Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Muti Ardelinesia
"Puisi berjudul Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono telah bertransformasi menjadi komposisi lagu berjudul sama dan menjadi film berjudul Cinta dalam Sepotong Roti. Transformasi seperti ini menunjukkan fakta bahwa sebuah karya seni berkemungkinan berubah bentuk sehingga penting untuk menganalisis penyebab dan akibat dari perubahan bentuk tersebut. Perubahan bentuk seperti ini disebut sebagai alih wahana yang secara teori dapat bernama ekranisasi, musikalisasi, dramatisasi, atau novelisasi. Saat ini, pengubahan suatu jenis kesenian ke jenis kesenian lain lazim terjadi dalam kalangan pegiat seni, seperti pengubahan novel ke dalam film atau pengubahan puisi ke dalam lagu. Jenis kesenian apa pun dapat dijadikan bentuk kesenian yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini berfokus pada alih wahana puisi menjadi film. Penelitian ini bertujuan menjelaskan perubahan variasi berupa penafsiran dari puisi yang diinterpretasikan menjadi film. Dengan metode kualitatif berpendekatan deskriptif dalam penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono yang dialihwahanakan menjadi film Cinta dalam Sepotong Roti karya Garin Nugroho menunjukkan perubahan variasi yang ditafsirkan dalam bentuk penambahan variasi cerita. Dalam hal ini, Garin Nugroho sebagai sutradara memiliki interpretasi berupa penambahan-penambahan unsur cerita pada film atas puisi.

The poem titled Aku Ingin by Sapardi Djoko Damono has been transformed into a composition of the song with the same title and has become a film titled Cinta dalam Sepotong Roti. Transformations like this show the fact that a work of art is likely to change shape so it is important to analyze the causes and consequences of such shape changes. This form of change is referred to as a vehicle which in theory can be called eranizati dramatization, or novelization. At present, the conversion of one type of art to another type of art is common among activists in the arts, such as the conversion of novels into films or the conversion of poetry into songs. Any type of art can be made into a different form of art. Based on that, this research focuses on the transformation of poetry into a film. This study aims to explain the change in variation in the form of interpretation of poetry interpreted into film. With a descriptive qualitative approach in this study, the results showed that the poem "Aku Ingin" by Sapardi Djoko Damono, which was converted into the film Cinta dalam Sepotong Roti by Garin Nugroho, showed a change in variation which was interpreted in the form of adding variations to the story. In this case, Garin Nugroho as the director has an interpretation in the form of additions to the story element in the film on poetry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Ramadhana Andyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan yang terdapat dalam novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala dengan serial Gadis Kretek karya sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah berupa alur, periodisasi, dan tokoh serta penokohan yang dianalisis melalui perspektif teori alih wahana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Gadis Kretek dan serial Gadis Kretek. Data penelitian dalam penelitian ini adalah kata-kata dan kalimat dalam novel Gadis Kretek serta dialog dan simbol yang terdapat di dalam serial Gadis Kretek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik baca, simak, dan catat. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat tiga jenis alih wahana pada serial Gadis Kretek, yaitu penambahan, pengurangan, dan perubahan variasi. Penambahan terdapat pada perubahan peran Soedjagad dan kaitannya dengan Partai Merah. Pengurangan terdapat pada periodisasi di serial Gadis Kretek yang hanya terdiri dari dua jenis, yaitu masa muda Soeraja dan masa tua Soeraja. Perubahan variasi terdapat pada perubahan dari Partai Komunis Indonesia menjadi Partai Merah, perubahan nama Sentot menjadi Seno, perubahan profesi Lebas, dan perubahan karakter Jeng Yah.
This research aims to explain the differences between the novel Gadis Kretek by Ratih Kumala and the Gadis Kretek series by directors Kamila Andini and Ifa Isfansyah in terms of plot, periodization, characters, and characterization. These differences will be analyzed through the perspective of ecranization theory. This research used a qualitative descriptive method. The data sources in this research are the novel Gadis Kretek and the Gadis Kretek series. The research data in this study are the words and sentences from the novel Gadis Kretek, as well as dialogues and symbols contained in the Gadis Kretek series. The data collection techniques involve reading, observing, and noting. The result of this research is the presence of three types of adaptation in the Gadis Kretek series, namely addition, subtraction, and variation change. Addition is found in the change of Soedjagad's role and its relation to the Partai Merah. Subtraction is found in the periodization in the Gadis Kretek series, which only consists of two types, namely the young Soeraja period and the old Soeraja period. Variation change is found in the transformation from the Partai Komunis Indonesia to the Partai Merah, the change of Sentot's name to Seno, Lebas's change of profession, and the change in Jeng Yah's character."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham William Hasiholan Djaja
"Penelitian ini membahas alih wahana dari lukisan menjadi puisi. Korpus yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah lukisan berjudul Barong (2020), Harvest (2018), dan Friendships (2021) karya Made Gunawan untuk menjadi sebuah karya puisi dengan judul “Wajah Barong” (2021), “Seikat Padi” (2021), dan “Gajah Biru” (2021) karya Dewa Putu Sahadewa. Penelitian ini akan memaparkan proses kreatif dan perubahan dari karya lukisan (visual) menjadi sebuah karya puisi (verbal). Secara garis besar pengalihwahanaan dari lukisan menjadi sebuah puisi menggunakan metode ekfrasis. Metode ekfrasis dibedakan menjadi tiga yaitu, ekfrasis naratif, ekfrasis deskriptif, serta ekfrasis naratif dan deskriptif sesuai dengan tafsiran penyair. Hasil penelitian dari penelitian ini akan memaparkan perubahan bentuk lukisan Barong (2020), Harvest (2018), dan Friendships (2021) karya Made Gunawan untuk menjadi sebuah karya puisi dengan judul “Wajah Barong” (2021), “Seikat Padi” (2021), dan “Gajah Biru” (2021) karya Dewa Putu Sahadewa sesuai dengan metode masing-masing.

