Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Jokie M.S.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peraiaran. DPU, 1989
R 551.48305 PUB
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, 2005
R 628.1 KAT II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lendrawati
"ABSTRAK
Flotasi merupakan salah satu proses pemisahan, dan telah banyak diaplikasikan dalam industri logam, non logam dan proses pengolahan maupun pemurnian air. Penelitian mengenai flotasi dan aplikasinya telah banyak dilakukan dalam skala laboratorium untuk selanjutnya dapat dipakai dalam skala industri.
Penelitian ini mencoba memanfaaatkan fiotasi guna menurunkan warna air sungai lahan gambut agar Iayak konsumsi. Logam yang digunakan yaitu Ca dan Mg. Penelitian dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama adalah mengetahui apakah flotasi dapat digunakan untuk menurunkan kadar warna air gambut, dengan menentukan kondisi optimum flotasi larutan kompleks logam-humat yaitu, pH dengan variasi 5, 6, 7, 8, 9 dan konsentrasi surfaktan dengan variasi konsentrasi dodesilamin; 0, 5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, dan 80 ppm. Tahap kedua adalah menerapkan flotasi dalam kondisi optimum untuk menurunkan warna air gambut Sungai Dumal, Riau. Sebelum masuk tahap pertama, harus ditentukan dulu berat molekul rata-rata asam humat dan perbandingan stoikiometri logam-humat. Pada fIotsi sampel, dilakukan variasi konsentrasi logam dan variasi berat kapur tohor. Parameter air yang diukur adalah kadar wama, kekeruhan, kadar logam, DHL, pH, bilangan KMn04, dan kesadahan. Parameter tersebut diukur sebelum dan sesudah flotasi.
Berat molekul rata-rata asam humat ditentukan dengan menggunakan viscometer ostwald dan data menunjukkan bahwa asam humat yang dipakai pada penelitian mi memiliki berat moekuI sebesar 109.406 g/mol. Perbandingan
stoikiometri Ca: Humat sekitar 55: 1 sedangkan Mg : Humat sekitar 36: 1. Flotasi Ca-Humat dapat berjalan secara optimum pada pH 6 dan [dodesilamin] = 50 ppm
dengan penurunan warna ±89% sedangkan untuk flotasi Mg-Humat, pH 7 dan [dodesilamin] = 40 ppm dengan penurunan warna ±92%. Flotasi sampel air gambut
Sungai Dumai dengan menambahkan logam sebesar 10 ppm dapat menurunkan kadar warna ±96% (flotasi dalam kondisi optimum Ca-Humat) dan ±81% (flotasi dalam kondisi optimum Mg-Humat). Flotasi dengan menggunakan kapur tohor
sebanyak 0,20 g untuk 250 ml sampel, menghasilkan penurunan warna sebesar ±95%.
Selain mempengaruhi kadar warna, flotasi juga mempengaruhi parameter air lainnya yaitu DHL, kekeruhan, kadar logam, kesadahan, dan bilangan KMn04. Diantara parameter tersebut, bilangan KMn04 air hasil flotasi belum memenuhi standar baku mutu air minum."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chay Asdak
Bulaksumur, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2014
551.48 CHA h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dwi Atmanto
"ABSTRAK
Pencemaran lingkungan sungai, lebih disebabkan oleh faktor perilaku manusia (sosial). Bila hal ini tidak dilakukan perbaikan, maka keberlanjutan sungai dan ekosistemnya dikhawatirkan akan mengalami kehancuran dalam waktu tidak terlalu lama, Pemerintah telah berupaya mengatasi kerusakan daerah aliran sungai di antaranya adalah Prokasih. Namun belum ada tanda perbaikan bahkan kualitas lingkungan sungai makin kritis. Apalagi pengelolaan sungai di Indonesia masih menggunakan konsep hidraulik murni, yang menimbulkan masalah baru, kerusakan ekosistem sungai dan bencana. Namun bila Eko-hidraulik diterapkan di Indonesia, sulit berhasil tanpa melibatkan masyarakat. Indonesia mempunyai potensi modal sosial yang cukup kuat dan pemberlakuan otonomi daerah berasaskan demokrasi dan berkeadilan memberikan ruang peran serta masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji baik sccara teoretis maupun praktis dan memberi pemikiran tentang model pendekatan S0550-hidraulik pada masyarakat daerah aliran sungai dalam mengelola kualitas air sungai. Penelitian ini dilakukan di bantaran Sungai Ciliwung DKI Jakarta dan bantaran Sungai Citarum Kabupalen Bandung Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, kelompok masyarakat bantaran Sungai Citarum Bandung Jawa Barat telah melakukan penerapan Sosio-hidraulik lebih tinggi (80%) dalam mengelola kualitas air sungai dibandingkan dengan kelompok masyarakat bantaran Sungai Ciliwung Jakarta (44,7%). