Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mardiyat Usman
Abstrak :
Sektor energi menjadi kontributor utama penghasil emisi karbondioksida (CO2) dalam kawasan ASEAN. Pertumbuhan populasi penduduk dan aktivitas ekonomi yang pesat hampir dua dekade terakhir memicu kenaikan permintaan energi yang tinggi dalam kawasan ASEAN. Kenaikan permintaan energi mendorong peningkatan emisi CO2, mengingat sumber energi fosil mendominasi bauran energi di negara-negara ASEAN. Studi ini menganalisis fenomena emisi CO2 berdasarkan aspek demografi, aktivitas ekonomi, dan teknologi dengan pendekatan model STIRPAT yang telah dimodifikasi. Studi ini dilakukan mengingat keterbatasan studi empiris terkait emisi CO2 dalam konteks ASEAN. Studi ini menemukan bahwa populasi penduduk, pendapatan per kapita, dan intensitas energi menjadi penggerak utama emisi CO2 di kawasan ASEAN. Penggunaan energi yang efisien dilihat dari seberapa besar intensitas energi yang dapat diturunkan. Konsumsi energi fosil berhubungan positif dengan emisi CO2, meskipun besaran kenaikan emisi yang ditimbulkan tergolong kecil dalam studi ini. Kenaikan persentase konsumsi energi terbarukan terbukti mampu mereduksi emisi CO2 di kawasan ASEAN. Hanya saja besaran kemampuan reduksi yang dihasilkan cenderung lebih kecil dibandingkan dengan studi serupa diluar konteks ASEAN. Temuan mengejutkan dalam studi ini adalah fenomena urbanisasi dan industrialiasi secara statistik tidak signifikan untuk menjelaskan emisi CO2 di kawasan ASEAN. ......The energy sector is the most significant contributor to carbon dioxide (CO2) emissions in ASEAN countries. Rapidly growth in population and economy in the last two decades has driven up energy demand in ASEAN countries. The increase in energy demand leads to an increase in CO2 emissions due to fossil energy dominating the energy mix in ASEAN countries. This study analyzes the phenomenon of CO2 emissions based on aspects of demography, economic activity, and technology with a modified STIRPAT model. This study conducted because of the limited empirical studies related to CO2 emissions in ASEAN. This study found that population, per capita income, and energy intensity as the main drivers of CO2 emissions in ASEAN countries. Energy intensity has a positive impact on CO2 emissions and indicates the inefficiency of energy use. The consumption of fossil energy is positively related to CO2 emissions, although the magnitude is small. An increase in the share consumption of renewable energy proved to reduce CO2 emissions. However, the amount of emission reduction tends to be smaller than similar studies. Surprisingly, this study found that urbanization and industrialization were statistically not significant to explain CO2 emissions in ASEAN countries.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Degree Karimah
Abstrak :
This study aims to find empirical evidence whether local feeder ports as small-scale investments in public infrastructure affect economic activity at the sub-district level. The motivation for the study originated from the fact that the public invests heavily in small-scale projects when market failures occur. However, there is a lack of empirical studies on the impact of these investments because of constraints on data availability and their small marginal contribution at a more aggregated level. Using Difference-in-Differences that exploit staggered implementation of small-port operations, I find that the opening of small ports increased the night light intensity, a measure that captures local economic activity, by 1.8 per cent. Although the impact is relatively small and takes two years after the operation, the benefits reach beyond the sub-district where the port is situated and outweigh the costs.