This research contains analysis from paintings to poetry. The corpus of this research is from the Paintings of Barong (2020), Harvest (2018), and Friendships (2021) by Made Gunawan that transforms into Poetry of “Wajah Barong” (2021), “Seikat Padi” (2021), and “Gajah Biru” (2021) by Dewa Putu Sahadewa. The formulation of problem from this research is the creativity process and the transformation of Paintings of Barong (2020), Harvest (2018), and Friendships (2021) by Made Gunawan to Become Poetry of “Wajah Barong” (2021), “Seikat Padi” (2021), and “Gajah Biru” (2021) by Dewa Putu Sahadewa. One of the methods of this research is ekfrasis. Ekphrasis itself is divided by three methods, such as descriptive ekphrasis, narrative ekphrasis, also descriptive and narrative ekphrasis. The purpose of this research is to analyze the transformation of Paintings of Barong (2020), Harvest (2021), and Friendships (2021) by Made Gunawan to Become Poetry of “Wajah Barong” (2021), “Seikat Padi” (2021), and “Gajah Biru” (2021) by Dewa Putu Sahadewa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diani Vanijjya
"Alih wahana merupakan konsep peralihan media dari satu jenis kesenian menjadi kesenian lain. Penelitian ini membahas alih wahana Pertunjukan Sendratari Ramayana Bali berdasarkan tiga epos Ramayana karya P. Lal, C. Rajagopalachari, dan Nyoman S. Pendit. Pertunjukan Sendratari Ramayana Bali menarik untuk diteliti karena berbeda dengan Sendratari Ramayana lainnya di Indonesia. Hal ini disebabkan adanya kombinasi sendratari tersebut dengan Tari Kecak yang menjadi ciri khas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan alih wahana Pertunjukan Sendratri Ramayana Bali dari segi penokohan, alur cerita, penyajian cerita, dan struktur pertunjukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sementara itu, teori dalam penelitian ini adalah seni pertunjukan oleh Jaeni dan alih wahana oleh Damono. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sendratari Ramayana Bali merupakan hasil alih wahana kombinasi dari tiga epos Ramayana karya P. Lal, C. Rajagopalachari, dan Nyoman S. Pendit. Jika dilihat dari keseluruhan pertunjukan, alur cerita yang diangkat lebih dominan kemiripan dengan epos Kitab Ramayana karya C. Rajagopalachari.

