Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Hudaya
Abstrak :
Pergerakan materi melalui media berpori merupakan fenomena yang sangat menarik untuk dipelajari. Dalam bidang teknik kimia fenomena tersebut ditemui pada kolom adsorpsi , reaktor berkatalis, kromatografi, filtrasi, pertukaran ion, dan lain-lain. Untuk mengetahui profil kecepatan dan tekanan pada media berpori maka dibutuhkan persamaan neraca massa dan neraca momentum. Neraca massa dan neraca momentum pada aliran berpori didapat dengan menerapkan teorema rerataan volume lokal pada neraca massa dan momentum untuk aliran homogen. Tiga buah persamaan diferensial parsial (PDP) berorde tiga yang didapat dari neraca massa dan neraca momentum harus diselesaikan secara simultan. Oleh karena itu disubstitusikan stream function pada ketiga persamaan tersebut sehingga didapat satu persamaan yang lebih mudah untuk diselesaikan. Konsekuensi dari penggunaan stream function itu akau menghasilkan PDP yang berorde lebih tinggi (orde empat). Persamaan akhir yang didapat berupa persamaan diferensial parsial berorde empat, kemudian diselesaikan dengan menggunakan solusi numerik yaitu metode finite dyference. Hasil yang didapat dari solusi tersebut adalah distribusi kecepatan, distribusi tegangan gesek dan jatuh tekanan pada kolom adsorpsi. Hasil solusi numerik yang didapat adalah profil kecepatan dengan adanya pengurangan kecepatan fluida disekitar dinding dengan kecenderungan semakin dekat ke dinding maka pengurangan kecepatan semakin besar. Hasil sebaliknya didapat untuk tegangan gesek, yaitu semakin dekat ke dindlng maka tegangan gesek akan semakin besar. Jatuh tekanan dipengaruhi oleh permeabilitas media berpori yang digunakan. Semakin kecil permeabilitas maka jatuh tekanan akan semakin besar dan sebaliknya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sofiandi
Abstrak :
ABSTRAK
Didalam perancangan ruang bakar turbin gas yang dihadapi adalah rumitnya perhitungan desain dan begitu kompleksnya variabel-variabel yang mempengaruhinya sehingga kadang bisa disebut sebagai suatu karya seni. Untuk itu sebagai suatu bagian dari perancangan, penggunaan komputer sangat memungkinkan untuk mensimulasikan rancangan tanpa adanya biaya besar untuk pembuatan model dan punya Iebih banyak waktu pengujian.

Paket CFD yang digunakan berupa software FIuent/UNS ver 4.1.9. Dengan data yang didapat dari eksperimen yang kemudian digunakan untuk input simulasi diharapkan visualisasi pembakaran dapat berlangsung. Visualisasi yang dihasilkan dari simulasi memberikan gambaran proses terjadinya pembakaran dalam ruang bakar turbin gas secara matematis yang divisualisasikan dengan distribusi tekanan, temperatur dan kecepatan aliran fluida serta fraksi massa dalam ruang bakar.

Hasil simulasi belum memuaskan karena setelah dicoba beberapa kali dengan input berbeda hasilnya cenderung divergen yang arlinya simulasi tidak berjalan. Untuk itu masih perlu dikaji ulang dalam pembuatan grid dan boundary condition-nya.
