Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Maharhanie Septi Nugroho
"
ABSTRAKKegiatan ekonomi informal yang dilakukan di dalam maupun di lingkungan unit rumah telah banyak dilakukan oleh masyarakat Jakarta. Fenomena ini yang disebut sebagai HBE (Home-Based Enterprise) dimana unit rumah melakukan kegiatan domestik maupun kegiatan ekonomi. Tentunya dalam hunian dengan luasan terbatas, kegiatan domestik dan ekonomi saling bercampur dan mempengaruhi interioritas penghuninya. Dengan menggunakan Kampung Cikini, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, sebagai studi kasus, saya mendeskripsikan usaha penghuni untuk menyediakan ruang domestik dan ekonomi yang mampu mengakomodasi kondisi interioritasnya. Untuk itu, saya melakukan pemetaan jumlah dan lokasi HBE yang tersebar di Kampung Cikini dan memilih 5 (lima) di antaranya sebagai kasus pembahasan berdasarkan komoditas yang diperdagangkan. Dalam pembahasan, saya mengidentifikasi HBE berdasarkan pembagian komoditas yang dijual, proses adaptasi ruang kegiatan ekonomi dan domestic secara bersamaan dan mengidentifikasi kaitan adaptasi ruang tersebut dengan kondisi interioritas. Hasil deskripsi ini tidak hanya memperkaya wacana mengenai adaptasi ruang dalam hunian dengan luas terbatas, namun juga dapat member pemahaman akan pentingnya penyediaan ruang untuk kegiatan ekonomi bagi hunian masyarakat berpenghasilan rendah dan strategi spasial yang dapat digunakan agar dapat sinergis dengan kegiatan domestik.
ABSTRACTInformal economic activities are done by the people in Jakarta either inside or outside the house units. This phenomenon is called as HBE (Home-Based Enterprise) where households do the domestic and economic activities in a house. In residential which has limited area, domestic and economic activity mix and influence the inhabitants? interiority. By using Kampong Cikini in Central Jakarta, as a case study, I attempt to describe the occupant?s enterprise to provide domestic and economic space which can accommodate their house?s interior and interiority. Thus, I am mapping the number and location of HBE in Kampung Cikini and choose 5 (five) of them as a case study based on its commodity. I identified HBE based on commodities, the process of adaptation of economic activities and domestic space and identified the relationship between the space?s adaptation an the interiority condition. I hope that the results of this writing will not only enrich the knowledge on the adaptation of residential in limited space, but also will tell about the importance of the provision of space for economic activity for the low-income communities particularly in urban slums and spatial strategies that can be used in order to synergize with domestic activities."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62555
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ivana Agnes Sompie
"Sejak terjadinya pandemi COVID-19, selain untuk mewadahi aktivitas keseharian, ruang domestik juga perlu mewadahi aktivitas tambahan, seperti belajar dan bekerja, dengan intensitas waktu yang lebih lama. Aktivitas-aktivitas ini menghasilkan suara dan juga dipengaruhi oleh suara-suara lain pada ruang domestik yang kemudian membentuk domestic soundscape (Oleksik et al., 2008), sehingga memicu sonic territoriality dari masing-masing penghuni untuk beradaptasi mengikuti keinginan atau kebutuhannya terhadap suara. Dengan menggunakan teori strategi adaptasi Berry (1980) dan Marsoyo (2012) serta teori teritorialitas mengenai mekanisme kontrol teritori (Porteous, 1977) dan elemen ruang (Rapoport, 1982), skripsi ini hendak mengidentifikasi suara yang mempengaruhi sonic territoriality dan melihat apa saja adaptasi yang dilakukan sebagai respon sonic territoriality manusia pada ruang domestik ketika suara yang tidak diinginkan memasuki teritori yang sedang ditempati. Berdasarkan hasil studi kasus, ditemukan strategi adaptasi yang dilakukan adalah adjustment, berupa pengaturan komponen ruang dan perpindahan posisi serta orientasi, dan withdrawal, yang berupa perpindahan dari ruang satu ke ruang lain. Adaptasi-adaptasi tersebut melibatkan elemen-elemen ruang, yaitu fixed, semifixed, dan nonfixed, dan juga mekanisme teritori, yaitu personalization dan defense.
