Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hariram
Abstrak :
ABSTRAK
Pada industri manufaktur untuk menciptakan tingkat produktivitas yang baik dan tingkat kinerja perusahaan yang juga baik perlu adanya suatu perencanaan yang baik pula. Karena tanpa adanya suatu perencanaan yang baik biasanya akan menimbulkan permasalahan pada tingkat implementasi yang disebabkan oleh tidak adanya suatu arahan yang jelas. Departemen Closed Die Forging PT. Perkasa Indobaja merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi berbagai komponen sesuai dengan kebutuhan konsumennya (customized). Adapun produk-produk yang dihasilkan antara lain adalah gears, shafts. crank shafts, connecting rods untuk industri automotive, coupling, track links, track rollers, flanges untuk industii mesin konstruksi, spindles, tiller, chain links untuk mesin pertanian dan cam shafts, articulated rod, main bearing cap untuk industri transportasi. Perusahaan merasa perlu adanya suatu perencanaan yang baik pada tingkat produksi agar dapat menjadi lebih produktif.

Salah satu dari model perencanaan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah perencanaan produksi secara agregat (Aggregate Planning). Aggregate Planning merupakan perencanaan produksi pada tingkat skala menengah (intennediate term). Perencanaan ini menyangkut mengenai pemanfaatan sumber daya perusahaan baik fasilitas peralatan yang ada diperusahaan seperti mesin dan pemanfaatan sumber daya manusia (labour) secara optimal. Alasan mengenai mengapa perlu adanya pemanfaatan sumber daya perusahaan secara optimal adalah karena hal ini berhubungan dengan penggunaan keuangan perusahaan untuk menjalankan aktivitas produksi secara efisien. Penggunaan sumber daya perusahaan akan berkaitan secara langsung dengan biaya produksi dan biaya- biaya lainnya seperti biaya finished goods inventory Keputusan-keputusan pada jangka menengah berhubungan dengan penggunaan sumber daya secara keseluruhan seperti penggunaan tenaga kerja, tingkat output, perlu atau tidaknya overtime, minimalisasi inventory. Keputusan yang diambil pada jangka menengah akan memberikan batasan untuk keputusan yang bersifat jangka pendek.

Tujuan dari pembuatan perencanaan agregat ini adalah mengembangkan perencanaan produksi secara fisibel pada tingkat agregat dengan harapan terjadi keseimbangan antara permintaan yang diperkirakan dengan kapasitas yang tersedia. Lebih dari itu penulis pada penelitian ini akan berkonsentrasi untuk meminimalisir biaya yang muncul dan pertimbangan penggunaan strategi yang tepat sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan dan kebijakan perusahaan (company policy) yang mendukung penerapan strategi yang digunakan. Secara umum adalah lima strategi yang dapat dimanfaatkan pada pembuatan perencanaan agregat (Aggregate planning) yaitn strategi dengan melakukan hiring karyawan baru atau melakukan lay-off karyawan (Chase strategy), menerapkan sistem overtime atau pemanfaatan pekerja part-time guna mempertahankan kinerja produksi dan tingkat output yang tetap (stable workforce-variable work hours strategy), menerapkan adanya sistem persedian barang jadi I finished goods inventory (Level strategy), atau dengan menerapkan kombinasi dari ketiga strategi diatas (Mixed strategy), dan yang kelima adalah strategi yang dijalankan dengan memberikan sebagian dari pekerjaan ke penyediajasa luar untuk meningkatkan penyediaan produk (Subcontracting).

Pada penelitian ini pembuatan perencanaan agregat dilakukan dengan mernbandingkan penerapan dua strategi yang berbeda yaitu dengan penggunaan Level Strategy sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini dan dengan menggunakan Mixed Strategy sebagai aiternatif strategi yang diajukan. Penggunaan Level Strategy dilakukan dengan rnenggunakan kapasitas output sebesar 4,5 ton per hari. Sedangkan penerapan Mixed Strategy dilakukan dengan memanfaatkan kapasitas output sebesar 3 ton per hari.

