Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S5699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Perville, Guy,author
Faris: Presses Universitaires de France, 2007
965.04 PER l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Laily Yunita A. Usman
"ABSTRAK
Front Penyelamat Islam (FIS) dibentuk oleh aktivis Islam Aljazair dan diresrnikan oleh Pemerintah Aljazair sebagai partai politik pada tanggal 16 September 1989. Kemunculan FIS merupakan manifestasi dari perjuangan panjang aktivis Islam sejak masa Ben Badis yaitu sebelum kemerdekaan hingga berdirinya organisasi Al Qiyam yang dipimpin oleh Malek Ben Nabi pada tahun 1964.
Orientasi perjuangan FIS adalah bergesernya nilai-nilai budaya penjajah (dalam hal ini Perancis) kepada kemurnian ajaran Islam dan berlakunya syariat Islam.
Dalam merealisasikan tujuannya FIS menjalankan reformasi di bidang keagamaan. Contoh reformasi keagamaan yang dijalankan oleh FIS di antaranya adalah mernbudayakan nilai-nilai Islam yang mulai dilupakan oleh rakyat Aljazair. FIS bergerak lewat penguasaan masjid-masjid dan penggalakan da'wah yang lebih terpusat. Sasaran utama FIS adalah keselarasan masyarakat dalam memandang hal_-hal yang prinsip, diantaranya yang terpenting adalah berlakunya syariat Islam sebagai undang-undang. Hasilnya. FIS mendapat simpati rakyat sehingga berhasil memenangkan pemilu putaran pertama, walaupun pada akhirnya FIS dibubarkan oleh pemerintah Aljazair.

"
1995
S13263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghalem, Ali
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1989
892.3 GHA i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Valentina Sutanto
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai gambaran integrasi negara Prancis dan Aljazair dalam cerpen Annie et Fatima karya Assia Djebar. Cerpen Annie et Fatima terdapat di buku kumpulan cerpen yang berjudul Oran, Langue Morte yang diterbitkan pada tahun 1997 oleh Acte Sud. Melalui cerpen ini, Assia Djebar memberikan gambaran mengenai integrasi Prancis dan Aljazair melalui tokoh dan pola pikir mereka yang mewakili negara mereka masing-masing. Selain itu, di dalam penelitian ini juga ditemukan kritik Assia Djebar terhadap kolonisasi yang dilakukan Prancis terhadap Aljazair.Artikel ini membahas mengenai gambaran integrasi negara Prancis dan Aljazair dalam cerpen Annie et Fatima karya Assia Djebar. Cerpen Annie et Fatima terdapat di buku kumpulan cerpen yang berjudul Oran, Langue Morte yang diterbitkan pada tahun 1997 oleh Acte Sud. Melalui cerpen ini, Assia Djebar memberikan gambaran mengenai integrasi Prancis dan Aljazair melalui tokoh dan pola pikir mereka yang mewakili negara mereka masing-masing. Selain itu, di dalam penelitian ini juga ditemukan kritik Assia Djebar terhadap kolonisasi yang dilakukan Prancis terhadap Aljazair.

ABSTRACT
This article discusses about how the integration between France and Algeria shown in Annie et Fatima, a short story from Assia Djebar. Annie et Fatima is one of the short story which contained in a book entitled Oran, Langue Morte, published in 1997 by Acte Sud. Through this story, Assia Djebar show how the integration between France and Algerie described in the story through the characters and their thoughts which represent their countries. Furthermore, from this research, it also found that Assia Djebar want to tell her critic about French colonization towards Algeria. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Syauqillah
"Kemenangan Kelompok Islam di Aljazair dalam demokrasi melalui pemilihan umum putaran pertama pads 1991 menjadi suatu fenomena menarik di tengah situasi Timur Tengah. Sebagaimana diketahui bahwa Timur Tengah merupakan kawasan yang memiliki karakteristik negara monarkhi absolut dan republik sosialis. Front Islamique du Salut (FIS) di Aljazair merupakan kelompok Islam kedua setelah Syiah yang banyak mendapatkan dukungan dari masyarakatnya. Dalam situasi masyarakat yang tengah mengalami kesulitan, FIS menawarkan pembaharuan kepada rakyat kecil. Hal tersebut memberikan nilai positif bagi FIS untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Aljazair.
Namun, menjelang pemilu putaran kedua, Presiden Aljazair, Chadli Benjedid mengundurkan diri dan Dewan Keamanan Nasional yang merupakan kepanjangan tangan dari militer. Pihak militer melakukan pembatalan atas hasil pemilu yang dimenangkan oleh FIS dan membuat kebijakan bahwa FIS merupakan partai terlarang. Pembatalan yang dilakukan militer tersebut dalam dunia perpolitikan disebut sebagai Military Putcsh.
FIS dituduh sebagai kelompok fundamentalis yang jika berkuasa akan memberangus nilai-nilai demokrasi, tuduhan tersebut dilayangkan bukan saja oleh kalangan dalam negeri saja, melainkan juga negara barat seperti Amerika Serikat dan Perancis. Kedua negara tersebut mengkampanyekan bahwa fundamentalisme merupakan ancaman baru setelah keruntuhan komunisme.

