Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Alfira Kurniawati
"Ruang publik adalah tempat masyarakat untuk memenuhi kebutuhan beraktivitas dan berekreasi. Rancangan ruang publik yang memiliki kualitas desain yang baik akan mengundang kehadiran manusia. Namun, selain faktor tersebut, intervensi yang dilakukan oleh aktor dapat memengaruhi hidupnya ruang publik. Skripsi ini akan menganalisis peran aktor selain perancang, yaitu masyarakat dan komunitas dalam menghidupkan ruang publik. Ditemukan bahwa relasi antar aktor, aktivitas, elemen fisik, dan kualitas ruang serta intervensi yang dilakukan secara berulang dapat menciptakan makna dan nilai baru dalam ruang (placemaking). Ragam aktivitas dan nilai baru menjadi daya tarik ruang publik yang meningkatkan penggunaan, interaksi sosial dan keragaman pengunjung sehingga menciptakan ruang publik yang hidup.
Public space serves as a place for people to meet their activity and recreational needs. The design of public spaces with good design can attract human presence. However, in addition to these factors, the presence and interventions of actors can significantly influence the life of public spaces. This thesis aims to analyze the role of actors, beyond designers, including the community and local residents, in activating public spaces. It is discovered that the relation between actors, activities, physical elements, spatial quality, and repeated interventions can create new meanings and values within the spaces (placemaking). The diverse range of activities and newly established values become the allure of public spaces, enhancing their utilization, social interactions, and attracting a diverse range of visitors. A variety of new activities and values become the attraction of public spaces that enhancing the use, social interaction and attracting a diverse range of visitors, thus creating lively public space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ardhanareswara Trisha Az Zahra
"Skripsi ini membahas mengenai kolaborasi antar aktor dalam aktivasi ruang bekas gusuran Kebon Jeruk. Accumulation by dispossession telah menjadi akar penindasan yang terjadi di Kebon Jeruk, sebab terjadi proses redistribusi lahan ke state capitalism. Proses perampasan ruang hidup ini, secara tidak langsung juga merampas ruang sosial warga kebon Jeruk. Aktivasi ruang yang dilakukan untuk merebut kembali ruang hidup Kebon Jeruk memunculkan proses kolaborasi antara warga Kebon Jeruk dan solidaritas mahasiswa. Walaupun kedua kelompok aktor ini berasal dari latar belakang dan pemahaman akan ruang yang berbeda, namun cross-cultural friendships yang telah terbangun melalui solidaritas kelas, menjadikan relasi mereka tumbuh dan terus berkembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yakni observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, perbedaan latar belakang, kepentingan dan pemahaman akan ruang, tidak lantas membuat kedua kelompok aktor ini terpecah belah dan tidak satu tujuan. Mereka justru menjadikan kondisi tersebut sebagai kekuatan untuk melawan dan mempererat relasi persahabatan yang terjalin untuk merebut kembali ruang hidup Kebon Jeruk, Bandung.
This thesis discusses the collaboration between actors in the activation of the former Kebon Jeruk evicted space. Accumulation by dispossession has become the root of the oppression that occurred in Kebon Jeruk, because there was a process of land redistribution to state capitalism. This seizure of living space, indirectly also takes away the social space of Kebon Jeruk residents. The space activation which was carried out to reclaim the Kebon Jeruk lived space led to a collaborative process between Kebon Jeruk residents and student solidarity. Although these two groups of actors come from different backgrounds and understandings of space, but the cross-cultural friendships that have been built through class solidarity have made their relationships grow and continue to develop. This research uses qualitative methods, namely participant observation and in-depth interviews. The results of this study indicate that differences in background, importance and understanding of space do not necessarily mean that these two groups of actors are divided and do not have one goal. They actually make this condition as a force to fight and strengthen the friendship that has been established to reclaim the lived space of Kebon Jeruk, Bandung."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library