Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Dian Rizky Ariprabowo
Abstrak :
@kakhiel adalah akun instagram yang menyajikan kumpulan meme comic yang selalu diperbaharui setiap hari. Meme comic yang muncul memiliki gayanya masing-masing untuk menimbulkan gelak tawa pada pembacanya. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti gaya humor yang lebih spesifik, yaitu humor yang dibangun dengan adanya ambiguitas pada interpretasi oleh ejaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menjelaskan bentuk ambiguitas yang muncul pada meme comic akun instagram @kakhiel. Teori yang digunakan dalam menganalisis data adalah teori ambiguitas fonetik. Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor lain yang muncul dalam membangun humor, yakni berupa budaya yang ada di Belanda, latar dan tokoh yang ada pada meme. ...... @kakhiel is an Instagram account that shows a collection of meme comics that are updated every day. The meme comic that appears has its own style to make the readers laugh. This study was conducted to examine a more specific style of humor, the humor that is pointed out by the ambiguity of spelling error that appears in the meme. This study aims to examine and explain the form of ambiguity that appears in the comic meme on the instagram account of @kakhiel. The theory used to analyze the data is the theory of phonetic ambiguity and the results of the study will show other factors that arise in constructing humor factor. For example the culture of the Netherland itself, background and the characters in memes
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alleina Syarifa Dafi
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang narasi ambiguitas dalam lingkup domestic yang mempengaruhi aktivitas serta spasial penghuni. Lingkup domestik atau dengan kata lain, site, merupakan ranah terjadinya order dan disorder yang dibentuk sesuai dengan konteks masing-masing. Lingkup domestik memungkinkan pemanfaatan variasi ruang dengan waktu dan aktivitas yang beragam, menjadikan sebuah permukaan domestik memiliki banyak fungsi dan menghadirkan narasi ambiguitas serta kompleksitas. Studi ini memfokuskan pada bagaimana permukaan pada suatu objek mendemonstrasikan perubahan fungsi pada lingkup domestik dan memungkinkan pendokumentasian dan pemahaman narasi ambiguitas. Studi kasus dilakukan pada 3 lingkup domestik dengan kombinasi fungsi bekerja dan bertinggal yang menghadirkan organisasi spasial yang berbeda-beda. Hasil analisis studi kasus menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor utama dibalik terbentuknya ambiguitas dalam lingkup domestik secara objek dan spasial. Penemuan ambiguitas ditunjukkan melalui adanya fungsi yang bertabrakan pada surface tersebut, tidak adanya batasan wilayah yang mendiferensiasikan objek dengan fungsi yang berbeda, dan benda statik yang tidak relevan dengan konteks. Secara spasial, studi ini mengidentifikasi bahwa ambiguitas ditunjukkan melalui posisi ruang yang lebih tidak terlihat, terletak pada perpotongan akses, serta memiliki konteks yang terdefinisi dalam suatu konteks domestik. ......This thesis discusses the narrative of ambiguity in the domestic sphere that affects the activities and spatial configuration of residents. In the daily life, the domestic scope as the site is plague with the occurrence of order and disorder according to their respective contexts. The domestic space enables use of space in different times and purposes of activities. In particular, such various uses encourage different utilization of surfaces of objects in the domestic spaces can be used for many uses and therefore such surfaces are subject to ambiguity. This thesis focuses on how objects’ surfaces undergo functional changes and allow the documentation and understanding of ambiguity narrative in the everyday life. The case studies in this study explore narrative of ambiguity in 3 domestic spheres with combined work and home functions that resulted in different spatial organizations. The results of the case study show that there are three main factors behind the formation of ambiguity in terms of objects and spatiality of the domestic space. The ambiguity shown in the study of objects found in the surfaces indicates the existence of clashing uses, the lack of territorial boundaries that may distinguish different objects, and static objects that are unrelated to the entire context. Spatially, the study identifies that ambiguity is shown in spaces that are more hidden, located at the main intersection of access, and has a more defined context within the domestic area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Daru Dewi G. S. Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Konsep yang disampaikan oleh Descartes mengenai dualisme mind dan body menunjukkan adanya hubungan antara jiwa dan tubuh pada proses penyampaian pemikiran manusia. Makna dari pemikiran ini bergeser karena konstruksi sosial yang memperlakukan perempuan dan laki-laki secara berbeda. Hal tersebut menunjukan adanya diskriminasi dan kekurangan pada pemikiran filsafat di dalam menghadapi permasalahan manusia secara universal. Menanggapi permasalahan yang terjadi, penelitian ini menerapkan pemikiran Merleau-Ponty mengenai persepsi yang menubuh untuk mengemukakan pentingnya tubuh perempuan yang bebas sebagai media untuk memahami fenomena yang terjadi di dunia. Pemikiran lain yang diterapkan pada penelitian ini adalah kesadaran akan ambiguitas yang dikemukakan oleh Beauvoir. Kedua konsep yang disampaikan kemudian dipadukan membantu perempuan memahami pilihan-pilihan yang dapat ia tentukan sendiri. Dengan pemikiran Merleau-Ponty dan Beauvoir, proses menjadi perempuan atau becoming a woman dapat dilalui secara mandiri dan menjadi jalan keluar dari filsafat untuk permasalahan feminisme.
