Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransiska Chandra Clarasita
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala adiksi cybersex dan kepuasan perkawinan pada pelaku cybersex yang telah menikah. Sebanyak 171 pelaku cybersex yang telah menikah menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi online questionnaire yang berisikan item-item yang mengukur gejala adiksi cybersex dan kepuasan perkawinan. Gejala adiksi cybersex diukur dengan menggunakan alat ukur Internet Sexual Screening Test (ISST) yang dikonstruksi oleh Delmonico (1997, dalam Delmonico & Miller, 2003).
Berdasarkan alat ukur tersebut, dapat diketahui bahwa rata-rata skor adiksi cybersex responden penelitian sebesar 11,33. Selanjutnya kepuasan perkawinan diukur dengan menggunakan alat ukur Marital Satisfaction Scale (MMS) yang dikonstruksi oleh Roach, Frazier, dan Bowden (1981). Berdasarkan alat ukur tersebut, dapat diketahui bahwa rata-rata skor kepuasan perkawinan responden penelitian sebesar 210,82. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gejala adiksi cybersex memiliki hubungan yang signifikan dan berkorelasi negatif dengan kepuasan perkawinan pada pelaku cybersex yang telah menikah (r = -.630, p < .01, two tails).

This study was conducted to examine the correlation between symptom of cybersex addiction and marital satisfaction on married cybersex users. A total of 171 married cybersex users become participants in this study by completing an online questionnaire that contains items that measure symptom of cybersex addiction and marital satisfaction. Symptom of cybersex addiction was measured by using a measuring instrument Internet Sexual Screening Test (ISST), which is constructed by Delmonico (1997, in Delmonico & Miller, 2003).
Based on the measuring instrument, it can be seen that the average symptom of cybersex addiction by study respondents is 11,33. Furthermore, marital satisfaction was measured by using a measuring instrument Marital Satisfaction Scale (MMS), which is constructed by Roach, Frazier, and Bowden (1981). Based on the measuring instrument, it can be seen that the average marital satisfaction scores by study respondents is 210,82. Results of this study indicate that symptom of cybersex addiction has a significant relationship and negatively correlated with marital satisfaction on married cybersex users (r = -.630, p < .01, two tails).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S58993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasmussen, Sandra
London: Sage, 2000
362.29 RAS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hamanda Kesumaratih Moeljosoedjono
"Studi ini bertujuan untuk melihat gambaran attachment style pada wanita yang mengalami shopping addiction. Attachment style merupakan bentuk kelekatan hubungan orangtua dengan anak. Attachment style terbagi menjadi dua yaitu secure attachment dan insecure attachment. Dampak dari individu dengan insecure attachment adalah adanya strategi coping yang maladaptif dalam menghadapi permasalahan, salah satunya adalah dengan perilaku adaptif. Shopping addiction merupakan suatu perilaku adaptif, yaitu perilaku berbelanja yang kronis, berlebihan, repetitif dan dapat merusak kehidupan seseorang. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Subjek yang didapatkan sebanyak 54 responden berjenis kelamin wanita.
Hasil dari penelitian ini didapatkan 10 responden yang tergolong high compulsive buying dimana 6 responden memiliki secure attachment dan 4 responden dengan avoidant attachment. Kemudian 36 responden yang tergolong medium compulsive buying dimana 26 responden memiliki secure attachment, 9 responden memiliki avoidant attachment dan 1 responden memiliki anxious attachment. Terdapat 8 responden tergolong low compulsive buying dimana 7 responden memiliki secure attachment, dan 1 orang memiliki avoidant attachment.
Dalam penelitian ini juga dilihat hubungan attachment style dengan shopping addiction, dan juga ingin melihat hubungan shopping addiction dengan variabel dari data kontrol yaitu limit kartu kredit, hubungan dengan tempat tinggal masa kecil, dengan kebahagiaan masa kecil dan status pernikahan orangtua. Perhitungan hubungan ini dengan menggunakan chi - square. Untuk penelitian kualitiatif, dilakukan wawancara dengan dua subjek yaitu subjek pertama tergolong high compulsive buying yang memiliki secure attachment dan subjek keda tergolong high compulsive buying yang memiliki avoidant attachment.

