Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Susanti
"Alga nijau telah diketahui dapat menyerap ion logam berat seperti ion logam Cr (VI) dalam Iarutan. Namun kemampuan alga dalam menyerap ion logam berat dibatasi oleh beberapa kelemahan seperti mudah rusak karena degradasi olen mikroorganisme Iain, ukurannya yang sangat kecil, dan berat jenisnya yang rendah. Selain itu alga mudah sekali Iarut dalam asam. Oleh karena itu biomassa alga tersebut diimmobilisasi dengan kalsium alginat agar diperoleh struktur yang Iebih stabil dalam asam. Selain itu, kalsium alginat diketahui juga dapat menyerap ion logam Cr (VI) dalam larutan. Biomassa alga, biomassa alga terimmobilisasi, dan kalsium alginat sebelum dan setelah mengikat ion logam Cr (VI) dikarakterisasi menggunakan SEIVI-EDX dan FTIR. Dari hasil penelitian menunjukkan banwa pH maksimum untuk ion logam Cr (VI) oleh biomassa alga, biomassa alga terimmobilisasi, dan kalsium alginat berada pada pH 2 dengan waktu kontak 120 menit. Recovery ion logam Cr (VI) dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi HNO3 dan NaOH."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30494
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ruthven, Douglas M.
New York: Wiley-VCH, 1994
660.284 23 RUT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suzuki, Motoyuki
Tokyo: Kodansha, 1990
660.284 23 SUZ a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholson, D.
London: Academic Press, 1982
541.355 3 NIC c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alti Murdika
"Perkembangan industri yang sangat pesat belakangan ini memberikan Kontribusi yang berarti bagi manusia. Walaupun memberikan Kontribusi yang sangat penting, namun di Iain pihak memberikan sisi negatif yaitu Iimbah. Hasil samping atau buangan dari industri akan mengnasilkan permasalanan yang serius bagi kesenatan manusia dan Iingkungan. Salah satu limbah yang sulit terdegradasi adalah fenol.
Metode yang paling sering digunakan untuk pendegradasian fenol adalah teknik oksidasi dan adsorpsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggantian adsorben terhadap proses adsorpsi dan perbedaan sistem kontinyu dengan sistem batch.
Hasil yang didapat pada sistem baton adalah persen konversi adsorpsi fenol dalam NaCl 1 % adalah 15.94 %, teknik oksidasi dengan 6 V adalah 99.87 %, teknik kombinasi 99.63 %. Kondisi optimum untuk sistem semi- Kontinu adalah waktu alir 240 menit, persen Konversi fenol adalah 81.2 % dan Iimban fenol 65.46 %, Penurunan COD Iimban fenol sebesar 97.16 %"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30484
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Anzifa
"Gas alam merupakan bahan bakar yang lebih menjanjikan untuk berbagai aplikasi di kendaraan bermotor. Harganya yang lebih murah dari bensin atau solar, dan berpengaruh sedikit merugikan ke lingkungan tetapi memberikan keuntungan dalam hal kebersihan dan keamanan. Kendaraan berbahan bakar gas alam mengeluarkan sedikit karbon dioksida (penyebab efek rumah kaca) dan polutan lainnya ke udara bila dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin. Namun, energi yang rendah membuat gas alam kurang aplikasinya sebagai bahan bakar mobil. Satu liter minyak bumi pada pembakaran menghasilkan sekitar 3,5 x 104 kJ energi, tapi satu liter gas alam hanya menghasilkan energi 40 kJ pada pembakaran, sekitar 0,1% dari minyak bumi. Dengan demikian, masalah utama menggunakan gas alam sebagai bahan bakar kendaraan adalah penyimpanannya untuk mendapatkan kepadatan energi yang tinggi.
Sebuah alternatif sistem penyimpanan NG bertekanan rendah (3,5-4 MPa) adalah dengan adsorpsi (Adosrbed Natural Gas / ANG), merupakan pilihan yang seimbang dari segi biaya kompresi dan kapasitas penyimpanan. Adsorpsi merupakan fenomena fisik yang terjadi antara molekul-molekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan padatan. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh keadaan temperature terhadap proses adsorpsi selama masuknya gas, serta pengaruh laju aliran massa terhadap proses keluarnya gas pada sistem penyimpanan ANG.