ABSTRACT
The relation of human rsquo s mind and body in Descartes rsquo dualism indicates how human cannot express their way of thinking without using their body. However, social construction has made this concept lost its equality and begun to use use sex and gender to differentiate human. This represents a social discrimination and a deficiency in philosophy in solving human universal issues. Responding to this issue, this research applies Merleau Ponty rsquo s thought on embodied perception and Beauvoir rsquo s thought on ambiguity. Both are applied to emphasize the importance of women bodies rsquo freedom to understand the world rsquo s phenomenons around them. These concepts can support the process of becoming a woman as a philosophical solution for femimism.Keywords embodied perception, ambiguity, philosophy, feminism.
2018
T50502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Ardiansyah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Iklim safety dan ambiguitas peran terhadap kinerja safety pada karyawan PT KLM, sebuah perusahaan manufaktur alat berat yang memercayai safety (kemanan kerja) sebagai priortias utama dalam mencapai kualitas kerja. Berdasarkan diagnosa masalah diketahui terdapat permasalahan pada kinerja safety karyawan di area pabrik yang menyebabkan terjadinya berbagai kecelakaan kerja di PT KLM. Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya masalah rendahnya kinerja safety di PT KLM dari faktor ditengarai karena kurangnya pemahaman para pimpinan akan tugas dan tanggung jawabnya untuk mengingatkan bawahan terikait iklim safety serta persepsi terhadap Iklim safety di PT KLM. Pengambilan data dilakukan terhadap 34 Supervisor PT KLM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ambiguitas peran yang ditemukan memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kinerja safety pada operator di PT KLM r (32) = -0,349, p<0,05. Sedangkan hubungan antara Iklim safety dan kinerja safety tidak signifikan r (32) = 0,059, p=0,740. Berdasarkan hasil analisa data tersebut, dibuat suatu rancangan intervensi technostrucutraul intervention berupa desain pekerjaan serta human resources management intervention berupa Leadership Development Program (LDP) untuk menurunkan ambiguitas peran dan meningkatkan safety performance. ......This research aims at understanding correlation between safety climate and role ambiguity towards safety performance on Supervisor employee of PT KLM, a manufacturing company based in Jakarta believing that safety is priority to meet quality of work. According to problem diagnosis it is found that there is problem of safety performance of operator employee resulting some accidents at the workplaces. Some factors are believed to be causes of accident that are lack of understanding of Supervisor on the role and responsibility to prevent accidents at the workplaces as well as perception towards safety climate practices in the company. Data analysis is conducted from 34 Supervisor employees of PT KLM. Result of analysis shows that only role ambiguity has significant negative correlation with safety performance r(32)= -0,349, p<0,05 whereas safety climate has insignificant correlation r(32)= 0,059, p=0,740. Based on result of analysis, it is suggested to run job design intervention of techno structural intervention of job design and human resources management intervention of leadership development program (LDP) to reduce role ambiguity enhance safety performance.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Solihah
Abstrak :
Skripsi ini membahas ambiguitas identitas dua Korea berkaitan dengan tema dalam film Euihyeongje. Narasi film dianalisis dengan metode penelitian close reading. Pendekatan dalam penelitian ini adalah New Historicism yang menekankan keterkaitan teks sastra dengan kekuatan sosial, ekonomi, dan politik yang melingkupinya serta latar belakang sejarah yang ada. Hasil pembahasan membuktikan bahwa tema utama dalam film Euihyeongje adalah ambiguitas identitas diri yang terlihat pada tokoh, penokohan, dan alur yang mengacu pada tema utama. Rasa permusuhan dan perbedaan nasionalisme menjadi pemicu konflik dan sikap ambigu kedua tokoh utama. Secara keseluruhan, film ini mendukung ambiguitas identitas tokoh dan mengukuhkan pembentukan identitas baru yang dipandang