Dengan menggunakan konsep, data dan hasil analisa maka diperoleh bahwa penerapan Mixed Strategy menunjukan te1jadinya efisiensi secara keseluruhan dibandingkan dengan perencanaan dengan menerapkan strategi yang berlaku saat ini (Level Strategy) pada pembuatan perencanaan produksi yang dilakukan penulis dengan menggunakan metode perencanaan secara agregat (Aggregate Planning). Ada beberapa kesimpulan yang dapat ditmik yaitu : 1. Terjadi penurunan tingkat produksi (cumulative production) dan tingkat persediaan barang jadi (finished goods inventory) yang berarti pada setiap pe1iode perencanaan dengan menggunakan Mixed Strategy. 2. Dengan penerapan Mixed Strategy dimana kapasitas produksi (output capacity) menjadi 3 ton per hari menjadikan perusahaan lebih optimal dalam memanfaatkan situasi sesuai dengan demand saat ini seperti pemanfaatan bahan baku (raw material), tenaga kerja (labor) dan penggunaan fasilitas (equipment) perusahaan. 3. Terjadi keseimbangan yang optimal antara perrnintaan (demand) dengan output yang dihasilkan perusahaan sehingga mencegah terjadinya back order. 4. Terjadi penurunan total regular time production cost, total finished goods inventory cost dan grand total cost sepanjang periode perencanaan dengan penerapan mixed strategy 5. Penghematan biaya secara keseluruhan dengan penerapan strategi yang berbeda ada1ah sebesar US$ 186.020
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardina Puspita Dharma
Abstrak :
Dengan terus bertumbuhnya produksi dan konsumsi plastik, isu pengelolaan sampah plastik menjadi krusial karena tingginya dampak pencemaran yang dapat dihasilkan oleh pengelolaan yang salah. Daur ulang merupakan salah satu cara terbaik untuk mengelola sampah plastik. Pemerintah telah menetapkan penggandaan kapasitas daur ulang sebagai salah satu strategi dalam mengurangi kebocoran aliran plastik ke laut. Maka dari itu, penelitian ini hendak membangun model perencanaan agregat yang mendukung keberlanjutan dan optimasi perencanaan produksi, persediaan, serta backorder dengan tujuan meminimalkan biaya produksi keseluruhan salah satu perusahaan yang tercakup dalam rantai pasok industri daur ulang plastik, yaitu manufaktur PET flakes. Model optimasi menggunakan metode mixed-integer linear programming (MILP) dengan perangkat Opensolver untuk Microsoft Excel dan Gurobi optimizer. Model hasil penelitian kemudian dibandingkan dengan model dengan strategi murni perecanaan agregat : strategi Chase dan strategi Level. Urutan model dengan biaya produksi terendah adalah model perencanaan agregat penelitian, model Chase Strategy, kemudian model Level Strategy, dengan jumlah sebesar Rp1.234.922.424.965,32, Rp1.289.603.961.089,41, dan Rp1.669.974.114.375,48. ......As plastic production and consumption keeps growing rapidly, plastic waste management is an important issue due to the damage that plastic waste mismanagement can give. Recycling is one of the best solutions. The government has established doubling the recycling capacity as one of the strategy to reduce the leakage of plastic into the ocean. Therefore, this study aims to build an aggregate planning model that supports the sustainability and optimization of production, inventory, and backorder planning with the objective of minimizing the overall production cost of a company in the plastic recycling industry, namely, a PET flakes manufacturer. The optimization model uses mixed-integer linear programming (MILP) method, with OpenSolver with Microsoft Excel and Gurobi optimizer. The model is then compared with the model with pure aggregate planning strategies : Chase Strategy and Level Strategy. The order of the models with the lowest cost result to the highes is the research model, Chase Strategy, then the Level Strategy, with the amount of Rp1.234.922.424.965,32, Rp1.289.603.961.089,41, and Rp1.669.974.114.375,48.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subyantoro S.
Abstrak :
ABSTRAK
Tahap perencanaan dan pengendalian produksi dalam suatu sistem manufaktur merupakan faktor yang menentukan efektivitas suatu perusahaan.

Melalui perencanaan dan pengendalian produksi maka dapat diambil keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi produk yang dihasilkan. Dengan meramalkan permintaan (demand) dari kendaraan bermotor yang tepat sebagai masukkan utamanya, maka dapat ditentukan perencanaan yang strategis atas permintaan tersebut selama jangka waktu menengah melalui metode perencanaan agregat (aggregate planning). Dari perencanaan jumlah kendaraan yang diramalkan, maka dapat ditentukan jumlah stamping yang dibutuhkan untuk membuat kendaraan tersebut. Dalam peramalan diperhatikan faktor-faktor dan inflasi, suku bunga bank dan juga indeks harga saham , dimana faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi peramalan.

