Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Slamet Suprayogi, 1957-
Abstrak :
On watershed management in Indonesia
Bulaksumur, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press , 2015
333.7 SLA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Bohari
Abstrak :
Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang mempunyai peranan sangat panting di Sulawesi Selatan terutama Kabupaten Gowa dan Kotamadya Makassar. Sebagai daerah aliran sungai yang mempunyai potensi sumberdaya alam, DAS Jeneberang memberikan manfaat dalam pembangunan pertanian, perikanan, industri, pertambangan, sumber air bersih, sumber energi, sumber hara dan menyediakan lahan yang baik untuk pencarian nafkah dan permukiman bagi penduduk. Namun demikian pemanfaatan lahan di DAS Jeneberang cenderung menurunkan kuaIitas DAS akibat erosi dan kerusakan tanah. Meningkatnya laju erosi dan kerusakan tanah tersebut terutama disebabkan oleh penduduk yangmemanfaatkan lahan secara berlebihan tanpa memperhatikan prinsip konservasi tanah dan mengolah Iahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menetapkan faktor penyebab menurunnya kualitas DAS Jeneberang. 2. Menetapkan pola pemanfaatan lahan yang meningkatkan kualitas DAS Jeneberang Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan metode eksposfakto. Penelitian dilakukan di DAS Jeneberang Sulawesi Selatan. Satuan analisis yang digunakan adalah kelas kemampuan lahan.
Jeneberang Watershed has important roles in South Sulawesi, especially for Gowa Municipality and Makassar City. As watershed that has natural resource potential, Jeneberang Watershed gives benehts for the development of agriculture, tisheries, industry, mining, clean water resource, energy resources, nutrient resources, space for income eaming, and for settlement. However, the utilization of land in Jeneberang Watershed degrades the quality of watershed as consequences of erosion and land damage. The increasing of erosion and land damage caused by the over utilization of land without pay attention to the land conservation principle and the use of land which does not fit with the population?s capability. The purposes of research: 1. To determine the causing factor of the decreasing of Jeneberang Watershed quality. 2. To determine the land utilization pattem to improve the quality of the Jeneberang Watershed. This research is a descriptive analysis with expostfacto method. The location in Jeneberang Watershed is in South Sulawesi. The unit analysis is the land capability.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bogor: Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian. Departemen Pertanian, 1994
R 016.333916 BIB
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, 2007
R 333.9162 POT
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hadiono Kusalamwardi
Abstrak :
Latar Belakang dan Tujuan Penulisan. Suatu wilayah yang terletak antara Semarang-Salatiga-Jepara merupakan suatu kompleks DAS yang dikenal sebagai DAS Jratunseluna. Kompleks DAS ini sendiri tenditi dari sekumpulan DAS-DAS yang lebih kecil, yaitu DAS Penggaron, DAS Dolok, DAS Jragung, DAS Tuntang, DAS Jajar, DAS Serang, DAS Lusi dan DAS Juwana. DAS Jnatunseluna dilihat dari batas-batas fisik muka buminya secara umum tidak memiliki kesamaan, di bagian Barat, Selatan dan Timur merupakan perbukitan sedangkan di bagian Barat Daya dan Utara berupa gunung-gunung. Berdasarkan hal tersebut di atas maka penelitian ini bertujuan ingin memperoleh gambaran mengenai unit geornofologi yang dapat ditemui dan mengetahui karaktenistik dari masing-masing DAS di dalam DAS Jratunseluna. Permasalahan. Permasalahan yang ingin dicapai : 1. Bagalmana unit geomorfologi dalam DAS Jratunseluna ? 2. Bagaimana karaktenistik yang dimiliki masing-masing DAS yang ada ? Metode Penelitian memakai pendekatan pewilayahan dan peta-peta yang ada dan dengan melakukan beberapa perhitungan senta perbandingan angka dan peta.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Siswantoro
Abstrak :
Tanah kritis adalah tanah yang mulanya subur menjadi tanah yang kehilangan kesuburannya. Dengan menyempitnya usahausaha kegiatan manusia mengakibatkan usaha pertanian berpindah ke arah tanah marjinal, di mana dalam pengolahan sumber alam di daerah ini sering kali menimbulkan berbagai masalah akibat dari pengelolaan yang tidak tepat berupa kerusakan fisik tanah.

Sehubungan dengan latar belakang tesebut di atas, maka yang menjadi masalah dalam tulisan ini adalah : Di mana saja terdapat adanya tanah kritis pada wilayah daerah aliran kali Serayu ? Mengapa didapati di sana ? Dan Kemana saja kemungkinan arah perluasannya ?