The purpose of this study is to see the attachment style on women whose experiencing shopping addiction. Attachment style is a form of parents and children closeness relationship. Attachment style is divided into two kinds of attachments, which are secure attachment and insecure attachment. The impact of an individual with an insecure attachment is a maladaptive coping strategy in solving problems, which is addictive behavior. Shopping addiction is one of the addictive behaviors, which is a chronic, binge, repetitive that can cause a disruptions in someone?s life. The research methods are using quantitative and qualitative approach. 54 women respondents were gathered.
The research results shows 10 respondents who are classifieds as high compulsive buying, six respondents have secure attachment and four respondents have avoidant attachment. 36 respondents are classified as a medium compulsive buying, where 26 respondents have secure attachment, nine respondents have avoidant attachment and one respondent have anxious attachment. There are eight respondents classified as low compulsive buying where seven of them have secure attachment and one of them have avoidant attachment.
This research also studies the relations between attachment style and shopping addiction, and also studying about the relations between shopping addiction and the variables of the data control which are credit card limit, childhood place of stay, childhood happiness, and parent marital status. The counting process of these relations is using chisquare. The qualitative approach is by doing interviews with two subjects, the first subject is classified as high compulsive buying who has secure attachment and the second subject is classified as high compulsive buying who has avoidant attachment."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zumaidah
"Penyalahgunaan Opiat merupakan salah satu fenomena yang terjadi pada masalah kesehatan perkotaan. Banyak faktor yang melatarbelakangi individu terjebak dalam masalah penyalahgunaan Opiat, beberapa diantaranya adalah karena faktor individu itu sendiri, lingkungan sosial, maupun lingkungan psikologis. Masalah ini juga menimbulkan masalah lain bagi individu tersebut, seperti masalah kesehatan fisik, masalah keluarga, maupun masalah psikososial. Masalah psikososial ini bermacam-macam, beberapa diantaranya adalah koping individu tidak efektif, ansietas, HDR situasional, dan lain lain. Masalah tersebut dapat kita temukan pada pasien yang sedang menjalani terapi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat.
Pada karya ilmiah ini dijelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien dengan masalah ansietas. asuhan keperawatan diberikan saat mahasiswa melakukan praktik keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan. Teknik relaksasi yang dimodifikasi dengan teknik psikoterapi efektif dilakukan untuk mengatasi ansietas pada klien kelolaan. Terdapat beberapa teknik relaksasi lain maupun teknik lain dengan pendekatan psikologi yang dapat dilakukan, oleh karena itu diharapkan selanjutnya dapat dilakukan pemberian asuhan keperawatan dengan teknik lain dan dibuktikan keefektifitasannya dalam mengatasi masalah keperawatan ansietas.

Opiate abuse is a phenomenon that occurs in urban health issues. Many factors behind individuals trapped in Opiate abuse problems, some of which are due to the individual, social, and psychological environment. This issue also raises another problem for the individual, such as physical health problems, family issues, and psychosocial issues. There are many kind of the psychosocial problems, some of which are ineffective individual coping, anxiety, low self esteem, and others.
At this paper described the nursing care given to clients with anxiety problems. Nursing care is given when students do urban community health nursing practice. Deep breathing relaxation techniques are modified with effective psychotherapeutic techniques to overcome anxiety performed on the managed client. There are some other relaxation techniques and other techniques with psychological approaches that can be done, therefore, is expected to further provision of nursing care can be done with other techniques and proved their effectiveness in overcoming the problem of nursing anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Danti Tirta Anindi
"Selain memberikan banyak manfaat, internet juga memiliki dampak salah satunya pada kesehatan, apabila penggunaannya tidak dikontrol dengan bijak. Di Indonesia, perhatian terhadap intensitas akses internet berlebihan masih kurang, sementara banyak penelitian menemukan gejala kecanduan internet sebagai akibat dari penggunaan internet berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat penggunaan internet pada 100 mahasiswa S1 Reguler di Universitas Indonesia dengan rentang usia 18-25 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survey menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian ini adalah tingkat pengeluaran, tingkat pengetahuan, serta pengaruh dari teman sebaya, keluarga, dan fasilitas yang dimiliki berhubungan dengan penggunaan internet responden. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk memberikan informasi mengenai adanya dampak penggunaan internet berlebihan kepada masyarakat luas khususnya remaja dan adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui seberapa besar dampak penggunaan internet berlebihan yang telah dirasakan oleh masyarakat pengakses internet di Indonesia.