Studi ini bertujuan untuk menemukan bukti empirik terkait apakah pelabuhan pengumpan lokal sebagai investasi skala kecil infrastruktur publik berdampak pada aktivitas ekonomi di desa. Motivasi dari studi ini berasal dari fakta bahwa pemerintah telah berinvestasi cukup besar dalam proyek-proyek pembangunan skala kecil saat kegagalan pasar terjadi. Namun, studi empirik dalam membuktikan manfaat pelabuhan tersebut sangat terbatas. Hal tersebut terjadi kemungkinan akibat adanya keterbatasan data dan konstrubusi marjinal yang cukup rendah di tingkat aggregat yang tinggi. Menggunakan Difference-in-Differences yang mengukur implementasi operasional pelabuhan kecil secara berangsur-angsur, Saya menemukan bahwa dengan dibukannya pelabuhan kecil, menaikkan intensitas cahaya malam hari, pengukuran yang dapat menangkap aktivitas perekonomian lokal, sebesar 1.8 persen. Walaupun dampaknya relatif rendah dan membutuhkan dua tahun untuk terjadi, manfaat dari pelabuhan kecil juga terjadi di luar desa dimana pelabuhan tersebut dibangun dan investasinya hemat biaya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Bastian
Abstrak :
ABSTRAK
Kemiskinan menjadi masalah dalam pembangunan di Kabupaten Samosir. Salah satu upaya yang dilakukan pemda untuk menanggulangi kemiskinan adalah merespon dan memberikan dukungan penuh terhadap program pemerintah pusat. Kurang lancarnya aksesibilitas ke pusat bisnis, fasilitas umum dan pusat kegiatan masyarakat merupakan masalah utama bagi sebagian masyarakat miskin di pedesaan. Oleh karena itu pemerintah melakukan berbagai program pembangunan sarana dan prasarana pedesaan, diantaranya melalui PNPM Mandiri Perdesaan. Salah satu pelaksanaan program tersebut adalah pembangunan jalan desa, di Desa Sinabulan Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak peningkatan jalan desa terhadap peningkatan aksesibilitas masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat dan aktivitas ekonomi masyarakat di Desa Sinabulan Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dampak peningkatan jalan desa terhadap peningkatan aksesibilitas masyarakat dan peningkatan pendapatan masyarakat serta peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat desa. Dengan mempertimbangkan Garis Kemiskinan Sumatera Utara tahun 2010 dan 2012 diketahui dampak program peningkatan jalan desa terhadap tingkat kemiskinan rumah tangga penerima manfaat.
ABSTRACT
Poverty is a problem in the development of Samosir regency. One of the government efforts to reduce poverty is to respond and provide full support to the central government. Less smooth accessibility to the business center, public facilities and community centers is a major problem for most of the rural poor. Therefore, the government made various programs rural infrastructure development, particularly through the PNPM Mandiri Perdesaan. One implementation of this program is the construction of rural roads in the village district Sinabulan Pangururan Samosir regency. The formulation of the problem in this research is how the impact of increasing rural roads to increase public accessibility, increase household incomes and economic activity in the Village District Sinabulan Pangururan Samosir regency. The research objective was to determine the effects of increasing rural roads to increase public accessibility and increasing incomes and improving rural economic activity. Taking into account the poverty line in North Sumatera in 2010 and 2012 is known to impact rural roads improvement program on poverty beneficiary households.
2013
T32588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Syahriza
Abstrak :
Kabupaten Sleman terletak di lereng Selatan Merapi jumlah penduduk terbesar di DIY Keadaan lereng, ketinggian dan kepadatan penduduk di Sleman menampakkan pola sebaran yang terkait dengan posisi Gunung Merapi. Kepadatan penduduk Sleman yang terkonsentrasi pada bagian selatannya diikut pula oleh sebaran jumlah usaha pada setiap sektor ekonomi di luar sektor pertanian. Dengan demikian faktor produksi di Sleman akan mempunyai kaitan dengan kondisi fisik dan kepadatan Pada segi lain Sleman mampu memberikan sumbangan pendapatan daerah terbesar sesudah Kotamadya Yogyakarta di Propinsi DIY. Dengan berlatar belakang pada kondisi fisik Sleman maka akan dicoba diteliti hubungan antara faktor produksi dengan pendapatan daerah yang kemudian membentuk region-region ekonomi di Kabupaten Sleman. Adapun masalah yang akan dibahas al bagaimana distribusi faktor produksi kegiatan ekonomi di Sleman ? imana distribusi region ekonomi sehubungan dengan faktor produksi dan pendapatan daerah ? pada sisi f1sik dan kepadatan penduduk yang bagaimana region ekonomi terdapat ?
