Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[Universitas Indonesia, ], 2007
S29288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
TA370
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasugian, Rudy
"Alat ini berfungsi sebagai pedometer untuk mendeteksi aktivitas gerakan tubuh seperti berdiri, duduk, tidur telentang, tidur tengkurap, dan menghitung jumlah langkah serta konsumsi energi dalam melakukan pergerakan tersebut. Pengiriman data secara wireless menggunakan bluetooth witilt 2.5.
Pengukuran jumlah langkah dilakukan dengan menggunakan metode peak detection sedangkan pengukuran penggunaan energi dilakukan berdasarkan jumlah langkah yang terdeteksi dengan menggunakan nilai metabolic equivalent (MET) sebesar 3,3 untuk aktivitas berjalan dengan langkah sedang pada permukaan datar.
Respons MMA7260Q terhadap perubahan tilt juga diamati dan didapat hasil korelasi linier yang memuaskan antara nilai tilt terukur dengan kemiringan sensor pada ketiga kanal sumbu (R2  1). Pada pengujian pedometer juga diperoleh hasil yang memuaskan. Namun untuk dapat merancang monitor portabel aktivitas pasien dengan akurasi tinggi masih diperlukan studi lebih lanjut menggunakan mikrokontroler.

This device?s main role is as a pedometer to detect body?s activities during any movement such sitting, standing, laying straight-up, laying facing down-ward as well as counting the number of steps taken to include the energy consumed in doing so. The data transfer is performed through wireless mode using Bluetooth witilt 2.5.
Peak detection method will be used in determining the number of steps taken whereas the energy consumed for the steps shall be measured by the number of steps detected with the measured metabolic equivalent (MET) with the nominal value of 3.3 for walking movement under the condition of medium pace on a flat surface.
Any responds of MMA 7260Q towards any variation occurred to the tilt will be closely observed which result a linear correlation which may satisfy the value of measured tilt value with the sensor slope of three canal axis (R2  1 ). A satisfactorily result was also obtained from the pedometer testing. However, further and more detail study using microcontroller may need to be conducted in order to be able to design a portable monitor for patient?s activity.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S29271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edward Iswardy
"Telah dibuat suatu prototipe untuk memantau dan mengukur aktivitas fisik tubuh manusia secara nirkabel menggunakan sensor akselerometer berbasiskan mikrokontroler dan komputer, yang dinamakan SPAFT-NA (Sistem Pemantau Aktivitas Fisik Tubuh Nirkabel berbasis Akselerometer). Prototipe menggunakan catu daya tunggal +3V. Sistem perangkat mempunyai kinerja yang baik dimana kesalahan pengukuran dalam besaran g (gravitasi) di bawah 5.1% dan koefisien korelasi antara pengukuran sudut kemiringan dengan tegangan keluaran lebih besar dari 0.99. Sistem dapat mendeteksi perbedaan jenis aktivitas fisik tubuh manusia seperti berdiri, duduk, tidur, berjalan, berlari, dan naik tangga, secara realtime dan simultan pada sumbu XYZ. Di samping itu, prototipe juga dapat berfungsi sebagai pedometer untuk mengukur data aktivitas dinamis seperti jumlah langkah, jarak tempuh, lama aktivitas, dan energi yang dipakai selama aktivitas. Sistem peralatan menunjukkan hasil pengukuran yang sama baiknya dengan produk pedometer komersial (Omron HJ-113). Bahkan, prototipe memperlihatkan kinerja yang lebih baik karena dapat mengukur pemakaian energi untuk aktivitas yang berbeda.

Body has been made using accelerometers based on microcontroller and computer named as SAFT-NA (Sistem Pemantau Aktivitas Fisik Tubuh Nirkabel berbasis Akselerometer). The prototype has had low power system using +3V single supply. It shown that error range in term of g (gravitation) was below 5.1% and the coefficient of correlation between measure tilt and output voltage was greater 0.99. The system could detect different human body?s activities such as standing, sitting, lying, walking, running, and stepping up the stair, in realtime and simultaneously on XYZ-axis. Moreover, it acted as a pedometer for measuring dynamic activities, such as number of step, distances, time span, and energy expenditure. It shown that the system had a good correlation with a commercial product (Omron HJ-113). However, it shown that the system had better performance as it could calculate energy expenditure for different activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21389
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Muhamad Awaludin S
"Saat ini perekaman gelombang seismik masih menggunakan geophone konvensional, yaitu terdiri dari koil yang digantung oleh pegas. Pada penelitian ini, telah dikembangkan sebuah sistem perekam gelombang seismik menggunakan akselerometer MEMS. Data keluaran akselerometer diakuisisi dengan menggunakan mikrokomputer Raspberry Pi, kemudian data tersebut disimpan di dalam Raspberry Pi dan dikirim ke sebuah komputer host setelah proses akuisisi selesai. Keluaran data dari sistem ini setara dengan data keluaran dari geophone konvensional, yaitu dalam domain kecepatan. Sistem ini menggunakan komunikasi Wi-Fi untuk terhubung ke sebuah server sehingga memungkinkan kegiatan eksplorasi tanpa memerlukan kabel. Hasil rekaman sistem ini dibandingkan dengan geophone konvensional. Uji coba dilakukan di Universitas Indonesia.

