Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Susanti
Abstrak :
Alasan dan tujuan penelitian ini adalah memberikan sumbangan pengetahuan mengenai kondisi persaingan perusahaan saat ini, masalah-masalah yang menghambat dan bagaimana masalah tersebut dapat mempengaruhi daya saing perusahaan serta peranan Total Quality Management untuk membantu perusahaan mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan meningkatkan daya saing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian lapangan yang meliputi observasi, wawancara dan membandingkan rancangan sistem dengan pelaksanaannya serta metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian yang diperoleh ialah perusahaan saat ini makin menghadapi persaingan yang ketat. Kualitas adalah kunci utama menuju sukses dan perbaikan yang berkesinambungan harus mulai diterapkan dengan terencana untuk dapat meningkatkan kualitas produk. Masalah perlu dicari penyebabnya dengan analisa yang mendalam. Masalah yang sangat mempengaruhi daya saing perusahaan saat ini adalah masalah kualitas yaitu bagaimana perusahaan dapat memproduksi sesuai produk sesuai dengan keinginan konsumen termasuk di dalamnya waktu pengiriman yang tepat. Perbaikan tidak dapat dilakukan hanya pada bagian tertenu tapi secara menyeluruh. Kesimpulan dan saran yang diberikan adalah bahwa perusahaan saat ini sedang dalam tahap perbaikan tetapi perbaikan yang dilakukan perlu dievaluasi keefektifannya dan perlu dianalisa lebih lanjut masalah-masalah yang tampaknya tidak ada jalan pemecahannya selama bertahun-tahun. Disarankan untuk meningkatkan sistem informasi untuk dapat menyediakan informasi yang lebih tajam untuk menemukan adanya masalah, penyebabnya dan penyelesaiannya. Diperlukan kerjasama yang terkoordinasi secara menyeluruh dari semua karyawan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S19054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martini Lestari
Abstrak :
PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut BPK menggunakan suatu Standar Audit Pemerintahan (SAP) dan Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) untuk melaksanakan tugas dan fungsinya. Proses pemeriksaan sejak tahap perencanaan hingga evaluasi harus sesuai dengan SAP dan PMP dengan harapan dihasilkan kualitas hasil pemeriksaan yang baik. Kualitas pemeriksaan yang balk tentunya didukung oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sumber daya manusia, materialitas temuan dan proses pemeriksaan itu sendiri. Faktor kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingginya tingkat pendidikan dan pengalaman seseorang dalam melakukan pemeriksaan. Kemudian faktor materialitas dapat diwakiii oleh variabel nilai nominal temuan atau persentase penyimpangan terhadap total nilai yang diperiksa. Sedangkan variabel yang digunakan dalam faktor proses pemeriksaan adalah penerapan standarisasi pemeriksaan dalam kegiatan pemeriksaan. Dari ketiga faktor tersebut, untuk mengetahui kualitas sumber daya manusia dibutuhkan data dari seluruh perwakilan BPK karenanya dibutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk membahasnya sedangkan bila melihat dari materialitas temuan, dibutuhkan data akurat dari hasil pemeriksaan yang jumlahnya juga banyak. Untuk proses pemeriksaan cukup dibutuhkan standar pemeriksaan yang digunakan BPK dan datanya dapat diperoleh di kantor pusat, karenanya akan lebih efisien bila melihat dari sudut pandang ini. Selanjutnya akan dibahas mengenai faktor proses pemeriksaan karena melalui proses dapat diketahui apakah standar pemeriksaan yang digunakan BPK sudah dilaksanakan oleh pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan. Tahap-tahap yang ditetapkan dalam standar pemeriksaan seharusnya dilalui oleh setiap tim pemeriksa yang akan melakukan pemeriksaan. Apabila standar pemeriksaan diterapkan sebagaimana mestinya, kualitas pemeriksaan seharusnya baik. Dari sampel data Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun Anggaran 2000 masih terdapat temuan yang tidak material, yaitu dengan persentase nilai nominal temuan terhadap total nilai yang diperiksa kurang dari 10%. Ini menunjukkan bahwa kualitas pemeriksaan masih belum maksimal. Untuk mengetahui penyebabnya dapat dilihat dari sudut pandang proses pemeriksaan. Berdasarkan data di atas, penerapan standar pemeriksaan dalam kegiatan pemeriksaan kemungkinan masih terdapat kelemahan. Kelemahan tersebut dapat terjadi pada tahap-tahap yang harus dilalui oleh tim pemeriksa. Dengan mengevaluasi setiap tahapan kegiatan pemeriksaan diharapkan dapat diketahui dimana terdapat kelemahan tersebut sehingga dapat diperbaiki. ]uga melalui perbandingan dengan standar pemeriksaan beberapa negara dapat diperoleh masukan untuk menyempurnakan standar pemeriksaan BPK.