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Satria
Abstrak :
Studi terror management theory yang selama ini telah dilakukan terkait aktivitas ekonomi dalam meredam kecemasan terhadap kematian menunjukkan adanya pertentangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengumpulkan dan menyimpan banyak harta kekayaan, khususnya uang itu sendiri, dapat menurunkan kecemasan terhadap kematian. Namun di lain sisi memberikan uang kepada orang yang membutuhkan juga mampu meredam kecemasan terhadap kematian. Pertanyaan yang muncul dari sini, manakah aktivitas ekonomi yang lebih efektif dalam menurunkan kecemasan terhadap kematian, apakah menyimpan uang, dilihat dengan tingkah laku menabung, atau memberikan uang kepada orang yang membutuhkan, dilihat dengan tingkah laku donasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hipotesis penelitian ini adalah bahwa ide menabung akan lebih efektif dalam menurunkan kecemasan terhadap kematian dibandingkan ide mengenai tingkah laku donasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ditolak, dan tidak terdapat pengaruh manipulasi aktivitas ekonomi pada kecemasan terhadap kematian, F(2,100) = 2,154, p = 0,12. Tidak adanya pengaruh manipulasi aktivitas ekonomi pada kecemasan terhadap kematian dijelaskan oleh pola aktivitas ekonomi partisipan yang cenderung tinggi pada konsumsi serta religiositas. ...... Study of terror management theory that has been done related economy activity in reducing death anxiety indicate a contradiction. Several studies have shown that collecting and storing many assets, especially money itself, can reduce death anxiety. But on the other hand gives money to people who need also able to reduce death anxiety. The question that arises from here, Which economy activity is more effective in reducing death anxiety, whether to save money or give money to people in need. This study aims to answer this question. The hypothesis of this study is that the idea of saving will be more effective in reducing death anxiety compared to the idea of donation behavior. The results showed that the hypothesis is rejected, and there is no effect of the manipulation of economy activity in the anxiety of death, F (2,100) = 2.154, p = 0.12. The lack of effect of the manipulation of economy activity in the death anxiety is explained by the pattern of economy activity participants are likely to be high on consumption and religiosity.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Yohani Aziza
Abstrak :
ABSTRAK
Perubahan Makroekonomi akan mempengaruhi perekonomian suatu negara dan seluruh industri yang ada. Pasar modal menjadi penggerak ekonomi nasional melalui perannya sebagai sumber pembiayaan perusahaan dan alternatif bagi investor untuk berinvestasi. Didalam pasar modal, Indeks Pasar Saham sangat berperan penting karena indeks ini bisa menjadi barometer kesehatan ekonomi di suatu negara. Perubahan pada inflasi, nilai tukar, aktivitas ekonomi dan tingkat suku bungaakan mempengaruhi harga saham yang pada akhirnya akan berdampak pada pengembaliannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan faktor makroekonomi dan Imbal Hasil Indeks Saham di negara Brazil, Indonesia, Jepang dan Amerika Serikat. Metode analisis menggunakan pendekatan kausalitas dan kointegrasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan periode 2009 - 2015. Hasil pengujian menyatakan semua variabel makroekonomi memiliki hubungan jangka panjang dengan Imbal Hasil Indeks Saham.
ABSTRACT
Macroeconomic changes will affect the economy of a country and the rest of the existing industries. Capital markets pushed the national economy through its role as an alternative source of financing for companies and investors to invest. In the capital market, The Stock Market Index is a very important role because this index can be a barometer of economic health in a country. The movement of inflation, exchange rates, economic activity and interest rate will affect the price of shares that will ultimately have an impact on its return. This study aims to examine the relationship of macroeconomic factors with stock market return in Brazil, Indonesia, Japan and the United States. The method of analysis is using the approach of causality and cointegration and the data used in this study is the monthly data from 2009 2015. The test results stated all macroeconomic variables have a long term relationship with the return of stock index.
