Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugeng Purwono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dan sektor lapangan usaha yang menyerap angkatan kerja muda umur 18-24 tahun lulusan SLTA yang meliputi jenis kelamin, tempat iinggal, status perkawinan, status pekerjaan, pelatihan dan sektor lapangan kerja (pertanian, manufaktur dan jasa). Data yang digunakan adalah data SAKERNAS bulan Agustus tahun 2007 dengan analisis diskriptif dan inferensial. Tahapan pertama penelitian adalah estimasi upah angkatan kerja dengan regresi linier. Selanjutnya dengan regresi linier menghitung probabilitas bekerja untuk menganalisis penyerapan angkatan kerja muda umur 18-24 tahun lulusan SMA dan lulusan SMK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas sebanyak 164.118.3224 orang, dimana 29.284.l88 orang adalah angkatan kerja muda umur 18-24 tahun. Mereka merupakan 68,01 persen angkatan kerja muda (15-24 tahun) serta 17,84 persen dari jumlah penduduk usia kerja (15-64 mhun) dengan karakteristik 50,08 persen laki-laki, 70,70 persen berstatus tidak kawin, 47,73 persen bertempat tinggal di perkotaan dan 38,00 persen berpendidikan tamat SLTA. Pada penduduk umur 18-24 tahun tamat SLTA, berdasarkan kegiatannya 37,69 persen berstatus bekerja, 19,98 persen mencari kerja, 25,05 persen sekolah dan 17,28 persen lainnya.
Hasil deskriptif upah menunjukkan bahwa upah angkatan kerja muda umur 18-24 tahun lulusan SMK lebih besar dibanding upah lulusan SMA. Hasil analisis inferensial probabilitas bekerja angkatan kerja muda umur 18-24 lulusan SLTA menunjukkan lulusan SMK lebih besar dibanding lulusan SMA. Sektor lapangan usaha yang banyak menyerap lulusan SMA adalah sektor pertanian, sektor manufaktur untuk lulusan SMK, sedangkan probabilitas bekerja Iulusan SMA dan lulusan SMK kurang pada sektor jasa.
......This research to know the factors and working field sectors that absorb the young labor forces ages 18~24 years old which graduated from SLTA that involve sex, residence, marital status, training and working Held sectors (Agriculture, manufactory, and service) and taining The data which is used is Sakernas data on august 2007 by descriptive and inferential analysis. The first step of research is wage estimation of labor forces with linier regression. Secondy by linier regression to count work probability to analyze absorb1ion of labor forces Hom 18-24 years old of SMA and SMK graduations.
The result of this reseach explains that sum of people up to 15 years old are 164.118.1323 people, where 29.284.188 people are labor force of 18-24 years old. They are 68,01 percent from young labor force (15-24 years old) and 17,84 percent from sum of 15-64 years old. Their characteristics are 50,08 percent male, 70,70 percent unmarried yet status, 47,73 percent who live in the city and 38,00 percent of SLTA graduation. Based on its activity 37,69 percent is working, 19,98 percent is seeker, 25,05 percent school age and 17,28 percent the others.
The result of wage descriptive analisis shown that wage at the youngs of SMK are bigger than the of wage SMA graduation. The result of inferensial analysis from working probability at young labor forces age 18-24 years old which graduated from SLTA shown that SMK graduations are bigger than SMA graduations. SMA -graduations are absorted at agriculture sector, manufacture sector for SMK graduations, meanwhile SMA and SMK graduations are not absorted in service sector."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T33960
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Rachim Mosad
"Penelitian ini tentang studi perbandingan dalam penanaman nilai kepada anak yang dilakukan oleh pengasuh di TPA dan pengasuh di rumah. Penanaman nilai ini dilakukan oleh pengasuh ketika anak tersebut dititipkan oleh kedua orang tuanya karena bekerja.