sebagai hal positif. ......This thesis explains the ambiguity two Korean identity which related to the theme of the movie Euihyeongje. Narrative in films were analyzed by the method of close reading research. The approach in this research is New Historicism that emphasize relation of literary texts with social, economic, political power, and also historical background as well. The research results proved that main theme in the Euihyeongje movie is the ambiguity of self identity. It could be seen in the character, characterization, and plot which refer to the main theme. The hostility and nationalism disparity that instigated conflict and ambiguous attitudes both of the main characters. Overall, this film supports ambiguity of identity and confirms the formation of a new identity that viewed as positive matter.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Fevri Tiurlan
Abstrak :
Mompreneurs adalah istilah yang digunakan untuk para ibu rumah tangga yang memilih untuk mengembangkan bisnis sembari menjalankan kewajiban rumah tangga. Fenomena ini semakin berkembang dan kerap dirayakan sebagai bentuk agensi wanita. Artikel ini mengeksplorasi konstruksi mompreneurship di media sosial, Instagram dengan menganalisis komunitas, Mompreneurs Middle East. Penelitian ini akan menganalisis bagaimana komunitas ini menggabungkan nilai-nilai yang sejalan dengan posfeminisme seperti, otonomi, pemberdayaan, dan konsep new femininity. Penelitian ini menemukan bahwa dalam nilai-nilai tersebut terdapat ambiguitas yang disampaikan melalui dikotomi yang dinegosiasikan, seperti Barat dan Timur, kolektivitas dan individualitas, subjektifitas dan objektivitas, dan inklusivitas dan marjinalisasi. Artikel ini menunjukan bahwa ldquo;mompreneurs yang sukses rdquo; adalah mereka yang berhasil memediasi dua dikotomi, bukan hanya antara domain pekerjaan dan rumah. Hasil negosiasi ini tidak hanya menunjukkan kompleksitas dari fenomena mompreneurship, namun juga tendensi fenomena ini untuk memarjinalkan beberapa kelompok. Keywords:mompreneurship, postfeminisme, ambiguitas, dikotomi.
Mompreneurship is an emerging phenomenon in which a mother balances both her mothering responsibilities, while maintaining a business. With its constant negotiation of both public and domestic, this phenomenon is celebrated as the manifestation of female agency. This undergraduate thesis explores the construction of mompreneurship in social media, namely Instagram and focuses on the community Mompreneurs Middle East. This study sees how the community incorporates values that are aligned postfeminist sensibilities in their post, such as, autonomy, empowerment, and new femininities. It is later found that, within those values, there are ambiguities presented in the posts in the form of dichotomies, such as West and East, collectivity and individuality, subjectivity and objectivity, and inclusivity and marginalization. This study argues that the discourse constructed by Mompreneurs Middle East through their Instagram account produces the notion that ldquo successful mompreneurshp rdquo is attained by the act of reworking and mediating dichotomies, not only in the domain of work and home, but also other dichotomies as mentioned. This negotiation shows an attempt to present a more complex understanding of mompreneurship, which also shows a marginalization of certain groups of people. Keywords mompreneurship postfeminism ambiguity dichotomy.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamilyaa Ariidha
Abstrak :
ABSTRAK Ambiguitas terjadi ketika suatu kata atau kalimat memiliki makna lebih dari satu makna. Ambiguitas merupakan salah satu aspek yang dimanfaatkan untuk membentuk humor. Penelitian ini mengambil data dari akun kartun humor @uhpardon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana ambiguitas dimanfaatkan dalam humor dan kaitan gambar dalam membentuk humor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dari data yang dibahas kemudian ditentukan apakah tergolong ke dalam ambiguitas leksikal atau gramatikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kartun @uhpardon memanfaatkan ambiguitas leksikal untuk memunculkan humor. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa gambar berperan penting dalam memunculkan humor pada kartun @uhpardon.
