Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farhan Mahmudi Wicaksono
Abstrak :
Secang (Caesalpinia sappan L.) dan jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) adalah dua tanaman obat tradisional yang sering dimanfaatkan di Indonesia dan keduanya memiliki kandungan senyawa fenolik. Secang telah menunjukkan aktivitas inhibisi agregasi platelet yang kemungkinan berasal dari kandungan brazilin dan brazilein, yang keduanya telah menunjukkan aktivitas antitrombotik. Secara umum, jahe (Zingiber officinale) juga telah menunjukkan efek antiagregasi platelet yang dikaitkan dengan kandungan gingerol dan shogaol, namun belum ada evaluasi serupa untuk jahe merah secara spesifik. Di sisi lain, jahe telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang dikaitkan dengan kandungan senyawa [6]-gingerol, [6]-shogaol, dan gingerdione, yang ketiganya memiliki konsentrasi lebih tinggi dalam jahe merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari pemberian variasi kombinasi secang dengan jahe merah terhadap aktivasi platelet pada hewan uji, diamati dari perubahan pada biomarker tromboksan B2 (TxB2). Kadar TxB2 dari kelompok yang diberikan intervensi berupa campuran ekstrak secang dan jahe merah dalam variasi dosis 1 (50 mg secang dan 200 mg jahe merah/200 gram berat badan) dan dosis 2 (100 mg secang dan 400 mg jahe merah/200 gram berat badan) secara signifikan lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (dosis 1 p=0,013; dosis 2 p=0,004). Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa campuran ekstrak secang dan jahe merah dengan variasi dosis 1 dan 2 memiliki efek inhibisi aktivasi platelet jika diamati melalui parameter TxB2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara efek variasi dosis 1 dan dosis 2 terhadap kadar TxB2 pada hewan uji. ......Secang (Caesalpinia sappan L.) and red ginger (Zingiber officinale var rubrum) are two traditional medicinal plants that are often used in Indonesia and both contain phenolic compounds. Secang has shown platelet aggregation inhibitory activity which is probably due to its content of brazilin and brazilein, both of which have shown antithrombotic activity. In general, ginger (Zingiber officinale) has also shown an antiplatelet aggregation effect associated with gingerol and shogaol content, but there has been no similar evaluation for red ginger specifically. On the other hand, ginger has been shown to have antioxidant activity which is attributed to the content of compounds [6]-gingerol, [6]-shogaol, and gingerdione, all of which have higher concentrations in red ginger. This study aims to determine the effect of the variation of the combination of secang with red ginger on platelet activation in test animals, observed from changes in the biomarker of thromboxane B2 (TxB2). TxB2 levels from the intervention group in the form of a mixture of secang and red ginger extracts in varying doses of 1 (50 mg secang and 200 mg red ginger/200 gram body weight) and dose 2 (100 mg secang and 400 mg red ginger/200 gram body weight). ) was significantly smaller than the negative control group (dose 1 p=0.013; dose 2 p=0.004). Therefore, it can be concluded that a mixture of secang and red ginger extracts with variations in doses 1 and 2 has an inhibitory effect on platelet activation when observed through the TxB2 parameter. There was no significant difference between the effects of variations in dose 1 and dose 2 on TxB2 levels in test animals.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Qisti Mathriul
Abstrak :
Kondisi hiperlipidemia meningkatkan aktivasi platelet, yaitu platelet factor 4 dalam pembuluh darah. Aktivasi platelet berkontribusi terhadap perkembangan proses aterosklerosis. Pada studi ini dilihat potensi variasi dosis ekstrak jahe merah dan secang sebagai penghambat aktivasi platelet melalui parameter platelet factor 4. Induksi diet tinggi lemak dilakukan untuk menciptakan kondisi platelet yang teraktivasi pada hewan uji. Penelitian dilakukan menggunakan 18 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 3 tikus kelompok normal dan 15 tikus pada kelompok induksi diet tinggi lemak selama 10 minggu. Pada minggu ke-8, 15 tikus dibagi ke dalam 5 kelompok yaitu kontrol negatif, positif dengan aspirin dan variasi 3 dosis ekstrak jahe merah dan secang. Hasil analisis menunjukan bahwa konsentrasi platelet factor 4 pada kelompok dosis 3 secara signifikan (p<0,05) lebih rendah dibandingkan kelompok negatif. Hal ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak jahe merah dan secang pada