Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risya Cahya Fadhila
"Pengembangan sistem pertahanan nasional harus terus dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan meningkatkan harga diri bangsa. Saat ini, Indonesia memiliki beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mampu mendukung industri pertahanan, diantaranya yaitu PT. Krakatau Steel sebagai produsen baja dan PT. Pindad sebagai pemasok kendaraan tempur dan perlengkapannya. Akan tetapi, apabila baja dengan massa jenis 7,85 g/cm³ digunakan sebagai panel material armor, maka akan menyebabkan kendaraan tempur memiliki massa yang besar. Massa kendaraan tempur tersebut akan semakin besar seiring dilengkapi persenjataan didalamnya. Oleh karena itu, penulis menilai perlu dilakukannya penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk menurunkan densitas pada bahan baku material armor serta meningkatkan ketahanan balistik. Hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan performa kendaraan menjadi lincah dan efisien tahan terhadap balistik. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dapat dilakukan dengan cara mengganti material dasar baja dengan material lain. Material armor yang dikembangkan pada penelitian ini terbuat dari komposit laminat hibrid dengan matrik berupa lembaran Aluminium 7075 dan penguat berupa serat kevlar yang diimpregnasi oleh nano Aluminium oksida serta Silikon karbida. Struktur material dikonfigurasikan sedemikian rupa, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan properti yang unggul dan memenuhi persyaratan yang ditargetkan.

The development of the national defense system must continue to be carried out to increase capabilities and increase the nation's self-esteem. Currently, Indonesia has several State-Owned Enterprises (BUMN) capable of supporting the defense industry, including PT. Krakatau Steel as a steel producer and PT. Pindad as a supplier of combat vehicles and equipment. However, if steel with a density of 7.85 g/cm3 is used as an armor material panel, it will cause the combat vehicle to have a large mass. the mass of the combat vehicle will be even greater as it is equipped with weapons in it. Therefore, the authors consider the need for further research and development to reduce the density of the armor material and increase ballistic resistance. This is very necessary to improve vehicle performance to be agile and efficient, resistant to ballistics. To solve these problems, it can be done by replacing the basic steel material with other materials. The armor material developed in this study is made of a hybrid laminate composite with a matrix of 7075 Aluminum sheets and reinforcement in the form of Kevlar fiber impregnated by nano Aluminum oxide and Silicon carbide. The structure of the material is configured in such a way that it is possible to obtain superior properties and meet the targeted requirements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Adityawardhana
"Armor banyak dimanfaatkan pada bidang militer yang umumnya digunakan pada kendaraan militer seperti tank yang menggunakan baja. Namun, tank menggunakan baja terlalu berat sehingga dapat menghambat mobilitas kendaraan. Oleh Karena itu, diperlukan material yang lebih ringan, tetapi memiliki kekuatan mekanik dan ketahanan balistik yang sama atau lebih kuat dari baja. Paduan aluminium 7075 merupakan material yang memiliki kekuatan tinggi dan densitas yang lebih rendah dibandingkan dengan baja. Paduan ini dibuat menjadi material komposit dengan penguat nano silikon karbida (SiC). presentase volume penguat yang digunakan, yaitu 0%; 0.1%; 0.15%; 0.2%; 0.25%; dan 0.3%. Pada penelitian ini fabrikasi material komposit dengan metode stir casting dilanjutkan dengan metode squeeze casting dan juga dilakukan proses cold forging. Semua sampel komposit di uji balistik dengan Tipe III NIJ dan Tipe II NIJ. Karakterisasi lain seperti pengamatan metalografi, pengujian kekerasan, dan impak diambil baik dari data primer dan data sekunder. Hasil pengujian balistik, yaitu semua sampel tidak tahan balistik terhadap pengujian Tipe III NIJ, tetapi tahan balistik terhadap pengujian Tipe II NIJ kecuali sampel non forging dengan komposisi 0.1% SiC dan 0.15% SiC. Penambahan komposisi penguat nano dapat meningkatkan sifat mekanik kekerasan material, tetapi ketangguhannya menurun untuk sampel tidak dilakukan forging. Berdasarkan data sekunder sampel yang dilakukan forging dapat meningkatkan sifat mekanik material. Nilai kekerasan sampel non forging dengan komposisi 0.2% SiC dapat melampaui kekerasan baja karbon rendah untuk armor.

Armour is widely used in the military field which is generally used in military vehicles such as tanks that use steel. However, the tank uses steel and too heavy so that it can hamper the mobility of the vehicle. Therefore, we need a material that is lighter, but has the same or stronger mechanical strength and ballistic resistance than steel. Aluminum alloy 7075 is a material that has high strength and lower density than steel. This alloy is made into a metal matrix composite material with ceramic reinforcement such as nano silicon carbide (SiC) with a volume percentage of 0%; 0.1%; 0.15%; 0.2%; 0.25%; and 0.3%. In this study, the fabrication of composite materials using the stir casting method was followed by the squeeze casting method and the cold forging process was also carried out. All composite samples were ballistically tested with Type III NIJ and Type II NIJ. Other characterizations such as metallographic observations, hardness testing, and impact were taken from both primary and secondary data. The results of the ballistic test, that all samples were not ballistic resistant to the Type III NIJ test, but ballistic resistant to the Type II NIJ test except for non-forging samples with a composition of 0.1% SiC and 0.15% SiC. The addition of nano-reinforcing composition can increase the mechanical properties of the hardness of the material, but its toughness decreases for non forging samples. Based on secondary data, forging process on samples can improve the mechanical properties of the material. The hardness value of non forging samples with a composition of 0.2% SiC can exceed the hardness of low carbon steel for armour. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library