Ambiguity happens when a word or sentence has more than one meaning. Ambiguity is an aspect that is used to form a humor. The data for this study was taken from a humor cartoon account @uhpardon. This study aims to see how ambiguity is used to form a humor and to see the relation between image in forming of humor. The method used in this study is a descriptive method. From the data that had been discussed, is determined whether it is a phonetic, lexical, or grammatical ambiguity. The result shows that most of the uhpardons cartoons use lexical ambiguity to form the humor. This study also shows that image plays important role to form the humor.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sobri Washil
Abstrak :
Untuk mempelajari Filsafat perlu dilakukan langkah-langkah melalui jalur; pertama, sejarah atau langkah diagroni. Kedua, jalur sistimatika atau jalur pemetaan dengan langkah sinkroni. Ketiga, jalur tematis, dan keempat melalui jalur system-sistem filsafat atau gagasan. Jalur pertama atau jalur sejarah dapat dilakukan dengan pembahasan mengenai filsafat Yunani dan abad pertengahan, filsafat modern dan filsafat kontemporer. Di mana sebenarnya pembagian-pembagian ini didasarkan kepada fokus pertanyaan-pertanyaannya, yang dari waktu ke waktu mengalami pergeseran-pergeseran. Namun demikian, pergeseran-pergeseran tersebut senantiasa tetap berada di dalam kajian filsafat yang meliputi ontologi, epistemologi dan aksiologi. Kalau filsafat Yunani dan abad pertengahan berkisar pada pertanyaan-pertanyaan kosmologis dan teologis dengan titik tekan pada bidang ontologi atau aksiologi, maka filsafat modern dan kontemporer berkisar kepada pertanyaan-pertanyaan antropologis dan penekanan di bidang epistemologi. Menurut Susanne Langer dalam Philosophy in A New Key, sejarah Filsafat dibagi atas enam tahapan, dua di antaranya 1) dikenal dengan tahap kebangkitan Filsafat, dimulai oleh tokoh-tokoh seperti Thales, Anaximandros, Heraklitos, Phytagoras, Parminedes dan Demokritos. Pada tahap ini Para filsuf alam mencoba memahami kosmos dengan penalaran-penalaran. Pemahaman tentang alam bergeser dari pemahaman mitologis kepada pemahaman filosofis. Dan tahapan berikutnya 2) dikenal dengan filsafat manusia dengan tokohnya seperti Sokrates, Plato, dan Aristoteles. Pada tahap ini kesadaran dan pemahaman filsafat mengalami pergeseran yang relatif lebih radikal, di mana pemahaman terhadap alam bergeser kepada kehidupan sosial masyarakat yang cenderung antropometrik. Yang perlu dicatat pada tahap ini adalah adanya perbedaan tajam dan mendasar antara Plato dan Aristoteles, karena paham kedua tokoh tersebut selanjutnya menjadi world-view yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan filsafat berikutnya, terbukti dengan lahirnya Platonisme atau Neoplatonisme di satu sisi, dan Aristotelisme atau Peripatetikisme di sisi lain. Untuk dua nama isme yang disebutkan pertama, Platonisme dan Aristotelisme, keduanya cenderung lebih original dan konsisten di dalam berpegang kepada masing-masing soko-gurunya. Platonisme berpaham terhadap dunia idea sebagai realitas yang mutlak, tidak berubah-ubah, dan dunia jasmani hanyalah cermin darinya. Sedangkan Aristotelisme berpendapat bahwa realitas sebenarnya adalah bersatunya bentuk dan materi. Realitas (dunia fisik) ada secara aktual bila materi dan bentuk hadir secara bersama dalam satu wujud. Alibi salah satunya menjadikan bentuk atau materi hanya dalam potensial semata. Sedangkan Neoplatonisme dan Peripatetik (Islam) tidak lagi berada sepenuhnya di dalam konsistensi masing-masing. Salah satu bias terhadap yang lain. Memang para filsuf Peripatetik (Islam) ketika "berkutat" dengan filsafat Alam, cenderung konsisten sebagai ciri Aristotelian, namun setelah memasuki wilayah kajian metafisika dan teologi, unsur Aristotelisme, Platonisme, dan ortodoksi berbaur menjadi poin-poin kesimpulan filsafat, sebagai ciri Neoplatonis. Jadi pada kondisi demikian, maka Peripatetikisme bias dengan Neoplatonisme, dan al-Ghazali hadir dengan kritiknya berusaha menjelaskan tahafut al Falasifah (inkonsistensi para Filsuf). Namun harus digarisbawahi, bahwa kritiknya bukan untuk bangunan filsafat secara keseluruhan, tapi hanya ditujukan terhadap para filsufnya, dan itupun terbatas pada poin-poin kesimpulan filsafat