Masalah penelitian ini diajukan karena pada masa sekarang ini terutama dikota-kota besar seperti Jakarta, banyak kita jumpai sebuah keluarga dimana suami dan isterinya bekerja di luar rumah. Diantara keluarga-keluarga tersebut terdapat Pula keluarga-keluarga muda dan tentunya memiliki anak yang masih kecil yang masih memerlukan pengawasan dari kedua orang tuanya, namun dilain pihak kedua orang tuanya harus tetap bekerja dalam mengejar karier. Ketika kedua orang tua mereka bekerja, biasanya ibulah yang paling merasa bertanggung-jawab ketika harus meninggalkan anak-anak dan sebagai konsekuensinya anak yang masih kecil tersebut harus dititipkan dan kemudian diperlukan orang lain untuk merawat, menjaga dan mengawasinya.
Saat ini banyak alternatif yang dapat dipilih seorang ibu untuk menitipkan anak-anaknya, diantaranya adalah anak dititipkan di rumah dengan pengasuh atau pembantu rumah tangga yang sekaligus sebagai orang yang dapat dipercaya untuk merawat, menjaga dan mengawasi anak selama kedua orang tua mereka bekerja. Alternatif yang kedua adalah dimana saat ini juga sudah banyak lembaga-lembaga sosial yang menyediakan pelayanan sosial berupa penitipan anak dimana kedua orang tua dapat menitipkan anakanaknya pada lembaga tersebut selama mereka berdua bekerja.
Dari kedua alternatif pilihan tersebut tentunya masing-masing pilihan memerlukan pertimbangan yang matang dari kedua orang tua sebelum mempercayakan anaknya pada pengasuh, namun kedua orang tua tentunya tidak akan mengabaikan aspek keselamatan, keamanan serta pemenuhan kebutuhan dari anak selama dia dititipkan pada pengasuh.
Masalah penelitian tersebut dijabarkan dalam permasalahan penelitian yang meliputi:
1) Bagaimana taman penitipan anak dapat berperan dalam menanamkan nilai-nilai pada anak yang dititipkan,
2) Bagaimana perbedaan yang ada di dalam penanaman nilai-nilai pada anak yang dititipkan pada pengasuh di taman penitipan anak dengan anak yang dititipkan pada pembantu rumah tangga. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penanaman nilai-nilai yang diberikan oleh para pengasuh anak di taman penitipan anak maupun di rumah, dan mengetahui bagaimana perbedaan dalam penanaman nilai-nilai antara anak yang dititpkan pada taman penitipan anak dengan anak yang dititipkan pada pembantu rumah tangga.
Dalam mencapai tujuan penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan membagi informan kedalam dua kelompok, yaitu kelompok ibu-ibu yang anaknya dititipkan pada pengasuh di lembaga penitipan anak dan kelompok ibu-ibu yang anaknya dititipkan pada pengasuh atau pembantu dirumah. Pada kedua kelompok ini dilihat bagaimana penanaman nilai-nilai pada anak yang dilakukan oleh pengasuh baik di lembaga penitipan anak (TPA) dan pengasuh atau pembantu rumah tangga dirumah. Data kualitatif diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan studi dokumentasi, sedangkan pemilihan informan secara purposive dengan theoretical sampling, informan penelitian dipilih sesuai dengan topik penelitian dan dengan jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 13 (tiga belas) orang.
Adapun nilai-nilai yang dilihat dan digambarkan adalah nilai-nilai nurani yang terdiri dari nilai ketakwaan, nilai kejujuran, nilai keberanian, nilai cinta damai, nilai keandalan diri dan potensi, nilai disiplin dan tahu batas. nilai kemurnian dan kesucian, serta nilai-nilai memberi yang terdiri dari nilai kesetiaan, nilai hormat, nilai cinta dan kasih sayang, nilai peka dan tidak egois, nilai baik hati dan ramah, dan nilai adil dan murah hati.
