Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Gunawan
"ABSTRACT
Perkembangan komputer yang pesat memberikan dampak yang besar untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pada bidang iimu Perpindahan Kalor dan Mekanika Fluida. Salah satu persoalan Perpindahan Kalor yang dapat diseiesaikan dengan komputer adalah penentuan nilai koelisien konveksi dan suhu borongan (Temperatur Bulk).
Pendekatan numerik yang dilakukan untuk menentukan besarnya nilai koeiisien konveksi dan temperatur borongan tersebut dengan baniuan persamaan Lapisan Batas (The Boundary Layer Equation) yang mempunyai tiga persamaan awal yaitu persamaan kontinuitas, persamaan momentum dan persamaan energi.
Pendekatan numerik yang dilakukan menggunakan bentuk beda hingga (finite difference) fully explicit untuk menyelesaikan masalah perpindahan kalor konveksi didalam pipa. Caranya dengan membagi ruang tabung dalam arah aksiai dan arah radial, sehingga distribusi temperatur air di dalam pipa dapat dicari darl satu node ke node lainnya dengan bemrutan. Hasil pendekatan numerik yang dilakukan cukup baik, sehingga penclekatan numerik beda hingga fully explicit dapat digunakan untuk menyeiesaikan masalah perpindahan kaior konveksi paksa dalam pipa.

"
1999
S37014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rokhmatuloh
"Daerah Aliran Ci Beureum merupakan salah satu bagian dari Daerah Aliran Ci Peles yang melewati kota Sumedang dan terus mengalir ke arah timur bertemu dengan Ci Manuk di bagian timur Kabupaten Sumedang. Ci Manuk ini bermuara di pantai utara Jawa tepatnya di Kabupaten Indramayu. Bagian hulu DA Ci Beureum terletak di kaki selatan Gunung Tampomas yang terletak di Kab. Sumedang Jawa Barat. Luas DA Ci Beureum kira-kira 2.481 Ha.
Berdasarkan pemantauan, muatan sedimen yang terangkut Ci Beureum setiap tahunnya terus bertambah karena bertambahnya kegiatan penggalian pasir dan batu gunung di kaki gunung Tampomas. Sedimen inilah yang kemudian menjadi salah satu penyebab proses pendangkalan Ci Peles terus berlangsung dari tahun ke tahun.
DA Ci Beureum memiliki karakteristik fisik sebagai berikut curah hujan tahunan cukup tinggi antara 2.400 mm - 3.700 mm per tahun, kemiringan lereng sebagian besar antara 2 % - 15 %, ketinggian sebagian besar > 600 m dpl, jenis tanahnya sebagian besar regosol, memiliki kedalaman efektif antara 0 - 60 cm dan sebagian besar bertekstur lempung.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah berapa besar tingkat erosi di Daerah Aliran Ci Beureum dan bagaimana distribusinya serta bagaimana kaitan antara karakteristik fisik wilayah terhadap tingkat erosi yang terjadi.
Tingkat erosi pada DA Ci Beureum - Tampomas, Sumedang - Jawa Barat yaitu tingkat erosi rendah sebesar < 1.500 mg/m3 terletak pada sub DAS 5, tingkat erosi sedang sebesar 1.500 - 3.000 mg/m3 teletak pada sub DAS 4 dan tingkat erosi tinggi sebesar > 3.000 mg/m3 berada sub DAS 1, sub DAS 2 dan sub DAS 3. Analisis statistik uji beda rata-rata yang didapat menunjukkan bahwa nilai tingkat erosi antar sub DAS terdapat perbedaan yang signifikan.
Hasil analisis kualitatif overlay peta menunjukkan kaitan antara tingkat erosi dengan karakteristik wilayah cukup bervariasi. Persamaan regresi linearnya adalah Y = -4430,8 + 3090,6736 X, dimana Y = tingkat erosi, dan X = erodibilitas tanah. Variabel karakteristik wilayah erodibilitas tanah merupakan variabel bebas utama atau faktor yang paling menentukan adanya perbedaan kenaikan tingkat erosi di DA Ci Beureum, dengan nilai r 0,996 dan nilai r2 sebesar 0,993."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Seizarwati
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2018
551 JSDA 14:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rozak
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf
"ABSTRAK
Air tanah adalah sebutan untuk seluruh air yang berada di bawah permukaan tanah. Lapisan tanah yang seluruh porinya terisi dengan air disebut lapisan tanah jenuh air. Seiring dengan eksploitasi air tanah untuk mencukupi kebutuhan akan air bersih maka perlu diketahui penurunan muka air tanah dan pola aliran air tanah yang terjadi akibat penurunan muka air tanah tersebut. Di DKI Jakarta, penyelidikan lapangan yang berkesinambungan untuk mengetahui penurunan muka air tanah pada areal yang luas serta kondisi lapisan tanah dan formasi teologi yang heterogen tidak efektif. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu alat bantu perhitungan yang mudah, cepat dan akurat untuk menghasilkan hasil keluaran berupa tinggi tekanan serta pola aliran yang terjadi pada kondisi Jakarta yang layak dianalisa secara 3 dimensi.