In addition to providing many benefits, the Internet also has an impact on one's health, if its use is not controlled wisely. In Indonesia, the attention to the intensity of excessive internet access is still lacking, although many studies have found symptoms of internet addiction as a result of excessive internet use. The purpose of this study was to determine the relationship of predisposing factors, enabling factors, and reinforcing factors internet usage at 100 Regular Bachelor Degree Program students at the University of Indonesia with an age range of 18-25 years old. This research is a quantitative survey data collected with questionnaires.
The results of this study is the level of expenditure, the level of knowledge, as well as the influence of peers, family, and owned facilities associated with the use of the Internet respondents. Based on this study are advised to provide information about the impact of excessive Internet use to the general public, especially adolescents and the presence of further research to determine how much impact that excessive internet use has been felt by the community of internet users in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Alfi Hasanah
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan alat ukur yang valid dan reliabel untuk menentukan adiksi media sosial siswa SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi di Indonesia. Total 512 siswa berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana 30 responden diberikan pre-test dan 482 diberikan aplikasi kedua. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi tujuh dimensi adiksi media sosial yaitu virtual tolerance, virtual communication, virtual problem, virtual information, control in difficulty, negativeness social relations, dan decrease in function yang diadaptasi dari penelitian Sahin (2018), Sahin dan Yagzi (2017) dan Gokdas dan Kuzucu (2019). Selain itu penelitian ini juga melakukan komparasi untuk melihat apakah terdapat persamaan dan perbedaan adiksi pada media sosial antar kelompok pendidikan. Analisis data yang digunakan adalah Keiser-Meyer Olkin (KMO), Exploratory Factor Analysis (EFA), Confirmatory Factor Analysis (CFA), uji reliabilitas Cronbach Alpha, dan uji komparasi chi-square menggunakan aplikasi SPSS. Kesimpulannya, alat ukur Skala Adiksi Media Sosial - Versi Indonesia (SMAS-VI) terdiri dari 38 indikator yang terbentuk dalam 7 dimensi menggunakan Skala Likert 5 poin dinyatakan valid dan reliabel untuk mengukur adiksi media sosial. Selain itu hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan adiksi antar-kelompok pendidikan SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

The purpose of this study is to develop a valid and reliable measurement tool to determine the social media addiction of junior high school, senior high school and university students in Indonesia. A total of 512 people participated in this study, of  which 30 student respondents were given the pre-test and 482 were given the second application. This study succeeded in identifying seven dimensions of social media addiction, namely virtual tolerance, virtual communication, virtual problems, virtual information, control in difficulties, negative social relations, and decrease in function which adapted from research by Sahin (2018), Sahin and Yagzi (2017) and Gokdas and Kuzucu (2019). In addition, this study also made comparisons to see whether there were similarities and differences in addiction to social media between educational groups. Data analysis used was Keiser-Meyer Olkin (KMO), Exploratory Factor Analysis (EFA), Confirmatory Factor Analysis (CFA), Cronbach Alpha reliability test, and chi-square comparison test using the SPSS application. In conclusion, the measuring instrument Social Media Addiction Scale - Indonesian Version (SMAS-VI) consists of 38 indicators formed in 7 dimensions using a Likert 5 Points Scale which is stated to be valid and reliable for measuring social media addiction. In addition, the results of the analysis show that there are differences in addiction between junior high school, high school and tertiary educational groups."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seto Ery Pradhana
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran Internet addiction pada dewasa muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan theory based sampling. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 2 orang dengan kisaran usia antara 18-24 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara Hasil penelitian menunjukkan bahwa para partisipan memiliki pola penggunaan internet yang jauh lebih sering dan lama dari rata-rata pengguna internet lainnya. Dari sisi pengeluaran, uang yang mereka gunakan demi memenuhi kebutuhan mereka untuk berinternet juga cukup banyak. Namun pada akhirnya biasanya mereka menyiasatinya dengan mengambil paket-paket yang tersedia agar pengeluaran dapat berkurang. Para partisipan juga memiliki kesadaran penuh akan perilaku mereka. Namun mereka tidak memiliki kekuatan untuk dapat menahan keinginan mereka untuk berinternet. Mereka juga menyadari bahwa dengan berinternet secara berlebihan akan menimbulkan dampak yang negatif bagi kehidupan mereka. Masalah dalam hubungan sosial dan juga akademis selalu dialami oleh partisipan. Hal ini disebabkan karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk berinternet dan memikirkan mengenainya daripada untuk aktivitas yang lain. Besarnya masalah yang dimiliki partisipan bervariasi sesuai dengan adiksi mereka dengan internet.
The purpose of this study is to achieve an understanding of internet addiction behaviors in young adults. This study uses qualitative method, using the theory based sampling method. The study collects its data through interviewing two participants aging between 18-24 years old. Study results shows that participants use the internet much longer and more frequently compared to the average internet user. They also spend an excessive amount of money to fulfill their internet needs. However, they usually take the available discount promotions to save money. Participants show full awareness about their behavior. However, they admit to having no ability to hold back their urge to use the internet. They also realize that their excessive use of the internet can result in negative outcomes in their lives. Both participants face problems in their social and academic lives. This is a result of excessive use and obsession of both participants towards the internet. The magnitudes of the problems vary depending on the seriousness of participant's addiction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T38202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Sere Minenda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fear of intimacy dan adiksi cybersex pada dewasa muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan responden penelitian sebanyak 972 dewasa muda yang pernah melakukan aktivitas cybersex. Fear of intimacy diukur dengan adaptasi Fear of Intimacy Scale (FIS), sementara adiksi cybersex diukur dengan adaptasi Internet Sex Addiction Screening Test (ISST). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan (r = 0,180, p < 0,01, one tail) antara fear of intimacy dan adiksi cybersex pada dewasa muda. Dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi fear of intimacy, maka semakin banyak gejala adiksi cybersex yang ditunjukkan oleh dewasa muda.

