Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shils, Edward
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia , 1993
171.7 SHI e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Lesmana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riris Priyanto
"Civil society is an arena in which all social entities interact and freely express themselves, based on common values and is built by the four pillars of social actors: the academic community, civic community, mass media, and political parties. Unfortunately for years there has been a discord among the fours, especially between the academic community and the civic community, as in the case of Indonesia. This paper is composed from a series of long discussions, held as part of the institutionaliation process of Pacivis?Center for Global Civil Society Studies. If gives a historical outlook of the development of the academic community's roles, its significance in the civil society arena and the necessity to reorganise the academic community in order to regain its strategic place in civil society."
2003
CJCE-1-1-April2003-21
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ketika masih menjadi seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) di sebuah Universitas swasta di Jakarta, saya pernah mengajukan untuk menggunakan metodologi feminis guna penelitian tentang konstruksi perempuan pada "Koran kuning"....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadhita Maulida
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah dan penyesuaian akademis remaja. Dalam penelitian ini, keterlibatan ayah diukur dari remaja sebagai anak dan ayah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas sepuluh sejumlah 403 orang dan ayah sejumlah 133 orang. Keterlibatan ayah diukur menggunakan skala keterlibatan ayah yang terdiri dari tiga komponen keterlibatan ayah yaitu: engagement, accessibility, dan responsibility. Penyesuaian akademis diukur melalui dua indikator utama yaitu: dukungan sosial dan performa akademis. Dukungan sosial terdiri dari empat sumber yaitu, ayah, ibu, guru, dan teman. Performa akademis diukur melalui nilai rapor siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dan penyesuaian akademis.

This study aims to determine the relationship between father involvement and adolescent academic adjustment. In this study, measured father involvement of adolescents as a child and the father. The sample used in this study is 403 tenth grade high school students and 133 fathers. Father involvement is measured using a scale consisting of father involvement father involvement three components namely: engagement, accessibility, and responsibility. Academic adjustment was measured through two main indicators, namely: social support and academic performance. Social support consists of four sources, namely, father, mother, teacher, and friend. Academic performance is measured through student grades. The results showed that there are no significant relationship between father involvement and academic adjustment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Hidayat
"Saat ini sistem informasi berbasis web banyak dikembangkan untuk melayani besarnya kebutuhan akan sistem informasi. Salah satu ciri dari sistem berbasis web ini adalah adanya basis data yang terletak jauh (remote) dari pengguna. Untuk itu agar pengguna mudah dalam menggunakan data-data dan informasi yang ada di basis data maka harus dibuat sistem akses data yang baik dari halaman web ke basis data. Sistem Inforrnasi Akademis Jurusan Elektro FTUI (SISKA) dikembangkan menurut sistem informasi berbasis web. Oleh karena itu SISKA harus memiliki sistem pengaksesan data yang baik. yaitu sistem yang mudah dimengerti dan digunakan (user friendly), mcmiliki error handling yang baik serta dapat menjaga keakuratan dan integritas data.
Skripsi ini akan membahas sccara khusus perancangan sistem akses data pada SISKA. Disamping itu karena untuk membuat sistem akses data yang baik harus diperhatikan detail tiap proses yang terjadi pada sistem, skripsi ini juga akan membahas perancangan dan desain proses yang terjadi secara detail pada SISKA. Pada akhirnya untuk mengetahui apakah suatu sistem sudah berjalan dengan baik atau belum maka perlu diadakan testing dan uji coba. Dari hasil uji coba pengaksesan data pada SISKA, maka dapat dikatakan bahwa SISKA telah memilik sistem pengaksesan data yang baik, seperti yang telah dideskripsikan di atas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eky Kusnul Yakin
"Penelitian terhadap kecurangan akademis yang dikaitkan dengan moral belum pernah dilakukan oleh satupun mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang ingin menyelesaikan tugas akhirnya. Secara teoritis, moral adalah salah satu faktor internal yang secara signifikan mempengaruhi kecurangan akademis. Sekalipun sederhana, konsep moral sangat sulit untuk diteliti secara empiris. Kebanyakan orang akan menghindari penilaian "melawan moral." Penelitian ini merupakan upaya untuk mengisi kekosongan di atas dan diharapkan menjadi pendahuluan bagi penelitian sejenis yang lebih tajam terhadap hubungan di antara moral dan kecurangan akademis. Sejumlah topik tentang moral misalnya adalah penilaian moral (moral judgment), sikap moral (moral attitudes) nilai moral (moral values), kemunafikan moral (moral hypocr/sy), dan mekanisme pelepasan standar moral (moral d/sengogement mechanisms). Dalam penelitian ini sejumlah teori moral yang berbeda digunakan menjadi sebuah bangunan teori yang bersifat komplementer, dan berupaya mengungkapkan kemungkinan adanya hubungan positif antara sikap moral permisif dengan kecurangan akademis.. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan dua skala pengukuran yang secara khusus didisain untuk penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan secara nort probabilitas dengan teknik insidental. Semua data diolah dengan menggunakan SPSS 10 far Windows.