Transformation is a concept of media transfer from one type of art to another. This research discusses about the transformation of Balinese Ramayana Ballet Show based on three Ramayana Epics by P. Lal, C. Rajagopalachari, and Nyoman S. Pendit. The Balinese Ramayana Ballet performance is interesting to study because it is different from other Ramayana Ballet performance in Indonesia. This is due to the combination of the ballet with Kecak Dance which is become the characteristic of its performance. The purpose of this research is to explain the transformation of Balinese Ramayana Ballet performance in terms of characterization, story line, story presentation, and performance structure. The method used in this research is descriptive qualitative. Meanwhile, the theory in this research is the performing arts by Jaeni and the transformation by Damono. The result of this research indicate that Balinese Ramayana Ballet is the outcome from the combination of three Ramayana Epics by P. Lal, C. Rajagopalachari, and Nyoman S. Pendit. From the whole performance, it can be seen that the storyline is more similar to the epic of the Ramayana Book by C. Rajagopalachari."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Yudha Maulana
"ABSTRAK
Penelitian ini akan membandingkan dua karya sastra melalui kacamata alih wahana. Dua karya yang akan digunakan adalah komik Showcase 4 yang diterbitkan pada tahun 1956 dan serial TV The Flash yang mengudara sejak 2014. Penelitian ini juga menggunakan keunikan struktur yang ada pada masing-masing wahana guna untuk membongkar ideologi yang terkandung didalamnya. Pada tataran tekstual, didapati bahwa Showcase 4 mengandung ideologi dominasi ras mayoritas terhadap ras minoritas di Amerika, sedangkan pada The Flash mengandung ideologi kesetaraan semua ras yang ada di Amerika atau pluralsime. Namun, setelah dikaji lebih mendalam, dibalik gambaran kesetaraan yang ditawarkan The Flash, ternyata masih ada beberapa poin yang menunjukkan adanya dominasi kulit putih terhadap ras minoritas di Amerika. Strategi dominasi yang dilakukan adalah melalui hegemoni. Pada akhirnya, Serial TV yang tampak memiliki ambivalensi ideologis antara pluralisme dan upaya dominasi melalui hegemoni.

ABSTRACT
This study aims to compare two versions of American superhero story The Flash the TV version and the Comic Book version using Adaptation Studies where the theory will reveal that there are changes of ideology between the original comic book of The Flash published in 1956 and its TV series which has been aired since 2014. On a textual level, the researcher found that The Flash rsquo s comic book version Showcase 4 contains an ideological domination conducted by the majority race towards the minorities in the United States, whereas in The Flash TV series there is an ideology of equality of all races in America. However, after studying the TV series rsquo version more in depth, the researcher found that behind the equality ideology offeredin it, there are some points that indicate the presence of white domination against racial minorities in America. The strategy uses to obtain that domination is through hegemony. Ultimately, the researcher comes to the conclusion that although The Flash rsquo s TV series seemed to offer the concept of equality among all Americans, hegemony of white people still exist in it."
[, ]: 2017
T48050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Tasya
"Film merupakan media komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan melalui gambar bergerak. Banyak karya-karya film yang dipengaruhi oleh karya sastra, tak terkecuali film Big Fish and Begonia atau Dayu Haitang. Film ini merupakan film yang disutradarai oleh Xuan Liang dan Chun Zhang yang menceritakan tentang petualangan seorang gadis dunia bawah laut, Chun, dalam usahanya mengembalikan hidup seorang laki-laki yang bernama Kun setelah secara tidak sengaja terbunuh olehnya. Beberapa tokoh dan karakter di dalam film ini telah diadopsi dari fabel Xiaoyaoyou (逍遥游) karya Zhuangzi (庄子). Penelitian ini bertujuan mengetahui alasan perbedaan dan persamaan film animasi Dayu Haitang (大鱼海 棠) dengan fabel Xiaoyaoyou (逍遥游) melalui aspek tokoh dan penokohannya. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dan persamaan dari karakterisasi tokoh utama film Dayu Haitang dengan sumber aslinya. Hal ini terjadi untuk menyesuaikan alur cerita film yang dibuat oleh pembuat film. Kesimpulan yang penulis dapatkan adalah alur cerita memiliki pengaruh yang besar dalam proses alih wahana yang terjadi dalam film Dayu Haitang. Kata kunci: Alih wahana, Film animasi, Dayu Haitang, Perbandingan

