Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nurkholis Jayaswabowo
"Penelitian ini untuk mengembangkan Adsorber sebagai komponen penting pada sistem pendinginan adsorpsi menggunakan karbon aktif yang nantinya dapat diterapkan untuk pembuat es pada kapal nelayan. Penggunaan adsorber sebagai pembuat es ini nantinya akan mengurangi penggunaan formalin sebagai pengawet ikan hasil tangkapan yang sudah dilarang saat ini. Fluida refrigeran yang digunakan dalam penelitian ini adalah methanol dengan kadar 98%. Methanol merupakan refrigeran yang aman untuk lingkungan walaupun methanol sangat mudah terbakar. Penelitian ini nantinya akan menganalisa sistem pendingin menggunakan karbon aktif dan memberikan usulan solusi pemecahan masalah dari adsorber untuk pengembangan adsorber lebih lanjut.

The research is developing adsorber as main component in adsorption refrigeration system that used activated carbon, later it can be applied on fishing boat?s ice maker. The main idea is to reduce formalin as preservative for fish that lately forbidden. 98% consentration methanol is used as refrigerant. Methanol considered safe for environment even though it is highly flameable.
Later the research analyze the activated carbon-cooling system and to give possible solution for problems in adsorber sistem for continous improvement.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37329
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Budiningsih
"Tingginya konsentrasi polutan organik dalam air laut dan air payau dikaitkan dengan fakta bahwa tidak
dapat dihilangkan secara efektif oleh membrane MF/UF saja, kombinasi teknik filtrasi membrane
meningkatkan efisiensi filtrasi lebih baik dan mengurangi biaya operasional. Kombinasi Hybrid membrane
ultrafitrasi dan kombinasi dengan karbon aktif telah dilakukan studi dengan hasil lebih baik. Dalam skala
pilot/instalasi, karbon aktif dilakukan injeksi dosis secara kontinyu, partikel karbon dalam ukuran sub
mikrometer dengan cepat kinetikanya diterapkan. Studi ini melakukan eksperimen antara hybrid PAC/UF
dengan GAC/UF dalam skala pilot scale termasuk analisa membrane resistansi dan membrane retensi.
Hybrid Karbon Aktif memberikan dampak signifikan positif dalam meningkatkan kontrol irreversible
fouling, yang terlihat pada efek sinergis pada penyisihan COD 40%-98%, UV VIS 43%-92%, dan
Kekeruhan 73%-99%. Hybrid Karbon Aktif/UF dapat menerapkan kinetika adsorpsi dengan cepat yang
dapat mengurangi waktu filtrasi untuk mencapai efisiensi penyisihan optimum, dari 105 menit UF tanpa
karbon aktif menjadi 75 menit untuk hybrid GAC/UF dan 60 menit untuk hybrid PAC/UF.

The high concentration of organic contaminants in seawater and brackish water is attributed to the organic
fouling cannot be removed effectively by MF/UF membranes alone, Combination of techniques membrane
filtration is required to be better efficiency filtration. The Pre-treatment of SWRO was studied and
employed by combining Activated Carbon (AC) with Powdered Activated Carbon (PAC) /Granular
Activated Carbon (GAC) and Ultrafiltration membrane (UF) have positive impact for organic fouling
removal up to 70%-78%. This study investigated membrane performance with combination technique
PAC/UF and GAC/UF in Pilot scale experiments within resistance membrane and retention membrane.
Combination of Activated Carbon/Ultrafiltration had significantly enhanced the control of Irreversible
Resistance, which showed synergistic effects in the removal of organic content for COD 40%-96%, UV
VIS 43%-92% and Turbidity 73%-99%. The rapid application of hybrid Activated Carbon/UF adsorption
kinetics can reduces filtration times to achieved optimal removal efficiency (retention) in the object study.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eva Nirmala
"ABSTRAK
Pemanfaatan tumbuh-tumbuhan di Indonesia sementara ini hanya pada buah,biji, umbi, daun, kulit dan bunga. Bagian tumbuhan yang lain seperti batang, tangkai, sekam dan jerami umumnya belum dimanfaatkan. Bagian-bagian tumbuhan tersebut merupakan limbah hasil pertanian yang diantaranya banyak mengandung selulosa.