2017
S66727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Christoffer Hosea
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk mengestimasi dampak yang ditimbulkan dari pembangunan dan pengoperasian jalur ganda kereta api lintas utara pulau Jawa terhadap peningkatan aktivitas dan output ekonomi serta kesempatan kerja, untuk mendorong terjadinya pembangunan ekonomi. Dengan menggunakan data panel pada tingkat analisis desa sepanjang tahun 2011 – 2018 serta metode analisis Difference-in-Differences ditemukan bahwa pembangunan jalur ganda lintas utara belum menunjukkan adanya dampak yang signifikan pada lingkup analisis agregat. Meskipun demikian, pembangunan dan pengoperasian jalur ganda kereta api mampu meningkatkan aktivitas dan output ekonomi yang diukur dari peningkatan intensitas cahaya malam serta mampu meningkatkan kesempatan kerja pada desa yang terletak di Provinsi Jawa Timur, serta beberapa kabupaten/kota yang tersebar di Pulau Jawa. ......This study aims to estimate the impact of the construction and operation of the double-track railway network in North Java on increasing economic activity and output, also employment opportunities, to enhance economic development. Using panel data at the village level analysis during 2011-2018 and the Difference-in-Differences analysis method, The Results show that there is no significant impact of the construction and operating of the North Java double-track railway on the scope of the aggregate analysis. Nevertheless, with the heterogeneity and sub-sample analysis, it was found that there is an increase in output and economic activity as measured by the increase in the intensity of night light and increase in job opportunities for villages located in East Java Province, and several regencies/cities across Java Island.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fazanidya Permana
Abstrak :
Sektor keuangan global secara tradisional berpusat pada proses pembiayaan baik untuk entitas korporat maupun individu, dengan tindakan pembiayaan itu sendiri menjadi titik fokus penting dalam industri ini. Namun, meskipun signifikansinya, sistem ini tetap relatif tidak berubah seiring waktu hingga munculnya inovasi teknologi. Pengenalan teknologi keuangan (fintech) ke industri keuangan menandai titik perubahan yang transformatif. Pergeseran ini membawa peluang luar biasa bagi individu untuk mengakses jalur pembiayaan alternatif di luar batasan lembaga keuangan tradisional. Sementara transformasi ini terbukti menguntungkan beberapa negara, secara bersamaan menghadirkan tantangan bagi yang lain, menyoroti sifat ganda dampaknya. Dalam konteks di mana teknologi keuangan masuk ke pasar keuangan tanpa regulasi yang sesuai, pengaruh mereka menjadi senjata bermata dua. Ketidakberaturan ini memiliki konsekuensi serius, menyebabkan kejatuhan pengguna teknologi semacam itu. Studi ini menggali pemahaman terhadap peran penting yang dimainkan oleh pemerintah dalam integrasi teknologi keuangan ke dalam lanskap pasar keuangan. Secara khusus, fokus menyempit pada Pembiayaan Peer-to-Peer (P2P) sebagai contoh prominent dari teknologi keuangan. Metode investigasi melibatkan eksplorasi pengalaman pengguna sebelumnya, seperti India dan China, dalam menerapkan P2P lending. Dengan menganalisis pendekatan regulasi masing-masing, muncul wawasan yang dapat membimbing pengguna berikutnya, yang diwakili di sini oleh Indonesia. Wawasan ini menegaskan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam mengatur kemajuan yang baru ini secara efektif. ......The global financial sector has traditionally centred around the processes of financing for both corporate entities and individuals, with the act of financing itself being a pivotal focal point within this industry. However, despite its significance, this system remained relatively unchanged over time until the advent of technological innovations. The introduction of financial technologies (fintech) to the financial industry marked a transformative juncture. This shift brought about remarkable opportunities for individuals to access alternative avenues of financing beyond the confines of traditional financial institutions. While this transformation proved advantageous for several countries, it simultaneously presented challenges for others, highlighting the dual nature of its impact. In contexts where financial technologies entered the financial markets without appropriate regulations, their influence became a double-edged sword. This lack of regulation had severe repercussions, leading to the downfall of earlier adopters of such technologies. This study delves into comprehending the crucial role that governments play in the integration of financial technologies into the financial market landscape. Specifically, the focus narrows down to Peer-to-Peer (P2P) lending as one prominent example of a financial technology. The investigation method involves an exploration of the experiences of previous adopters, such as India and China, in implementing P2P lending. By analysing their respective regulatory approaches, insights emerge that can guide subsequent adopters, exemplified here by Indonesia. These insights underscore the imperative nature of government involvement in effectively regulating this novel advancement.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library