Film is a communication medium to convey a message through moving images. Many film works are influenced by literary works, including the Big Fish and Begonia or Dayu Haitang. This movie is a directed by Liang Xuan and Zhang Chun which tells about the adventures of a girl in the underwater world, Chun, in her attempt to bring back the life of a man named Kun after being accidentally killed by him. Several figures and characters in this film have been adopted from the fable Xiaoyaoyou (逍 遥游) by Zhuangzi (庄子). This study aims to find out the reasons for the differences and similarities between the animated movie and the fable through the aspects of the characters and their characterizations. The research method that will be used is a qualitative method. The results of the study show that there are differences and similarities in the characterization of the main character of the film Dayu Haitang with the original source. This happened to adjust the storyline of the film created by the filmmaker. The conclusion that the writer gets is that the storyline has a big influence on the process of switching rides that occur in the film Dayu Haitang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Azzahara Azis
"Alih wahana adalah proses mengubah bentuk karya seni dari satu media ke media lain. Proses ini dapat dilakukan oleh berbagai pihak, seperti seniman, penulis, atau produser media. Bentuk alih wahana dapat bervariasi, tergantung pada karya seni yang dialihwahanakan. Penelitian ini membahas bentuk-bentuk perubahan dari novel ke film yang menghasilkan cerita yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan alih wahana di dalam film My Best Friend Anne Frank (2021) terhadap novel Memories of Anne Frank: Reflections of a Childhood Friend (1999) sebagai adaptasi cerita dari film tersebut.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul Memories of Anne Frank: Reflections of a Childhood Friend (1999) karya Alison Leslie Gold dan film My Best Friend Anne Frank (2021) karya Ben Sombogaart. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang akan digunakan merupakan teori ahli wahana menurut Sapardi Djoko Damono. Hasil penelitian yang didapatkan terdapat penambahan unsur tokoh, tiga pengurangan cerita di dalam film, dan empat perubahan bervariasi. Alih wahana memungkinkan perubahan karakter tokoh dari satu bentuk karya sastra novel ke bentuk karya sastra film dengan tujuan supaya cerita dalam film tersebut memiliki plot yang berbeda dan lebih menarik.

Media transfer is the process of changing the form of an artwork from one medium to another. This process can be done by various parties, such as artists, writers, or media producers. The form of conversion can vary, depending on the artwork being converted. This research discusses the forms of change from novels to movies that produce different stories. The purpose of this study is to explain the translation in the movie My Best Friend Anne Frank (2021) of the novel Memories of Anne Frank: Reflections of a Childhood Friend (1999) as an adaptation of the story from the film.The data used in this study is a novel entitled Memories of Anne Frank: Reflections of a Childhood Friend (1999) by Alison Leslie Gold and the movie My Best Friend Anne Frank (2021) by Ben Sombogaart. This research uses a qualitative descriptive method. The theory that will be used is the vehicle expert theory according to Sapardi Djoko Damono. The results obtained are the addition of character elements, three reductions in the story in the movie, and four varied changes. Vehicle transfer allows changes in character from one form of novel literary work to the form of film literary work with the aim that the story in the film has a different and more interesting plot."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Zahra Patriady
"Geez and Ann merupakan novel pertama karya Rintik Sedu. Novel ini menjadi populer sehingga Rizki Balki mengadaptasinya menjadi sebuah film. Alih wahana dari Geez and Ann diteliti menggunakan kajian ekranisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perubahan-perubahan dan aspek yang memengaruhinya dalam ekranisasi novel Geez and Ann. Metode analisis penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kajian pustaka dan observasi dengan teknik catat serta sumber datanya ialah novel Geez and Ann dan film Geez and Ann. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam film terdapat penambahan unsur-unsur cerita yang cukup mencolok, salah satunya adalah adanya penambahan pada unsur tokoh dan penokohan. Selain itu, ada pengurangan atau penciutan yang terjadi pada film. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah durasi. Kemudian, terdapat juga perubahan bervariasi dalam film yang dimunculkan melalui dialog, eksekusi adegan, modifikasi latar, dan lain sebagainya.

