Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"PEMANFAATAN FASILITAS IRADIASI RABBIT SYSTEM UNTUK PENENTUAN UNSUR-UNSUR DALAM ABU VULKANIK GUNUNG MERAPI.
telah dilakukan analisis unsur-unsur yang terdapat dalam abu vulkanik gunung merapi dengan menggunakan fasilitas irradiasi rabbit system. Sampel diambil pada saat terjadinya letusan tanggal 5 November 2010 dari dua lokasi yang berjarak kurang lebih 20 km dari puncak gunung Merapi, yaitu di kota Muntilan dan Yogyakarta. Hasil analisis menunjukkan ada delapan jenis unsur yaitu Al, Mn, La, Ce, Na, Fe, As, dan Sc. Unsur besi (Fe) memiliki tingkat konsentrasi paling tinggi (116.831,18 +- 3,64 mg/kg atau sekitar 11,68%). Hal ini merupakan sifat-sifat dari material vulkanik gunung Merapi yang memiliki kandungan logam Fe relatif tinggi. Dalam penelitian ini unsur Silika (Si) tidak dapat terdketeksi, sekalipun menueur Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, komposisi terbesar abu vulkanik gunung merapi adalah SiO2 (54,56%). Ini disebabkan karena Silika memiliki kebolehan jadian yang amat kecil pada reaksi yang menggunakan neutron thermal. Sedangkan Lanthanum dan Cerium merupakan unsur-unsur yang termasuk dalam golongan logam tanah jarang yang banyak terdapat dalam kerak bumi terutama dalam mineral monazite. Tidak ditemukan perbedaan yang significant antara dua cuplikan yang diambil dari dua lokasi yang berbeda."
Tangerang: Pusat Reaktor Serba Guna. Badan Tenaga Nuklir Nasional,
662 BPRN
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Wirdatun Nafiah Putri
"ABSTRACT
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pemadatan terhadap indeks workabilitas pada HRA (HRS-WC) yang menggunakan filler abu vulkanik Gunung Sinabung, dan untuk mengetahui pengaruh suhu pemadatan terhadap karakteristik Marshall pada HRA (HRS-WC) yang menggunakan filler abu vulkanik Gunung SinabungPengujian dilakukan dengan menggunakan tiga variasi suhu pemadatan yaitu 90°C, 100°C, 120 °C terhadap indeks workabilitas HRSWC. Pengujian yang dilakukan adalah pengukuran penurunan ketinggian tiap interval penumbukan (15 tumbukan) sejumlah 150 tumbukan untuk mendapatkan nilai Indeks Workabilitas. Dari persamaan hubungan antara log jumlah putaran alat Gyratory dan porositas, dapat dihitung Workabilitas Index (WI) dari masing-masing campuran aspal panas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai workability index (WI) pada campuran HRA-HRS yang menggunakan kadar aspal 6,1°/o pada suhu 90°C, 100°C, dan 120°C adalah sebesar 2,285 ; 2,421 ; 3,019. Hasil ini memperlihatkan pertambahan nilai WI pada setiap kenaikan suhu pemadatan. Dari hasil pengujian marshall pada enam buah benda uji dengan berat 1185 gr, 1188 gr dan 1188,2 gr, nilai stabilitas yang dihasilkan mengalami kenaikan sesuai dengan pertambahan suhu pemadatan 90°C, 100°C, dan 120°C adalah 750, 804 dan 1010, sedangkan nilai flow yang dihasil pada suhu 90°C, 100°C, dan 120°C adalah 3,8 ; 3,6 ; dan 3,5."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2017
338 PLMD 20:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library