dosis 3 (jahe merah : secang = 800mg : 200mg/200gBB) mampu menurunkan kadar platelet factor 4 pada model hewan yang diinduksi diet tinggi lemak. ......Hyperlipidemia conditions increase the activation of platelets, namely platelet factor 4 in the blood vessels. Platelet activation contributes to the development of the atherosclerotic process. In this study, we looked at the potential of red ginger and sappan heartwood extract as an inhibitor of platelet activation through the parameter of platelet factor 4. Induction of a high-fat diet was carried out to create an activated platelet condition in experimental animals. The study was conducted using 18 male wistar rats which were divided into 3 rats in the normal group and 15 rats in the high fat diet induction group for 10 weeks. At week 8, 15 rats were divided into 5 groups, namely negative control, positive control with aspirin and variations of 3 doses of red ginger and sappan heartwood extract. The results of the analysis showed that the concentration of platelet factor 4 in dose 3 group was significantly (p<0.05) lower than the negative group. Therefore, the administration of red ginger and sappan heartwood extract at dose 3 (red ginger: sappan heartwood = 800mg: 200mg/200gBB) could decrease platelet factor 4 concentration in animal models induced by a high-fat diet.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Herawati
Abstrak :
Platelet merupakan fragmen sel berinti kecil beredar dalam darah yang dilepaskan dari megakariosit. Platelet memainkan peranan penting dalam hemostasis, thrombosis, inflamasi, dan aterogenesis. Produksi stres oksidatif dan reactive oxygen species (ROS) dapat mengaktifkan platelet dan berperan dalam patogenesis penyakit kardiovaskular. Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dapat menginisiasi terjadinya aktivasi platelet melalui produksi ROS yang berlebih. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh diet tinggi lemak terhadap karakteristik mod el hewan hiperlipid emia serta menganalisis pengaruh hiperlipid emia terhad ap aktivasi platelet melalui parameter beta thromboglobulin. Sebanyak 24 tikus Wistar dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu 1 kelompok normal dan 3 kelompok induksi diet tinggi lemak. Pemberian induksi diet tinggi lemak dilakukan selama 10 minggu. Hasil menunjukkan pemberian diet tinggi lemak selama 10 minggu meningkatkan profil lipid kolesterol total dan trigliserida secara signifikan jika dibandingkan kelompok normal. Model hewan hiperlipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak menghasilkan kadar beta-thromboglobulin yang lebih tinggi jika dibandingkan kelompok normal. Beta thromboglobulin, kolesterol total, dan trigliserida menunjukkan korelasi yang sangat kuat dengan arah yang positif. Dapat disimpulkan bahwa pemberian diet tinggi lemak selama 10 minggu berhasil membent uk kond isi hiperlipid emia melalui parameter kolesterol total dan trigliserida. Model hewan hiperlipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak selama 10 minggu menunjukkan t erjad inya akt ivasi plat elet berd asarkan tingginya kadar beta-thromboglobulin jika dibandingkan dengan kelompok normal. ...... Platelets are small nucleated cell fragments circulating in the blood that are released from megakaryocytes. Platelets play an important role in hemostasis, thrombosis, inflammation, and atherogenesis. Production of oxidative stress and reactive oxygen species (ROS) can activate platelets and play a role in the pathogenesis of the cardiovascular disease. Hyperlipidemia is one of the risk factors for cardiovascular disease that can initiate platelet activation through excessive ROS production. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the composition of a high-fat diet on the characteristics of hyperlipidemic animal models and to analyze the effect of hyperlipidemia on platelet activation through beta thromboglobulin. A total of 24 Wistar rats were divided into 4 groups, 1 normal group and 3 high-fat diet groups. A high-fat diet was given for 10 weeks. The results showed that giving a high-fat diet for 10 weeks increased the lipid profile of total cholesterol and triglycerides significantly when compared to the normal group. An animal model of hyperlipidemia induced by a high-fat diet resulted in higher beta-thromboglobulin levels compared to the normal group. Beta thromboglobulin, total cholesterol, and triglycerides showed a very strong correlation in a positive direction. It can be concluded that giving a high-fat diet for 10 weeks succeeded in forming a hyperlipidemic condition through total cholesterol and triglyceride parameters. An animal model of hyperlipidemia induced by a high-fat diet for 10 weeks showed platelet activation based on high levels of beta-thromboglobulin compared to the normal group.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elin Oktavira