The winning of Islamic Group in Algeria on democratic first round election in 1991 became an amazing phenomenon in Middle East which has particular characteristic as the absolute monarchy and socialist republic country. Front Islamique du Salut (FIS) in Algeria is the second Group of Islam after Shi'ite which gets supports from the Algerian molested society. FIS coming, order to give the new concept for making condition of Algeria become better than before. Besides that, FIS also already seized the attention of Algerian common people because of it fight orientation.
But, toward the second circle election, the President of Algeria, Chadli Benjedid retreat from his position and National Security Council as the military subordinate, canceled the election result that is won by FIS. The council makes a new policy and announces that FIS is forbidden party. The military's cancellation is a new concept of Military Putcsh in political sector. That cancellation is also considered as Military Putcsh many country of the world.
FIS is pointed as the fundamentalist group. In the government perspective, FIS is predicted become the dictator government if its party dominates the Algerian power. It is also predicted that FIS will eliminate the democratic values. It's prediction not only given by the domestic administrator, but also foreign country such as America and French. They campaign about the dangerous of fundamentalism after communist debacle.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Wulandari
"Kajian ini membahas peran diplomatik Indonesia dalam mengupayakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) Kedua pada 1965 di Aljazair. Kajian ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya historiografi yang menyoroti peran sentral Indonesia dalam mendorong pelaksanaan KAA Kedua. Upaya menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA) Kedua sebenarnya adalah bagian dari upaya Pemerintah Indonesia dalam mengulang kembali kesuksesan Konferensi Asia Afrika pertama di Bandung pada 1955. Selain itu, kepentingan
politik nasional Indonesia juga menjadi alasan di balik upaya diplomasi ini. Kajian ini dikerjakan dengan metode sejarah dengan menggunakan arsip, majalah, dan surat kabar
sebagai sumber. Kajian ini bertujuan menganalisis langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, tantangan yang dihadapi, hingga kondisi sosial dan politik yang
mewarnai proses diplomasi selama bertahun-tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya menggagas hingga mempersiapkan KAA Kedua dilakukan oleh Indonesia setidaknya
selama hampir satu dekade (1955-1965). Rencana penyelenggaraan konferensi ini bahkan berkali-kali mengalami perubahan tempat pelaksanaan mulai dari Mesir hingga Aljazair. Meskipun telah menempuh proses diplomasi selama hampir satu dekade, konferensi ini batal dilaksanakan akibat situasi politik regional dan internasional yang kurang mendukung. Dengan demikian, kebaruan dari kajian ini terletak pada pola dan langkah diplomatik yang diambil Indonesia menuju terselenggaranya KAA kedua, seperti upaya diplomasi pribadi, safari politik, dan pertemuan diplomatik."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2022
900 HAN 6:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Hanifati
"Penulisan ini bertujuan untuk meneliti seruan freedom of speech dalam puisi berjudul Ikhtiyār karya Azzedine
Mihoubi yang merupakan seorang penyair dan mantan menteri Kebudayaan Aljazair tahun 2015-2019. Puisi
digunakan sebagai media menyampaikan pendapat para demonstran sebagai salah satu bentuk kebebasan
berpendapat. Akan tetapi seorang demonstran di Aljazair ditangkap sebagai tahanan politik setelah membacakan
puisinya yang berisi kritik kepada pemerintah. Melihat peristiwa penangkapan tersebut, puisi Ikhtiyār menjadi
menarik untuk diteliti. Karena puisi tersebut dibuat oleh seorang penyair yang pernah menjabat di pemerintahan.
Pemerintahan pada umumnya sering menerima krtik dari rakyatnya sebagai bentuk kebebasan berpendapat dan
Mihoubi menunjukan dukungan atas kebebasan berpendapat melalui puisi Ikhtiyār. Penelitian ini dilakukan
dengan metode pendekatan kualitatif dan deskriptif berdasarkan teori retorika Arab atau balāgah dan teori
isotopi. Penelitian ini menemukan bahwa teori balāgah dan teori isotopi merupakan teori yang tepat untuk
melihat seruan dan tema freedom of speech dalam puisi Ikhtiyār. Dalam puisi ini ditemukan banyak seruan
freedom of speech yang ditujukan kepada rakyat Aljazair. Selain ditemukan tema freedom of speech, puisi ini
juga terdapat sub-tema perjuangan, persaudaraan setanah air dan musuh negara.

