Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Prasetyo Abdillah Adriansyah
"Perubahan tutupan lahan tentu memberikan manfaat bagi sektor sosial dan ekonomi. Namun, tidak jarang perubahan lahan memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Seringkali dalam proses perubahan lahan banyak lahan-lahan hijau yang berkurang tergantikan dengan bangunan. Salah satu dampak nyata dan besar adalah pengaruh perubahan lahan terhadap kualitas air dan udara pada lingkungan. Kabupaten Sumedang menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mengalami pembangunan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan dan suhu udara permukaan, pengaruh NDVI dalam membuat model suhu udara permukaan serta melihat hubungan model tersebut terhadap tutupan lahan. Data yang digunakan dalam penelitian ini dihasilkan melalui pengolahan Citra Landsat 8 dan 9 OLI/TIRS dan survei lapangan, hasil tersebut dianalisis menggunakan alat spasial dan statistik. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model yang dibuat menggunakan nilai suhu permukaan daratan dan NDVI mampu mengurangi kesalahan yang dapat terjadi untuk membuat model suhu udara permukaan sehingga hasil model yang menggunakan nilai NDVI lebih baik dibandingkan model yang dibuat tanpanya. Hasil model juga menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun suhu terus meningkat, terlihat dari kelas yang mendominasi 29,1-34,3â mengalami penurunan luas dan terjadi peningkatan luas pada kelas suhu yang lebih tinggi. Perubahan tutupan lahan yang terjadi di Kabupaten Sumedang mempengaruhi suhu permukaan daratan juga suhu udara permukaannya.
Changes in land cover undoubtedly bring benefits to the social and economic sectors. However, it is not uncommon for changes in land cover to have negative impacts on the environment. Often in the process of land cover change, many green areas are reduced and replaced with buildings. One of the significant and tangible impacts is the influence of land cover changes on the quality of water and air in the environment. Sumedang Regency is one of the areas in Indonesia undergoing development. This research aims to understand changes in land cover and surface air temperature, the influence of NDVI in creating a model of surface air temperature, and to observe the relationship of this model to land cover. The data used in this research is generated through the processing of Landsat 8 and 9 OLI/TIRS images and field surveys. The results are analyzed using spatial and statistical tools. The findings of this research indicate that the model created using land surface temperature values and NDVI is capable of reducing errors that may occur in creating a model of surface air temperature. Thus, the model using NDVI values is better than the one created without it. The model results also show that the temperature continues to increase year by year, as seen from the class dominating 29.1-34.3â experiencing a decrease in area, and an increase in the area of higher temperature classes. The changes in land cover in Sumedang Regency affect both land surface temperature and surface air temperature."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Inggrid Rangubang
"Perubahan tutupan lahan merupakan hasil dari interaksi kompleks antara aktivitas manusia dan kondisi lingkungan, yang berdampak langsung terhadap peningkatan suhu permukaan. Konversi lahan vegetasi menjadi lahan terbangun, seperti permukiman dan infrastruktur, menyebabkan penurunan kapasitas penyerapan panas alami. Kota Cirebon, sebagai pusat kegiatan nasional serta berperan sebagai core region bagi Ciayumajakuning, mengalami urbanisasi pesat, menunjukkan peningkatan suhu permukaan seiring alih fungsi lahan. Dalam dua dekade terakhir, suhu permukaan Kota Cirebon meningkat rata-rata sebesar 1,18⯰C. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pola perubahan tutupan lahan, perubahan suhu permukaan untuk melihat hubungan tutupan lahan dengan model suhu udara permukaan. Metode analisis spasial dilakukan untuk mengetahui pola dari perubahan tutupan lahan, suhu permukaan daratan, dan model suhu permukaan udara. Tutupan lahan di Kota Cirebon mengalami perubahan secara bertahap dari tahun 2018, 2021 hingga 2024. Pola perubahan tutupan lahan yang terbentuk yaitu menyebar. Kategori lahan yang mengalami peningkatan luas paling signifikan adalah lahan terbangun. Hasil analisis uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara perubahan tutupan lahan dan model suhu udara permukaan.