Pengembangan model merupakan alat bantu perhitungan yang diturunkan berdasarkan metode beda hingga, yang diselesaikan secara implisit. Model ini dibuat agar dapat mensimulasikan perubahan tinggi tekanan pada aliran secara 3 dimensi.
Pengujian model terhadap kasus aliran air yang dibatasi oleh dinding lapisan tanah kedap air memberikan respon yang cukup baik, dimana model memberikan hasil keluaran yang sesuai dengan teori. Selain itu pengujian model terhadap variasi parameter diskretisasi ruang dan waktu juga memberikan hasil yang baik dengan memberikan hasil keluaran yang konsisten dalam eksekusi model.
Kemudian dibutuhkan pengujian model untuk kasus pemompaan dan heterogenitas nilai konduktivitas hidrolik. Selanjutnya dibutuhkan validasi hasil keluaran model komputer terhadap hasil keluaran model fisik maupun model lapangan.

"
2001
S34994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Sandy Satriadi
"Model fisik laboratorium selalu dirancang untuk mampu mensimulasikan kondisi di lapangan, tetapi parameter proses masih tetap dikontrol. Pihak Laboratorium Hidrolika FTUI berusaha mengembangkan suatu model fisik yang dapat mensimulasikan aliran air tanah dalam kondisi terkekang yang mengandung zat pencemar, karena di laboratorium belum tersedia model fisik tersebut. Model fisik yang sedang dikembangkan ini akan dianalisa kemampuannya sebagai alat validasi model matematika, dalam mengakomodir data input, batasan dan asumsi yang digunakan, dan responnya terhadap hasil output model matematika dalam beberapa setting pengujian simulasi yang dilakukan.
Dari analisa yang dilakukan berupa pengamatan bentuk dan fungsi komponen, proses dan hasil simulasi pada model fisik; diketahui bahwa model fisik dapat mengakomodir setting kasus aliran 1 dimensi dengan penetapan grid terbatas pada Dx = Dy = 10 cm, Nx = 11, Ny = 16 dan sisa jarak 5 cm pada sisi Binding bak akifer diasumsikan sebagai batas kedap air; penetapan waktu maksimum terbatas pads waktu habisnya volume air pada bak penampung; penetapan nilai debit = 0 pada semua titik nodal dan respon berupa bacaan nilai tinggi tekanan air pada 26 titik manometer. Model fisik tersebut tidak dapat mengakomodir dengan balk syarat kondisi kedap air (masih ada bocor pada bak akifer); tebal akifer tidak terkontrol karena terjadi lendutan; fasilitas pengambilan sampel air yang kurang menjamin terjaganya mutu sampel; dan gagalnya fungsi bak pengatur air hulu dalam mengatur setting tinggi tekanan air di hulu (tetadi hilang tinggi tekan air). Selain itu model fisik tidak dapat mengakomodir penetapan nilai S dan K sehingga nilai tersebut dilak kan dengan cara coba - cobs pada model matematika.
Berdasarkan hasil analisa tersebut diatas disimpulkan, agar hasil simulasi model fisik dapat dipertanggungjawabkan sebagai alat validasi model maternatika dalam mensimulasi ab= air taneh terkekang dan termmar make diperlukan perbaikan diantaranya dengan memperkmt bahan bak akifer sehingga kokoh dan kedap air, membuat batas kedap air yang 'removable' sehingga dapat merubah Nx-<- I1; menambah keran pads selang manometer sehingga kualitas sampel air tidak terkontaminasi; dan menambah titik manometer pads bak pengatur air hula, pada selang penghubung hulu, dan pads badan air di hulu bak akifer sehingga dapat dianalisa besannya hilang tinggi tekan air yang ada dan memperbaikinya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S38703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Wahyono
"
ABSTRAK
Drainase, merupakan suatu usaha pengeringan kelebihan air pada daerah permukaan dari hujan yang jatuh ke permukaan jalan dan daerah sekitamya dengan maksud mempersingkat waktu kontaknya dengan konstruksi perkerasan.
Pembangunan terowongan pada simpang Pondoli Indah mengakibatkan terjadinya perubahan pola aliran air, torutama pada sistem drainase jalan raya.
Perubahan pola aliran tersebut antara lain:
- Pola aliran drainase disisikanan dan kiri jalan diarahkan ke kali Sodetan di sebelah utara dan timur area simpang.