Sekarang ini penggunaan karbon aktif banyak sekali industri-industri baik pangan maupun non pangan untuk memurnikan hasil dari produksinya. Karbon aktif yang ada dipasaran harganya cukup mahal maka salah satu sumber alternatif yang dapat dijadikan karbon aktif adalah tongkol Jagung yang berasal dari limbah pertanian. Hal ini sangat memungkinkan karena dilihat dari bahan yang dikandungnya tongkol jagung banyak mengandung selulosa. Di Indonesia tongkol jagung diperkirakan akan terus meningkat jumlahnya mengingat jagung menempati urutan kedua sebagai makanan pokok setelah beras. Maka diperkirakan jumlah tongkol jagung juga akan terus meningkat.
Pembuatan karbon aktif melalui tiga tahapan yaitu dehidrasi, karbonisasi dan aktivasi. Aktivasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara aktivasi kimia. Aktivator yang digunakan adalah ZnCl2 dengan konsentrasi 10%( w/v ).
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah semakin tinggi suhu aktivasi maka daya serap semakin baik dan semakin lama waktu aktivasi juga akan meningkatkan daya serap dari karbon aktif tongkol jagung. Diperoleh hasil yang maksimal dari penelitian ini yaitu dengan suhu 500oC selama 3 jam. Untuk daya serap terhadap l2 adalah 734,45 mg/gr, Metilen Biru sebanyak 1100 ml/gr, logam Pb2+ berkurang sebanyak 18,01%, zat warna merah berkurang sebanyak 14,88%, zat warna hijau berkurang sebesar 9,19%, da minyak kemiri dengan hasil yang tidak berate."
Lengkap +
1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Yogaswara
"ABSTRACT
The growing population and the rapid economic development have led an increasing input of waste waters mainly from industries, agriculture and households into marine environment. In addition, discharge of maritime transportation and accidents of soil spills contribute to the marine as pollutants. The released compounds have dangerious effects, for example hazard to human health, hindrance to marine activitities, and impairmentof the quality of seawaters. Because of hydrophobic character, these compound contaminants tend to be adsorbed to sediment particles and therefore it could be considered as pollution reservoirs. They are also accumulated in the aquatic organism and biomagnified in the food chains. Some contaminants pose a health risk to aquatic organisms and ultimately to humans who consume contaminated seafood. Therefore, study of activated carbon dsorption will reduce organic pollution such as PAH in marine environment."
Lengkap +
Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI, 2017
575 OSEANA XLII:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The integrated of activated carbon adsorbent and TiO2 photocatalyst (TiO2/AC) has been synthesized and evaluated to remove phenol in the continous pilot scale system...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rianti Wulandari
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Ivana Mieldan
"Kopi merupakan salah satu minuman yang sering dikonsumsi masyarakat. Namun, efek negatif kafein seringkali menjadi perhatian, sehingga kopi dekaf menjadi alternatif. Kopi dekaf dapat dibuat menggunakan proses dekafeinasi salah satunya adalah Swiss Water Process yang efektif tanpa senyawa kimia dan menggunakan karbon aktif sebagai adsorben. Karbon aktif merupakan nanomaterial yang efektif sebagai adsorben dan dapat dibuat dari biomassa seperti ampas kopi yang tersedia melimpah seiring meningkatnya konsumsi kopi. Karbon aktif dapat ditingkatkan kapasitas adsorpsi dengan menggunakan aktivator kimia untuk aktivasi seperti K2CO3. Penggunaan aktivator K2CO3 untuk meningkatkan luas permukaan spesifik karbon aktif yang lebih aman dibandingkan KOH. Sintesis karbon aktif dilakukan dengan K2CO3 pada rasio massa 2:1, 1:1, dan 1:2, pada suhu 800 °C selama satu jam. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis karbon aktif dari limbah biomassa ampas kopi dan mengaplikasikannya dalam dekafeinasi kopi. Karakterisasi karbon aktif menggunakan BET, SEM-EDS, dan bilangan iodin. Kadar kafein pasca dekafeinasi diuji dengan HPLC. Karbon aktif dari ampas kopi dan K2CO3 dengan rasio 1:1 menunjukkan luas permukaan terbesar, 1052 mg/g, meski yield-nya paling rendah, 18%. Karbon aktif ini mampu mengurangi kafein hingga 99% pada kopi arabika dalam 30 menit dan 95% pada kopi robusta dalam 2 jam.