Land cover change is the result of complex interactions between human activities and environmental conditions, directly contributing to increased surface temperatures. The conversion of vegetated areas into built-up land, such as residential and infrastructure zones, leads to a decline in the land’s natural heat absorption capacity. Cirebon City, as a National Activity Center and the core region of the Ciayumajakuning area, is undergoing rapid urbanization, marked by a rise in surface temperatures alongside land conversion. Over the past two decades, the surface temperature of Cirebon has increased by an average of 1.18⯰C. This study aims to assess the pattern of land cover change and surface temperature variation in order to examine the relationship between land cover and modeled air surface temperature. Spatial analysis methods were used to identify patterns in land cover change, land surface temperature, and air surface temperature models. Land cover in Cirebon changed progressively from 2018, 2021, to 2024, forming a scattered pattern of change. The most significant increase in area was observed in the built-up land category. Correlation analysis results indicate a strong relationship between land cover change and modeled air surface temperature. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Inggrid Rangubang
"Perubahan tutupan lahan merupakan hasil dari interaksi kompleks antara aktivitas manusia dan kondisi lingkungan, yang berdampak langsung terhadap peningkatan suhu permukaan. Konversi lahan vegetasi menjadi lahan terbangun, seperti permukiman dan infrastruktur, menyebabkan penurunan kapasitas penyerapan panas alami. Kota Cirebon, sebagai pusat kegiatan nasional serta berperan sebagai core region bagi Ciayumajakuning, mengalami urbanisasi pesat, menunjukkan peningkatan suhu permukaan seiring alih fungsi lahan. Dalam dua dekade terakhir, suhu permukaan Kota Cirebon meningkat rata-rata sebesar 1,18⯰C. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pola perubahan tutupan lahan, perubahan suhu permukaan untuk melihat hubungan tutupan lahan dengan model suhu udara permukaan. Metode analisis spasial dilakukan untuk mengetahui pola dari perubahan tutupan lahan, suhu permukaan daratan, dan model suhu permukaan udara. Tutupan lahan di Kota Cirebon mengalami perubahan secara bertahap dari tahun 2018, 2021 hingga 2024. Pola perubahan tutupan lahan yang terbentuk yaitu menyebar. Kategori lahan yang mengalami peningkatan luas paling signifikan adalah lahan terbangun. Hasil analisis uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara perubahan tutupan lahan dan model suhu udara permukaan.
Land cover change is the result of complex interactions between human activities and environmental conditions, directly contributing to increased surface temperatures. The conversion of vegetated areas into built-up land, such as residential and infrastructure zones, leads to a decline in the land’s natural heat absorption capacity. Cirebon City, as a National Activity Center and the core region of the Ciayumajakuning area, is undergoing rapid urbanization, marked by a rise in surface temperatures alongside land conversion. Over the past two decades, the surface temperature of Cirebon has increased by an average of 1.18⯰C. This study aims to assess the pattern of land cover change and surface temperature variation in order to examine the relationship between land cover and modeled air surface temperature. Spatial analysis methods were used to identify patterns in land cover change, land surface temperature, and air surface temperature models. Land cover in Cirebon changed progressively from 2018, 2021, to 2024, forming a scattered pattern of change. The most significant increase in area was observed in the built-up land category. Correlation analysis results indicate a strong relationship between land cover change and modeled air surface temperature. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Victoria Salma Sunukanto
"Saat ini 56,7% dari penduduk tinggal di kota di Indonesia. Tingginya persentasi ini selaras dengan Urbanisasi. Proses urbanisasi memiliki hubungan kuat dengan panas perkotaan. Selain suhu, luas penutupan lahan serta pertambahan jumlah penduduk juga berubah setiap tahunnya, pengurangan luas penutupan lahan bervegetasi mengakibatkan suhu semakin meningkat. Naiknya suhu pada lingkungan perkotaan menyebabkan dampak-dampak tertentu kepada masyarakat terhadap perubahan lingkungan. Tutupan lahan di lingkungan perkotaan memiliki rentang nilai suhu yang tinggi-rendah yang disebut dengan Urban Heat Signature. Penelitian ini dilaksanakan pada Kecamatan Bogor Tengah di Kota Bogor dengan mengolah citra Land Surface Temperature dari citra Landsat 9 TIRS dan Sentinel-2 untuk mendapatkan citra dengan resolusi tinggi, pengambilan suhu udara, dan penyebaran kuesioner mengenai dampak suhu pada kenyamanan termal manusia. Hasil pengolahan terlihat bahwa nilai suhu maksimum dari seluruh penggunaan di Kecamatan Bogor Tengah lebih dari 30°C. Suhu tertinggi terdapat pada permukiman tidak teratur dan lahan kosong, serta suhu terendah berada pada hutan kota. Variasi pada UHS dapat menciptakan persepsi termal pada manusia. Selisih suhu maksimum dan minimum tiap penggunaan lahan tidak memiliki hubungan dengan tingkat kenyamanan termal manusia. Meskipun begitu, besaran suhu minimum dan maksimum tiap penggunaan lahan memberikan efek terhadap kenyamanan termal manusia.
Currently, 56.7% of the population lives in cities in Indonesia. This high percentage is in line with urbanization. The urbanization process has a strong relationship with urban heat. In addition to temperature, the area of land cover and the increase in population also change every year. Land use changes cause the temperature to increase. Rising temperatures in urban environments cause certain impacts on humans against environmental changes. Land use in urban areas has a range of high-low temperature values called the Urban Heat Signature. This research was conducted in Bogor Tengah District in Bogor City by processing Land Surface Temperature images from Landsat 9 TIRS and Sentinel-2 images to obtain high-resolution images, taking air temperature, and distributing questionnaires regarding the impact of temperature on human thermal comfort. The processing results show that the maximum temperature value of all land uses in the Bogor Tengah District is more than 30°C. The highest temperatures are in open spaces and irregular settlements, and the lowest are in urban forests. UHS variations can develop a thermal perception in humans. The difference between the maximum and minimum temperatures for each land use has no relationship with the level of human thermal comfort. Even so, the minimum and maximum temperatures for each land use affect human thermal comfort."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library