- Saluran yang memotong simpang dari sebelah barat dihilangkan, karena akan mempersulit pelaksanaan konstruksi dan kurang baik dilihat dari segi estetikanya.
- Air hujan yang jatuh di daerah terowongan menuju bak penampung yang berada di bawah rumah pompa, tepatnya di area parkir Toys ?R? Us, Ialu dipompakan keIuar dengan menggunakan 4 buah pompa dan 1 pompa cadangan menuju saluran disisi jalan Sultan lskandar Muda yang kemudian diteruskanskan gravitasi menuju pembuangan akhir di kali Sodetan sebelah utara area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Purnama Putra
"Tar adalah kontaminan organik yang terbentuk selama proses gasifikasi berlangsung. Tar merupakan suatu campuran yang komplek dari hidrokarbon yang dapat berkondensasi. Jumlah dan komposisi dari tar yang dihasilkan sangat tergantung pada jenis bahan bakar, kondisi proses pirolisis dan reaksi fase gas sekunder. Syarat yang ideal untuk berat kadar tar yang keluar gasifier tidak lebih dari 1% dari berat bahan bakar yang digunakan (JH Howson, K Casnello). Oleh karenanya dalam banyak aplikasi, kandungan tar dalam gas product harus dikontrol untuk mencegah berbagai macam masalah yang bisa terjadi pada keseluruhan peralatan gasifikasi atau peralatan lainnya. Venturi scrubber merupakan salah alat pembersih yang digunakan untuk menangkap tar yang terkandung didalam gas produser. Venturi scrubber menggunakan air sebagai media pembersihnya.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian pada variasi laju air yang mengalir kedalam venturi scrubber terhadap banyaknya tar yang dapat ditangkap, sehingga didapat laju aliran air yang tepat yang dapat menangkap tar secara optimum pada venturi scrubber dan mengetahui seberapa jauh pengaruh dari variasi laju aliran yang dilakukan berpengaruh terhadap flame yang terjadi pada combution unit di laboratorium gasifikasi batubara dan biomassa Teknik Mesin Universitas Indonesia. Pengujian dilakukan dengan empat variasi kondisi yaitu pengaturan katub reservoir 20o dengan debit aliran 17.8 ml/s, 33.96 ml/s, 45.7ml/s, 52.92 ml/s, kemudian pengaturan katub reservoir 30o dengan debit aliran 43.32 ml/s, 93.81 ml/s, 167.01 ml/s, 209.52 ml/s, dilanjutkan dengan pengaturan katub reservoir 40o dengan debit aliran 43.9 ml/s, 113.96 ml/s, 180.15 ml/s, 257.58 ml/s, dan terakhir pengaturan katub reservoir 90o dengan debit aliran 40.78 ml/s, 112.65 ml/s, 296.09 ml/s, 500.09 ml/s.
Dari pengujian yang telah dilakukan didapat bahwa variasi debit air tidak berpengaruh terhadap bentuk flame yang terjadi di combustion unit sedangkan untuk debit aliran optimum didalam menangkap tar, terjadi pada debit aliran sebesar 33.96 ml/s. Ini dibuktikan dari warna air yang dihasilkan dari venturi scrubber. Pada kondisi debit aliran ini, warna air yang dihasilkan lebih pekat dibandingkan dengan yang lain.

Tar is organic contaminant which is formed during gasification. Tar is a complex mixture of condensed hydro-carbon. The amount and the composition of resulted tar depends on kind of fuel, condition of pyrolysis process and reaction of gas secondary phase. The ideal condition of weight content of tar that is resulted by gasifier is not more than 1 % out of weight of fuel is used by (JH Howson, K Casnello). Therefore, in many applications, the content of tar is in gas product must be controlled to prevent appeared obstacles on the whole of gasification equipment or others. Venturi Scrubber is one of the cleaners which is used to catch tar in gas producer. Venturi Scrubber uses water as means of its cleaner. The experiment in the water stream variety in this research flows into ventury Scrubber to know how much tar that it could be caught. Thus, it is known that there is an exact water stream which could catch optimum tar in venturi Scrubber and to know how far the influence of stream variety to flame in combustion unit of coal gasification laboratory and biomass Mechanical Engineering University of Indonesia.
This research was done with four condition variety main reservoir valve. First, for main reservoir valve 20o, with variation of flow rate were 17.8 ml/s, 33.96 ml/s, 45.7ml/s, 52.92 ml/s, and then for main reservoir valve 30o, with variation of flow rate were 43.32 ml/s, 93.81 ml/s, 167.01 ml/s, 209.52 ml/s, be continued for main reservoir valve 40o with variation of flow rate were 43.9 ml/s, 113.96 ml/s, 180.15 ml/s, 257.58 ml/s, and last for main reservoir valve 90o with variation of flow rate were 40.78 ml/s, 112.65 ml/s, 296.09 ml/s, 500.09 ml/s.
