Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Siti Uswatun Hasanah
"
ABSTRAKPengolahan air asam tambang (AAT) yang memiliki kandungan logam berat tinggi dapat memanfaatkan abu layang yang merupakan limbah B3 pembakaran batu bara di PLTU. Penelitian ini mengekstraksi abu layang dengan penambahan Na2CO3, kalsinasi, dan aktivasi asam klorida untuk meningkatkan Al3+, Fe2+, dan Fe3+. Abu layang sebelum dan setelah ekstraksi dikarakterisasi untuk mengetahui kandungan kimia dan mineralogi yang berpotensi sebagai koagulan. Percobaan ini diujikan dengan AAT artifisial untuk menganalisis efektivitas koagulasi dalam mereduksi kekeruhan dan Cu dengan parameter waktu pengendapan, pH, dan dosis koagulan. Jar test dilakukan dengan pengadukan cepat 200rpm selama 5 menit dan pengadukan lambat 45rpm selama 10 menit yang dilakukan dalam tiga tahap variasi yaitu waktu pengendapan, pH, dan dosis koagulan untuk mengetahui kondisi optimum masing-masing parameter. Dari penelitian ini diketahui bahwa reduksi kekeruhan dan Cu pada AAT artifisial optimum pada kondisi pH awal 8, waktu pengendapan 15 menit, dosis koagulan 100mg/L untuk mereduksi kekeruhan dengan 99% penyisihan dan kondisi akhir sebesar 1,19NTU, serta dosis koagulan 50mg/L untuk mereduksi Cu dengan 58% penyisihan dan konsentrasi akhir sebesar 1,98mg/L. pH akhir sampel turun setelah dikoagulasi menjadi 7,25. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstraksi abu layang dengan HCl berpotensi sebagai koagulan untuk mereduksi kekeruhan dan Cu pada AAT.
ABSTRACTAcid mine drainage (AMD) which has high heavy metal content can utilize fly ash which is a hazardous waste from coal combustion at the power plant. In this study, fly ash was extracted with the addition of Na2CO3, calcination, and activation of hydrochloric acid to increase Al3+, Fe2+, and Fe3+. Fly ash before and after extraction is characterized to determine the chemical and mineralogical content that has the potential as a coagulant. This experiment used artificial AMD to analyze the effectiveness of coagulation in reducing turbidity and heavy metal Cu with parameters of settling time, pH, and coagulant dose. The jar test is carried out with a rapid stirring of 200rpm for 5 minutes and a slow stirring of 45rpm for 10 minutes which divided into three stages namely, deposition time, pH, and coagulant dose to determine the optimum conditions of each parameter. From the experiments it was found that the reduction of turbidity and heavy metal Cu on AMD artificial is optimum under initial pH conditions 8, settling time of 15 minutes, coagulant dose of 100mg/L to reduce turbidity by 99% removal and final condition of 1.19NTU, and coagulant dose 50mg/L to reduce heavy metal Cu with 58% removal and a final concentration of 1.98mg/L. The final pH sample drops after being coagulated to 7.25. This study indicates that the extraction of fly ash with hydrochloric acid has the potential as a coagulant to reduce turbidity and heavy metal Cu in AMD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erfira
"
ABSTRAKPada sektor pertambangan, dihasilkan dua timbulan yang terdiri dari air asam tambang dan abu layang. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis karakteristik koagulan hasil aktivasi dan pengaruh waktu pengendapan, pH dan dosis koagulan untuk menurunkan kekeruhan dan logam seng. Proses aktviasi koagulan dilakukan dengan kalsinasi abu layang pada suhu 550o C selama 3 jam kemudian dicampurkan dengan asam sulfat 2 M untuk selanjutnya dipanaskan dengan kondensor pada suhu 200o C selama 1 jam. Karakteristik koagulan diuji melalui tes XRD dan XRF sedangkan konsentrasi kekeruhan diukur menggunakan turbidimeter dan konsentrasi logam seng diukur menggunaakan uji AAS. Jar test dilakukan dilakukan dengan pengadukan 200 rpm selama 5 menit dan 45 rpm selama 10 menit. Dalam proses jar tes dilakuakan variasi waktu pengendapan pada menit ke 5, 15, 30 dan 45, pH pada pH 4,6, dan 8 dan dosis koagulan pada dosis 50 mg/L, 100 mg/L, 500 mg/L dan 1400 mg/L. Berdasarkan hasil aktivasi, didapatkan koagulan dalam bentuk lumpur padat dengan kandungan Fe sebesar 24,73% dan kandungan mineral procoqumbite yang mendominasi. Hasil dari jar test yang dilakukan memperlihatkan waktu pengendapan optimum berada pada 30 menit dengan pH optimum 8 dengan efisiensi penyisihan berturut-turut sebesar 99,5% pada dosis 100 mg/L dan sebesar 14% pada dosis 50 mg/L.
