Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"ABSTRAK Tugas Akhir ini berisi tentang perhitungan estimasi beban pendinginan dan penentuan peralatan pengkondisian udara yang digunakan pada Gardu Low Voltage Switchgear ( LVS ) di Pusat Listrik Tenaga Uap Suralaya Unit 5, 6 dan 7.
Gardu LVS tersebut berisikan peralatan elektrik, elektronik dan pemroses data yang mendukung pengoperasian unit pembangkitan listrik, sehingga udara di dalamya perlu dikondisikan sesuai dengan persyaratan disain temperatur dan kelembaban yang ditentukan. Pengkondisian udara di dalam Gardu LVS ini berkaitan dengan umur peralatan dan keandalan operasi pembangkit listrik yang memikul beban pada sistem kelistrikan Jawa - Bali.
Estimasi beban pendinginan dilakukan dengan menggunakan metode dan referensi ASHRAE ( The American Society of Heating Refrigerating and Air -
Conditioning Engineers ), dengan dukungan data - data yang diperoleh dari gambar arsitektur, Manual Book dan Badan Meteorologi dan Geofisika Serang.
Peralatan pcngkondisian udara yang dipakai di Gardu LVS Unit Pcmbangkitan Suralaya Unit S. 6 8: 7 adalah Sistem Tata Udara Jenis Sentral dcngan satu unit chillcr dan 3 buah Air Handling Unit ( AI-IU )."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Tristantini Budi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Penelitian yang dilakukan terhadap vortex tube ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variasi diameter dengan panjang yang tetap pada pipa hot tube dari vortex tube Proto X-1 yang dimiliki oleh Jurusan Mesin FT-UI terhadap tingkat efisiensinya, sehingga akan didapatkan performa yang mampu menghasilkan kerja maksimal vortex tube dari perbandingan antara panjang pipa panas dengan diameter pipa panas.
Pengujian ini menggunakan tiga buah variasi diameter pipa panas, dengan diameter dalam masing-masing pipa 6 mm, 8 mm, dan 10 mm dengan panjang pipa 400 mm. Untuk besar tekanan udara masuk dipakai empat variasi tekanan yaitu 5 bar, 6 bar, 7 bar, 8 bar. Metode yang digunakan pada eksperimen ini sama dengan yang dilakukan pada eksperimen helical vortex generator pada vortex tube X-1, dengan dimensi vortex chamber yang digunakan adalah 45 x 50 mm, tebal 10 mm, inlet tangensial dua buah dengan diameter inlet 1 mm, tipe Ranque-Hilsch dengan diameter eksentrik spiral 6 dan 7 mm.
Dari pengujian yang dilakukan, temperatur udara dingin dicapai pada tekanan 8 bar dengan diameter pipa panas sebesar 6 mm dengan panjang 400 mm. Temperatur udara dingin yang dicapai sebesar T(cold) = 11,9°C pada nilai fraksi massa dingin aktual M(cold) (akt) = 0,350. Sedangkan besar kapasitas pendinginan yang dicapai adalah 38,548 J/s, yang berada pada nilai fraksi massa dingin aktual 0,827. Kapasitas pendinginan maksimum ini terjadi pada pipa panas yang memiliki diameter 8 mm dengan panjang pipa 400 mm, pada tekanan udara masuk sebesar 8 bar. Sehingga akan didapatkan nilai perbandingan yang optimal antara panjang pipa panas dan diameter pipa panas untuk karakteristik geometri vortex tube adalah L/D > 40"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Vortex tube adalah sebuah alat pendingin tanpa refrigerant dafam proses kerjanya Vortex tube telah banyak digunakan di dunia induslri Ulttuk mengarasi berbagai masalah spot cooling karena relatif murah dan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perubahan diameter inlet pada vortex tube pada berbagal variasi tekanan udara dari kompressor.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan vortex tube proto x-1 FTUI dengan variasi inlet 1 mm dan 0,7 mm untuk besar tekanan udara masuk dipakai empat variasi tekanan yaitu 5 bar, 6 bar, 7 bar, dan 8 bar. Parameter performa yang digunakan adalah penurunan temperatur dan kapasitas refrijerasi yang dihasilkan oleh vortex tube.
Dari pengujian yang dilakukan pada semua variasi tekanan udara masuk diperoleh hasil uniuk vortex tube dengan diameter inlet 1 mm menunjukkan kinerja yang lebih baik dibanding dengan diameter inlet 0,7 mm.
Inlet Kapasitas Refrijerasi Tempratur drop 1 mm 52.324 J/s 18.9℃
0.7 mm 21.398 J/s 12.8℃
Perbedaan performa yang cukup signifikan ini karena diameter pada inlet yang lebih besar diperoleh udara masuk yang juga besar. Hal ini membuat performanya juga lebih maksimal."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library