From this research could be taken a conclusion that variation of flow rate didn't have a influence about form of flame in combustion unit and for the optimum flow rate to catch optimum tar in venturi Scrubber was 33.96 ml/s. It was proofed from the colour of water exit in venturi scrubber. In this condition, the colour of water was tough than others.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50876
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Powers, J.Patrick
New York: John Wiley & Sons. INC, 1992
624.15 POW c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Khasan Mustofa
"ABSTRAK
GWPhreatic adalah program komputer dengan algoritma metode beda hingga untuk analisis aliran air tanah yang dikembangkan oleh Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia untuk keperluan akademis. Program tersebut telah melalui validasi menggunakan model fisik yang dibuat oleh Purnaman 1998 , Zein 1998 , Triono 1999 , Andrias 2001 , dan Handoyo 2001 . Model fisik yang digunakan meliputi model fisik aliran air tanah dengan di antara dua badan air, aliran air tanah dengan batas kedap air di kanan dan kirinya, aliran air tanah dengan turap, dan aliran air tanah dengan imbuhan sumur dengan susunan akuifer yang beragam. Semua validasi tersebut menyatakan bahwa GWPhreatic valid untuk simulasi berbagai kasus yang digunakan. Selain validasi-validasi tersebut, ada pula pengembangan protokol fisik saja yang belum digunakan untuk validasi GWPhreatic, yaitu protokol aliran air tanah melalui akuifer berlapis oleh Kaeni 2015 dan protokol aliran air tanah melalui akuifer melayang oleh Saragih 2015 . Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan kedua model fisik tersebut untuk mengevaluasi tingkat akurasi GWPhreatic dan membandingkannya dengan tingkat akuirasi program komersial yang sudah terpercaya. Program komersial yang digunakan sebagai pembanding adalah GeoStudio 2016 yang menggunakan algoritma metode elemen hingga sebab GeoStudio 2016 menyediakan lisensi gratis untuk keperluan akademis, meskipun dengan beberapa keterbatasan. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar bias antara program GWPhreatic dan GeoStudio 2016 terhadap model fisik serta mengetahui seberapa akurat GWPhreatic dibandingkan GeoStudio 2016 dalam melakukan simulasi model fisik serupa. Tingkat akurasi keduanya dinilai berdasarkan bias keduanya terhadap model fisik. Hasilnya, bias GWPhreatic pada simulasi akuifer berlapis sebesar 0,0049 dan 0,0005 pada simulasi akuifer melayang. Sedangkan bias GeoStudio pada simulasi akuifer berlapis sebesar 0,0069 dan 0,0042 pada simulasi akuifer melayang. Nilai-nilai tersebut tergolong sangat kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa GWPhreatic dapat diandalkan dalam melakukan simulasi aliran air tanah melalui akuifer berlapis dan akuifer melayang sebagaimana halnya GeoStudio.

ABSTRACT
GWPhreatic is a computer program with finite difference method algorithm for phreatic groundwater flow analysis that is developed by Department of Civil Engineering of Universitas Indonesia for academic purposes. This program has been going through several validations with physical models made by Purnaman 1998 , Zein 1998 , Triono 1999 , Andrias 2001 , and Handoyo 2001 . The physical models used are groundwater flow physical model in between two waterbodies, groundwater flow with impervious border on the right and left side, and groundwater flow with well input with various aquifer system. All validations resulted in GWPhreatic being a valid simulator for every cases. Aside from those validation endeavours, there is also a physical development protocol which have not been validated yet with GWPhreatic, which are groundwater flow through stratified aquifer protocol by Kaeni 2015 and perched aquifer by Saragih 2015 . This study will compare both physical models to evaluate GWphreatic accuration and compare it with a trusted commercial program. The commercial program used as comparsion is GeoStudio 2016 which uses finite element algorithm method, and it provides free lisence for academic purpose, although with some limitations. This study aims to assess how accurate the program GWPhreatic and GeoStudio 2016 compared with physical model and also to assess the accuracy of GWPhreatic compared with GeoStudio 2016. Both are assessed with their respective bias value with respect to physical model. GWPhreatic bias value on stratified aquifer is 0.0049 and 0.0005 on perched aquifer. GeoStudio bias value on both aquifer, stratified and perched, are 0.0069 and 0.0042 respectively. Those values are considered very small, so it then can be concluded that GWPhreatic is reliable enough to be used to simulate groundwater flow through stratified and perched aquifer, almost as reliable as GeoStudio.
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>