ABSTRACTIn the mining sector, there are two generation consists of acid mine drainage and fly ash. This purpose of this research is to study the characteristics of the coagulant produced from the fly ash activation process and analyze the optimum settling time, pH and coagulant dosages to reduce turbidity and zinc. Coagulant activation process is carried out through the process of calcination of fly ash at 550oC for 3 hours and then mixed with 2 M sulfuric acid which is then heated in condenser at 200oC for 1 hour. The characteristic of coagulant is tested through XRF and XRD after that Turbidity and zinc metal concentration is tested through turbidimeter and zinc metal concentration is tested through AAS test. Jar test is carried out by stirring at 200 rpm for 5 minutes and 45 rpm for 10 minutes. In the jar process variations of settling time were carried out at minutes 5, 15, 30 and 45, pH at pH 4.6, and 8 and the dose of coagulant at a dose of 50 mg / L, 100 mg / L, 500 mg / L, 1400 mg / L. Based on the activation process, coagulant was obtained in the form of solid mud with a Fe content of 24.73% and a dominant mineral content is procoqumbite. The results of the jar test showed that the optimum settling time og the coagulant is at 30 minutes with optimum pH at 8 with turbidity removal is 99.5% with dosage 100 mg/L dan zinc removal is 14% with dosage 50 mg/L."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Atikah Damayanti
"Material Potential Acid-Forming (PAF) mine waste batubara yang digunakan sebagai material backfill saat reklamasi tambang dapat membentuk Ait Asam Tambang (AAT) yang memudahkan mobilisasi logam berat dan dapat mencemari air tanah. Abu layang yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dikenal dengan kemampuan mentralisasi asam sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sebagai chemical liner pada kegiatan reklamasi untuk mencegah pembentukan AAT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas lindi yang dihasilkan mine waste dengan penambahan abu layang melalui simulasi column leaching test. Penelitian ini menggunakan variasi persentase berat abu layang sebesar 0% (kontrol); 20%; 25%; dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan mine waste tanpa penambahan abu layang menghasilkan lindi dengan pH ±3. Nilai pH lindi meningkat dengan penambahan abu layang, dimana persentase abu layang 30% menunjukkan rata-rata nilai pH tertinggi yaitu 6,68. Penambahan abu layang menunjukkan konsentrasi logam Fe, Mn, Zn, Cu, dan Pb pada lindi yang lebih rendah dibadingkan lindi yang berasal dari mine waste saja. Maka berdasarkan hasil penelitian ini abu layang dapat digunakan sebagai material backfill untuk mencegah pembentukan AAT.
Potential Acid-Forming (PAF) material in coal mine waste is used as backfill material during mine reclamation and could form Acid Mine Drainage (AMD) which facilitates the mobilization of heavy metals and pollutes groundwater. Fly ash sourced from the Coal-Fired Power Plant (CFPP) is known for its ability to neutralize acids. Therefore, fly ash potential to be used as a chemical liner in reclamation activities to prevent AAT formation. The purpose of this study was to determine the quality of the leachate produced by mine waste with the addition of fly ash through a column leaching test. This study used variations of fly ash weight of 0 w/w% (control); 20% w/w; 25%; and 30% w/w. The results showed that mine waste without the addition of fly ash produced leachate with a pH of ±3. The pH value of leachate increased with the addition of fly ash, where the fly ash 30% w/w showed the highest average pH value (6.68). The addition of fly ash showed that the concentration of Fe, Mn, Zn, Cu, and Pb metals in the leachate was lower than that of the leachate from mine waste alone. Based on the results of this study fly ash could be used as a backfill material to prevent AAT formation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library