Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nur Afni Khadija Tuanaya
"Desa Citayam, Tajurhalang, Kabupaten Bogor yang menjadi lokasi penelitian merupakan bagian Utara dari CAT Bogor sebagai zona luahan air tanah. Keberadaan pesantren memerlukan air hingga 100.000 Liter/hari dapat menjadi ancaman kekurangan air di sekitarnya jika penggunaannya berasal dari akuifer tidak tertekan. Oleh karena itu, penggunaan air harus berasal dari lapisan akuifer tertekan di mana lapisan ini memiliki debit air yang besar, air yang berlimpah, dan tidak mengganggu lapisan air yang banyak dipakai masyarakat sekitar. Untuk meninjau sebaran, dan karakteristik lapisan akuifer tertekan digunakan metode geolistrik 2D yaitu resistivitas dan IP. Dua lintasan pengukuran dilakukan di Barat dan Timur lokasi menggunakan alat SuperSting R8/IP, jarak elektroda 10 m dan konfigurasi wenner-schlumberger. Pemboran batuan inti dikorelasikan dengan model geolistrik. Hasil korelasi menunjukkan lapisan akuifer tidak tertekan berada di kedalaman 12 m hingga 13 m dengan litologi batu pasir dan nilai resistivitas 35 om hingga 50 om dari satuan geologi alluvium. Lapisan akuifer tertekan berada di kedalaman 28 m hingga 36 m dengan litologi batu pasir konglomerat dan nilai resistivitas 10 om hingga 15 om dari satuan geologi kipas alluvium. Lapisan impermeabel yang menjadi batas di antara keduanya merupakan batuan andesit dan basalt. Lapisan akuifer tertekan berada di endapan kuarter dengan debit air mencapai 2571 Liter/Jam.
Citayam Village, Tajurhalang, Bogor District which as research location is Northern parts of Bogor Groundwater Basin as groundwater discharge zone. Islamic boarding school there needs for almost 100.000 L/day that may affect to deficiency for the people around if the exploitation is from unconfined aquifer. Because of that, it needs water usage from confined aquifer which has high water debit, big water resource, and will not affect to people around. To find distribution and characteristic of confined aquifer lapisan in subsurface, geoelectric methods resistivity and IP were used. Two acquisition line in Western and Easter part of location using SuperSting R8/IP, electrode distance 10 m, and using Wenner-Schlumberger configuration. Resistivity model confirmed by core log data. Unconfined aquifer lapisan found in 12 m to 13 m depth with sandstone lithology and resistivity value 35 om to 50 om from alluvium. The confined aquifer found in 28 m to 36 m depth with conglomerate stone lithology and resistivity value 10 om to 15 om which part of alluvial fan. The impermeabel lapisan is andesite and basalt as confining lapisan in between unconfined and confined aquifer. Confined aquifer lapisan is in quaternary deposition with water discharge for about 2571 L/hour."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Naufal Akbar Jodi Putra
"Kebutuhan airtanah memiliki peranan penting, terutama sektor perindustrian di kota-kota besar seperti DKI Jakarta. Wilayah Jakarta bagian utara mengalami alih fungsi lahan menjadi area terbangun dan perindustrian yang menyebabkan konsumsi airtanah meningkat. Sektor perindustrian hanya dapat memanfaatkan airtanah pada akuifer tertekan, sehingga perlu adanya beberapa parameter sebagai bahan pertimbangan dalam memanfaatkan airtanah agar tidak menimbulkan masalah lingkungan. Oleh sebab itu, penelitian ini berfokus di Cekungan Airtanah (CAT) Jakarta bagian utara dengan tujuan dalam menganalisis karakteristik akuifer tertekan dan menghitung debit maksimum pengambilan airtanah pada akuifer tertekan. Metode yang digunakan adalah well logging, cutting, coring, dan pumping test. Karakteristik akuifer tertekan menggunakan semua metode pada penelitian ini. Analisis data cutting dan coring digunakan untuk korelasi litologi bawah permukaan, data well logging digunakan untuk menentukan tipe akuifer agar dapat dibuat model hidrostratigrafi, dan data pumping test digunakan untuk menganalisis karakteristik akuifer. Karakteristik akuifer tertekan dianalisis dari parameter hidrolik akuifer, yaitu transmisivitas dan konduktivitas hidrolik. Tingkat transmisivitas akuifer tertekan tergolong sangat rendah – sangat tinggi dengan rentang nilai dari 0.0015 - 226.024 m2/hari. Nilai konduktivitas hidrolik akuifer tertekan dari lima sumur memiliki rentang nilai dari 0.069 – 3.06 m/hari yang tergolong relatif rendah – sedang. Nilai transmisivitas dan data muka airtanah digunakan untuk menghitung debit maksimum daerah penelitian. Penghitungan debit maksimum pengambilan airtanah akuifer tertekan pada lima sumur didapat melalui penghitungan penurunan maksimum muka airtanah yang diizinkan dan debit optimum. Nilai debit maksimum penghitungan memiliki rentang 0.03 – 10.34 l/det. Penghitungan debit maksimum dan debit optimum dapat dijadikan syarat untuk pengambilan airtanah untuk memanfaatkan airtanah agar tidak terjadi kerusakan lingkungan pada akuifer tertekan tersebut.
The need for groundwater is essential, especially in the industrial sector in huge cities like DKI Jakarta. The northern part of Jakarta transformed land use into a built-up area and industry, which caused an increment in groundwater consumption. The industrial sector only utilizes groundwater in confined aquifers, so it is necessary to have several parameters for consideration in using groundwater so there is no negative environmental impact. Therefore, this study focuses on the northern Jakarta Groundwater Basin, aims to analyze the characteristics of confined aquifers and calculate the maximum discharge of groundwater withdrawal in confined aquifers. This study used several methods, i.e., well logging, rock cutting, rock core, and pumping test. The characteristics of the confined aquifer used all methods in this study. Analysis of rock cutting and rock coring data were used for correlate the subsurface lithology, well logging data were used for determine the type of aquifers in order to make hydrostratigraphic model, and pumping test data were used for analyze the characteristics of aquifer. The characteristics of confined aquifer were analyzed from hydraulic parameters of the aquifers, i.e., transmissivity and hydraulic conductivity. The rates of transmissivity are very low to very high with a range of value from 0.0015 - 226.024 m2/day. The value of confined aquifer hydraulic conductivity from five wells have range from 0.069 – 3.06 m/day, which is relatively low to intermediate. The value of transmissivity and groundwater level data were used for calculating the maximum discharge of groundwater withdrawal in this study area. The maximum discharge of groundwater withdrawal calculation from confined aquifers took place in five wells and were obtained by calculating the maximum allowable groundwater level decrease and the optimum discharge of groundwater withdrawal. The value of maximum discharge has a range from 0.03 – 10.34 l/s. The calculation of maximum discharge and optimum discharge can be used as a condition for groundwater extraction to prevent environmental damage for the confined aquifer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library