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat kandungan unsur pendekatan Sosio-hidraulik yaitu : pelestarian fungsi sungai, partisipasi stakeholders, ekonomi sumberdaya air, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan budaya air masyarakat lokal yang diterapkan oleh kelompok masyarakat dalam mengelola kualitas air sungai. Kontribusi unsur pendekatan Sosio-hidraulik oleh masyarakat terhadap pengelolaan Iingkungan slmgai di dua lokasi penelitian adalah 38,50%. Kedua, model system dynamics dapat mengkonstruksi diagram sistem Sosio-hidraulik dan subsistem yang lain seperti dukungan pemerintah, dan dukungan swasta (dunia usaha) yang dapat menganalisis perbaikan kualitas air sungai. Simulasi akhir model ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Sosio-Hidraulik (l00%) oleh stakeholders yang didukung oleh pemerintah (l00%) dan dunia usaha yang dilaksanakan secara konsisten Serta dilaksanakan serentak oleh seluruh stakeholders daerah aliran sungai hulu-hilir (terpadu), akan menghasilkan perbaikan kualitas air sungai setelah 18 tahun. Hasil penelitian ini berimplikasi terhadap: 1) penguatan pemberlakuan konsep Sosio-hidraulik dalam pengelolaan kualitas air sungai yang berbasis masyarakat, 2) Pengakuan pemerintah atas kemampuan masyarakat mengelola kualitas air sungai, 3) Sistem pengelolaan sumberdaya berbasis komunitas (Community Based Resources Management- CBRM) harus disempurnakan menjadi ISBRM (Integrated Socio-hydraulics Based Resources Management).

ABSTRACT
The caused ofthe polluting that happens on the river was human ?s behaviour (social responsibility. If the reparation has not been done, then the river and its ecosystem continuity will faced the damage in near time. The government has tried to fx the damage ofthe river-basin. But, there are still no signs that it will be better though the river environment quality is getting worse. It was because the managing of the river in Indonesia is still using the pure hydraulics concept which caused the damaged of the river ecosystem and disaster. lf the Eco- Hydraulics has been applied in Indonesia, it will be difficult to be done without the involvement of the Socio-Hydraulics. while Indonesia has many strong potential social capital. The provisions of the autonomy region based on democracy and justice has given rooms to participate by citizen.
The aims of this research are to examine and to give ideas about approaching model jbr Socio-Hydraulics in managing the quality of the river water in continuity. This research was done on Ciliwung Watershed DKI Jakarta and Citarum Watershed Bandung West Java. The result ofthe research shown that first, the citizen of Citarum Watershed Bandung West Java were more succeed through the Socio-Hydraulics approach than the citizen of the Ciliwung Watershed Jakarta The Inplementation of Socio-Hydraulics respondence level on Citarum Watershed Bandung West Java groups has higher score (80%) than the Socio-Hydraulics respondence level on Ciliwung Watershed Jakarta (44. 7%). Next is, the result of analyses shown that there are Socio-Hydraulics approach elements such as: the continuity of river water junction, stakeholder 's participants, the economy water source, the involvement of society and the local culture development in reaching the succeed of the river environment quality improvement that has been done by the groups of society who ?s lived in the river basin. The contribution of the Socio-Hydraulics approach elements to the succeeding of the managing river environment in two research location were 38.50% Second the system dynamics model can be constructed the diagram system of Socio-Hydraulics and others subsystem such as the government support, the involvement of the sociegf and the privates support, so that the river water quality improvement can be anabfsed This last simulation model has shown that the application of the Socio- Hydraulics approach (l00%) by the stakeholders with the support #om the government (1 00%) and the privates (industry) that will be done in consistently and it will be done at the some time by all stakeholders of the river area (integrateaD, will produce the improvement of the river water quality ajter l8 years. This research result has imply to the policies of I) The supervision of Socio-Hydraulics concept in river water quality management on society base, 2) The government recognition to the society ability in managing the river water quality, and 3) The community based resources management (CBRM) must be completely to be integrated Socio-hydraulics based resources management (ISBRM).