2001
S37641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riananto Nugroho
Abstrak :
Performa dari kolektor surya (sollar collector) tergantung pada jumlah kolektor surya dan konfigurasi rangkaiannya. Ketika area yang digunakan besar atau luas maka semakin banyak kolektor surya yang diperlukan. Konfigurasi rangkaian seri-paralel digunakan untuk mendapatkan temperatur air panas yang diinginkan. Selain itu ada faktor eksternal yang harus diperhatikan, yaitu temperatur lingkungan, ketersediaan sinar matahari (solar radiation), dan laju aliran fluida (mass flow rate). Temperatur lingkungan dan sinar matahari merupakan faktor yang tidak dapat diatur karena tergantung pada cuaca. Sedangan laju aliran fluida merupakan faktor eksternal yang dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan. Penelitian ini menggunakan software MATLAB untuk melakukan simulasi. Rangkaian kolektor pada penelitian ini merupakan rangkaian baru dari penelitian sebelumnya. Nilai laju aliran fluida dibuat bervariasi kemudian diuji dengan radiasi matahari yang berbeda-beda. Variasi laju aliran yaitu 1,6 kg/s, 2,38 kg/s, 3,16 kg/s, 3,94 kg/s, dan 4,72 kg/s. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, perubahan laju aliran dapat berpengaruh pada performa rangkaian kolektor. Variasi pertama 1,6 kg/s mampu menghasilkan outlet temperature 75,2-87,5 C dengan effisiensi maksimum 66,84 %. Sedangkan variasi kedua 2,38 kg/s mampu menghasilkan outlet temperature 71,0-80,3 C dengan effisiensi maksimum 67,74 %. Variasi ketiga 3,16 kg/s mampu menghasukan outlet temperature 70,1-76,5 C dengan effisiensi maksimum 68,2 %. Lalu variasi keempat 3,94 kg/s mampu menghasilkan outlet temperature 69,1-74,3 C dengan effisiensi maksimum 68,47 %. Variasi kelima 4,72 kg/s mampu menghasilkan outlet temperature 68,4-72,7 C dengan effisiensi maksimum 68,65 %. Pada akhirnya penentuan nilai laju aliran yang tepat dapat diatur sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Dalam rangkaian baru ini, jika ingin mendapatkan effisiensi yang relatif sama dengan rangkaian lama, namun dengan outlet temperature yang lebih tinggi maka dapat memilih untuk menggunakan laju aliran 4,72 kg/s.
The solar collector's performance depends on the number of solar collectors and the configuration of the circuit. When the area used is large, more solar collectors are needed. The parallel-series configuration used to obtain the desired hot water temperature. Besides, there are external factors considered, namely the environment's temperature, solar radiation, and distribution of flow rates. Ambient temperature and solar radiation are factors that cannot be regulated because they depend on the weather. The flow rate is an external factor that we can adjust. This research uses MATLAB software to conduct simulations. The collector circuit in this study is a new series from previous studies. Variations of fluid flow rates are tested with different solar radiation. The flow rate variations are 1,6 kg/s, 2,38 kg/s, 3,16 kg/s, 3,94 kg/s, and 4,72 kg/s. Based on the simulation, changes in fluid flow rate (mass flow rate) can affect the performance of the collector circuit. The first variation of 1,6 kg/s can produce outlet temperature of 75,2-87,5 C with maximum effisiency of 66,84 %. While the second variation, 2,38 kg/s, can produce outlet temperature of 71,9-80,3 C with maximum efficiency of 67,74 %. The third variation can produce outlet temperature of 70,1-76,5 C. The fourth variation of 3,94 kg/s can produce outlet temperature 69,1-74,3 C with 68,47 % efficiency. The fifth variation of 4,72 kg/s can produce outlet temperature of 68,4-72,7 C with maximum efficiency of 68,65 %. In the end, determining the right mass flow rate can be adjusted according to the needs. In this new circuit, if we want to get the same value of efficiency as the old circuit, with a higher outlet temperature, we can use a mass flow rate of 4,72 kg/s.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwani
Abstrak :
Kerugian tekanan pada aliran fluida dapat terjadi baik pada aliran dalam maupun aliran luar. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisa aliran fluida didalam saluran tertutup penampang empat persegi dengan ukuran tinggi 60mm dan lebar 40mm, yang didalamnya masing-masing terdapat pipa silinder mulus dan kasar dengan diameter masing-masing 30mm. Fluida yang digunakan adalah air, campuran air + gliserin 5 %, dan campuran air + gliserin 10 %. Dua buah pipa silinder mulus dan kasar tersebut diletakkan melintang bergantian didalam saluran tertutup, pada masing-masing dinding pipa silinder diukur distribusi tekanannya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sudut pisah aliran untuk aliran yang melalui pipa silinder melintang kasar lebih besar (120°) dari pada titik pisah aliran yang melalui pipa silinder melintang mulus. Hal ini terjadi pada semua fluida yaitu air, air + gliserin 5 % dan Air + gliserin 10 % pada bilangan Reynolds 4000 sampai dengan 7200.