Kopi merupakan salah satu minuman yang sering dikonsumsi masyarakat. Namun, efek negatif kafein seringkali menjadi perhatian, sehingga kopi dekaf menjadi alternatif. Kopi dekaf dapat dibuat menggunakan proses dekafeinasi salah satunya adalah Swiss Water Process yang efektif tanpa senyawa kimia dan menggunakan karbon aktif sebagai adsorben. Karbon aktif merupakan nanomaterial yang efektif sebagai adsorben dan dapat dibuat dari biomassa seperti ampas kopi yang tersedia melimpah seiring meningkatnya konsumsi kopi. Karbon aktif dapat ditingkatkan kapasitas adsorpsi dengan menggunakan aktivator kimia untuk aktivasi seperti K2CO3. Penggunaan aktivator K2CO3 untuk meningkatkan luas permukaan spesifik karbon aktif yang lebih aman dibandingkan KOH. Sintesis karbon aktif dilakukan dengan K2CO3 pada rasio massa 2:1, 1:1, dan 1:2, pada suhu 800 °C selama satu jam. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis karbon aktif dari limbah biomassa ampas kopi dan mengaplikasikannya dalam dekafeinasi kopi. Karakterisasi karbon aktif menggunakan BET, SEM-EDS, dan bilangan iodin. Kadar kafein pasca dekafeinasi diuji dengan HPLC. Karbon aktif dari ampas kopi dan K2CO3 dengan rasio 1:1 menunjukkan luas permukaan terbesar, 1052 mg/g, meski yield-nya paling rendah, 18%. Karbon aktif ini mampu mengurangi kafein hingga 99% pada kopi arabika dalam 30 menit dan 95% pada kopi robusta dalam 2 jam."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Lestari Putri
"ABSTRAK
Kualitas air Waduk Jatiluhur sebagai air baku Kawasan Industri Jababeka semakin menurun sehingga mengakibatkan beban pengolahan Water Treatment Plant (WTP) Jababeka semakin berat dan biaya pengolahan menjadi semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peluang penerapan daur ulang air berdasarkan perbandingan kualitas air baku dan air efluen pengolahan air limbah serta menentukan teknologi daur ulang air yang paling sesuai untuk diterapkan. Perbandingan kualitas air berupa pH, BOD, COD, TSS, dan fecal coliform dilakukan menggunakan grafik box & whisker plot dan uji statistik t-test. Perbandingan pada parameter BOD dan fecal coliform menunjukkan hasil yang tidak berbeda signifikan, sedangkan perbandingan pada parameter pH, COD dan TSS menunjukkan hasil yang berbeda signifikan. Namun, nilai TSS pada efluen Wastewater Treatment Plant (WWTP) jauh lebih baik dibanding dengan influen WTP. Oleh karena itu, daur ulang air limbah berpeluang lebih besar untuk diterapkan. Tiga teknologi daur ulang air terpilih, yaitu reverse osmosis, ultrafiltrasi, dan activated carbon + klorinasi dibandingkan dengan beberapa parameter perbandingan, yaitu kebutuhan energi, biaya konstruksi, biaya operasional dan perawatan, kebutuhan lahan, dan efisiensi penyisihan dengan bobot sebesar 28%, 25%, 23%, 13%, dan 11% berturut-turut. Perbandingan teknologi daur ulang air dilakukan menggunakan metode ranking. Berdasarkan metode tersebut, teknologi reverse osmosis, ultrafiltrasi, dan activated carbon+klorinasi masing-masing mendapatkan skor 1,51; 2,13; dan 2,23 berturut-turut sehingga teknologi activated carbon + klorinasi menjadi teknologi yang paling sesuai untuk diterapkan.

ABSTRACT
Water quality of Jatiluhur Reservoir as raw water for Jababeka Industrial Estate is decreasing and resulting the processing load of Water Treatment Plant (WTP) Jababeka to be heavier and higher in processing costs. This study is aimed to assess the opportunities of applying water recycling based on comparison between raw water and effluent of wastewater and to determine the most appropriate technology to be applied. Comparisons of water quality, such as pH, BOD, COD, TSS and fecal coliform was performed using box and whisker plot graphs and statistical t-test. Comparison of BOD and fecal coliform showed results that did not differ significantly, whereas the comparison of pH, COD and TSS showed significantly different results. However, the value of TSS in effluent of Wastewater Treatment Plant (WWTP) is much better than influent of WTP. Therefore, wastewater recycling has greater opportunity to be applied. Three water recycling technology were chosen, namely reverse osmosis, ultrafiltration, and activated carbon + chlorination compared by some parameters of comparison, which are energy requirement, construction cost, operating and maintenance cost, land requirement, and removal efficiency with weights of 28%, 25%, 23%, 13% and 11% respectively. Comparison of water recycling technology was done using ranking method. Under this method, reverse osmosis, ultrafiltration, and activated carbon + chlorination get score 1,51; 2,13; and 2,23 respectively so that activated carbon + chlorination technology is the most appropriate technology to be applied."
Lengkap +
2016
S65479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>