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
D1894
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Puspita
"Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Tarakan menyatakan bahwa kualitas air Sungai Karang Anyar yaitu parameter COD, Amonia dan TSS tahun 2010- 2013 melebihi baku mutu. Penurunan kualitas air tersebut diduga disebabkan oleh perilaku masyarakat. Fokus penelitian adalah air Sungai Karang Anyar sebagai sumber air bersih harus baik kualitasnya padahal kualitas air sungai Karang Anyar menurun dipengaruhi oleh perilaku masyarakat kawasan bantaran sungai. Tujuan penelitian adalah memahami perilaku masyarakat kawasan bantaran sungai dalam perlakuan aliran sungai dan menguji penurunan kualitas air sungai; dan menghasilkan strategi-strategi pengelolaan air sungai. Pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan gabungan metode kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian yaitu perilaku membuang air limbah domestik langsung ke sungai diduga mempengaruhi parameter COD dan Amoniak; perilaku tidak mengolah kotoran ayam diduga mempengaruhi parameter Amoniak; perilaku mengambil tanah dari bukit/gunung diduga tidak mempengaruhi parameter TSS; perilaku menambang pasir di sungai diduga mempengaruhi parameter Amoniak tetapi diduga tidak mempengaruhi parameter TSS.
Kesimpulan adalah tidak semua perilaku warga yang bermukim dan berkegiatan di kawasan bantaran sungai mengakibatkan penurunan kualitas air sungai. Strategi pengelolaan air sungai adalah masyarakat perlu meningkatkan kinerja SDM, partisipasi, informasi dan pengetahuan; mengurus perizinan (IMB dan SITU) dan meningkatkan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam pengawasan pembuangan air limbah domestik dan nondomestik.

Environmental status data of Tarakan City stated that water quality of Karang Anyar's river for parameter COD, BOD5, Ammonia and TSS from year 2010- 2013 are above the government regulation for quality standard. Karang Anyar's river water quality decreased because of society behavior. Karang Anyar's river as fresh water resources should be improved their quality. This is the point of this research. The aim of this research is understanding the regional society's behavior, examining water quality and to compose the strategies of river water management. I use the combination between quantitative and qualitative methods for this research.
The result is that society's behavior of disposing domestic wastewater directly to the river was suspected as the cause of parameter level of COD and Ammonia; disposing untreated chicken's dirt to the river was suspected increased ammoniac parameter; taking soil from the hills/mountains suspected influenced TSS parameter; behavior of river sand mining suspected affecting Ammonia parameter but not TSS parameter.
The conclusion is that not all behavior of regional society along the riverbanks affect to decreasing Karang Anyar's river water quality. River water management's strategies are community had to improve human resources' performance, participation, information, knowledge, managing the government's licenses (IMB and SITU) and increasing the cooperation between community with local government to control the disposal of non-domestic and domestic waste water.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"ABSTRAK
Beban pencemaran yang harus ditanggung oleh Sungai Mookervart semakin besar, seiring dengan sernakin banyakznya industti dan pemukiman di sekitar slmgai yang membuang limbahnya ke sungai Dari sekian banyak zat-zat pencemar yang terdapat dalam limbah cair yang dibuang ke Sungai Mookervart, senyawa-senyawa Nitrogen seperti NH3-N dan N03-N adalah merupakan senyawa-senyawa yang biasa ditemukan dalam limbah cair tersebut.
Senyawa Nitrogen adalah salah satu bahan nutrient yang penting dalam pertumbuhan organisme hidup. Dalam jumlah yang mencukupi, senyawa ini akan digunakan oleh mikroorganisme sebagai bahan makanan. Akan tetapi kehadiran senyawa Nitrogen dalam jumlah yang berlebih dapat menyebabkan pertumbuhan organisme lain yang tidak dikehendaki (misalnya Alga), dapat pula menyebabkan penurunan kelarutan oksi gen (DO) dan penurunan pH dalam badan air. Oleh karena itu maka perlu dilakukan pembatasan terhadap jumlah senyawa Nitrogen yang masuk ke dalam aliran Sungai Mookervart. Dan suatu model matematik yang mampu mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa Nitrogen di aliran sungai akan menjadi alat yang sangat membantu untuk keperluan ini.
Karena pemasalahan tersebut di atas, maka pada penelitian ini dikembangkan suatu model matematik untuk mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa ammonia nitrogen (NH3-N) dan nitrat nitrogen (NO3-N) di aliran Sungai Mookervart.
Pengamatan terhadap kualitas air Sungai Mookervart beserta saluran-saluran
outfallnya dilakukan selama 7 hari (10 April - 16 April 1996) dengan titik-titik pengamatannya adalah jembatan PT. Bir Bintang, jembatan Garuda, jembatan PT.
Bakrie, jembatan PT. United Can dan jembatan PT. Tembaga Mulia Semanan.