Since the onset of the COVID-19 pandemic, apart from accommodating daily activities, the domestic space also needs to accommodate additional activities, such as studying and working from home, with a longer intensity of time. These activities produce sound and are also influenced by other sounds in the domestic space which then form the domestic soundscape (Oleksik et al., 2008), thus triggering the sonic territoriality of each occupant to adapt according to their needs for sound. By using the theory of adaptation strategy of Berry (1980) and Marsoyo (2012), as well as the theory of territoriality regarding the mechanism of territorial control (Porteous, 1977) and the elements of space (Rapoport, 1982), this undergraduate thesis aims to identify sounds that influence sonic territoriality and find out the adaptation strategies that is being carried out in the domestic space when unwanted sounds enter the territory that is being occupied. Based on the results of the case study, it was found that the adaptation strategies carried out are adjustment, in the form of arranging the spatial components and shifting positions and orientations inside a territory, and withdrawal, in the form of moving from one place to another. These adaptations involve elements of space, which are fixed, semifixed, and nonfixed features, as well as territorial mechanisms: personalization and defense."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anita Syifa Tazkia
"Penulisan ini bertujuan untuk memahami proses adaptasi ruang yang dilakukan pada sebuah hunian dengan mengamati jejak fisik yang ditinggalkan. Skripsi ini diawali dengan kajian literatur mengenai adaptasi ruang dan juga jejak sebagai komunikasi non-verbal. Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yakni melalui penelusuran jejak fisik dan wawancara. Dalam upaya memahami proses adaptasi ruang pada hunian, dilakukan pendekatan terhadap konsep adaptive traces yang menjadi manifestasi kegiatan manusia di dalam ruang. Strategi adaptasi ruang yang dapat dilakukan oleh pengguna dibagi menjadi tiga jenis, yaitu adaptasi by reaction, by adjustment dan juga by withdrawal. Dalam proses ini, baik pengguna dan ruang memiliki perannya masing – masing. Pengguna dapat melakukan tiga tindakan yang disederhanakan kedalam tiga golongan: Penambahan; Eliminasi; dan Perpindahan. Di sisi lain, ruang dipisahkan menjadi 6 lapisan yang dapat berubah pada rentang waktu tertentu. Pada penulisan ini, lapisan yang dibahas adalah Stuff dimana perubahan dapat dilakukan sehari – hari. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa dalam sebuah satu pengaturan fisik ruang, dapat terjadi beberapa jenis adaptasi. Faktor yang mendorong adanya proses adaptasi pun beragam, mulai dari kebiasaan penghuni, kebutuhan akan privasi, hingga faktor medis
This essay aims to comprehend the spatial adaptation process by observing physical traces left behind. This study begins with a literature review on spatial adaptation and physical traces as nonverbal communication. The data was collected using two methods: observing physical traces and interviews. An approach is taken to the notion of adaptive traces, which are the product of human adaptation in a physical setting, to understand the adaptation process. There are three types of spatial adaptation strategies: adaptation by reaction; adaptation by adjustment; and adaptation by withdrawal. In the process of spatial adaptation, both users and space have their own role. Inhabitants can do three basic acts when adapting: addition; elimination; and displacement. Space, on the other hand, is divided into six layers that may change throughout time. The layer discussed in this essay is ‘Stuff’ in which changes may be made on a daily basis. Based on the discussion, it has been discovered that various forms of adaptation can occur in a single physical setting. The variables that drive the adaptation process differ as well, ranging from inhabitants' routines to the desire for privacy to medical considerations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Khairunnisya Nuralya
"Tipologi hunian baru terus berkembang seiring dengan timbulnya permasalahan terkait hunian di perkotaan pada masa kini, mulai dari segi ekonomi, sosial, hingga spasial. Hal tersebut kemudian menjadi pemicu munculnya hunian bersama co-living multigenerasi sebagai solusi bagi penghuni kota yang dianggap dapat mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Jenis hunian ini bersifat inklusif, berorientasi pada komunitas, dan mengedepankan kesejahteraan hidup penghuninya. Perkembangannya yang cukup pesat dapat ditemukan di berbagai perkotaan padat di seluruh dunia, salah satunya di kota Jakarta.
Namun, sejak adanya pandemi COVID-19 dan diberlakukannya social distancing yang bertentangan dengan konsep hunian bersama ini, co-living harus menghadapi tantangan baru yang menghambat perkembangannya. Pada skripsi ini penulis akan meninjau adaptasi keseharian dan ruang yang diterapkan oleh co-living pada era yang tak terduga ini; Apa saja usaha yang dilakukan agar dapat meningkatkan kinerjanya, dan apa dampaknya terhadap komunitas penghuni multigenerasi didalamnya.
New residential typologies continue to develop along with the rise of problems related to housing in urban cities today, ranging from economic, social, to spatial aspects. This then triggers the emergence of multigenerational co-living as a solution for urban dwellers, that is considered to be able to overcome those problems. This type of housing is inclusive, community-oriented, and prioritizes the welfare of its residents. Its rapid development can be found in various dense cities around the world, one of which is in the city of Jakarta.However, since the COVID-19 pandemic and the implementation of social distancing which is contrary to the concept of shared housing, co-living has to face new challenges that hinder its development. In this thesis, the author will review the daily activities and spatial adaptations implemented by co-living in this unexpected era; What are the attempts made to improve its performance, and what are the impact on the multigenerational community living in it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library