Perencanaan agregat yang akan ditentukan adalah pengaruh dari produksi yang tetap dan variasi tenaga kerja (workforce); tenaga kerja konstan, variasi inventors dan stockout; Tenaga kerja rendah konstan dan subkontrak; tenaga kerja konstan dan lembur (overtime), dari keempat perencanaan tersebut ditentukan hasil yang optimum.
ABSTRACT
The Planning And Controlling Production by Using Aggregate Planning Method (Case Study; Stamping Process Inautomotive Production Of Daihatsu In Year 2000)

The phases of planning and controlling production in a manufacture system will be the factor to determine effectivity of a company. By using the planning and controlling production, an optimum decision can be taken based on the resources of the company in fulfilling demand of the products. By using an exact forecast for the demand of the automotive, it will be able to determine the strategic planning on the demand for the middle period by using the aggregate planning methode. From the forecast of the number of the vechicles planned, it will be able to determine number of stamping required to produce the vechicles. In making the forecasting, the factors of inflation, bank's interest, foreign exchange, and share price indeks have to be noticed as these factors will influence the forecast.

The set up of aggregate planning is a result of the exact production and various workforce; constant workforce, various inventory and stockout; the low constant workforce and subcontract; constant workforce and overtime. The optimum result can be established from for planning.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Arya Apryanto
Abstrak :
ABSTRAK
Di setiap industri baik manufaktur atau jasa, terdapat beragam faktor yang dapat mendukung peningkatan produktivitas, efisiensi, dan utilisasi dalam perencanaan jumlah sumber daya manusia atau manpower secara menyeluruh atau aggregate. Beberapa fenomena yang terjadi pada PT. XYZ, seperti produktivitas, efisiensi, dan utilisasi yang rendah di area produksi, dapat dianalisis dengan menitikberatkan pada variabel ndash; variabel pendukung yang ada seperti jumlah manpower, permintaan terhadap produk yang dihasilkan yaitu manhours, dan jumlah jam atau manhours yang digunakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam suatu proyek. Pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam proses pengumpulan data dan seluruh data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan pendekatan teori aggregate planning dengan metode graphical method on level strategy. Dengan analisis yang dihasilkan dalam penelitian karya akhir ini, dapat diketahui jumlah manpower secara menyeluruh yang optimal demi meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan utilisasi.
ABSTRACT
In every industry of either manufacturing or service, there are various factors that can support productivity, efficiency, and utilization improvement of aggregate manpower planning. Some phenomena that occured in PT. XYZ, such as low productivity, efficiency, and utilization in the production area, can be analyzed with emphasis on existing support variables such as number of personnel or manpower, demand for manhours produced, and the actual manhours used to complete all work in a project. Qualitative and quantitative method approach used in data collection process and all data obtained then processed by using approach aggregate planning theory with graphical method on level strategy. With resulting analysis in this research, can be known the optimal number of manpower in order to increase manpower productivity, efficiency, and utilization.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidz Akbar Halim
Abstrak :
Perencanaa produksi yang baik dapat menentukan arah kebijakan perusahaan sehingga dapat menoptimalkan keuntungan bagi perusahaan. Kemampuan untuk mengatur faktor-faktor yang berimbas pada besarnya biaya dapat membantu untuk membuat perusahaan dan proses produksi untuk bisa bertahan. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu tantangan bagi pelaku bisnis di sektor otomotif. Pemenuhan terhadap permintaan konsumen salah satu hal terpenting untuk memenangkan pasar otomotif ini. Penelitian ini mempelajari praktek dari perencanaan agregat pada perusahaan sparepart otomotif. Dengan penggunaan level strategy, case strategy dan hybrid strategy pada perencanaan agregat, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh biaya terkecil pada tahap produksi yang mampu membantu perusahaan untuk menentukan rencana produksi tiap periode. ......Good production planning can help determine a policy that can optimize profits for a company. The ability to control factors that affect the cost is the key to the sustainability of production process and company itself. This is one of the challenges for businesses in the automotive sector. The ability to fulfill customer demands is an important thing in order to win this automotive market. This paper studies the practice of aggregate planning implementation in automotive spare parts company. By using level strategy, case strategy and hybrid strategy this study has chance to reach the minimum cost of production that helps the company to plan production quantity each period.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library