Sedangkan saluran-saluran outfall yang diperiksa kualitas airnya adalah saluran Rasico, saluran Warung Gantung, saluran Super Itali, saluran Perumahan Citra dan saluran Semanan Dari semua variabel yang dibutuhkan oleh model matematika hanya harga K (laju penguraian) yang tidak dapat diulcur, baik secara matematis maupun dengan cara pengukuran langsung di lapangan. Oleh sebab itu maka harga K hams dicari dengan cara coba-coba (trial dan error) sampai didapat harga K yang memberikan simpan dan minimum antara besarnya konsentrasi di lapangan dengan konsennasi hasil perhitungan model. Dengan menggunakan program Microsof Excel yang mempunyai fasilitas solver, dapat dicari harga K ini dengan cepat dan teliti.
Setelah dilakukan pengukuran di lapangan, perhitungan dengan menggunakan model dan analisa terhadap hasil penelitian, dapat diketahui harga K yang mendekati keadaan sebenarnya di lapangan. Untuk senyawa NH3-N harga K rata-rata yang didapat dari penelitian ini adalah 1,29X10 -5/detik, sedangkan mum senyawa N03-N harga K yang didapat adalah 1,1 6X10 -6/detik Dari hasil pengujian terhadap model matematik, dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan pada penelitian ini terbukti mampu mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa NH3-N dan N03-N di aliran Sungai Mookervart selama 7 hari pengamatan.

"
1996
S34644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Suwandhini
"ABSTRAK
Skripsi ini berusaha untuk membahas faktor-faktor yang mempengaruhi sikap penduduk yang bermukim di tepi sunga1 Ci1iwung terhadap penggunaan air sungai tersebut untuk kehidupan sehari-hari. Sikap ada1ah kesediaan bereaksi terhadap suatu hal (obyek), bersifat tertutup tetapi bi1a sudah terbentuk akan turut menentukan cara-cara tingkah laku manusia terhadap obyek tersebut. Penulis merasa perlu membahas topik ini karena masalah pencemaran (terutama pencemaran air sungai) telah menjadi masalah lingkungan hidup yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia. Masa1ah itu ternyata baru dibahas o1eh ilmuwan dari bidang ilmu pasti alam saja, pembahasan yang dilakukan ilmuwan sosial sangat sedikit sekali. Untuk memudahkan analisa maka penulis menggunakan variabel status sosial ekonomi dan pengetahuan mengenai kebersihan dan kesehatan lingkungan sebagai variabel pengaruh (independent variable), variabel sikap terhadap penggunaan air sungai Ciliwung sebagai variabel antara (intervening variable) dan variabel penggunaan air sebagai variabel terpengaruh (dependent variable). Penulis menggunakan variabel-variabel tersebut untuk mengetahui sampai seberapa jauh faktor sosial ekonomi dan pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai kebersihan dan kesehatan lingkungan dapat mempengaruhi sikapnya terhadap penggunaan air sungai yang telah tercemar. Selain itu penulis juga ingin mengetahui apakah sikap yang dimiliki seseorang berkaitan dengan tindakan (tingkah lakunya) terhadap suatu obyek terutama dalam hal ini adalah tindakan dalam menggunakan air sungai Ciliwung yang telah tercemar untuk kehidupan sehari-hari). Untuk studi empiris yang harus dilakukan, penulis menetapkan daerah Kelurahan Kampung Melayu sebagai daerah penelitian. Alasan dari ditetapkannya daerah tersebut adalah karena wilayah keiurahan itu hampir seluruhnya terletak memanjang di tepi sungai Ciliwung, dan banyak penduduk daerah itu yang menggunakan air sungai tersebut untuk berbagai, keperluan hidup sehari-hari. Padahal menurut penelitian secara fisio-kimiawi dan mikro-biologi, pencemaran yang terjadi pada sungai Ciliwung telah melampaui Nilai Ambang Batas (NAB). Sebagai populasi penelitian, penulis menetapkan semua penduduk yang bermukim tepat di tepi sungai Ciliwung dan proses penarikan sampelnya dilakukan secara acak tetapi bertahap (multi-stage random sampling). Dari proses itu penulis mendapatkan 100 orang responden yang terdiri dari para ibu rumah tangga, karena mereka itulah yang paling banyak menggunakan air untuk berbagai keperluan (baik untuk kepentingan dirinya sendiri maupun bagi kepentingan keluarganya). Dari data yang terkumpul didapat bahwa sebagian besar responden bersikap negatif (setuju) terhadap penggunaan air sungai Ciliwung untuk kehidupan sehari-hari. Setelah diadakan analisa didapat bahwa sikap itu berkaitan dengan faktor sosial ekonomi dan tingkat pengetahuan mengenai kebersihan dan kesehatan lingkungan yang relatif rendah. Dari ketika analisa itu dilanjutkan didapat bahwa sikap yang dimiliki responden itu ternyata sejalan dengan tindakan atau tingkah lakunya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>