Gambaran yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan di dalam penanaman nilai yang dilakukan oleh para pengasuh baik di TPA dengan pengasuh atau pembantu rumah tangga di rumah. Perbedaan tersebut pada kelompok anak yang dititipkan pada pengasuh di TPA dengan anak yang diasuh oleh pengasuh di rumah dapat dilihat dalam hal penanaman nilai nurani yang terdiri dari nilai ketakwaan, nilai keberanian, nilai cinta damai, nilai keandalan diri dan potensi, nilai disiplin diri dan tahu batas, dan nilai kemurnian dan kesucian.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan dalam penanaman nilai-nilai yang dilakukan oleh pengasuh di taman penitipan anak maupun di rumah, memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Priharyaningsih
"Kebutuhan akan Taman Pemakaman Umum semakin lama semakin meningkat. Seiring dengan kebutuhan masyarakat perkotaan akan ruang terbuka hijau, maka kawasan hijau pemakaman dirasakan perlu dikaji ulang fungsinya sehingga dapat memiliki nilai fungsional yang tinggi selain sebagai tempat menguburkan jenazah namun juga dapat menjadi tempat rekreatif yang nyaman dan aman. Mengembangkan kawasan hijau pemakaman untuk mengurangi keterbatasan lahan sekaligus menciptakan pemakaman sebagai bagian dari taman kota. Hal inilah mendasari peneliti untuk mengkaji dan mengevaluasi penerapan pengembangan kawasan hijau pemakaman di DKI Jakarta sehingga berfungsi secara ekologis, ekonomi dan sosial.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi dan kondisi pemakaman di Jakarta selatan, serta untuk mengetahui fungsi ekologis dan sosial dari kawasan hijau pemakaman. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode pengambilan sampel pohon dengan petak tunggal, kuesioner dan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan distribusi 18 TPU yang ada di Jakarta Selatan menunjukan 27,78 sesuai nilai ideal berdasarkan konsepsi dasar, 16,67 memiliki nilai mendekati ideal berdasarkan konsepsi dasar, 55,55 memiliki nilai agak kurang tepat dengan konsepsi dasar yang dipersyaratkan. Kemampuan pohon yang ada di taman pemakaman umum dapat memberikan fungsi sebagai penyerap karbon, penyerap air dan sebagai sumber habitat burung dan satwa. Fungsi sosial taman pemakaman umum dapat dijadikan tempat rekreatif seperti bersantai, berolahraga dan kegiatan perekonomian yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar TPU.
......
The need for Parks Cemetery progressively increasing. Along with the needs of urban green public open spaces, the cemetery parks perceived need to be readjusted its functions so that it can have a high functional value other than as a place to bury the body but can also be a recreational place that is comfortable and safe. Developing cemetery parks to reduce the limitations of land while creating a cemetery as part of the city park. This is the underlying researchers to examine and evaluate the application development Cemetery parks in Jakarta so that can be function as ecologically, economically and socially.
The purpose of this study was to determine the distributuion and condition of cemetery in South Jakarta. And to analys it s functional as social and ecological of Cemetery as green area. The method in this research using a single plot methode to get the sampling trees, questionnaires and descriptive analysis.