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defa Aulia Farhan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan audit investigatif yang dilakukan oleh KAP dan mengidentifikasi indikator kualitas audit investigatif (IAQI) sebagai dasar evaluasi. Penelitian ini didasarkan pada beberapa fenomena antara lain peran dan reputasi akuntan publik dalam melakukan audit investigatif, dikeluarkannya standar audit investigasi baru oleh IAPI efektif 1 Januari 2022, serta teori dan penelitian sebelumnya untuk menguji rumusan masalah. Metode penjelasan sekuensial digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena berfokus pada membangun kerangka konseptual Kualitas Pemeriksaan Investigatif dan Indikatornya menggunakan pendekatan Jabareen (2009) dengan memodifikasi menjadi 7 (tujuh) tahap. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa KAP X telah melaksanakan pemeriksaan investigatif sesuai dengan standar jasa investigasi dan teori segitiga akuntansi forensik serta fraud theory approach , penelitian juga menghasilkan sebuah 6 elemen kerangka konseptual kualitas pemeriksaan investigatif dan 70 faktor yang menjadi indikator kualitas pemeriksaan investigatif, sedangkan dari hasil evaluasi terhadap penerapan indikator kualitas pemeriksaan investigatif, KAP X memenuhi 66 indikator dari 70 indikator yang ditetapkan hal ini menunjukkan bahwa KAP X telah memenuhi harapan dari theory inspired confidence. ......The aim of this research is to evaluate the implementation of investigative audits conducted by audit firms and identify the investigative audit quality indicators (IAQIs) as a basis for evaluation. The research is based on several phenomena, including the role and reputation of public accountants in conducting investigative audits, the issuance of new investigative audit standards by IAPI effective January 1, 2022, and previous theories and research to test the formulation of the problem. The sequential explanatory method is used to analyze qualitative data. This research different from the previous ones because focuses on building a conceptual IAQIs using the Jabareen (2009) with modification become 7 (seven) stages. The results of this study indicate that KAP X has carried out investigative implementation in accordance with investigative service standards and the forensic accounting triangle theory and fraud theory approach, this research also produced a 6 element conceptual framework of investigative audit quality and 70 factors which became indicators of investigative audit quality, while from the results of the evaluation of the application of investigative audit quality indicators, KAP X fulfilled 66 indicators out of 70 indicators set, this shows that KAP X has meet expectations theory inspired confidence.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabella Roma Desi
Abstrak :
Penelitian ini menguji pengaruh konvergensi IFRS, efektivitas dewan komisaris dan efektivitas komite audit terhadap manajemen laba. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahui efektivitas dewan komisaris dan efektivitas komite audit terhadap manajemen laba dengan konvergensi IFRS sebagai variabel moderasi. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang tercatat di bursa efek Indonesia selama periode tahun 2010-2013 dengan regresi data panel. Efektivitas dewan komisaris dan efektivitas komite audit diukur menggunakan ASEAN Corporate Governance (CG) Scorecard. Manajemen laba diukur dengan menggunakan model DeChow. Hasil penelitian ini adalah konvergensi IFRS, efektivitas dewan komisaris dan efektivitas komite audit berdampak signifikan mengurangi manajemen laba. Selain itu konvergensi IFRS meningkatkan efektivitas dewan komisaris  dalam menurunkan manajemen laba. ......This study examines the effect of IFRS convergence, the effectiveness of the board of commissioners and the effectiveness of the audit committee on earnings management. In addition, this study also wanted to know the effectiveness of the board of commissioners and the effectiveness of the audit committee toward earnings management with IFRS convergence