Currently recording seismic waves still use conventional geophones, which consists of coils suspended by springs. This research has developed a system of recording seismic waves using MEMS accelerometer. Accelerometer output data acquired using microcomputers Raspberry Pi, then the data is stored in the Raspberry Pi and sent to a host computer after the acquisition is completed. The output data from this system is equivalent to the output data from conventional geophones, which is in the domain of speed. This system uses the Wi-Fi communication to connect to a server making it possible exploration activities without cables. Recording the results of this system compared with conventional geophones. Tests performed at the University of Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Mufidatul Ula
"Pengujian getaran terhadap head expander telah dilaksanakan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dinamis dari head expander yang digunakan pada Laboratorium Uji Suhu dan Vibrasi Pusat Teknologi PenerbanganLAPAN. Head expander digunakan sebagai alat bantu pengujian untuk kebutuhan benda uji yang besar. Validasi head expander melalui metode eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui tingkat homogenitas head expander. Pengambilan data menggunakan 4 buah akselerometer yang ditempatkan pada setiap ujung head expander. Getaran sine sweep diberikan mulai dari 5 Hz sampai 2000 Hz dengan amplitude konstan sebesar 1g dan sweep rate sebesar 1 octave/minute. Hasil pengujian menunjukkan bahwa head expander memiliki sifat homogen dengan nilai frekuensi alami yang tidak berbeda jauh. Resonansi terjadi pada frekuensi 900 Hz, 1300 Hz, 1600 Hz dan 1900 Hz. Nilai amplitudo terbesar dengan nilai 11,76 g terjadi pada frekuensi 1900 Hz, sehingga head expander ini tidak dapat digunakan untuk pengujian diatas 1900 Hz."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Alat analisis gerak pasien yang dirancang untuk memonitor aktivitas pasien berbasis akselerometer tiga sumbu MMA7260Q. Pada penelitian ini tiga buah sensor MMA7260Q diaplikasikan untuk mendeteksi berbagai macam aktivitas seperti duduk, berdiri, tidur, jongkok dan lain-lain dengan cara mengukur percepatan dari masing-masing sensor. Disamping itu juga digunakan untuk mendeteksi berjalan untuk menghitung konsumsi energi dari pasien tersebut. Sensor ditempatkan pada kaki, paha dan pinggang. Output dari masing-masing sensor diumpan ke buffer (LM2909) dan difilter pada frekuensi cut off 200 Hz. Dari hasil pengamatan sinyal MMA7260Q diperoleh 2,01 hingga 2,10 V dibandingkan dengan standard sebesar 2,00 – 2,45 V untuk +1g. Namun deteksi aktivitas tubuh tersebut diperoleh dengan benar sesuai dengan kondisi aktivitas. Demikian pula pada pengujian pedometer diperoleh jumlah langkah tanpa mengalami kesalahan."
[Universitas Indonesia, ], 2007
S29274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Dwi Listio
"ABSTRAK
Pada pengaman lift jatuh ini dikendalikan oleh mikrokontroler menggunakan IC ATMega8535 dengan
compiler-nya adalah BASCOM-AVR. Untuk mendeteksi lift ini dalam keadaan jatuh atau tidak digunakan sensor
akselerometer yang keluarannya tegangan analog lalu dimasukan ke ADC internal yang terdapat pada ATMega8535.
Bila akselerometer mendeteksi lift dalam keadaan jatuh di lantai manapun maka rem akan aktif. Pada perancangan
mekaniknya terdapat rem untuk menghentikan laju jatuhnya lift ini. Rem ini terletak di bawah lift dan bila aktif akan
menekan bagian besi penyangga lift. Untuk menggerakkan rem digunakan motor DC yang memliki gearbox agar
kuat saat menekan besi penyangga.