This writing aims to examine the call for freedom of speech in the poem entitled Ikhtiyār by Azzedine
Mihoubi who is a poet and former Minister of Culture of Algeria from 2015-2019. Poetry
used as a medium to convey the opinions of the demonstrators as a form of freedom
opinion. However, a demonstrator in Algeria was arrested as a political prisoner after reading
His poetry contains criticism of the government. Seeing the events of the arrest, Ikhtiyār's poetry became
interesting to research. Because the poem was written by a poet who had served in the government.
Governments in general often accept criticism from their people as a form of freedom of opinion and expression
Mihoubi shows support for freedom of expression through the poem Ikhtiyār. This research was conducted
with a qualitative and descriptive approach based on Arabic rhetoric theory or balāgah and theoretical
isotopy. This research finds that the balāgah theory and the isotopy theory are the right theories for
see the call and theme of freedom of speech in Ikhtiyār's poem. There are many exclamations in this poem
freedom of speech addressed to the people of Algeria. Apart from finding the theme of freedom of speech, this poem
There are also sub-themes of struggle, brotherhood in the country and enemies of the state.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinia Putri
"Skripsi ini membahas pembentukan identitas budaya pada diri tokoh dalam cerita pendek Le Corps de F licie karya Assia Djebar. Tujuan penelitian ini adalah menunjukkan pembentukan identitas budaya yang dialami para tokoh pada cerita pendek ini. Pertama-tama dilakukan analisis sintagmatik, yakni analisis pengaluran dan alur. Analisis dibuat dalam bentuk penyusunan urutan satuan isi cerita USIC, dan fungsi utama. Selanjutnya, analisis yang dilakukan adalah analisis paradigmatik yang terdiri dari analisis tokoh, hubungan antartokoh, dan latar. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa identitas budaya adalah identitas yang dibentuk dari kompleksitas identitas ras, kebangsaan, etnis, dan agama yang melekat pada diri seseorang. Adapun yang memengaruhi pembentukan identitas budaya pada diri seseorang adalah identitas ras, pilihan hidup, dan lingkungan sosial.

This thesis discusses the construction of cultural identity in each of the character of Djebar rsquo s work, Le Corps de F licie. The aim of this study is to show the construction of cultural identity experienced by the characters in this short story. First, syntagmatic analysis consists of the plot analysis. The analysis is made in form of collating the units of story sequence, and the main function. Furthermore, the paradigmatic analysis consisted of analysis of the figures, the interaction between characters, and background of the story. This study shows that cultural identity is the composition of the complexity of race, nationality, ethnicity, and religion which are inherent in a person. Descendant background, life choices, and social environment, are the factor that influence the construction of cultural identity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S66041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifa Ezi Ramadhiyanti
"ABSTRAK
Kesusastraan frankofon memiliki tema yang bervariasi. Salah satu tema yang menonjol adalah ideologi patriarki. Salah satu karya sastra Frankofon dengan ideologi patriarki sebagai wacana dominan teks adalah cerpen berjudul Annie et Fatima karya Assia Djebar, seorang penulis perempuan dari Aljazair. Bercerita tentang pasangan yang berbeda etnis; Annie, warga negara Prancis, dan Idir, imigran dari Aljazair. Perceraian mereka membuat Idir membawa pergi putri mereka, Fatima, ke Aljazair, tanpa sepengetahuan Annie. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan ideologi patriarki dalam teks. Pendekatan struktural digunakan untuk mengkaji isi teks. Hasil analisis menunjukkan keberadaaan ideologi patriarki yang dipegang teguh oleh tokoh laki-laki, ditunjukkan melalui tindakan-tindakannya. Pengukuhan ideologi patriarki ditinjau dari relasi kuasa dan dominasi terhadap tokoh perempuan. Latar ruang sangat berpengaruh dalam munculnya pengukuhan ideologi dan praktik patriarki. Ideologi patriarki dapat diimplementasikan dengan sukses di tempat yang mengakui dan mendukung eksistensinya.

ABSTRACT
Francophone literature carries various themes throughout the plurality of its works. One of the prominent theme is patriarchy. One of the works in francophone literature with patriarchy as its main focus is the short story titled Annie et Fatima, written by Assia Djebar, a prominent female writer from Algeria. It tells a story about a multi ethnic couple, Annie, a French woman, and Idir, an Algerian immigrant. Their divorce made Idir take their daughter, Fatima, away to Algeria, without Annie rsquo s consent. This article aims to show patriarchal ideology in the text. This paper uses structural approach to analyse the text. The result shows the existence of patriarchal ideology that is believed so strongly by the leading male, shown through his actions. The enforcement of patriarchal ideology is shown through the relation of power and domination over the leading woman. The setting holds a crucial role for the ideology and practice of patriarchy. Patriarchal ideology can be implemented successfully where it is recognized and supported."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>