Head loss in fluid flow occurs in internal and external flow. This research's aim is to analyze the fluid flow across the cylinder pipe in closed square duct; 60 mm height and 40 mm width, with the 30 mm diameter cylinder pipe placed across this duct. The testing fluids are: water, water + 5% glycerin mixtures, and water + 10% glycerin mixtures. Two kinds of the cylinder pipe: smooth and rough pipe is placed respectively; placed horizontally across the closed square duct. Pressure distribution is measured at each cylinder pipe wall. The comparative result between the smooth and rough pipes showed that, separation angle through rough pipe is bigger (120°) than fluid flow through the smooth pipe. These were occurred with every testing fluid: water, water + 5% glycerin mixtures, and water + 10% glycerin mixtures, in range of Reynolds number between 4000 until 7200.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selestin
Abstrak :
Metoda Elemen hingga adalah salah satu metoda numerik yang dipakai untuk menyelesaikan persamaan differensial. Pada tugas akhir ini akan dibahas penggunaan Metoda Elemen Hingga dalam menyelesaikan masalah aliran fluida viskous inkompresibel dimana persamaan atur dari fluida ini adalah persamaan yang multivariabel.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarto
Abstrak :
Besar kerugian ketinggian aliran fluida di dalam pipa dipengaruhi oleh besarnya faklor gesek, panjang pipa, diameter pipa, kecepatan aliran fluida dan gravitasi bumi. Berdasarkan teori yang ada besarnya faktor gesek dipengaruhi oleh bilangan Reynold dan tinggi kekasaran permukaan pipa. Dengan mengambil sampel beberapa pipa yang berlainan jenis, dan tingkat kekasaran yang berbeda, dilakukan percobaan dengan mengalirkan air kedalam pipa tersebut dan dilakukan pengukuran besar kerugian ketinggian. Dari hasil pengujian terhadap aliran fluida di dalam pipa ternyata terdapat hubungan antara faktor gesek dan besarnya bilangan Reynold dengan korelasi yang cukup tinggi yaitu paling rendah 95,39 % dan paling tinggi 99 %. Semakin tinggi kekasaran permukaan pipa, faktor gesek aliran fluida Semakin tinggi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Putra Prasetya
Abstrak :
Burner merupakan bagian dari proses gasifikasi yang bertujuan untuk menyalakan api dengan mencampurkan bahan bakar dengan oksidator. Burner yang ada saat ini tidak optimal dalam membakar bahan bakar, rasio antara udara-bahan bakar tidak dalam kondisi optimum. Hal ini disebabkan proses pencampuran udara dan bahan bakar hanya mengandalkan udara dari atmosfer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain ijektor sehingga rasio udara dan bahan bakar dalam nilai optimum tanpa menggunakan blower udara tambahan. Penelitian ini dilakukan oleh aliran dingin simulasi menggunakan CFD (computational fluid dynamic) software.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Christina
Abstrak :
Lapangan geotermal Wayang Windu terletak di Jawa Barat telah beroperasi sejak tahun 2000 dengan total kapasitas produksi sebesar 227 MW dan memiliki 28 sumur produksi dan 5 sumur injeksi. Telah dilakukan pengukuran berulang gravitasi dengan 51 benchmarks pada tahun 2014 dan 2017. Dari hasil pengukuran tersebut terlihat perbedaan anomali gravitasi mikro yang berasosiasi dengan perubahan massa di bawah permukaan. Dari 51 stasiun amat, terjadi perbedaan antara pengukuran pada tahun 2014 dengan tahun 2017 mulai dari -263.1 µGal hingga +47.6 µGal. Di daerah selatan lapangan, terjadi nilai perubahan yang positif dengan indikasi adanya penambahan massa sedangkan pada bagian utara, yang merupakan daerah produksi utama, terjadi nilai perubahan yang negatif dengan indikasi terjadinya mass deficit akibat proses produksi.  Dari nilai anomali gravitasi tersebut, dengan metode gridding menggunakan teorema flux Gauss, ditemukan perubahan massa di reservoir sebesar -32.8 juta ton dengan keterangan pertambahan massa di sebelah selatan sebesar 8.1 juta ton, dan pengurangan massa di sebelah utara sebesar 40.9 juta ton untuk tahun 2014-2017. Dari analisis anomali gravitasi mikro tersebut, dapat diamati juga pola aliran fluida sehingga dapat diketahui ketepatan fungsi sumur injeksi. Dengan bantuan data gempa mikro, dapat terlihat, pola aliran fluida yang mengalir dari sebelah selatan lapangan menuju tengah hingga bagian utara lapangan, serta bagian barat laut menuju timur-tenggara, ke arah zona produksi utama. Hasil yang didapat dari penelitian ini dapat digunakan untuk manajemen reservoir geotermal untuk menciptakan sistem dan produksi uap yang berkelanjutan. ......Wayang Windu geothermal field is located in West Java and has been operating since 2000. The field has total production capacity of 227 MW, with the 28 production wells and five reinjection wells. Repeated gravity measurements have been done with 51 benchmarks around the reservoir boundary in 2014 and 2017. There are differences in the gravity value associated with the change of mass in the reservoir. The southern area of the field has positive value of gravity changes (up to +47.6 µgal) which indicates the increased mass due to injection process. The northern