The results show that 27,78 cemetery in South Jakarta have approached the funeral ideal follow the value on the basic conception, 16,67 have a nearly ideal value based on the basic conception, 55,55 had low value to the basic conception of the required. The ability of the existing trees in public cemeteries can provide a function as a carbon sink, absorbing water and as a source of bird and wildlife habitat. The social function of public cemeteries can be used as a place of recreation such as recreation, sports and economic activities that can improve the welfare of the surrounding community."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmanto
"Batang kelapa sawit merupakan limbah industri kelapa sawit yang melimpah. Salah satu pemanfaatan batang kelapa sawit yaitu untuk bahan campuran pembuatan papan semen. Papan semen berpenguat serat batang kelapa sawit dari penelitian ini ditujukan untuk penyerap suara. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perlakuan awal terbaik terhadap serat batang kelapa sawit atau Oil Palm Trunk Fiber (OPTF) untuk meningkatkan kompatibilitas terbaik dengan bahan semen sehingga dihasilkan papan semen untuk penyerap suara dengan kinerja yang baik. Metode penelitian berfokus pada perlakuan pendahuluan terhadap OPTF, tambahan akselerator (CaCl2 3% dari berat semen) dan komposisinya dengan semen untuk menghasilkan papan semen. Perlakuan awal ini berupa perendaman air dingin pada suhu kamar selama 24 jam (OPTF-2) dan perlakuan karbonisasi hidrotermal pada suhu 130°C selama 4 jam (OPTF-3), serta tanpa perlakuan (OPTF-1). Komposisi serat dan semen yang digunakan yaitu 1 : 2,75; 1 : 3,00 dan 1 : 3,25 (basis berat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum perlakuan terbaik untuk mendapatkan papan semen berpenguat OPTF dengan tujuan penyerap suara pada penelitian ini adalah perlakuan OPTF-3 dengan komposisi serat dan semen 1 : 2,75. Papan ini optimum digunakan sebagai papan penyerap suara pada frekuensi 4000 Hz. Nilai koefisien absorpsi (α) yang diperoleh sebesar 0,91
......Oil palm trunk is waste from oil palm industry that abundantly available. One of the uses of oil palm trunks is as mixtures to produce mixtures of cement boards. Palm fiber reinforced cement board from this research was intended for sound absorbtion. This study aimed to analyze the best pretreatment of oil palm trunk fiber (OPTF) to improve the best compatibility with cement materials for producing cement boards for good performance of sound absorbtion. The research method focused on the pre-treated OPTF with the addition of accelerator (CaCl2, 3% by weight of cement) and its composition with cement to produce cement board. This pre-treatment involved cold water immersion at room temperature for 24 hours (OPTF-2) and hydrothermal carbonization treatment at 130°C for 4 hours (OPTF-3); as well as fibre without pre-treatment (OPTF-1). The compositions of fiber and cement were 1: 2.75; 1: 3.00 and 1: 3.25 (weight base). In general, the results showed the best cement board with OPTF-3 fibre and cement composition of 1 : 2.75. The OPTF-3 reinforced cement board worked optimally for a sound absorbtion board at the frequency of 4000 Hz. The absorption coefficient (α) obtained is 0.91"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Wulansari Neldy
"ABSTRAK
Seng dan besi merupakan logam yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Akan tetapi, seng dan besi tidak dapat diabsorbsi dengan baik dan pengeluaran kedua logam ini dari tubuh berlangsung cepat. Penggunaan kompleks logam proteinat dapat dimanfaatkan sebagai solusi dalam mempertahankan logam agar dapat lebih baik diabsorbsi dan tidak cepat dikeluarkan dari tubuh. Pada penelitian ini dilakukan sintesis logam proteinat dengan mereaksikan senyawa logam dengan protein hasil hidrolisis enzimatis dengan enzim Pancreatin yang memiliki aktivitas protease dan analisis hasil sintesis logam proteinat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode sintesis dan kadar yang optimum dari logam proteinat. Logam-proteinat dibuat dengan tiga perbandingan, yaitu (0,8:1), (1:1) dan (1,2:1). Sumber protein yangg digunakan berupa kacang kedelai yang kaya akan protein dan melimpah di Indonesia. Logam yang digunakan adalah seng dan besi. Pada penelitian ini juga terdapat pemanfaatan limbah besi yang melimpah di Indonesia, yaitu untuk membuat larutan logam besi (II) klorida. Didapat hasil sintesis seng proteinat berupa serbuk coklat Pantone 4535 U dan besi (II) proteinat berupa serbuk coklat Pantone 436 C. Metode sintesis yang optimum diperoleh pada perbandingan seng-proteinat dan besi (II)-proteinat (1:1) dikarenakan pada perbandingan tersebut diperoleh rendemen tertinggi, yaitu sebesar 98,33% dan 98,56%. Analisis kadar logam dilakukan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kadar optimum dari hasil sintesis seng-proteinat adalah pada perbandingan logam-proteinat (1:1) dan besi-proteinat (1,2:1) dikarenakan pada perbandingan tersebut diperoleh kadar logam terikat tertinggi, yaitu sebesar 17,8114 mg/g dan 6,6424 mg/g.

