Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Gracesya Eunike
"Menanggapi perkembangan pesat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan penggunaannya yang makin meluas, Uni Eropa memposisikan dirinya di garda terdepan pembentukan standar regulasi AI. Dengan “mendomestikasi” tren global menjadi suatu produk yang “khas” Eropa, Uni Eropa merespons AI sebagai teknologi bakalan yang membawa risiko dan peluang baru. Penelitian kualitatif ini menyoroti bagaimana Uni Eropa mengkurasi tata kelola AI, yang merupakan tren global, hingga menjadi sesuai dengan kepentingan regional melalui pendekatan yang berbasis risiko dan berorientasi pada manusia. Persepsi pembuat kebijakan Uni Eropa terhadap ancaman dan risiko AI, kepentingan untuk mempreservasi demokrasi, serta kekhawatiran terhadap kebebasan berinovasi menjadi perhatian utama penelitian ini. Dengan memanfaatkan konsep Domestikasi dan metode causal process tracing untuk menganalisis analisis literatur dan dokumen primer, penelitian ini menilik setiap proses yang ditempuh untuk menghasilkan EU AI Act. Interaksi antara berbagai kepentingan dari bermacam-macam aktor akhirnya menghasilkan pendekatan berbasis risiko yang preskriptif untuk mengklasifikasikan tingkat ancaman dan menetapkan perlindungan hak-hak fundamental. Selain itu, transformasi tren global ini juga berhasil menciptakan “trustworthy AI” sebagai merek dagang Uni Eropa yang unik. Pada akhirnya penelitian ini menegaskan bahwa brussels effect mampu direplika melalui EU AI Act dan membentuk standar AI global yang menunjang posisi Uni Eropa sebagai pemain sentral dalam domain AI.
In response to the rapid development of artificial intelligence (AI) and its increasingly widespread use, the European Union (EU) positions itself at the forefront of establishing AI regulatory standards. By “domesticating” the global trend into a distinctly European product, the EU responds to AI as an emerging technology carrying both novel risks and opportunities. This qualitative research highlights how the EU curates AI governance, as a global trend, to align with regional interests through a human-oriented, risk-based approach. EU policymakers' perceptions of AI threats and risks, interest to preserve democracy, and concern towards freedom to innovate constitute the primary focus of this research. Utilizing the Domestication concept and the causal process tracing method to analyze literature and primary documents, this research examines each process undertaken in producing EU AI Act. The interaction between diverse interests from various actors ultimately produced a prescriptive risk-based approach to classify threat categories and establish protections for fundamental rights. Furthermore, this transformation of the global trend successfully created 'trustworthy AI' as a unique trademark of the EU. Ultimately, this research affirms that the Brussels Effect can be replicated through the EU AI Act, shaping global AI standards that bolster the EU's position as a central player in the AI domain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library