area which has vapor dominated system and as the location for most of the production wells, has a negative value of gravity changes (up to -263.1 µgal) with the indication of mass deficit due to the production activity. Using the microgravity anomaly and gridding method of Gaussian flux theorem, the change of mass in the reservoir can be found. There is -32.8 Mt of mass changes in the reservoir with 8.1 Mt mass added at the south of the field and 40.9 Mt of mass loss at the north of the field in 2014 until 2017. According to the analysis of changes in microgravity value, fluid flow patterns can also be observed to find the accuracy of reinjection well function. Using micorearthquake data as the secondary data, found that the fluid flow pattern of the field is from the south of the field to the center and the north of the field, and from NW to East-Southeast. The result of this study can be used for geothermal reservoir management to create a sustainable and renewable geothermal system.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadus Herdi Sirenden
Abstrak :
[ABSTRAK
Jaminan mutu atas keakuratan alat ukur di bidang kesehatan merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan pada masa ini. Salah satu alat yang perlu dikalibrasi adalah infusion pump analyser. Alat ini berfungsi menguji pompa infus yang bekerja pada aliran rendah, yang digunakan di rumah sakit apakah masih layak pakai atau tidak. Sebagai peralatan uji, infusion pump analyser harus terkalibrasi untuk menjamin keakuratan hasil pengujiannya. Pada penelitian ini akan dikembangan sistem kalibrasi yang beroperasi pada laju aliran rendah. Sistem terdiri dari aktuator linear yang menggerakan siringe dari gelas kaca. Aktuator linear terdiri dari ulir bola, linear guide way, rangkaian roda gigi yang terhubung ke motor d.c. Kecepatan motor d.c. dikendalikan oleh FPGA dengan menggunakan metode pulse width modulation. FPGA juga digunakan untuk membaca keluaran rotary encoder yang terhubung ke poros roda gigi untuk memantau kecepatan aktuator. Untuk mengkarakterisasi sistem, pertama osilator FPGA dikalibrasi terhadap universal counter untuk menvalidasi pengukuran waktunya. Kemudian aktuator dikalibrasi menggunakan kaliper untuk menverifikasi pergerakan linearnya. Dalam proses ini diamati efek dinamis dari faktor kalibrasi enkoder, yang membawa kepada penentuan kecepatan intrinsik dari sistem. Dengan menggunakan kecepatan intrinsik dan faktor alat, maka volume dan laju alir yang dibangkitkan oleh sistem dapat ditentukan. Selanjutnya sistem diuji secara gravimetri berdasarkan ISO/FDIS 8655-1, dan didapatkan hasil ketidakpastian pengukuran yang tidak memenuhi syarat. Setelah melakukan penyelidikan lanjut dengan simulasi pada perhitungan pengukuran, didapatkan bahwa kapasistas silinder perlu diperbesar agar ketidakpastian pengukuran yang dibutuhkan dapat dicapai.
ABSTRACT
Quality assurance of the accuracyof measuring instruments in the health industry is necessary. One of the instruments that need to be calibrated is Infusion pump analyzer. This instruments is used to test infusion pumps used in hospital at low flow rate. As test equipment, infusion pump analyzer must be calibrated to ensure the accuracy of test results. In this study, a low flow rate calibration system is developed. The system consist of linear actuator to move a glass syringe. The linear actuator consist a linear ball screw, linear guide way, and gear box connected to d.c. motor. The motor controlled by FPGA using pulse width modulation method. FPGA also use to read rotary encoder that connected to gearbox shaft to monitor actuator speed. To characterized the system, first the FPGA oscilator is calibrated to universal counter to validated the time measurement. Then the actuator is calibrated using caliper to verify its linear movement. In this porocess a dynamic efect of encoder meter factor are discovered. This dynamic effect lead to determining intrinsic speed of the system. The intrinsic speed together with meter factor are used to determine volume and flowrate generated by the system. The system then tested using gravimetric method base up on ISO/FDIS 8655-1 and the result of measurement uncertainty is not satisfying. After further investigation using simulation on measurement calculation, it is found that the capacity of syringe should be increased to achieve required uncertainty.;Quality assurance of the accuracyof measuring instruments in the health industry is necessary. One of the instruments that need to be calibrated is Infusion pump analyzer. This instruments is used to test infusion pumps used in hospital at low flow rate. As test equipment, infusion pump analyzer must be calibrated to ensure the accuracy of test results. In this study, a low flow rate calibration system is developed. The system consist of linear actuator to move a glass syringe. The linear actuator consist a linear ball screw, linear guide way, and gear box connected to d.c. motor. The motor controlled by FPGA using pulse width modulation method. FPGA also use to read rotary encoder that connected to gearbox shaft to monitor actuator speed. To