Geez and Ann is Rintik Sedu's first novel. This novel became so popular that it attracted Rizki Balki to adapt this novel into a film. Ecranization of Geez and Ann was investigated using an ecranization study. This study aims to describe the changes and aspects that affect them in the ecranization of the novel Geez and Ann. The analytical method of this research uses a comparative descriptive method. The data collection method used is literature and observation with note-taking techniques. Also, used the data source of the novel Geez and Ann and the film Geez and Ann. The results of the study conclude that in the film there are additional story elements that are quite striking, one of them is the addition of character and characterization elements. In addition, there is a reduction or shrinkage that occurs in the film. It is caused by various factors, one of which is duration. Then, there are also various forms of change in the film that appear through dialogue, scene execution, background modification and so on."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayesha Najmaaulya
"Pada tahun 2017, penerbit Prometheus menerbitkan sebuah komik adaptasi yang menghadirkan ilustrasi kepada cerita Het Achterhuis karya Anne Frank. Penelitian ini membahas perubahan yang terjadi dalam pengalihan wahana cerita buku autobiografi Anne Frank, Het Achterhuis. Dagboekbrieven 12 juni 1942 – 1 augustus 1944, ke dalam bentuk komik adaptasi oleh Ari Folman dan David Polonsky. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang memaparkan hasil analisis dalam bentuk narasi. Pemikiran mengenai alih wahana Sapardi Djoko Damono (2018), pandangan mengenai komik Scott McCloud (1993) dan Marcel Bonneff (1998) diterapkan dalam penelitian ini. Setelah menganalisis kedua buku, pengalihan wahana menyebabkan banyak perubahan dalam segi media dan narasi. Perubahan yang terjadi adalah pengurangan, penyingkatan, penambahan, perluasan, dan perubahan detail, cara pandang serta alur waktu dalam cerita. Pengurangan jumlah narasi dalam komik menyebabkan pergeseran fokus penceritaan. Penambahan ilustrasi bertujuan untuk melengkapi kekurangan jumlah penceritaan dan membantu para pembaca untuk lebih memahami dan merasakan cerita dan perasaan yang dialami oleh tokoh.

In 2017, Prometheus published a comic adaptation that illustrated Anne Frank's Het Achterhuis story. This research discusses the changes that have occurred in the adaptation process of Anne Frank’s autobiographical book, Het Achterhuis. Dagboekbrieven 12 juni 1942 - 1 augustus 1944 into comic book by Ari Folman and David Polonsky. This research was conducted using descriptive method with a qualitative approach that describes the results of the analysis in narrative form. The idea regarding media adaptation by Sapardi Djoko Damono (2018), the view about comics by Scott McCloud (1993), and Marcel Bonneff (1998) were applied in this research. After analyzing the two books, the adaptation process caused many changes in terms of media and narrative aspects. The changes that occurred are reduction, abbreviations, additions, expansions, and changes in the details, perspectives and timelines of the story. The reduction in the comic adaptation caused a shift in the focus of the story. The addition of illustrations aims to complete the lack of storytelling and to help readers understand the story further and the feelings experienced by the characters.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asis Agung Nugroho
"Alih wahana adalah proses perubahan bentuk dari satu jenis karya seni menjadi jenis lain. Tulisan ini mengkaji alih wahana yang terjadi pada puisi "Hujan Bulan Juni" menjadi novel. Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah perubahan apa saja yang terjadi dan bagaimana perubahan tersebut digambarkan. Kemudian efek apa yang timbul dari alih wahana ini. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode kualitatif. Setelah melalui penelitian, diperoleh hasil bahwa terjadi cukup banyak perubahan yang terjadi, seperti tokoh, latar, dan permasalahan.

The transformation is the process to change one form of literary work to another form. This research will try to analyze the transformation in poetry "Hujan Bulan Juni" to a novel. The set of problem are the form of the transformation and how the writer shows those transformations. Then, the effects of that process. The method which is used in this research, we can conclude that there are many transformation in this process, such as the characters, the backgrounds, and the problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>