The aim of this research is to examine the relationship between fear of intimacy and cybersex addiction among young adults. This quantitative study assessed 972 young adults in Indonesia who have ever done cybersex activities. The adaptation of Fear of Intimacy Scale is used to measure fear of intimacy while the adaptation of Internet Sex Addiction Screening Test is used to measure cybersex addiction. The result of this research showed that fear of intimacy positively correlated significantly (r = 0,180, p < 0,01, one-tail) with cybersex addiction among young adults. Therefore, the higher someone’s fear of intimacy, the more signs of cybersex addiction shown among young adults.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hood, Daniel E.
New Brunswick : Transaction, 2011
616.86 HOO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Rosyidah
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi internet dan smartphone pada saat ini semakin pesat. Hal ini juga menjadi salah satu faktor berkembangnya teknologi pada smartphone atau ponsel pintar, sehingga pengguna smartphone dapat melakukan kegiatan seperti layaknya pengguna komputer yang kecanduan internet kapan saja dimana saja. Karena fasilitas itulah, banyak pengguna smartphone yang menjadi
kecanduan digital dalam berbagai macam aktifitas yang dianggap sebagai kecanduan internet melalui smartphone. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kecanduan digital apa saja yang terjadi pada pengguna smartphone faktor apa saja yang dapat melatarbelakangin kecanduan digital tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dan menggunakan strategi penelitian exploratory sequence dimana tahap pertama melakukan penelitian secara kualitatif dan kemudian melakukan penelitian kuantitatif untuk mendukung data kualitatif. Data kualitatif didapat dengan menggunakan wawancara sebagai data primer dan dengan menyebar kuesioner sebagai alat pengumpulan data sekunder. Teknik penentuan informan dengan metode
purposive sebanyak 5 orang serta penentuan sampel dengan menggunakan random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan kecanduan digital pada pengguna smartphone, dengan bentuk antara lain merasa tidak tenang ketika tidak menggunakan smartphone, tidak pernah lepas dari smartphone, selalu selalu membuka dan mengecek setiap notifikasi baik dari aplikasi social media maupun instant messaging, selalu bermain game ketika ada waktu luang dan mengalami kurang tidur. Faktor yang mempengaruhi adanya kecenderungan kecanduan pengguna smartphone antara lain penggunaan internet dalam sehari
lebih dari 5 jam, lebih memilih meggunakan smarphone daripada media lain, dan aktifitas sehari-hari pengguna smartphone. Sedangkan kepribadian yang low self esteem, masalah akademis, sosial dan keuangan tidak begitu mempengaruhi.

ABSTRAK
Nowadays, the internet technology and smartphone growing fast. This reason became one of the technology growing factors onto smartphone, so that smatphone users can do every activities like computer users that diagnosed with
internet addiction everywhere. Becouse of those facilities that smartphone provides, many smartphone users became digitaly addiction to smartphone in various kind that diagnosed as an internet addiction trough smartphone. The purposes of this research are to know the digital addiction forms within smartphone users and what factors that can be reasoned its digital addiction.
Using mixed method with exploratory sequence to completed this research.
At first step, is doing qualitative research with indepth interview as primer data, and second, doing quantitative research with quisioner as sekunder data. 5 informans choosed by purposive method and sample population by random sampling method.
The result shows that there are digital addiction within smartphone users in separated from the smartphone, always checking the notification and open social
network and instant message applications, always playing game when smartphone user have a spare time and experienced with lack time of sleeping. Internet usage
more than 5 hours a day, other media preferences and activities of smartphone users are some factors that influencing or has a strong relation to be have a digital
addiction within smartphone users. Low self-esteem trait, academic, socoal and financial problem not really influenced its addiction."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>