Untuk bisa menjawab permasalahan tersebut diperlukan adanya beberapa faktor yaitu : Ketinggian, lereng, jenis tanah, curah hujan, kepadatan petani serta status tanahnya.

Dari hasil pembahasan tersebut dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : Tanah kritis pada daerah aliran kali Serayu penyebarannya dijumpai pada lereng 15 - 40 %, ketinggian 500 - 1000 meter dari permukaan laut, dengan jenis tanah Latosol dan pada curah hujan di atas 3.000 mm per tahun. Timbulnya tanah kritis pada daerah aliran kali Serayu disebabkan oleh adanya kepadatan petani yang tinggi. Tanah pertanian dan sistim pertaniannya adalah berupa usaha pertanian tanah kering atau tegalan. Kemungkinan arah perluasan tanah kritis di daerah aliran kali Serayu terdapat di : Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara dan Purbalingga.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Suhardi
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Witono
Abstrak :
DAS Amandit merupakan sub DAS negara, anak Sungai Barito. Sungai Amandit mengalir dari pegunungan Meratus ke arah barat, bercabang dua bermuara pada Sungai Negara dan Sungai Tapin. Adanya perbedaan ketinggian dan lereng mengakibatkan adanya perbedaan tata air pada suatu wilayah. Sehingga ada wilayah yang mengalami pengikisan dan ada wilayah yang menerima kikisan tersebut. Tujuan dari penelitlan ini adalah untuk mengetahui lokasi wilayah kikisan dan wilayah endapan serta perubahan aliran sungai pada DAS Amandit. Masalah yang dikemukakan : 1. Di mana wilayah kikisan dan di mana wilayah endapannya? 2. Pada bagian mana terdapat perubahan aliran sungai ? 3. Bagaimana proses perubahan aliran sungai Amandit?
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Bohari
Abstrak :
Kualitas suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) sangat dipengaruhi oleh cara- cara manusia memanfaatkan lahan DAS itu selanjutnya akan menentukan DAS tetap produktif secara lestari atau sebaliknya menjadi rusak atau tidak produktif lagi. Penelitian ini untuk melihat aspek hukum dalam pengelolaan DAS Jeneberang Sulawesi Salatan. DAS diyakini sebagai suatu ekosistem yang kompleks dan berkembang dengan perubahan waktu, oleh karena itu, dengan mengetahui aspek-aspek hukum dalam pengelolaan DAS Jeneberang, kerusakan ekosistem yang terjadi akibat dari kegiatan yang dilakukan pada Daerah Aliran Sungai dapat diminimalkan atau dengan kata lain dapat dihindari. Ditinjau dari aspek penggunaan Iahan di DAS Jeneberang mempunyai tingkat kerusakan yang cukup berat, meliputi kawasan hutan, perkebunan, sungai, serta pemukiman. Kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi di Kawasan Daerah Aliran Sungai Jeneberang akibat kegiatan kegiatan yang dilakukan tanpa kontrol. Hal ini akibat karena penerapan Undang-undang No. 23. Tahun 1997 tentang pengeloaan Iingkungan hidup dan berbagai peraturan pelaksanaan yang telah diundangkan oleh pemerintah daerah Propinsi Sulawesi-Selatan, belum diterapkan secara konsisten, khususnya pada sangsi-sangsi hukum. Pemanfaatan lahan di Daerah Aliran Sungai Jeneberang melibatkan banyak pihak dengan kepentingan masing-masing. Dalam kondisi seperti ini di perlukan suatu pendekatan sistematik untuk mengevaluasi keadaan yang optimal. Untuk memberikan pengaturan yang mantap dalam usaha pengelolaan sumber daya alam dan Iingkungan hidup di kawasan Daerah Sungai Jeneberang. Untuk itu diperlukan peraturan perundang-undangan yang dapat mengatur dan mengendalikan manusia dalam mengelola Iingkungan dan sumberdaya aIam. Peraturan perundangan itu dapat meliputi tataguna Iahan, tata guna air, dan sebagainya yang dilengkapi dengan peraturan pelaksanaan serta pedoman kerja yang jelas. Strategi dalam penerapan hukum lingkungan perlu dilakukan agar hukum Iingkungan dapat tersosialisasi dalam masyarakat antara Iain: memasyarakatkan hukum Iingkungan melalui penyuluhan-penyuluhan secara terpadu dan berkesinambungan, transparansi dan akuntabilitas, partisipasi masyrakat, efektifitas dan efisiensi, pemerataan dan keadilan, penegakan hukum, peningkatan ekonomi serta pemberdayaan masyarakat.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T16802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>