Abstrak :
Platelet merupakan sel diskoid anukleat yang berperan penting dalam hemostasis dan trombosis. Platelet yang teraktivasi berperan dalam perekrutan sel inflamasi yang lama- kelamaan akan merangsang terbentuknya plak trombotik dan berakibat kepada penyakit kardiovaskular. Salah satu penanda teraktivasinya platelet yaitu tromboksan B2 (TxB2) yang merupakan metabolit stabil dari tromboksan A2 (TxA2). Hiperlipidemia menjadi faktor risiko dari penyakit aterotrombotik atau kardiovaskular. Pembuktian ilmiah secara eksperimental menggunakan hewan model menjadi penting dalam proses pengembangan serta evaluasi obat antiplatelet bagi pasien aterosklerosis. Pembentukan hewan model hiperlipidemia didasarkan pada pola konsumsi masyarakat yang banyak mengonsumsi asam lemak jenuh ataupun asam lemak trans sehingga dapat memengaruhi profil lipid darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh induksi diet tinggi lemak (HFD) terhadap profil lipid dan efeknya terhadap aktivasi platelet khususnya kadar TxB2. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus Wistar jantan yang diberikan diet tinggi lemak selama 10 minggu untuk membentuk hewan model hiperlipidemia. Penelitian ini menggunakan empat kelompok; satu kelompok kontrol diberi pakan standar dan aquadest, dan kelompok lainnya diberi diet tinggi lemak dengan berbagai jenis dan persentase diet tinggi lemak. Tikus yang sudah dalam kondisi hiperlipidemia, selanjutnya diukur kadar TxB2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok induksi telah berhasil mengalami hiperlipidemia dengan kadar kolesterol total ≥140 mg/dL dan kadar trigliserida ≥120 mg/dL dan memiliki perbedaan rerata kolesterol dan trigliserida yang signifikan (p<0,05) antara kelompok normal dengan kelompok induksi. Sedangkan, kadar TxB2 yang didapatkan menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antar 4 kelompok dan memiliki korelasi yang positif dan sangat lemah dengan profil lipid seperti kolesterol total dan trigliserida. Sehingga dapat disimpulkan pemberian diet tinggi lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida, tetapi tidak menunjukkan adanya aktivasi platelet melalui parameter TxB2. ......Platelets are anucleate discoid cells that role-play in hemostasis and thrombosis. Activated platelets facilitating the recruitment of inflammatory cells and next will stimulate the formation of thrombotic plaques and result in cardiovascular disease. One of the markers platelet activations is thromboxane B2 (TxB2), is a stable metabolite of thromboxane A2 (TxA2). Hyperlipidemia is a risk factor for atherothrombotic or cardiovascular disease. Experimental scientific evidence in animal model is urgent in the process of developing and evaluating antiplatelet drugs for atherosclerosis patients. The formation of animal models of hyperlipidemia is based on the dietary habit of people who consume many saturated or trans fatty acids that affect the blood lipid profile. The purpose of this study was to examine the effect of induction of a high-fat diet (HFD) on lipid profile and its impact on platelet activation, especially TxB2 levels. This research used 20 male Wistar rats, which were given a high-fat diet for 10 weeks to form a hyperlipidemia animal model. This research used four groups; one control group was given standard feed and aquadest, and the other groups was given a high-fat diet of various types and percentages of a high-fat diet. The rat that already in the hyperlipidemia condition, then measured TxB2 levels. The results showed that the induction group had success developed hyperlipidemia with total cholesterol ≥140 mg/dL, triglycerides ≥120 mg/dL and had a significant difference in mean cholesterol and triglycerides (p<0.05) between groups. Meanwhile, the levels of TxB2 obtained showed not significant difference between the 4 groups and had a positive and very weak correlation between lipid profiles such as total cholesterol and triglycerides. So it can be concluded that the administration of a high-fat diet can increase total cholesterol and triglyceride levels, but does not show platelet activation through the TxB2 parameter.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library