as a moderation variable. The sample used is a company listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2010-2013 with panel data regression. The effectiveness of the board of commissioners and the effectiveness of the audit committee is measured using the ASEAN Corporate Governance (CG) Scorecard. Earnings management is measured using the DeChow model. The results of this study are the convergence of IFRS, the effectiveness of the board of commissioners and the effectiveness of the audit committee significantly impacts earnings management. In addition, IFRS convergence increases the effectiveness of the board of commissioners in reducing earnings management.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willyanto Arifin
Abstrak :
Internal audit departemen merupakan suatu departemen independen dalam perusahaan yang melakukan evaluasi terhadap internal control perusahaan. Evaluasi internal control perusahaan perlu dievaluasi secara berkala untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada. Kelemahan dari internal control perlu diperbaiki dengan melibatkan seluruh bagian dalam perusahaan yang terkait. Untuk melakukan evaluasi secara objektif diperlukan suatu departemen dalam perusahaan yang tidak melaksanakan kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat memberikan penilaian yang objektif. Internal audit sebagai lembaga independen dalam perusahaan perlu memiliki kualitas agar audit yang dilakukan berkualitas dan memberikan hasil yang bermanfaat bagi perusahaan. Salah satu cara dalam menjaga kualitas internal audit adalah dengan melakukan quality assurance review yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen misalnya konsultan, kantor akuntan publik dll. PT. X sebagai salah satu distributor konsumer produk terbesar, telah memiliki internal audit yang berkualitas, hal ini tampak dari analisis quality assurance yang dilakukan oleh penulis. Kualitas internal audit ini tampak dan adanya struktur organisasi yang jelas, program & jadwal audit yang tersusun dan training untuk memberikan pengetahuan kepada internal auditor. Evaluasi internal control yang dilakukan adalah internal control atas kas, piutang, persediaan, aktiva tetap dan hutang selama tahun 2003-2004. Hasil darn evaluasi yang dilakukan menunjukan bahwa internal control PT X telah memadai walaupun masih memerlukan perbaikan dan peningkatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Untuk memperbaiki kelemahan internal control yang ada maka perlu kerjasama antar setiap bagian dalam perusahaan. Manajemen perusahaan harus turut berperan aktif dalam melihat kelemahan yang ada dan perbaikan yang dilakukan atas kelemahan tersebut.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Kasih
Abstrak :
Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh kepemilikan investor institusional terhadap hubungan antara konvergensi IFRS dengan waktu terbitnya laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan sebanyak 804 tahun perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2012. Peneliti menggunakan report delay sebagai ukuran atas ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Kehadiran konvergensi IFRS menjadikan rentang waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan laporan keuangan lebih panjang. Kepemilikan institusional mengurangi report delay. Namun, kepemilikan investor institusional di suatu perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap report delay setelah periode konvergensi IFRS. Besarnya persentase kepemilikan investor institusional tidak cukup kuat untuk mengurangi report delay. ...... This study aims to examine the impact of institutional investor ownership on the relationship between the IFRS convergence with the issuance of financial statement. This study conducts as much as 804 years of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2009-2012. Researcher uses the report delay as the measurement of timeliness of financial statement. IFRS convergence presence makes the span of time required to prepare financial statements longer. Institutional investor ownership reduces the delay report. However, institutional investor ownership in a company does not have an influence on the report delay after a period of IFRS convergence. The percentages of ownership of institutional investors are not strong enough to reduce the report delay.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library