Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Arden Fadhiilla Kusuma Awangga
"
Research on purifying silica form Balikpapan silica sand via hydrothermal method using NaOH, and precipitation using H2SO4 as well as synthesizing silicon from the silica via metallothermic reduction (magnesiothermic reduction and aluminothermic reduction) and leaching using HCl has been done. The main goals are to extract silica using hydrothermal and precipitation techniques, optimize reduction conditions, and assess the suitability of synthesized silicon for semiconductor applications. Hydrothermal is carried out using NaOH as the solvent at a temperature of 250ᵒC for 4 hours with reaction of SiO2 + 2NaOH à Na2SiO3 + H2O to form sodium silicate solution. Precipitation is carried out using 2M H2SO4 and gradually titrate the sodium silicate solution to form a silica precipitate/gel. Metallothermical reduction is carried out using Mg and Al as the reducing agents with mass ratio of SiO2 : Mg is 5:8 gr with reaction of SiO2 + 2Mg à Si +2MgO as well as SiO2 : Al is 5:6 gr with reaction of 3SiO2 + 4Al à 3Si + 2Al2O3 and variation of temperature at 500ᵒC, 700ᵒC, and 900ᵒC to see the effect of silicon formed. Acid leaching using 2M HCl is carried out with solid/liquid ratio of 1:25 at room temperature for 2 hours to remove the impurities inside the silicon samples. Lastly, characterized the samples using XRF (X-Ray Fluorescence), XRD (X-Ray Diffraction), SEM (Scanning Electron Microscopy), and Gravimetric analysis. The yield of silica is 45.23% whereas the yield of silicon is 26.41% obtained from magnesiothermic reduction at 900ᵒC..
Penelitian tentang pemurnian silika dari pasir silika Balikpapan melalui metode hidrotermal menggunakan NaOH, dan presipitasi menggunakan H2SO4 serta sintesis silikon dari silika melalui reduksi metalotermal (reduksi magnesiotermal dan reduksi aluminotermal) dan pelindian menggunakan HCl telah dilakukan. Tujuan utama penelitian ini adalah mengekstraksi silika menggunakan teknik hidrotermal dan presipitasi, mengoptimalkan kondisi reduksi, dan menilai kesesuaian silikon hasil sintesis untuk aplikasi semikonduktor. Hidrotermal dilakukan dengan menggunakan NaOH sebagai pelarut pada suhu 250ᵒC selama 4 jam dengan reaksi SiO2 + 2NaOH --> Na2SiO3 + H2O membentuk larutan natrium silikat. Presipitasi dilakukan dengan menggunakan H2SO4 2M dan larutan natrium silikat dititrasi secara bertahap untuk membentuk endapan/gel silika. Reduksi metalotermik dilakukan dengan menggunakan Mg dan Al sebagai reduktor dengan perbandingan massa SiO2 : Mg sebesar 5:8 gr dengan reaksi SiO2 + 2Mg --> Si +2MgO serta SiO2 : Al sebesar 5:6 gr dengan reaksi 3SiO2 + 4Al --> 3Si + 2Al2O3 dan variasi suhu pada 500ᵒC, 700ᵒC, dan 900ᵒC untuk melihat pengaruh silikon yang terbentuk. Pelindian asam menggunakan HCl 2M dilakukan dengan perbandingan padatan/cair 1:25 pada suhu kamar selama 2 jam untuk menghilangkan pengotor di dalam sampel silikon. Terakhir, karakterisasi sampel menggunakan XRF (X-Ray Fluorescence), XRD (X-Ray Diffraction), SEM (Scanning Electron Microscopy), dan analisis Gravimetri. Hasil silika sebesar 45,23% sedangkan hasil silikon sebesar 26,41% diperoleh dari reduksi magnesiotermik pada suhu 900ᵒC."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Dokumentasi Universitas Indonesia Library