Natural gas is a fuel with rather promising application in all automotive vehicles. It costs less then gasoline or diesel, and has less adverse effect on the environment which provides benefits as cleanliness and safety. Vehicles fuelled with natural gas emit less carbon dioxide (chiefly greenhouse gas) and other pollutants into the air when compared to gasoline-fed vehicles. However, the low energy density of natural gas retards its wide application as automobile fuel. One liter of petroleum on combustion produces about 3.5 x 104 kJ energy, but one liter of natural gas produces only 40 kJ energy on combustion, which approximately 0.1% of petroleum. Thus, the major problem for using natural gas as a vehicle fuel is its storage to obtain high-energy density.
An alternative low-pressure (3.5'4 MPa) system for storing NG is the storage by adsorption (Adosrbed Natural Gas / ANG), which constitutes a good conciliatory choice between compression costs and storage capacity. Adsorption is a physical phenomenon that occurs between the molecules of gas or liquid contacted with a solid surface. In this work, comparative experiments were carried out to study the thermal effect of the adsorption heat during charge and massflow rate effect on the discharge performance of an adsorbed natural gas (ANG) storage system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50889
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ruthen, Douglas M.
Canada: John Wiley & Sons, 1984
660.284 23 RUT p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Budiarti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode aktivasi terhadap luas permukaan dan kualitas karbon aktif yang dihasilkan dari tongkol jagung. Metode aktivasi yang digunakan adalah metode aktivasi kimia menggunakan KOH dan aktivasi fisika menggunakan gas alir N2 dan CO2. Aktivasi dilakukan pada laju alir 100, 200 dan 300 mL/menit. Sebagai pembanding dilakukan aktivasi fisika saja dan aktivasi kimia saja. Karbon aktif terbaik diperoleh melalui metode aktivasi kimia-fisika menggunakan gas N2 dengan laju alir 100mL/menit. Melalui proses tersebut diperoleh karbon aktif dengan bilangan iod sebesar 1065,15 mg/g, rendemen 55,65%, kadar air 20,62%, kadar abu 1,96%, dan kadar zat volatile 22,18%.

This research aims to determine the effect of activation methods on surface area and quality of activated carbon produced from corn cobs. In this research controlled by chemical activation method using KOH and physical activation method using N2 and CO2 gasification at a flow rate of 100, 200 and 300 mL/min. For comparison, the study was also carried out the manufacture of activated carbon by physical activation method and chemical activation method. The best activated carbon obtained by chemical-physical activation method using N2 gasification with a flow rate of 100mL/min. This method produced activated carbon with iodine number of 1065,15 mg/g, yield (55,65%), moisture content (20,62%), ash content (1,96%), and volatile matter (22,18%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Nasikin
"Dalam industri, zeolit Ca digunakan sebagai adsorber selektif nitrogen dengan metode PSA (Pressure Swing Adsorption)/VSA (Vacuum Swing Adsorption). Zeolit alam dimodifikasi menjadi CaO-zeolit dengan proses ion exchange dengan larutan kapur (Ca(OH)2). Terhadap CaO-Zeolit dengan konsentrasi Ca berbeda dilakukan uji adsorpsi untuk mengetahui selektivitas adsorpsinya terhadap oksigen dan nitrogen. Uji adsorpsi dilakukan pada CaO-zeolit dengan konsentrasi Ca sebesar 0,682%, 0,849% dan 1,244% terhadap oksigen dan nitrogen dengan konsentrasi sebanding secara terpisah. Dilakukan variasi tekanan sebanyak tiga kali selama selang waktu 5 menit waktu adsorpsi, untuk melihat hubungan antara waktu dengan jumlah mol N2 dan O2 yang teradsorpsi.Uji adsorpsi menunjukkan bahwa terdapat batasan kandungan Ca agar CaO-zeolit lebih selektif mengadsorb nitrogen. CaO-zeolit dengan kandungan Ca >1,125% menyerap nitrogen lebih selektif daripada oksigen. Karena udara bebas mempunyai kandungan nitrogen 4 kali dari oksigen maka pada proses adsorpsi udara oleh zeolit kecepatan adsorpsi nitrogen oleh zeolit akan mencapai 4 kali dari kecepatan adsorpsi oksigen. Perbedaan laju adsorpsi dengan ini memungkinkan untuk memanfaatkan CaOZeolit sebagai alat pengkaya oksigen.

In industry, Ca zeolite is used as nitrogen selective adsorbent with the use of PSA (Pressure Swing Adsorption)/VSA (Vacuum Swing Adsorption) methods. Natural zeolite modified to be Cao-zeolite by ion exchange process using Ca(OH)2. Adsorption test was done on CaO-zeolite with different Ca concentration to understand how it's adsorption phenomena on oxygen and nitrogen. Adsorption test has been done for CaO-zeolite with Ca concentration = 0,682%, 0,849% and 1,244% to oxygen and nitrogen with equal concentration seperately. Pressure variation has being done three times (5 minutes long each time) adsorption time to analyze the connection between adsorption time and how many moles of nitrogen and oxygen being adsorbed. Adsorption test showed that there is a limit of Ca concentration to make CaO-zeolite more selective to adsorb nitrogen. CaO-zeolite with Ca concentration . 1,125% adsorb nitrogen more selective than oxygen. Because the nitrogen content in air is four times the oxygen so we can conclude that the air adsorption rate by zeolite will be four times the adsorption rate by oxygen. This differences in adsorption rate will make the use for CaO-zeolite as a oxygen enrichment equipment possible."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>