Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sorta Saulina
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai penetapan kadar N,N- Dimetilanilin sebagai pengotoran dalam sampel Ampisilina dan Amoksisilina yang diperdagangkan dari berbagai sumber. Prinsip metoda ini ialah kelarutan sampel dalam larutan alkali dan kemudian dilakukan ekstraksi dengan sikioheksan. Metoda penetapan kadar yang digunakan adalah "Gas Liquid chromatography" yang dilengkapi dengan kolom kaca boro silikat, panjang 2 m, diameter 3 mm, diisi dengan fasa diam SE 30 5 % pada chromosorb W-HP 80-100 mesh, suhu detektor dan injektor : 100°C ) suhu kolom 800 C, kecepatan aliran gas N. 60 mi/menit. N,N- Dietilanilin digunakan sebagai baku dalam. Penetapan kadar N,N- Dimetilanilin dalam sampel Ampisilina dan Amoksisilina memberikan hasil 1. Sampel Ampisilina dan Amoksisilina yang kami periksa mengandung N,N- Dimetilanilin. 2. Kadar N,N- Dimetilanilin umumnya dibawah persyaratan British Pharmacopoeia 1980, kecuali sampel Ampisilina pabrik (5,6) dan sampel Amoksisilina pabrik (7)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Herawaty
"ABSTRAK
Ampisilina dan amoksisilina adalah antibiotika penisilin semi sintetik yang mempunyai enzim B-laktam tiazolidina, yang dapat rusak oleh adanya air, suasana asam, suasana basa, enzim B-laktamase, oksidator, logam berat, dan panas. Pengaruh panas selama proses pembuatan obat jadi, pengangkutan dan penyimpanan tidak dapat dihindarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap struktur kimia ampisilina dan amoksisilina, dengan cara memanaskan ampisilina dan amokaisilina pada suhu 40°C, 60°C, 80°C, dan 105°C. Masing-masing hasil pemanasan dianalisa secara spektrofotometri infra merah dengan pellet KBr dan ditentukan kadarnya secara iodometri untuk melihat adanya kerusakan pada struktur B-laktam tiazolidina. Perubahan spektrum infra merah pada ampisilina dan amok sisilina mulai tampak setelah pemanasan 80°C 8 jam dan setelah pemanasan 105°C 20 menit. Perubahan yang terlihat mula-mula pada panjang gelombang 6,2 - 6,55 um yang menunjukkan gugus karboksilat dan x amino. Jika pemanasan dilanjutkan, perubahan akan terjadi juga pada panjang gelombang 5,6,um yang menunjukkan gugus B-laktam. Penetapan kadar secara iodometri tidak memenuhi persyaratan setelah pemanasan 80 0 C 16 jam dan 105°C 40 menit, yang disebabkan rusaknya B-laktam tiazolidina."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library