yang mengandung kadar inkonsistensi yang tinggi, baik bias dari piranti berpikir Aristoteles, maupun bias dari ajaran batang tubuh ortodoksi (Islam). Secara tegas tulisan ini akan berpijak pada analisa sejarah, dimulai dari tahap SPA, pasca-Aristoteles sampai abad pertengahan di dunia Islam, untuk dapat menemukan gambaran tentang latarbelakang dan world view yang mempengaruhi beberapa pandangan filsafat. Analisa Sejarah seperti yang diuraikan di awal abstrak ini, dimungkinkan akan mampu memposisikan masing-masing "polemik" secara wajar dan semestinya, tanpa terjebak kepada permasalahan pro dan kontra, seperti yang biasa dilakukan di dalam menyikapi antara pandangan filsafat Peripatetik (Islam) di satu sisi, dan kritik al-Ghazali pada sisi lain. Padahal masing-masing adalah absah secara (hukum) ilmu dan filsafat.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T9710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliah Bagus Purwakania Hasan
Abstrak :
ABSTRAK
Kreativitas merupakan sesuatu yang penting untuk pembangunan bangsa. Namun banyak penelitian ilmiah yang mengindikasikan bahwa pendldlkan formal dan llngkungan sehari-hari cenderung menghambat dan mengabalkan stimulasi yang dapat mendorong terjadinya kreativitas. Untuk Itu, upaya untuk meningkatkan kreativitas, termasuk kreativitas mengarang. perlu ditingkatkan dengan balk. Sejalan dengan kemajuan teknologi, dikembangkan pelatlhan mengarang yang menggunakan komputer {computer assisted writing). Terdapat dua jenis program mengarang berbantuan komputer yang diajarkan di pusat pembeiajaran komputer bagi anak dl Indonesia, yaltu mengarang tanpa bantuan gambar dan dengan bantuan gambar. Dalam penelitian ini program tersebut dllntegrasikan dengan pengajaran metaforik Gordon yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dengan mengajarkan strategl pemecahan masaiah yang unik (lieuristik): "membuat sesuatu yang biasa menjadi aneh, dan membuat sesuatu yan aneh menjadi biasa". : ' Mengacu pada model Interaksl manusla-komputer, faktor manusia dianggap sangat mempengaruhi efektivitas penggunaan komputer. Karena itu. dalam penelitian Ini. diperhatlkan keunlkan Indivldu pemakal komputer. Derajat toleransi terhadap ambiguitas. yang dianggap mempengaruhi tingkat kreativitas diambll sebagai salah satu variabel keunlkan indlvidu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pada orang yang intoleran terhadap ambiguitas, gambar (yang berfungsi sebagai penyangga) dapat membantu proses pengajaran metaforik Gordon daiam meningkatkan kreativitas mengarang; dan sebaliknya pada orang yang toleran terhadap ambiguitas justru mengurangi tingkat kreativitas mengarang. Penelitian ini diharapkan dapat membantu menentukan strategi yang tepat untuk meningkat kualitas kurikulum pengajaran berbantuan komputer dan kurikuium pengajaran mengarang yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama kelas dua yang berusia sekitar 13-15 tahun. Penelitian ini akan dilakukan dengan disain faktorial {randomized blocked factorial design) dan teknik statistik ankova. Untuk menilai peningkatan kreativitas menulis akan dipergunakan selisih nilai posttest dan pretest yang didapat dari analisis feature yang dikembangkan Sharpies. Sedangkan untuk mengukur intoleransi terhadap ambiguitas akan dipergunakan skala Likert yang dikembangkan oleh Budner Hasil penelitian ini secara keseluruhan memperlihatkan bahwa tingkat intoleransi terhadap ambiguitas dan cara apllkasi program mengarang berbantuan komputer mempengaruhi peningkatan skor kreativitas mengarang subyek. Pada keseluruhan karangan, tingkat kata dan frasa, serta tingkat kalimat terlihat bahwa kelompok yang menggunakan cara aplikasi program tanpa gambar lebih memancing peningkatan kreativitas mengarang daripada cara aplikasi program dengan gambar, namun pada tingkat karangan cara aplikasi program dengan gambar lebih memancing peningkatan kreativitas mengarang daripada cara aplikasi program tanpa gambar. Sedangkan untuk pengaruh derajat toleransi terhadap ambiguitas, kelompok yang toleran terhadap ambiguitas lebih mengalami peningkatan kreativitas mengarang daripada kelompok yang intoleran terhadap ambiguitas. baik pada keseluruhan karangan maupun semua tingkat karangan.
1997
S2264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>