Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hoy, Wayne K.
New York: McGraw-Hill, 2013
371.2 HOY e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Purwanti
"Banyak tokoh pendidikan Indonesia berpendapat bahwa praktek penyelenggaraan pendidikan di Indonesia masih mcnggunakan pendekatan yang lebih berfokus pada peran tunggal guru sebagai pemegang tanggung jawab penuh proses pembelajaran (teacher centered). Siswa adalah obyek pembelajaran yang pasif, guru adalah tokoh maha tahu sebagai pemberi materi, dan proses pembelajaran didominasi oleh kegiatan menghafal. Beberapa upaya pembaharuan yang diusulkan yang sebenarnya mengarah pada pendekatan baru, yang lebih berfokus pada peran siswa (learner centered) tampaknya belum dapat heljalan secara optimal. Diduga, peran guru belum diperhatikan dalam upaya pembaharuan ini, sehingga kesiapan mereka baik secara konseptual maupun teknis (ketrampilan) masih meragukan. Melalui penelitian ini penulis berupaya mengungkap belief guru tentang pembelajaran, dan aktivitas praktis yang dipilihnya untuk diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari. Belief guru tentang pembelajaran adalah segala pengetahuan/konsep yang dimiliki guru yang telah diyakininya tentang makna pembelajaran. Sedangkan aktivitas praktis guru adalah segala tingkah laku yang dipilih untuk diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari. Penelaahan belief dan aktivitas praktis guru ini dimaksudkan guna mendapat gambaran tentang kesiapan guru dalam mengelola pembelajaran. Sekaligus diungkap hambatan-hambatan yang dihadapi guru untuk mengimplementasikan belief yang dianutnya pada aktivitas praktis sehari hari. Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap terbentuknya belief dan aktivitas praktis tertentu juga turut dikaji dalam penelitian ini. ‘Model berpikir dan bertindak guru’ dari Clark dan Peterson (1986) menjadi titik tolak landasan teoritis yang dipakai pada penelitian ini. Penelitian dilakukan terhadap 137 guru dari lima SMU di Jakarta, yang masing-masing diasumsikan membawa ciri khasnya sendiri, yaitu SMUN Unggulan, SMUN Pendamping, SMUN Non unggulan/non pendamping, SMU Swasta. Alat pengumpul data adalah 'skala belid’ dan ‘skala aktivitas praktis’dilengkapi dengan wawancara dengan 15 orang guru. Korelasi Pearson Product Moment, uji-t, dan one way anova adalah teknik statistik utama yang dipakai untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebenarnya para guru telah menganut belief yang cenderung learner centered, dan telah melakukan aktivitas praktis yang sifamya cenderung learner centered pula. Namun kadar learner centered keduanya berbeda, dan menghasilkan kesenjangan yang bermakna.
Melalui wawancara terungkap, kualitas siswa yang kurang baik dan fasilitas yang kurang mendukung adalah hambatan yang dihadapi para guru di SMU non unggulan/non pendamping dalam rangka mewujudkan belief ‘learner centerednya. Upaya realistis dengcn menurunkan idelialisme yang berdampak pada menurnnya tingkat learner centered dan belief yang dianut. adalah cara yang dilakukan untuk menghadapi masalah ini. Sedangkan pada SMU unggulan/pendamping, hambatan yang muncul dalam menerapkan belief ‘learner centered’ adalah keraguan terhadap kemampuan guru untuk ‘meladeni‘/mengelola kekritisan siswa- Beban kurikulum, materi baru dan kesejahteraan yang kurang memadai, adalah hambatan yang dirasakan oleh guru secara umum.
Mengenai dugaan berpengaruhnya beberapa faktor terhadap terbentuknya belief dan aktivitas praktis tertentu, hasil penelitian menunjukkan bahwa, memang terjadi perbedaan belief dan aktivitas praktis di antara para guru yang bcerbeda asal sekolah. Perbedaan belief juga muncul di antara guru yang berbeda dalam pengalaman. Bahkan terbukti semakin berpengalaman seorang guru (semakin lama bekerja di suatu sekolah, semakin lama berprofesi sebagai guru, dan semakin tua usianya), tingkat learner centered dari belief nya menurun. Dalam hal perbedaan materi yang diajar, perbedaan dalam belief tidak ditemukan, namun perbedaan dalam aktivitas praktis terbukti. Para guru pengajar mata pelajaran inti bidang studi IPA, IPS, dan lain-lain memiliki belief yang sama tingkat learner centered-nya. Namun para guru pengajar mata pelajaran inti bidang studi IPA cenderug lebih teacher centered pada aktivitas praktis yang dipilih, dibanding guru yang mengqar mata pelajaran inti bidang studi IPS dan pengajar mata pelajaran 1ainnya
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, kualitas guru memang harus ditingkatkan. Cara yang terbaik adalah dengan menanggapi berbagai hambatan yang dirasakan guru. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk juga menelaah beliq dan strategi belajar siswa, sebagai elemen yang berpengaruh timbal balik pada belief dan aktivitas praktis guru. Perbaikan instruxnen berupa skala belief dan aktivitas praktis juga disarankan, agar lebih akurat dan representatifdalam menterjemahkan sampcl pcrilaku."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maswir
"Tata ruang kantor bukan hanya untuk keindahan semata mata, tetapi tata ruang juga mempunyai dampak terhadap motivasi, kesehatan, dan prestasi seseorang dalam mengerjakan suatu kegiatan pada ruang atau pada tempat tertentu. Dari dampak yang dibicarakan di atas, semuanya menuju kepada efektivitas pekerjaan seseorang baik pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik, maupun pekerjaan yang membutuhkan pemikiran , dan atau pun pekerjaan yang membutuhkan fisik dan pemikiran. Dalam kesempatan ini penulis mencoba mempelajari penataan ruang sebuah kantor, tepatnya ruang Administrasi Pendidikan Politoknik Universitas Indonesia melalui suatu penelitian penulis mencoba seberapa jauh efektivitas tata ruang kantor administrasi pendidikan yang didasarkan pada pandangan para pegawai yang bekerja dengan suatu instrument penilaian tertentu.
Penelitian ini dilaksanakan dentgan tujuan untuk mengidentifikasi penataan ruangan administrasi pendidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap kegiatan administrasi pendidikan. Disamping itu penelitian dimaksudkan sebagai bahan .kajian dan pertimbangan dalam mengembangkan ilmu manajemen perkantoran serta sebagai bahan masukan bagi pihak yang berwewenang dalain mengefektifkan pekerjaan administrasi perkantoran.Dalam pelaksanaan penelitian penulis menggunakan analisa deskriptif untuk melihat gambaran permasalahan dalam penataan ruangan dengan bentuk penjabaran dan interprestasi dari tabel-tabel dan gambar yang diperoleh dari data penelitian, dan analisa statistik yaitu analisaregresi dan korelasi utnuk melihat tingkat hubungan antara penataan ruangan dengan hasil kerja administrasi.Dari hasil pengujian hipotesa diperoleh bahwa hasil analisa hipotesa diperoleh bahwa adanya hubungan antara tata ruang dengan volume kerja pegawai dengan tingkat hubungan sedang."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library