Dari hasil akhir penelitian diperoleh kesimpulan adanya hubungan yang kuat antara sikap moral permisif dan kecurangan akademis. Koefisien korelasi dengan menggunakan Pearson's Product A^oment adalah sebesar 0,43 pada level signifikansi di bawah 1% (0,01). Sebagai pembanding, dengan menggunakan Spearman's Rho diperoleh koefisien sebesar 0,326 dengan level signifikansi yang sama. Dengan demikian tidak ada keraguan untuk menerima hipotesis alternatif dan menolak hipotesis nol.
Sedangkan temuan tambahan dengan menggunakan uji t diperoleh kesimpulan bahwa nilai rata-rata dari kelompok jenis kelamin laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan yang berarti dalam keduanya; kecurangan akademis dan sikap moral permisif. Toleransi mahaslswa laki-laki terhadap isu-isu moral yang diperdebatkan lebih tinggi dari mahasiswa perempuan dengan level signifikansi kurang dari 0,01 (0,00). Dan kecurangan akademis pada mahasiswa laki-laki juga lebih tinggi dari mahasiswa perempuan dengan level signifikansi kurang dari 0,05 (0,02).
Maka tingginya kecenderungan sikap moral permisif akan diikuti oleh tingginya intensitas kecurangan akademis. Dan sebaliknya, rendahnya kecenderungan pada sikap moral permisif akan diikuti pula oleh rendahnya intensitas untuk melakukan kecurangan akademis.
Sejumlah saran untuk penelitian lebih lanjut antara lain adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan kriteria eksternal terhadap kedua skala yang digunakan dalam penelitian ini, penajaman pada salah satu teori moral kontemporer {Moral Hypocrisy dan Moral Diserigagement Mechar^isms), melakukan penelitian atas sejumlah modal-modal intervensi yang disebutkan secara lebih rinci dalam bab saran guna mereduksi fenomena kecurangan akademis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bambang Riyanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Kualitas Kehidupan Sekolah antara siswa SMA Plus, SMA Pendamping Plus dan SMA Reguler. Juga untuk mengetahui pengaruh dari aspek-aspek Kualitas Kehidupan Sekolah terhadap prestasi belajar pada siswa SMA Plus, SMA Pendamping Plus dan SMA Reguler. Penelitian ini menggunakan desain ex post facto field studies. Subyek penelitian dalam penelitian ini ialah siswa kelas 3 SMA; 33 siswa SMA Plus, 39 siswa SMA Pendamping Plus, dan 38 siswa SMA Reguler. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-probabilUy sampling, yaitu purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Dalam perhitungan digunakan teknik one way anova, korelasi pearson product moment, dan multiple regression. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam Kualitas Kehidupan Sekolah pada siswa SMA Plus, SMA Pendamping Plus, dan SMA Reguler. Perbedaan yang signifikan juga terjadi pada setiap aspek Kualitas Kehidupan Sekolah. Pada perhitungan multiple regression, tidak ditemukan pengaruh dari Kualitas Kehidupan Sekolah terhadap prestasi akademis; baik pada SMA Plus, SMA Pendamping Plus, maupun SMA Reguler. Hanya pada SMA Pendamping Plus, aspek psikososial dapat dipakai untuk memprediksi prestasi akademis. Selain itu interaksi aspek psikososial dan aspek fisik juga dapat dipakai untuk memprediksi prestasi akademis. Selain itu ada beberapa hasil tambahan yang patut diperhatikan dalam penelitian ini. Skor Kualitas Kehidupan Sekolah yang paling tinggi diperoleh siswa SMA pendamping Plus, kemudian SMA Reguler dan di posisi terakhir merupakan siswa yang berasal dari SMA Plus. Pada ketiga sekolah (SMA Plus, SMA Pendamping Plus, dan SMA Reguler), skor paling tinggi merupakan skor pada aspek psikososial, kemudian aspek pembelajaran, aspek organisasional dan terakhir aspek fisik. Dengan memperhatikan hasil-hasil penelitian maka saran teoritis yang diajukan ialah agar memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi akademis, melakukan penelitian lanjutan dengan skala yang lebih besar, dan merancang alat ukur yang simpel tetapi tetap mewakili teori. Untuk saran praktis, Perbedaan Kualitas Kehidupan Sekolah pada ketiga sekolah seharusnya membuat Departemen Pendidikan Nasional membuat kebijakan yang lebih baik. Misalnya perbedaan predikat jangan sampai menimbulkan perbedaan dalam fasilitas yang mencolok. Kemudian Pihak Departemen Pendidikan Nasional bersama sekolah sebaiknya mencoba untuk menciptakan tingkat Kualitas Kehidupan Sekolah yang baik dengan memperhitungkan aspek-aspek psikososial, fisik, pembelajaran dan organisasional."
2004
S3494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>