characterized the system, first the FPGA oscilator is calibrated to universal counter to validated the time measurement. Then the actuator is calibrated using caliper to verify its linear movement. In this porocess a dynamic efect of encoder meter factor are discovered. This dynamic effect lead to determining intrinsic speed of the system. The intrinsic speed together with meter factor are used to determine volume and flowrate generated by the system. The system then tested using gravimetric method base up on ISO/FDIS 8655-1 and the result of measurement uncertainty is not satisfying. After further investigation using simulation on measurement calculation, it is found that the capacity of syringe should be increased to achieve required uncertainty., Quality assurance of the accuracyof measuring instruments in the health industry is necessary. One of the instruments that need to be calibrated is Infusion pump analyzer. This instruments is used to test infusion pumps used in hospital at low flow rate. As test equipment, infusion pump analyzer must be calibrated to ensure the accuracy of test results. In this study, a low flow rate calibration system is developed. The system consist of linear actuator to move a glass syringe. The linear actuator consist a linear ball screw, linear guide way, and gear box connected to d.c. motor. The motor controlled by FPGA using pulse width modulation method. FPGA also use to read rotary encoder that connected to gearbox shaft to monitor actuator speed. To characterized the system, first the FPGA oscilator is calibrated to universal counter to validated the time measurement. Then the actuator is calibrated using caliper to verify its linear movement. In this porocess a dynamic efect of encoder meter factor are discovered. This dynamic effect lead to determining intrinsic speed of the system. The intrinsic speed together with meter factor are used to determine volume and flowrate generated by the system. The system then tested using gravimetric method base up on ISO/FDIS 8655-1 and the result of measurement uncertainty is not satisfying. After further investigation using simulation on measurement calculation, it is found that the capacity of syringe should be increased to achieve required uncertainty.]
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, 2014
T42851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sofyan
Abstrak :
Dalam proses pendistribusian fluida dalam pipa, terjadi kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh hambatan-hambatan atau drag seperti gesekan dan turbulensi. Kerugian-kerugian tersebut menyebabkan energy hilang atau terbuang yang cukup berarti pada industri-industri berskala besar. Penambahan aditif merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi hambatan atau drag. Metode ini telah banyak digunakan para peneliti sejak tahun 1940. Penambahan partikel ke dalam suatu aliran fluida termasuk dalam metode ini. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh penambahan partikel pada fluida air terhadap pengurangan hambatan atau drag yang mengalir dalam pipa silinder berdiameter 8 mm. Penelitian dilakukan dengan mengambil data-data dari suatu alat pengujian yaitu pipa silinder berdiameter 8 mm dialiri fluida air dan menggunakan 4 jenis partikel yaitu carbon, bata merah, black cement, white cement. Percobaan ini dilakukan untuk membandingkan faktor gesek air setelah dan sebelum penambahan partikel. Dari analisa hasil-hasil pengujian menunjukkan perubahan karakteristik aliran air setelah dilakukannya penambahan partikel. Perubahan ini berupa penurunan koefisien gesek pada bilangan Reynolds yang sama. Hal ini menjelaskan bahwa pada aliran air terjadi pengurangan hambatan atau drag (Drag Reduction). ......In the process of fluid distribution, there are always occur some losses cause by drag which consist of turbulence and friction. Losses can cause the loss of energy which very meaningfull for big scales of industry. The addition of additives is the one of most alternative to reduce drag. This method have been using by expert since 1940. Particles addtion into flow of fluid is the one way to reduce drag which include in this method. The purpose of this expenmental is to study the effect of particles addition into fluid flow of water and the influences of drag occuring which flow on 8 mm diameter of air cular pipe. The step of this experimental is to gathering the experimental data from the available experimental apparatus which consist of 8 mm circular pipe with the water flow passing through the hole of pipe. Four kind of particles are using for the particles addtives and they are carbon, red rock, black carbon, and white cement. The results of this experiment are to get the comparison friction coefficient before and after the addition of particles into fluid flow of water. From analysis of experiment results show the changing of water flow characteristic after the addition of particles that is the reducing of friction coefficient at the same Reynolds number. This explaine that drag reduction occurs on the fluid of water.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>