ABSTRACT
At this falling down safety lift, it controlled by microcontroller ATMega8535 and the compiler is BASCOMAVR.
To detect lift whether falling down or not, we used sensor namely accelerometer that the output is analog
voltage where the voltage is plug in to the internal ADC in ATMega8535. If accelerometer detected lift is falling
down in any floor then it will activated the brake. In the mechanic design is available brake to decrease the falling
down speed. The brake is positioned underneath lift and if it active it will push iron stick to mobilize the brake used
DC motor that have gearbox, to increase the power when it pushed."
2007
TA627
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Samudra Firdaus
"Pengawasan wilayah teritorial laut perlu dioptimalkan, terutama pada negara kepulauan yang memiliki luas wilayah laut lebih besar dibandingkan luas wilayah daratan. Karena, wilayah tersebut sangat rawan dimasuki oleh kapal pihak asing secara ilegal. Teknologi pengawasan yang umumnya digunakan seperti radar maupun satelit masih memiliki biaya yang mahal, pencitraan mudah terganggu oleh cuaca buruk, serta kesulitan dalam mendeteksi keberadaan kapal akibat efek noise dan cluttering yang disebabkan oleh permukaan laut yang tidak rata. Teknologi baru yang sekarang sedang dikembangkan untuk pendeteksian pihak asing yang masuk dalam wilayah teritorial adalah teknologi jaringan sensor nirkabel JSN.
Skripsi ini telah memformulasikan persamaan JSN dengan 4 node sensor untuk mengestimasi koordinat kapal. Selain itu, telah dibuat pula perangkat lunak berbasis bahasa pemrograman Processing yang mampu menunjukkan hasil pendeteksian kapal. Kemudian telah dirancang sebuah sistem pendeteksi kapal yang mengestimasi arah, kecepatan, serta koordinat kapal berdasarkan persamaan estimasi koordinat kapal JSN dengan 4 node sensor.
Sistem yang dirancang merupakan integrasi perangkat lunak tersebut dan perangkat keras berupa modul XBee sebagai pengirim data, mikrokontroler Arduino, dan akselerometer untuk membaca pergerakan node sensor secara vertikal. Pengujian dilakukan dengan melewatkan sebuah kapal dengan kecepatan tertentu di dalam wilayah pengawasan menggunakan JSN dengan 4 node sensor.
Hasil yang diperoleh, sistem pendeteksian kapal mampu mendeteksi kecepatan, arah, dan koordinat kapal yang direpresentasikan dalam sumbu x dan sumbu y dengan akurasi terbaik yang dapat dilakukan yaitu sebesar 96 untuk pendeteksian kecepatan kapal, 98,85 untuk pendeteksian arah kapal, 98 untuk pendeteksian sumbu x, dan 99,92 untuk pendeteksian sumbu y.

Surveillance of marine territorial areas needs to be optimized, especially in archipelagic countries that have a larger marine area than land area because the area is vulnerable entered by foreign ships illegally. Commonly used surveillance technologies such as radar and satellite still have an excessive cost, imaging is easily disrupted by harsh weather, as well as difficulty in detecting ship presence due to noise and cluttering effects caused by uneven sea levels. Innovative technology that is now being developed for the detection of foreign parties that enter the territory is wireless sensor network technology WSN.
In this research, WSN equation with 4 sensor nodes to estimate the coordinates of the ship has been formulated. In addition, a software based on Processing language that can show the results of ship detection is also made. A ship detecting system that estimates the direction, velocity, and coordinate of the ship based on the WSN ship coordinate estimation equation with 4 sensor nodes has been designed as well.
The designed system is an integration of the software and hardware. The hardware use XBee module as communication device, Arduino as microcontroller, and accelerometer to read vertical sensor node movement. The test is performed by passing a ship at a certain speed within the surveillance area using WSN with 4 sensor nodes.
Results shown that the ship detection system can detect the velocity, direction, and coordinates of the ship represented in the x axis and y axis with the best accuracy of 96 for the detection of ship speed, 98.85 for the detection of ship direction, 98 For the detection of the x axis, and 99.92 for the detection of the y axis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulkhan Arrosyid
"Teknologi alat akuisi seismic sudah semakin berkembang. Pada penelitian sebelumnya sudah dilakukan penelitian mengenai alat akuisisi sinyal seismik berbasis sensor accelerometer MEMS. Sehingga pada penelitian ini telah memperbaharui alat akuisisi sinyal seismik dari sisi komunikasi agar dapat mengakuisisi lebih banyak geophone atau alat akuisisi sinyal seismik. Selain itu agar jangkauan kabel atau jarak antar geophone juga semakin panjang. Keluaran data dari sistem ini hamper setara dengan keluaran data dari geophone konvensinal. Sistem ini menggunakan Modul SPI Extender untuk membuat satu buah Raspberry Pi dapat mengakuisisi geophone MEMS dengan lebih banyak dan jengan jangakaun kabel yang lebih panjang. Hasil respon atau keluaran dari geophone disimpan kedalam Raspberry Pi terlebih dahulu untuk kemudian bisa diambil secara wireless oleh komputer host. Uji coba dilakukan di Universitas Indonesia.

The technology of seismic acquisition instrumentation has getting developed. In previous research, a study of seismic signal acquisition instrumentation based on MEMS accelerometer sensor has been done. This research has renewed seismic signal accelerometer by communication aspect to acquire more geophones or seismic signal acquisition instrumentation. Output data of this system is almost same with output from conventional geophone. This system uses SPI Extender modul to make one Raspberry Pi to acquire more MEMS geophone and with further cable reach. Respond result or output of geophone is saved into Raspberry Pi first so that it can be taken wirelessly by host computer. Trial test is done at Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>