ABSTRACT
Zinc and iron are metal that are required in smaller quantities in our body. Despite its important role in body, zinc and iron cannot be absorbed well and excreted very quickly from our body. The use of metal proteinate complexes can be used as a solution in maintaining metal so that they can be absorbed better and not quickly excreted from the body. In this research was carried out metal proteinate synthesis by reacting metal compounds with proteins from enzymatic hydrolysis with Pancreatin enzyme which had protease activity and analysis of metal proteinate synthesis. This study aimed to obtain the optimum synthesis method and assay of metal proteinate. Metal-proteinate was made in three comparisons, namely (0.8:1), (1:1) and (1.2:1). The source of protein was soybeans which were rich in protein and abundant in Indonesia. The metals used were zinc and iron. In this study iron waste that abundant in Indonesia was utilized to make a metal solution of iron (II) chloride. The results of zinc proteinate synthesis were in the form of brown Pantone 4535 U powder and iron (II) proteinate synthesis were in the form of brown Pantone 436 C powder. The optimum synthesis method of logam-proteinate was obtained from zinc-proteinate and iron (II)-proteinate (1:1) that shown from the highest yield, which is 98.33% and 98.56%. Analysis of metal assay was carried out using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The result showed that the optimum assay of metal proteinate was obtained from zinc-proteinate (1:1) and iron (II)-proteinate (1.2:1) that shown from the highest metal assay, which is 17.8114% and 6.6424%."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Andiska
"Pengamatan sifat mekanik mortar semen yang dilakukan pada penelitian ini adalah kuat tekan, absorpsi, density dan modulus elastisitas. Dalam penelitian ini digunakan dua tipe semen PCC yang dihasilkan dari dua buah industri yang berbeda. Semen PCC yang digunakan dalam campuran mortar akan ditambahkan dengan PSB dan ASP dengan proporsi campuran 30% PCC-15% ASP-55% PSB yang disebut sebagai mortar campuran E. Mortar E untuk PCC tipe 1 disebut sebagai mortar E1 dan mortar yang menggunakan PCC tipe 2 disebut sebagai mortar E2. Dari hasil penelitian didapatkan kuat tekan maksimum mortar campuran E1 dan E2 sebesar 20,97 MPa dan 18,29 MPa, absorpsi maksimum untuk campuran mortar E1 dan E2 sebesar 164 gram/100 cm2 dan 165,6 gram/100 cm2, density rata-rata mortar campuran E1 dan E2 sebesar 2327,9 kg/m3dan 2435,3 kg.m3 dan modulus elastisitas sebesar 15858,8 MPa dan 11440 MPa. Menurut SNI 03-6882-2002 mortar campuran E1 dan E2 digolongkan kedalam mortar tipe M.
......Mechanichal properties tested in the labolatory were compressive strength, absorption, density and modulus of elasticity of mortar cement. The composition of mortar using cement PCC taken from 2 different industries with composition of mixture 30% PCC-15% ASP-55% PSB (mixture E1 and mixture E2). From the research test, the maximum compressive strength of mixture E1 and E2 are 20,97 MPa and 18,97 MPa, maximum absorption of mixtrure E1 and E2 are 164 gram/100 cm2 and 165,6 gram/100 cm2, average density of mixture E1 and E2 are 2327,9 kg/m3dan 2435,3 kg.m3 and modulus of elasticity of mixture E1 and E2 are 15858,8 MPa dan 11440 MPa. From SNI 03-6882-2002 mixture E1 an E2 can be used to mortar mixed in mortar type M."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S804
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library