51,95%. Produk xilena yang dihasilkan paling banyak adalah pada suhu katalis 300°C dengan % distribusi produk sebesar 21,62%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Yanthie K.
Abstrak :
ABSTRAK
Zeolit merupakan mineral alumunilikasilikat yang mempunyai struktur kerangka barongga Di dalam rongga tersebut terdapat kation logam alkali atau alkali tanah dan molelkul air. Karena stukturnya yang berongga itu, zeolit biasa dipakai sebagai adsorben- Adsopsi yang terjadi pada zeolit berupa adsorpsi putaran kation dan terjadi di dalam rongga. Daya adsorpsi zeolit dipengaruhi oleh ukuran rongga.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Rahayu
Abstrak :
Zeotit ZSM-5 merupakan zeolit yang sangat panting dalam industri karena struktur pori dan susunan kristal zeollt ini memungkinkannya dapat digunakan sebagai katalis, adsorben, penukar Ion dan penyaring molekul. Zeollt ZSM-5 telah dislntesis dari gel dengan komposisi: AI2O3 : 22 NajO : 77 SiOs: 80 R : 4625 H2O : 44 H2SO4 dl mana R adalah zat pengarah 1,2- diaminoetana sebagai pengganti TPA-Br. ZSM-5 diperoleh sebagai Na-ZSM-5 dengan rasio Si02/ AI2O3 adalah 45.5 dan kadar Si/AI 40. i' Sintesis dilakukan pada suhu 180°C selama 48-240 jam. Analisa dilakukan dengan menggunakan difraktofotometer sinar-X dan spektrofotometer FT-IR. Zeolit digunakan sebagai katalis, dengan merubah Na-ZSM-5 menjadi H-ZSM-5, pada reaksi alkilasi toluena dengan metanol membentuk paraxilena. Hasil yang diperoleh adalah campuran para-, meta-, dan ortho- xilena dengan persentase para-xilena yang lebih tinggi. Rata- rata persentase paraxilena 31%, mefa-xilena 22.2 %, dan orfo-xilena 22.4%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Mulyani
Abstrak :
Zeolit ZSM-5 merupakan zeolit yang sangat penting dalam industri karena struktur pori dan susunan kristal zeolit in! memungkinkannya dapat digunakan sebagal katalis, ad^orben, penukar ion dan penyaring molekul. Zeolit ZSM-5 telah disintesis dari larutan hidrogel dengan komposisi mol 18 Na20 : 20 R : AI2O3: 60 Si02: 1500 H2O, dimana R adalah zat pengarah 1,2-diaminoetana sebagai pengganti TPA-Br. Sintesis dilakukan pada suhu 180° C selama 290 jam. Analisis dilakukan dengan menggunakan difraktometer sinar-X dan spektrofotometer FT-IR. Zeolit digunakan sebagai katalis, dengan mengubah Na-ZSM-5 menjadi H-ZSM-5, pada reaksi konversi metanol menjadi komponen bensin dengan variasi suhu 350°, 400°, 450° C. Dari analisis kromatografi gas, senyawa-senyawa yang dapat diidentifikasi dari produk yang dihasilkan antara lain: isopentan, benzen, sikloheksan, dan toluen. Diperoleh % konversi berturut-turut sebesar 40,71%, 57,34%, dan 27,67% pada reaksi yang dilakukan dengan suhu 350°, 400°, dan 450° C.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mevricka Aurinda Garini
Abstrak :
Karbon dioksida merupakan salah satu gas utama yang menyebabkan emisi gas rumah kaca yang berada pada atmosfer. Dikarenakan sifatnya yang inert, CO2 sulit bereaksi dengan senyawa lain sehingga dibutuhkan suatu katalis. Pada penelitian ini digunakan zeolit ZSM-5 berpori hirarki bersumber mineral alam yaitu zeolit alam Bayat dan kaolin Bangka yang diimpregnasi bimetal NiZn sebagai katalis untuk mengkonversi CO2 dengan bantuan dari asetilena untuk menghasilkan asam akrilat. Zeolit ZSM-5 alam berpori hirarki disintesis menggunakan metode double template, dengan primary template TPAOH sebagai pengarah framework MFI serta secondary template PDDA-M sebagai pengarah struktur mesopori. Impregnasi logam bimetal nikel (Ni) dan seng (Zn) dengan metode co-impregnation lalu direduksi dengan aliran gas H2. Karakterisasi material ZSM-5 alam berpori hirarki dan NiZn/ZSM-5 alam berpori hirarki dilakukan dengan menggunakan FTIR, XRD, XRF, dan SEM-EDS. Analisis XRD menunjukkan kristalinitas dari ZSM-5 alam berpori hirarki berhasil disintesis. Analisis FTIR menunjukkan telah terjadinya dekomposisi template melalui kalsinasi. Pencitraan SEM menunjukkan morfologi material dengan bentuk coffin like-shaped yang merupakan ciri khas ZSM-5. Hasil analisisis EDS menunjukkan persen loading Ni dan Zn dalam ZSM-5 masing-masing sebesar 6,38% dan 3,23%. Reaksi karboksilasi asetilena dengan CO2 dilakukan dalam reaktor batch dengan variasi tekanan yaitu 1,5 bar, 2,5 bar, dan 3,5 bar. Produk hasil reaksi yang terbentuk dianalisis dengan HPLC. Dari hasil analisis HPLC diperoleh puncak pada waktu retensi 3,45 menit dengan kondisi optimum yaitu tekanan 2,5 bar, dan luas area sebesar 302,836 mAU. Sehingga, menunjukkan tidak adanya asam akrilat dalam produk. ......Carbon dioxide is one of the main gases that cause greenhouse gas emissions in the atmosphere. Because of its inert in the atmosphere, the catalyst is needed to help CO2 react with other compounds. In this research, hierarchical ZSM-5 was prepared from natural minerals as sources, which is natural zeolite Bayat and Bangka kaolin then impregnated with bimetallic Ni-Zn as a catalyst to convert CO2 with support of acetylene to produce acrylic acid. Hierarchical zeolite ZSM-5 was synthesized using double template method, with TPAOH as its primary template that directed to MFI framework and PDDA-M as its secondary template that directed mesoporous structure. Impregnation of nickel (Ni) and zinc (Zn) bimetallic was conducted by co-impregnation method followed by reduction H2 gas flow. Material characterization of natural ZSM-5 hierarchy and NiZn/ZSM-5 hierarchy were conducted FTIR, XRD, XRF, and SEM-EDS. FTIR analysis shows that there has been a decomposition of templates through calcination. XRD analysis showed that the crystallinity of the ZSM-5 hierarchy was synthesized successfully. SEM analysis shows the morphology of the material with the coffin like-shaped which is characteristic of the ZSM-5. The EDS analysis shows percent loading of Ni and Zn in ZSM-5 are 6.38% and 3.23%. The acetylene carboxylation reaction with CO2 was carried out in a batch reactor with pressure variations 1.5 bar, 2.5 bar, and 3.5 bar. The products formed were analyzed by HPLC and GCMS. HPLC analysis shows a new peak at a retention time of 3,625 minutes. The optimum condition was obtained at 2.5 bar and the value is 302.836 mAU. So, it shows do not contain acrylic acid in the product.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>